Elang Dirgantara, seorang pria yang suka tawuran, balap liar dan suka berpesta minum minuman keras, harus datang ke perjodohan yang sang kakek rencanakan. Awalnya dia memutuskan datang hanya untuk menolak dan mempermalukan wanita yang akan di jodohkan olehnya itu. Namun apa lah daya, saat ia bertemu dan melihat calon istri untuk pertama kalinya, ada getaran aneh yang ia rasakan dalam hatinya.
Wajah teduh nan ayu milik calon istrinya mampu membuatnya terpukau. Bahkan suara sang calon istri membuatnya tenang dan damai. Tutur kata yang lembut dan halus tak mampu mengalihkan pandangan mata Elang dari wajah ayu calon istrinya itu.
Bagaimana kah perjalanan kisah cinta Elang Dirgantara?
Mari membaca dan mulai lah masuk ke dalam dunia halu kita ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diyah nur arroyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
...Hai hai hai...
...Sebelum membaca nex partnya, ayo lah jangan lupa Like, Komen dan Vote....
...Mamak Diyah tambah semangat kalau kalian senang 🤭...
...Selamat membaca...
...Terima kasih sudah mampir...
Mamak mau kasih fisual lagi nih...
Kalau ini mah kakaknya anak cewek mamak
Dion Tarawijaya
Kalau ini...
Naira Givarel
●
●
●
Brack
Elang membuka pintu gudang secara paksa. Di sana dia melihat Langit yang hsnya nemakai boxernya saja dan seorang gadis yang meringkuk ketakutan dan menangis di sudut gudang.
" Langit. Apa yang sudah lo lakuin?" Ucap Elang tidak percaya dengan apa yang telah sahabatnya itu lakukan.
"Lo gila ya" Teriak Elang marah besar.
"Gue menyesal Lang" Ucap Langit tertunduk.
Duack
Elang melayangkan satu pukulan tepat di wajah Langit.
"Bang***t lo Ngit? Lo sudah hancurkan kepercayaan gue. Gue kira lo beda dan mampu menghormati wanita. Tapi apa yang gue lihat sekarang? Lo sudah hancurkan anak gadis orang" Ucap Elang marah besar.
"Bang***t lo"
Duack
Duack
Duack
Elang terus memukuli wajah Langit karena dia benar benar kecewa dengan apa yang sudah Langit lakukan pda gadis itu.
Elang melepaskan jaket yang ia kenakan. Ia memberikan jaket miliknya untuk gadis itu. "Sorry, gue sudah gagal menjaga sahabat gue, gue sungguh minta maaf" Ucap Elang lirih.
Elang bangkit dari hadapan gadis itu. Dia berslih ke Langit sekarang. "Bawa dia ke rumah lo sekarang. Gue mau lo tanggung jawab dengan apa yang sudah lo lakukan" Ucap Elang.
"Bangun bre****k. Mau sampai kapan lo seperti ini?" Bentak Elang marah.
"Gue takut Lang" Ucap Langit menangis.
"Gue belum siap untuk tanggung jawab Lang, tolong gue Lang" Pinta Langit.
"Bangun begok, kita bicarakan di rumah lo" Ucap Elang yang kini mulai lirih.
Ini kali pertama Elang melihat Langit yang menangis. Elang tau betul jika saat ini Langit tengah menyesal sudah menghancurkan masa depan seorang gadis. Bahkan ia tidak mengenal gadis yang ia rusak tadi.
Tring
Tring
Tring.
Elang mengakat telfonnya yang berdering. Dia melihat nama Zahra yang tertera di layar ponselnya saat ini.
"Halo sayang, ada apa?" Tanya Elang.
"Aku mimpi buruk kak, aku lihat ular di sekitar kak Langit" Ucap Zahra.
Elang menatap ke arah Langit yang kini masih menangis dan seorang gadis yang juga menangis. "Sayang maaf, kakak tidak pulang malam ini. Langit memang sedang terkena masalah sekarang. Kamu tidak usah menunggu kakak pulang nanti" Ucap Elang.
"Baik lah kak, Ara akan menunggu kabar dari kakak lagi nanti" Ucap Zahra.
"Iya sayang" Jawab Elang. Elang mematikan ponselnya lalu ia masukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana.
"Cepat pakai pakaian lo. Gue tunggu kalian di pintu belakan club" Ucap Elang yang di angguki oleh Langit.
🌹🌹🌹
Rumah Langit.
Plack
Satu tamparan keras mengenai pipi Langit yang saat ini tengah berlutut di depan kaku pak Atmadja. Dia yang di temani oleh Elang tengah bicara dengan pak Atmadja mengenai perbutan yang di lakukan oleh Langut. Gadis yang tadi di paksa hubungan dengan Langit pun ikut ke rumah Langut.
