NovelToon NovelToon
Putri Palsu Sang Antagonis

Putri Palsu Sang Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:79k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Zoe Aldenia, seorang siswi berprestasi dan populer dengan sikap dingin dan acuh tak acuh, tiba-tiba terjebak ke dalam sebuah novel romantis yang sedang populer. Dalam novel ini, Zoe menemukan dirinya menjadi peran antagonis dengan nama yang sama, yaitu Zoe Aldenia, seorang putri palsu yang tidak tahu diri dan sering mencelakai protagonis wanita yang lemah lembut, sang putri asli.

Dalam cerita asli, Zoe adalah seorang gadis yang dibesarkan dalam kemewahan oleh keluarga kaya, tetapi ternyata bukan anak kandung mereka. Zoe asli sering melakukan tindakan jahat dan kejam terhadap putri asli, membuat hidupnya menjadi menderita.

Karena tak ingin berakhir tragis, Zoe memilih mengubah alur ceritanya dan mencari orang tua kandungnya.

Yuk simak kisahnya!
Yang gak suka silahkan skip! Dosa ditanggung masing-masing, yang kasih rate buruk 👊👊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjebak Dalam Novel

Zoe membuka matanya perlahan. Pandangannya buram, dan cahaya lembut dari jendela yang terbuka menyilaukan retina. Udara di sekitarnya harum wangi mawar dan vanila yang menyatu.

Ia mengerjapkan mata. Langit-langit putih gading dengan ornamen ukiran klasik, lampu gantung kristal, dan tirai pink pastel menjuntai di kedua sisi jendela besar. Dinding ruangan dihiasi wallpaper bunga dan rak-rak penuh boneka porselen.

Zoe mengerutkan kening. Tangannya bergerak ke pelipisnya yang terasa berdenyut. Ia baru menyadari ada perban melingkar di kepalanya.

“Ugh! Aku ... di mana?” gumamnya pelan. “Ini ... kamar siapa?”

Tiba-tiba sebuah suara menyela dari samping ranjang.

“Akhirnya lo sadar juga?”

Zoe menoleh cepat.

Di dekat ranjang, berdiri lima orang empat di antaranya menatapnya dengan ekspresi penuh ketidaksukaan, dan satu gadis tampak gelisah. Di antara mereka.

Seorang pria dengan kaos hitam dan kacamata di atas kepala, bersedekap sambil mendengus. Dua pria kembar identik dengan seragam SMA, lengan baju mereka dilipat seenaknya.

Seorang pria berambut pirang kecokelatan, memakai hoodie abu-abu dan mengenakan anting kecil di telinga kiri.

Dan seorang gadis berambut cokelat sebahu, mengenakan seragam SMA putih abu-abu dengan dasi merah. Wajahnya terlihat sedih, namun tatapannya terfokus pada Zoe dengan campuran rasa kasihan dan canggung.

“Apa ... siapa kalian?” tanya Zoe, duduk pelan di ranjang.

Pria berkacamata mendengus. “Oh, tolong deh. Nggak perlu akting drama ala sinetron amnesia segala. Ini bukan pertama kalinya kamu pura-pura lupa.”

Pria kembar yang berdiri di kanan kiri saling melempar pandang, lalu yang di kanan berkata ketus, “Drama macam apa lagi yang lo mainkan sekarang, Zoe?”

Yang kiri menimpali, “Kita nggak sebodoh itu untuk tertipu lagi.”

Zoe mengerutkan alis dalam. “Apa maksud kalian? Aku beneran nggak tahu ini di mana ... dan kalian siapa?”

Gadis di belakang mereka yang sejak tadi diam maju setengah langkah, wajahnya ragu. “Kak Zoe … kau yakin tidak ingat apa-apa? Aku … Alicia.”

Zoe menatapnya. Nama itu asing tapi anehnya menimbulkan rasa tidak nyaman di dadanya.

“Zoe Aldenia,” pria berkacamata menatap tajam. “Putri keluarga Wiratmaja, putri palsu lebih tepatnya. Baru kemarin kamu hampir membuat Alicia jatuh dari tangga. Dan sekarang kamu berpura-pura amnesia? Heh?! Dasar ratu drama.”

“Putri … keluarga?” Zoe bergumam.

