NovelToon NovelToon
A Fractured Family'S Hope

A Fractured Family'S Hope

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Cerai / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:417
Nilai: 5
Nama Author: Echaalov

Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata keluarga? Rumah untuk berteduh? Tempat meminta perlindungan? Tempat memberi kehangatan? Itu semua benar. Tetapi tidak semua orang menganggap keluarga seperti itu. Ada yang menganggap Keluarga adalah tempat dimana ada rasa sakit, benci, luka dan kekangan.

"Aku capek di kekang terus."

"Lebih capek gak di urus."

"Masih mending kamu punya keluarga."

"Jangan bilang kata itu aku gak suka."

"Kalian harusnya bersyukur masih punya keluarga."

"Hidup kamu enak karena keluarga kamu cemara. Sedangkan aku gak tau siapa keluarga aku."

"Kamu mau keluarga? Sini aku kasih orang tua aku ada empat."

"Kasih aku aja, Mamah dan Papah aku udah di tanam." Tatapan mereka berubah sendu melihat ke arah seorang anak laki-laki yang matanya berbinar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Kamu punya mulut kan? "

"Kamu bisu? " ucapan itu terlontar dari Tania yang sudah marah.

"TANIA" bentak Rangga menatap marah Tania.

"APA? " tanpa sadar Tania juga meninggikan suaranya. Ia tidak pernah di bentak oleh siapapun bahkan oleh orang tuanya saja tidak pernah. Melihat Rangga membentaknya, Tania juga menaikkan suaranya.

"Berani sekali kau kamu membentak saya? " Rangga semakin marah.

"Kak Rangga duluan yang ngebentak Yaya," bela Candy. Sebenarnya ia masih terkejut Rangga membentak Tania. Untung ia segera sadar dan membela Tania.

Naysa di samping Tania terdiam mendengar bentakan itu, keringat dingin terasa di tubuhnya. Ia teringat hari ketika ayah dan ibunya bertengkar dengan saling membentak. Hal itu membuat tangan Naysa tanpa sadar gemetar.

"Saya melakukannya karena ucapan Tania keterlaluan," ujar Rangga.

"Yaya emang keterlaluan tapi kak Rangga bisa kan gak usah membentak? " ujar Candy. Rangga tidak menjawab ucapan Candy. Ia menatap tajam Tania yang menatapnya juga tidak kalah tajam.

"Tania minta maaf ke Tyra, ucapan kamu keterlaluan! "

"Aku ngomong gitu karena dia gak mau bicara," ucap Tania.

"Tetap saja ucapan kamu keterlaluan."

Candy menatap Tyra yang masih enggan berbicara. Candy ingin memegang tangan Tyra namun segera di tepis oleh gadis kecil itu. Meski begitu Candy masih berusaha membujuk Tyra agar berbicara.

"Ra, kamu ngomong jangan diam aja kayak gini, diam nya kamu membuat kita seolah-olah jahatin kamu," ucap Candy dengan nada yang lembut.

Namun lagi-lagi Tyra tidak mau bicara. Ia mengabaikan ucapan Candy.

"Gak usah bujuk dia Sel," ujar Tania. Ia juga kesal melihat sikap Tyra yang acuh.

"Kalian jangan memaksa Tyra," ucap Rangga.

"Kita cuman nyuruh dia bicara," ucap Naysa yang sedari tadi diam.

"Tetap saja cepat minta maaf karena kalian sudah menghina dan mengejek Tyra," ucap Rangga.

"Sel kalau orang yang gak bisa bicara emang bisu kan? " tanya Tania kepada Candy. Melihat Tania yang masih saja menghina Tyra amarah Rangga pun semakin meluap.

"Cukup Tania ucapan kamu keterlaluan. Kamu ini emang anak yang suka menindas temannya ya. Anak seperti kamu sangat buruk, bisanya menghina dan mengejek orang lain. Apa kamu tidak pernah di didik atau di ajarkan oleh orang tua kamu? Pantas saja anaknya jadi seperti ini susah di atur dan kasar," ucap Rangga di akhiri dengan kekehan sinis.

Rangga seperti tahu kelemahan Tania. Perkataan apa saja yang menyangkut orang tuanya, Tania pasti langsung terdiam.

Tania merasakan sakit teramat di dadanya. Dadanya naik turun, sebisa mungkin Tania menahan Isak tangisnya. Namun tetap saja sekuat tenaga ia menahannya, buliran air bening itu tetap saja mengalir di pipinya.

"Tahu apa kak Rangga tentang orang tua aku? " ucap Tania dengan Isak tangisnya.

"Sepertinya kamu lupa aku ini adik ibu mu, saya tahu segalanya. Saya tahu ibu kamu selalu menelantarkanmu kan? Ibu kamu lebih memilih pekerjaannya daripada mengurus kamu," ucap Rangga dengan nada sinisnya.