"Kenapa sampai seperti ini Langit? Apa pernah papah mendudik kamu untuk menghancurkan masa depan anak gadis orang? Papah kecewa sama kamu Langit" Ucap pak Atmadja marah dan kecewa.
"Apa salah papah Langit? Kenapa kamu menghukum papah seperti ini?"
"Apa selama ini cara didik papah salah ke kamu Langit?"
"Kamu anak papah satu satunya. Papah ingin kamu menjadi kebanggaan papah nanti di masa tua. Tapi apa yang oapah dapat sekarang Langit? Papah sangat kecewa sama kamu" Ucap pak Atmadja kecewa.
"Maafkan Langit pah" Pinta Langit lirih.
"Papah tidak mau tau. Besuk kamu harus nikahi dia. Kamu harus tanggung jawab dengan apa yang telah kamu lakukan" Ucap pak Atmadja tegas.
"Tidak, aku tidak ingin menikah. Aku masih ingin kuliah. Aku ingin meraih cita cita ku" Ucap gadis yang mulai angkat bicara.
Belum juga pak Atmadja bicara, terdenfar suara lembut dari seorang gadis yang tengah berdiri di depan pintu utama rumah pak Atmadja dengan cadar hutam yang menghiasi wajahnya.
"Assalamualaikum" Ucap Zahra yang baru saja sampai di rumah Langit.
"Waalaikumsalam" Jawab Elang.
Elang bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Zahra di depan pintu. "Maaf meminta kamu datang malam malam begini sayang. Tapi kakak butuh bantuan kaku untuk membujuk Langit dan gadis itu" Ucap Elang.
"Tidak apa kak, Ara juga belum tidur tadi kok" Jawab Zahra.
"Ayo masuk" Ucap Elang yang memeluk bahu Zahra masuk ke dalam rumah Langit.
"Siapa dia Elang?" Tanya pak Atmadja.
"Ini Zahra om, dia istri saya" Jawab Elang yang begitu bangga memperkenalkan Zahra ke pak Atmadja, papah Langit.
"Istri? Sejak kapan kamu menikah?" Tanya pak Atmadja tidak percaya.
"Sudah beberapa bulan yang lalu om" Jawab Elang.
"Saya meminta Zahra ke sini karena saya tau pasti Langit dan gadis itu tidak semudah itu menerima jika mereka di minta untuk menikah. Jadi saya minta Zahra untuk bicara di sini" Ucap Elang.
Zahra menatap gadis yang kini tengah duduk di sofa dengan menundukkan kepalanya. Zahra juga melihat jaket sang suami yang kini tengah melekat di badan gadis itu.
"Itu bukan kah jaket kamu kak?" Tanya Zahra.
"Iya sayang, aku teringat kamu jadi aku pinjamkan jaket ku ke dia. Maaf" Ucap Elang.
"Tidak apa kok. Boleh kah aku bicara dengan dia?" Tanya Zahra lembut.
"Boleh" Jawab Elang.
Zahra berjalan ke arah gadis itu. Dia duduk di sebelah gadis itu lalu meraih jemari gadis yang sejak tadi hanya tertunduk dan menangis. "Nama kakak siapa?" Tanya Zahra.
"Lita Maheswari" Jawab gadis itu.
"Kak Lita, Zahra sebelumnya minta maaf pada kakak karena ulah teman Zahra membuat kakak hancur. Apa kakak mau menikah dengan teman Zahra ini?" Tanya Zahra.
Aku masih ingin melanjutkan kuliah ku. Aku tidak ingin berhenti kuliah" Jawab Lita.
"Kak, keluarga Langit sudah ada niat baik untuk tanggung jawab. Kami lebih mwmikirkan kak Lita saat ini karena sebagai wanita, kak Lita lah yang paling di rugikan dalam kasus ini" Ucap Zahra.
"Kak, saran Zahra terima saja pernikahan ini. Karena jika kakak hamil dan baru saat itu Langit menukahi kakak. Maka besuk saat anak kalian menikah, jika anak kalian wanita. Langit tidak bisa menjadi wali untuk menikahkan anak kalian" Jelas Zahra.
...Nex partnya mau lagi nggak nih?...
...Kalau partnya ini suka nggak?...
...Harus komen ya.......
...Mamak mau minta maaf nih kalau ada typo banyak....
...Kalau suka dan seru dengan novelnya, jangan lupa ajak teman temannya buat baca juga 🤭...
...Salam sayang dari mamak Diyah...
...See you nex part ❤...
SAAAAAHHHH,,,gitu 🤭🤭🤭😂😂 Jadi semangat kan SAH nya..😜😜