Otaknya berputar cepat. Nama-nama itu, sikap mereka, ekspresi jijik, ruang tidur mewah berwarna pink semuanya terasa tidak asing. Terlalu tidak asing.

‘Alicia … Zoe Aldenia … putri palsu .…’

Zoe terdiam. Matanya membelalak.

“Tunggu ... ini ... ini cerita dalam novel yang Reva tunjukkan .…”

Ia menatap tangan dan tubuhnya sendiri. Masih dirinya, tapi juga terasa berbeda.

Pria pirang bersuara, nadanya dingin, “Kau benar-benar cari perhatian, Zoe. Sekarang mau main jadi gadis baik-baik, ya?”

Zoe mengepalkan tangan di atas selimut. “Aku … bukan Zoe Aldenia dari cerita kalian. Aku bukan—”

“Kau bahkan tidak malu menyebut namamu sendiri seolah itu bukan kamu,” kata si kembar.

Zoe berdiri pelan, masih sedikit limbung. Ia menatap mereka satu per satu.

“Aku … aku tidak tahu bagaimana aku bisa berada di sini. Tapi aku bukan dia. Aku bukan Zoe yang kalian bicarakan,” ucapnya pelan, serius.

Mereka terdiam sejenak.

Keempat pria di hadapannya menatap dengan ekspresi datar, sebelum akhirnya tawa sinis mulai terdengar.

“Hah! Lihat tuh!” si pria berkacamata mendengus sambil tertawa kecil. “Sekarang lo jadi orang baru? Kepribadian ganda? Gila juga kamu, Zoe.”

“Kasihan ya, saking malunya karena kelakuanmu sendiri, kamu sampai ngarang cerita konyol begini,” ujar si kembar yang berdiri bersedekap.

“Jangan-jangan ini trik baru buat dapat simpati dari kami semua?” ucap si pirang, melipat lengan dengan sinis. “Gila … sebegitu desperate-nya kamu, ya?”

Zoe menghela napas. Ia masih duduk di ranjang, matanya mulai berkunang. Denyut nyeri menjalar dari pelipis ke belakang kepala. Tangannya memegangi perban, sementara suara mereka makin menusuk telinga.

“Kamu pikir dengan pura-pura lupa ingatan, kami bakal memaafkan kamu setelah semua yang kamu lakukan?” bentak si kembar satunya lagi.

“Eh, ingat waktu kamu sengaja tuang jus ke seragamnya di depan semua orang? Atau waktu kamu ngunci Alicia di ruang seni?”

“Belum lagi waktu kamu—”

“Cukup,” potong Zoe pelan, nada suaranya rendah tapi menekan.

Namun mereka terus mencaci.

“Drama kamu udah basi, Zoe. Semua orang tahu kamu tuh—”

“Keluar.” Kali ini nada suara Zoe naik, matanya tajam, rahangnya mengeras.

Namun keempatnya malah tertawa kecil. Mereka benar-benar membenci Zoe, karena sikap gadis itu selama ini.

“Wah, mulai ngamuk, nih. Zoe yang dulu balik lagi?”

“Berarti amnesianya cuma akting—”

Bugh!

Tiba-tiba Zoe bangkit dan menendang dada si pria berkacamata hingga dia tersungkur ke belakang, jatuh menghantam lemari kecil.

Ketiga pria lainnya melongo.

Zoe berdiri tegak, rambutnya tergerai ke depan sebagian, wajahnya dingin. Tatapan matanya menusuk, aura di sekelilingnya terasa asing. Bukan Zoe yang mereka kenal Zoe yang biasanya cengeng, caper dan dramatis, kali ini berbeda.

“Dengar baik-baik.” Suara Zoe rendah, dingin seperti es. “Aku sudah cukup sabar menahan kepala yang hampir meledak karena ocehan kalian.”

"Heh!? Berani banget lo—"

Zoe menoleh pada si kembar.

Bugh!

Satu tendangan ke arah kaki si kembar kanan, membuatnya tersungkur ke lantai.

“Arrgh! Kau gila, ya?!”

“Zoe!” si kembar kiri reflek maju, tapi Zoe menangkap kerah bajunya dan mendorongnya keluar pintu kamar dengan satu gerakan cepat.

Sementara si pria pirang masih terpaku, tak percaya dengan apa yang dia lihat. “Lo … lo gila .…”

Duagh!

