NovelToon NovelToon
The Greatest Female Soul

The Greatest Female Soul

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Wiindy ArAs

Addara Azalea, gadis cantik dari desa plosok yang di panggil Dara. Tanpa sengaja menemukan sebuah batu berbentuk buku di tengah hutan saat ia mencari kayu bakar.

Bagaimana jadinya jika ia mendapatkan warisan dari wanita super kuat pada jamannya?

Akankah hal aneh yang terjadi padanya bisa membuat kehidupan Dara berubah menjadi lebih baik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Keliling Mansion

Dimas menarik kakaknya ke kamar miliknya dan membicarakan suatu yang serius. Ia tidak bisa lagi menahan rasa penasaran dari banyaknya pertanyaan di kepalanya.

"Kak, katakan padaku dengan jujur. Bagaimana kakak bisa mendapatkan rumah ini? Tidak mungkin teman kakak memberikan rumah mewah seperti ini dengan memotong gaji kakak. Itu sangat tidak masuk akal" ucap Dimas

Dara hanya menghela nafas dan tersenyum lembut ke arah adiknya itu.

"Maafkan kakak karena sebelumnya kakak membohongi kamu. Kakak akan berkata jujur kali ini" ucap Dara

"Ya, kakak harus jujur dan katakan semuanya" ucap Dimas

"Asal kamu tahu dek, Ibu memberikan tabungannya pada kakak dan sebuah foto sebelum beliau meninggal. Tabungan itu tidak banyak hanya sekitar 2 juta, kakak sedikit tertarik untuk berinvestasi dengan uang itu, setelah kakak melihat sebuah situs investasi di warnet saat kakak kelas 3 SMA. Kakak tidak menyangka uang investasi itu semakin lama berkembang setelah setahun kemudian. Kakak tidak berhenti di sana, kakak mencari peluang lain dan menginvestasikannya lagi uang itu.

Sampai kakak akhirnya bisa membeli saham dari perusahaan kecil di ibukota dengan uang yang kakak hasilkan. Dan ternyata itu sangat menghasilkan, siapa yang tahu perusahaan itu menjadi besar dan kakak bisa menghasilkan uang lebih banyak dan mendapatkan rumah ini.

Itu salah satu alasan mengapa kakak meminta kita untuk pindah ke ibukota. Alasan lainnya adalah amanat ibu yang meminta ibu mencari orang di Foto ini dan memohon maaf atas kesalahan ibu dulu" ucap Dara tidak memiliki alasan lain dan hanya bisa mengarang cerita.

Tidak mungkin ia menceritakan sebenarnya bukan?

"Apa yang kakak bilang benar? Apa Kakak tidak membohongiku? Semua yang kakak dapatkan itu legal bukan?" tanya Dimas memastikan meskipun ia terkejut saat mendengar Dara menceritakan hal itu.

Sebenarnya Dimas ragu, tapi ia tidak pernah melihat kakaknya berbohong sebelumnya. Jadi ia sedikit percaya, lagi pula memang ada alasan apa lagi yang lebih meyakinkan dari pada itu?

Kalaupun jual diri, tidak akan menghasilkan uang untuk membeli rumah sebesar ini bukan? Lagi pula Dia percaya kakaknya tidak akan merendahkan dirinya hanya untuk harta. Ia sangat tahu bagaimana sifat kakaknya. Begitu yang di pikirkan Dimas.

"Tentu saja yang kakak lakukan benar dan legal" jawab Dara yakin

"Berapa banyak uang yang kakak miliki sekarang?" tanya Dimas.

"Tidak banyak, hanya sekitar 10 Triliun saat ini" ucap Dara

"10 apa??" tanya Dimas lagi takut salah dengar.

"10 Triliun" ucap Dara lagi

"10 Triliun??? Astaga, berapa banyak itu nolnya. Tiga, Enam, sembilan, dua belas, Tiga belas Nol????? Ya Tuhan... Apa kita sekaya itu kak??" ucap Dimas memegang dadanya yang berdetak kencang.

"Ya" jawab Dara.

"Tidak dapat di percaya!" ucap Dimas.

