Penyesalan seorang Alex Wijaya yang kehilangan wanita yang selama ini disiksa secara fisik dan mentalnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ini senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Ameera
"saya sarankan mba jangan terlalu banyak pikiran dan pekerjaan yang berat - berat dulu karena usia kehamilan mba masih rentan, saya tuliskan resep vitamin penguat kandungan nanti bisa mba bisa beli di apotik ya." Sang dokter menjelaskan keadaannya.
"baik dokter terima kasih banyak." kata Ameera sebelum pamit undur diri.
.
.
Setelah selesai memeriksakan kandungan tujuan nya sekarang adalah tempat nya bekerja.
Seperti biasa Ameera akan bekerja membantu bu Rosma memasak dan melayani pengunjung hingga warung tutup, karena hari ini warung sangat ramai dan makanan juga sudah habis bu Rosma pun menutup warungnya meskipun masih jam 5 sore.
"Alhamdulillah ya buk hari ini ramai sekali orang - orang berdatangan." ucap Ameera senang sekali.
"iya kamu benar, ibu senang sekali semenjak ada kamu warung makan ibu jadi ramai." kata bu rosma tersenyum.
"ih.. ibu ini bukan karena meera tapi memang masakan ibu itu enak." jawab Ameera karena merasa ucapan bu Rosma berlebihan.
"tapi yang pasti ibu bersyukur bertemu orang sebaik dan serajin kamu jadi ibu tidak kerepotan lagi. sepertinya akan hujan lebih baik kamu segera pulang nak, jangan lupa itu makanan nya di bawa ya untuk makan di rumah." kata bu Rosma.
" iya bu, terima kasih banyak buk." ucap Ameera merasa terharu dengan kebaikan bu Rosma.
.
.
.
.
.
***
"Bisa kita bertemu sekarang?" ucap Arsen di sebrang telepon.
"ck.. mendadak sekali, aku ini bukan pengangguran." jawab Dio malas.
"tapi aku punya berita penting tentang Ameera." kata Arsen.
"oke, setengah jam dari sekarang di tempat biasa." ucap Dio kemudian, dia penasaran berita apa yang akan disampaikan oleh Arsen.
Setelah mematikan sambungan teleponnya, Dio menuju ke ruangan alex untuk memberitahukan bahwa dia tidak bisa menemani alex lembur malam hari ini.
CEKLEK..
"sory lex aku tidak bisa menemanimu lembur, aku ada urusan hari ini." kata Dio setelah masuk kedalam ruangan Alex.
"ck.. kebiasaan sekali sih tidak ketuk pintu dulu asal masuk saja." Alex berdecak kesal.
"terserah, aku hanya menyampaikan itu saja." jawab Dio sambil berjalan keluar ruangan.
"urusan apa hah?" tanya Alex kesal dengan Dio yang semaunya sendiri.
Namun Dio terus berjalan keluar menutup pintu dengan keras tanpa menghiraukan pertanyaan alex.
BRAKK ..
"sialan si Dio." gerutu Alex mendengar bantingan pintu.
.
.
.
.
***
"ada info apa?" tanya Dio langsung, sambil menyenderkan badannya di kursi.
"tentang kehidupan Ameera selama ini." jawab Arsen santai, sambil menyantap makanannya.
"katakan sekarang juga sen, aku tidak bisa berlama - lama." kata Dio tidak sabar.
"semuanya ada disini, baca saja sendiri." jawab Arsen, sambil menyerahkan sebuah flashdisk.
"oke.. terima kasih aku pergi dulu, ingat batas waktu penyelidikanmu tinggal 4 hari dari sekarang." kata Dio sambil mengambil flashdisk tersebut lalu beranjak pergi dari cafe.
"malang sekali nasib wanita itu, ck..ck.. sedari kecil tidak merasakan kasih sayang, sampai sekarang bukannya bahagia justru semakin menderita." gumam Arsen sambil memperhatikan Dio yang berjalan menjauhi cafe.
.
.
Sesampainya di apartemen Dio segera menyalakan laptopnya dan menyambungkannya dengan flashdisk dari Arsen tadi. Dia sangat penasaran dengan kehidupan Ameera selama ini, entah kenapa Dio merasa harus melindungi wanita itu bukan karena rasa ketertarikan antar lawan jenis tapi lebih ke arah ingin melindungi layaknya seorang kakak pada adiknya.
Ekspresi wajahnya berubah - ubah saat membaca semua info tentang Ameera, malang sekali nasib wanita itu.
"Apa mereka semua tidak mempunyai hati, Bukankah ayah cinta pertama untuk seorang putri. pahit sekali kehidupan mu meera." ucap Dio sambil memejamkan matanya, hatinya terasa teriris setelah tahu kehidupan wanita yang sudah dia anggap seperti adiknya itu.
"aku berjanji akan membebaskan mu dari orang - orang itu Ameera, termasuk suamimu itu." ucap Dio lagi, dia berjanji akan membawa Ameera pergi dari kehidupan semua orang yang menyakitkan.
"BRENGSEKK.."
emang agak agak dodol si alex nih
garidho sumpah😭😭😭😭
ameera berasa sendirian di dunia ini😭
tp pas baca endnya ttep sama alex gatrima garidho thor😭
tp masih penasaran kisahnya
lagian si alex kenapa bego banget si
maen hakim sendiri ga menyelidiki dulu
malah manjain anak tiri
anak kandung bak anak pungut
mikir pakek otak napa
klo elu ntar tua ni yak kagak bisa ngapa²in
emang iya anak tiri lu mau gitu ngerawat elu
bego bego
kzl
banjir air mata😭😭😭