"Mereka kerja juga untuk kebutuhan aku. Kak Rangga jangan asal bicara! "

"Mereka muak lihat sikap kamu yang selalu minta kasih sayang," ujar Rangga. Tania tidak bisa lagi menjawab ucapan Rangga, hatinya terasa sesak.

"Kak ucapan kamu keterlaluan!" marah Candy ia tidak terima Tania di perlakukan seperti itu.

"Cepat pergi dari sini atau kita laporkan ucapan kak Rangga ke orang tua kami," ancam Naysa.

Mendengar ancaman Naysa, Rangga pun tidak mau ikut terseret masalah.

"Ayo Tyra kita pergi dari sini, percuma berbicara dengan mereka yang tidak punya adab dan sopan santun," sinis Rangga di akhir ucapannya.

Setelah itu ia pergi dengan Tyra yang mengikutinya dari belakang.

Melihat mereka sudah pergi Candy segera menenangkan Tania. Ia memeluk Tania, Naysa pun ikut memeluknya.

"Yaya jangan pikirin ucapan kak Rangga," ujar Candy menepuk punggung Tania lembut.

"Iya Yaya, dia cuman bicara asal," ucap Naysa.

"Ta-tapi ucapan kak Rangga benar, aku ini anak yang kurang kasih sayang," ucap Tania dengan isak tangisnya.

"Kak Rangga cuman asal bicara Yaya, jangan di pikirin," ucap Candy.

Candy dan Naysa terus menenangkan Tania yang masih menangis. Beberapa menit kemudian isak tangisnya mereda, Candy menatap ke arah jam sudah menunjukkan pukul delapan malam.

"Kita pulang sekarang yu udah malam," ujar Candy.

Naysa menatap jam kemudian ia menatap Candy."Ini udah lebih dari batasan jam malam kamu, Sel. Gimana kalau kamu di marahin ayah kamu? " ucap Naysa khawatir.

"Maaf ya, Sel. Gara-gara nenangin aku kamu pasti di marahin ayah kamu karena pulang nya kemalaman," ucap Tania menatap Candy tidak enak.

"Tenang aja Nay, Ya. Aku gakpapa kok di marahin ayah, itu mah udah hal biasa," Candy menenangkan Naysa dan Tania yang terlihat khawatir.

"Ayo kita pulang," ucap Candy. Mereka pun berjalan keluar.

Setelah keluar dari mesjid tatapan mereka tertuju kepada Tyra yang berdiri seorang diri. Tatapan Tyra tertuju kepada mereka. Tania dan Naysa menatap Tyra marah. Sedangkan Candy menatap Tyra bingung, kenapa dia masih berada di sini.

"Masih berani natap kita dia," sindir Naysa.

"Ngapain sih dia di sana," ucap Tania dengan nada tidak suka.

"Kenapa kamu belum pulang Ra? " tanya Candy.

"Aku nungguin kalian," ucap Tyra santai.

"Sekarang kamu bisa ngomong ya?dari tadi bisu," ucap Naysa.

"Gak tahu malu," sinis Tania.

Mendengar ucapan Tania, Tyra melihat Tania dengan senyum meremehkan."Gimana rasanya di benci oleh paman sendiri? "

Tania mengepalkan tangannya mendengar ucapan Tyra.

"Topeng kamu ke buka ya? ternyata kamu gak sepolos dan sebaik itu," ucap Naysa menatap remeh Tyra.

"Emm bisa di bilang gitu, aku capek harus bersikap polos dan baik di depan kalian," ucap Tyra santai.

"Kenapa kamu berubah Ra? " tanya Candy menatap Tyra.

"Ini karena kalian gak mau nurutin kemauan aku lagi, kalian itu harus nurutin ucapan aku, harus ngelakuin apapun yang aku minta, apapun yang aku inginkan harus di turuti," ujar Tyra.

"Ra sebenarnya kamu itu anggap kita apa sih? " tanya Candy marah.

"Selama ini kita selalu bersama, kita berteman udah lama Ra, itu bukan waktu yang singkat, kita selalu menghabiskan waktu bersama, tapi hubungan kita selalu renggang ketika kamu tiba-tiba menjauh cuman karena kita gak nurutin kamu, kita juga capek harus menghadapi sikap kamu yang seperti itu, harus nurutin apapun yang kamu mau, tapi kali ini kamu keterlaluan Ra karena udah bikin Yaya sakit hati," ucap Candy.

"Kalau kamu pengen kita temenan lagi ubah sikap kamu," lanjut Candy lalu pergi bersama Naysa dan Tania pergi meninggalkan Tyra.

Tyra melihat kepergian mereka dengan tatapan marah. Ia mengepalkan tangannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!