Alya diculik dan dipaksa menikah dengan CEO kejam bernama Rangga yang merupakan musuh terbesar kakak laki lakinya yang bernama Arya.
Rangga menikahi dan menyiksa Alya, agar Arya sang kakak menderita dan merasakan apa yang Rangga rasakan dulu saat melihat adiknya yang bernama Adinda yang berstatus kekasih Arya meninggal bunuh diri dengan terjun ke sungai setelah melihat perselingkuhan Arya dengan kekasih Rangga sendiri yaitu Soraya.
Mampukah Alya bertahan dalam siksaan yang terus diberikan Rangga padanya?
Mampukan Arya membebaskan Alya dari kekejaman Rangga?
Update Setiap hari
IG : yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin Ikut
Hari sudah siang, mereka menuju ke bawah untuk makan siang. Setelah menghabiskan makan siang, Rangga segera mengganti bajunya dengan setelan jas dan hendak pergi, namun Alya menahannya.
"Mau kemana, Sayang?"
"Aku akan keluar sebentar."
Alya seperti ingin mengatakan sesuatu tapi dia menahannya karena takut.
"Apa ada yang ingin kau katakan?"
Alya menatap Rangga lalu menunduk. Lagi-lagi dia merasakan keraguan di hatinya.
"Katakan saja, jangan takut."
"Tapi berjanjilah tidak akan marah." Menatap ragu.
"Katakan atau aku pergi sekarang."
"Aku...emmmm aku ingin..." Alya menggantung kalimatnya.
"Baiklah aku pergi." Rangga hendak melangkah, namun Alya langsung mengucapkan hal yang sedikit mengejutkan.
"Aku ingin ikut!"
"Apa?" Rangga berbalik dan menatapnya serius.
"Maafkan aku, aku tidak akan mengatakannya lagi." Alya menangkupkan kedua tangannya.
"Kenapa kau ingin ikut?"
"Aku ingin melihat sekitar. Bahkan aku sudah lama tidak melihat debu jalanan."
"Apa selama ini kau merasa terkurung?"
"Iya, eh, maksud ku tidak." Alya semakin gugup. bagaimana pun Rangga tetaplah Rangga.
"Ya atau tidak?"
"Aku hanya bosan, aku ingin melihat dunia luar."
"Jadi kau bosan berada di rumahku?"
"Tidak, aku tidak akan bosan saat di rumah ini bersamamu. Tapi jika kau pergi, aku akan merasa sangat bosan." Alya menunduk malu.
"Jadi kau lebih suka berada di sampingku, begitu?"
"Iya, bisa dibilang begitu." Alya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Malu sekali rasanya harus mengungkapkan hal ini langsung di depan orangnya.
"Bagaimana jika aku tidak jadi pergi, apa kau tetap ingin kel..."
"Tentu saja tidak!" Alya menjawab bahkan sebelum Rangga selesai berbicara.
"Maksudku, aku tidak akan keluar jika bisa bersamamu di rumah ini."
Kenapa kau menggemaskan sekali, Alya.
"Memangnya kalau aku di sini, kita akan melakukan apa?" Rangga semakin tertarik, ingin melihat seberapa besar cinta Alya kepadanya.
"Kita bisa mengobrol, nonton, atau berkebun... Eh maksudku melihat keindahan taman."
"Sangat membosankan." Rangga menggelengkan kepalanya.
"Apa yang bisa membuatmu betah?" .
"Entah lah, mungkin jika hari ini aku mengajarimu cara berciuman yang benar. Kurasa itu akan membuatku betah, bagaimana?" tanya Rangga yang langsung membuat pipi Alya merona.
"Apa kita bisa mengundurnya sampai nanti malam?"
"Kenapa?"
"Masih terlalu siang untuk berciuman," bisik Alya dengan polosnya.
"Kenapa kau begitu polos, hahaha! " Rangga tertawa keras. Membuat beberapa orang pengawal dan pelayan yang mendengarnya merinding.
Alya hanya cengengesan untuk menutupi rasa malunya.
"Tidak, aku memang harus pergi."
Kalimat Rangga pun kembali membuat senyum di wajah Alya memudar.
"Baik lah hati hati." Alya menunduk sedih.
"Aku hanya akan pergi ke proyek pembangunan, apa kau tetap ingin ikut?" tanya Rangga yang tidak tega melihat Alya sedih.
"Aku mau." Alya terlihat bersungguh-sungguh .
Rangga hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Baiklah, sekarang ganti bajumu dan dandan yang simple saja. Jika ditanya kau harus bilang bahwa kau adalah sepupuku."
Alya bersedih lagi.
"Bagaimana mungkin aku bilang bahwa kau istriku sedangkan aku tidak pernah mengumumkan pernikahanku. Nanti akan ada saat dimana seluruh dunia tahu bahwa kita sudah menikah." Rangga meyakinkan Alya.
Alya menatap Rangga dengan tatapan pasrah.
"Tunggu saat waktu yang tepat dan aku akan memperkenalkanmu ke publik, jika aku katakan sekarang, banyak media akan menyorot kita dan publik akan tau pernikahan kita dilatar belakangi paksaan, belum lagi gosip yang beredar tentu tidak akan kau sukai."
Alya mengangguk mengerti, lalu ke kamar dan mengganti bajunya.
Untung saja selama ini kau sekolah dan kuliah di luar negeri, jadi orang tidak akan mengenalimu sebagai adik Arya.
olahraga 🍍🍍🍍 nanas ya Alya duuuh kamu polos banget hhhhh
nah kan udah mengakui kamu jatuh cinta rangga
jantungku tidak aman kak setiap part bikin jantung berdesir & merinding