Pasalnya dulu ia hanya tahu uang seratus ribu itu sudah banyak. Jajannya saja sehari cuma 5.000. Tapi sekarang kakaknya sudah sangat sukses dan kaya, yang bahkan memiliki uang triliunan. Sungguh sulit di percaya.

"Ini peganglah" ucap Dara sambil menyerahkan kartu premium pada Dimas.

"Untuk apa ini?" tanya Dimas, ia tahu jika itu adalah kartu ATM.

Meskipun ia orang desa, tapi ia banyak belajar juga dari internet belakang ini. Dan ia tahu jika itu adalah kartu yang berisi uang.

"Uang jajan kamu" ucap Dara

"Ada berapa uang di dalamnya?" tanya Dimas penasaran. Ia pikir kakaknya akan memberikan uang jajan setidaknya 500 ribu atau lebih sedikit.

"1 Milyar" ucap Dara

"Apaaaaa?????? Tidak! Ambil lagi kartunya kak" ucap Dimas mengembalikan kartu itu.

Ia takut akan merusak atau bahkan menghilangkannya.

"Jangan menolak, simpan saja sebagai tabunganmu. Kakak masih memiliki banyak uang, jadi jangan sungkan. Hidup di ibukota sangat tinggi, bahkan makanan dan minuman lebih mahal puluhan kali bahkan ratusan kali dari harga di desa. Kamu harus bisa menyesuaikan diri sesuai situasinya" ucap Dara

Dimas memegang kartu itu dengan gemetar dan jantung berdebar. Rasanya seberat itu memegang kartu yang sebenarnya sangat ringan.

"Kamu harus ingat, kakak memberikan kartu itu bukan berarti kamu bisa foya-foya. Kakak akan menanyakan pengeluaran kamu, jika itu melebihi batas. Jangan memakai uang untuk membeli sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Jika memang di perlukan, bantulah orang yang membutuhkan uluran tanganku selagi kamu bisa. Setelah kita menjadi kaya sekarang, jangan menjadi sombong dan takabur. Kau harus ingat, di atas langit masih ada langit, jadi jangan terlalu meninggikan diri. Apa kau mengerti?" ucap Dara

"Mengerti kak" Dimas hanya mengangguk.

"Kakak tahu kamu tahu mana yang baik dan buruk. Kakak juga yakin kamu bisa menggunakan itu untuk berbuat hal yang baik" ucap Dara tersenyum.

"Aku akan berusaha menjadi seperti yang kakak dan ibu inginkan" ucap Dimas serius

"Kakak percaya itu" ucap Dara

"Tapi kak, apa maksud kakak kalau ibu memberikan kakak foto dan meminta kakak menyampaikan maafnya. Emang kesalahan apa yang ibu lakukanlah?" tanya Dimas

"Kakak tidak tahu, kakak akan mencari tahunya nanti. Kau tidak perlu memikirkannya, jika mengetahui sesuatu kakak pasti akan mengatakannya padamu" ucap Dara, Dimas mengangguk.

"Baiklah, sekarang ayo kita keluar kamar. Kita bisa tour keliling mansion sebelum kita makan siang" ucap Dara

"Hmm, ayo..." ucap Dimas kembali bersemangat lagi.

....

Sudah satu jam Dimas dan Dara berkeliling di temani Agam. Banyak karyawan yang terkejut melihat wajah asli Dara yang sangat cantik. Mereka bahkan memuji dan juga terpesona karenanya.

Sedangkan Dimas yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, terus menanyakan semua yang ingin ia tahu.

Ia menganga takjub melihat luar biasanya mansion milik kakaknya itu. Ia bertekad untuk bekerja keras setelah ia lulus kuliah. Ia ingin punya sesuatu yang bisa ia banggakan pada kakaknya, ia juga ingin sukses seperti Dara dan membantu orang banyak.

"Itu siapa Pak Agam?" tanya Dimas yang melihat anak seusianya sedang membaca buku di bawah pohon samping mansion.

"Itu anak saya, namanya Ryan tuan muda" jawab Agam

"Apa kamu mau berkenalan? Kebetulan ia seumuran denganmu, dia yang kakak daftarkan sekolah yang sama dengan kamu. Jadi kalian akan belajar di sekolah yang sama" ucap Dara

"Benarkah?" ucap Dimas berbinar.