Sebuah tendangan keras menghantam perutnya, membuatnya membungkuk dan Zoe mendorongnya keluar menyusul yang lain.

Keempat orang itu kini tergeletak di lorong depan kamar Zoe, masih belum bisa memproses kejadian barusan.

Kini tinggal Alicia yang berada di kamar itu. Gadis itu berdiri mematung, wajahnya pucat. Tangannya mengepal di sisi rok seragamnya. Matanya menatap Zoe dengan campuran syok, bingung, dan takut.

Zoe perlahan memalingkan wajah, menatap Alicia dengan pandangan tajam seperti pisau yang baru diasah.

"Sekarang tinggal lo."

Suara Zoe datar, tenang namun justru karena itu menakutkan.

Alicia tersentak, bibirnya bergerak-gerak mencoba mencari kata.

Zoe melangkah pelan mendekat, sinar matanya menusuk. "Lo mau keluar sendiri... pakai kaki sendiri ...." Dia berhenti tepat satu langkah di depan Alicia. "atau gue seret lo keluar sekarang juga?"

Alicia terbelalak. Gadis yang selama ini dia kenal sebagai Zoe manja, keras kepala, tapi mudah ditebak telah lenyap. Di hadapannya sekarang, berdiri seseorang yang terasa asing. Tatapannya tajam, suaranya dingin, dan tubuhnya memancarkan aura ancaman yang nyata.

“A—aku … aku cuma ingin memastikan kau tidak apa-apa .…” ucap Alicia terbata, mencoba bertahan.

Zoe tidak mengedip. "Keluar."

Satu kata itu, cukup untuk membuat Alicia mundur selangkah.

“Aku … maaf … aku akan pergi,” kata Alicia cepat-cepat, dan segera memutar tubuh.

Zoe memperhatikan dengan dingin saat gadis itu melangkah keluar. Dia berdiri di ambang pintu, tubuhnya tegak, wajahnya datar.

“Mulai sekarang, jangan masuk kamarku tanpa izin. Sekali lagi kalian menginjakkan kaki di sini, aku pastikan kalian nggak bisa jalan keluar.”

Pintu dibanting keras.

Braakk!

1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒖𝒎𝒑𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒂𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒂𝒋𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊 𝒂𝒋𝒂 😅😅
Ty Kurniawan
pinisirin bgt sama orang misterius ini
she
mantap😎🤗
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
ehh, kok gak jadi sujud? keenakan dong mereka?
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒓𝒂𝒔𝒂𝒊𝒏 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒏𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒔 𝒅𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒁𝒐𝒆 😏😏
Ty Kurniawan
aduh...aduh ini cowok" keren kenapa stupid sih gampang banget di manipulasi sama kadal betina
Tiara Bella
ternyata Melisa dkk yg ngebuly Alicia....sukurin ups....
Pandagabut🐼
ih Thor serius Levi dan temannya dah jahat banget, kasih hukuman setimpal Thor.. ih sebellll
SENJA
haddduh pen jambaaaak, cakar dikit mukanyaaaaa, jedotin ke tembok ohh puasnya!!!
kriwil
mungkin yang menukar zoe ayah angkat nya sendiri karna anak kandung nya bayi mati dan juga mungkin ada dendam antara kelurga nayla
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
nahh kan di sini.alecia yg sllu cari gara2 mau mya ap sih
zooee tunjukan siala kamu sbnarnya
tutiana
sangat bagus
iin marlina
Zoe ahli retas
ayo gaes tunjukan muka si pick me
vj'z tri
drama lama kok ulang ulang MBK bro , kalau beneran mah lumayan 🤣🤣🤣
vj'z tri
kenapa berharap mau di sapa ,,,sory yaaa zoe dah gak level sama lu 🤣🤣🤣
vj'z tri
mulut mu perlu di kasih bon cabe level 100 kaya nya biar rileks 😏😏😏
Ayu Padi
Thor Napa sekrng jadi 1 bab aja..
Maria K
kapan mereka sadar kalau alicia itu sok polos kesel banget aku sama si kembar itu.. biar mereka drop liat aslinya kekmna adik yg mereka bangga kan itu
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
dihh, kucingnya lari kemana? kok bisa berubah jadi kadal?/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: pantesan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ udah di sogok Mak
total 4 replies
👑Lenny💣
Halah ratu drama si alicia, paling dia sendiri yg mukulin diri sendri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!