Ia tidak menyangka akan mendapat teman baru setelah sampai di sini. Jadi ia tanpa ba-bi-bu langsung menghampiri Ryan.

"Hai, kamu sedang membaca apa?" tanya Dimas

Mendengar ada yang berbicara padanya, Ryan mendongak. Ia terkejut, langsung berdiri dan membungkuk setelah tahu yang bicara dengannya adalah majikan ayahnya yang lebih muda.

"Tuan muda..." ucap Ryan gugup, takut ia melakukan kesalahan.

"Hei, tak perlu terlalu sopan begitu. Kata kak Dara kita bisa berteman karena kita seumuran. Apa kau mau berteman denganku? Namaku Dimas" ucap Dimas dengan tersenyum lebar dan mengulurkan tangannya.

Ryan terkejut saat majikan ayahnya justru memintanya berteman. Setelah melihat keberadaan ayah dan juga Dara. Ryan takut sekaligus terkejut.

Ia takut melakukan hal yang salah dan ia terkejut karena melihat kecantikan Dara. Namun setelah melihat ayah dan Dara mengangguk ia sadar dan merasa lega.

Ia kemudian menatap Dimas dengan tersenyum dan membalas uluran tangan Dimas.

"Tentu, jika tuan muda tidak keberatan berteman dengan saya, dengan senang hati saya juga bersedia. Perkenalkan nama saya Ryan" ucap Ryan.

"Jadi kita sepakat ya, Ryan. Dan karena kita berteman jadi jangan panggil aku tuan muda, panggil saja Dimas" ucap Dimas tersenyum.

"Tapi tuan muda..." ucap Ryan.

"Dimas, Ryan. Tidak ada tapi-tapi" ucap Dimas menekankan namaya.

"Kamu tidak perlu khawatir, Kakak tidak akan marah. Kamu juga boleh panggil kak Dara dengan sebutan kakak juga. Benar kan kak?" ucap Dimas menoleh ke kakaknya.

"Tentu" ucap Dara tersenyum tipis.

"Te-terimakasih Dimas, Non... eh Kak Dara" ucap Ryan tersenyum gugup namun ia merasa terharu.

Selama ayahnya bekerja di rumah orang kaya, baru kali ini ia di sambut dengan sangat hangat bahkan di anggap teman.

"Tidak perlu berterima kasih. Ayo ikut tour keliling mansion" ucap Dimas langsung menggandeng tangan Ryan.

Ryan mengangguk semangat, ia ikut berkeliling bersama. Sedangkan Dara dan Agam mengikuti mereka dari belakang.

Agam bersyukur ia mendapatkan majikan yang baik, ia selalu berdoa pada Tuhan. Agar keluarga majikannya itu selalu di berikan kebahagiaan dalam hidupnya.

...•••••...

1
Ita Retno
waoooowwww❤️beautiful
Ita Retno
kan kan mamam tu 😂
Ita Retno
waow Dara cosplay jd soang main cap cup aja anak orang🤣🤣
Ita Retno
yahhh telat lu Rainer Dara dh ada yg punya😂😂cari yg lain aja ,pawangny galak soalnya😂
Ita Retno
waaahhh pk buleeeee
Ita Retno
ngu kekaguman selanjutnya
Ita Retno
cantik bngt mama Ellena😍
Ita Retno
waahh taomingse😍😍
Ita Retno
❤️❤️🔥🔥
Ita Retno
cantiiikkk
Ita Retno
💪💪🔥🔥❤️
Ita Retno
xiao bao 😍😍
Ita Retno
kulkasny dah cair klw sm Dara😂😂
Ita Retno
koq guanteng kabeh wes😍😍
Ita Retno
hebohhh dah🤣🤣🤣🤣
Ita Retno
yang yang trrnyata ,cocok sama dilraba
Ita Retno
nyaman ni ye mas Kai lngsung cosplay jadi truk gandeng yg ogah lepas😂😂
Ita Retno
harimau d blang zebra 🤣🤣dasar bara
Ita Retno
samuel daffa calon sad boy😂😂cz dh kduluan Kaisar
Ita Retno
kang sempol sawan gk kira2 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!