📢📢📢 Bijaklah memilih bacaan
Gavin seorang lelaki yang di buang dan di cuci otaknya oleh keluarganya tanpa sebab yang jelas dan di buang ke luar daerah setelah lelaki itu sama sekali tak ingat jati dirinya.
Dengan kondisi minus lelaki itu berusaha bertahan hidup dan membuatnya dicap sebagai orang gila.
Kyra seorang gadis dari keluarga sederhana. Sedari kecil gadis itu selalu membawa kesialan bagi keluarganya. Punya beban hutang, kedua orang tuanya menginginkan hidup mewah dengan instan dan mencoba menjodohkan putrinya itu dengan lelaki kaya. Namun Kyra lari dari perjodohan dan membuat keluarganya dirundung masalah yang membuat gadis itu lari dari rumah.
Kyra hidup di luar kota dengan kondisi pas-pasan. Suatu saat dia bertemu dengan pria waras yang tampak gila dan karena beberapa alasan dia pun menanggung hidup lelaki itu.
Siapa sebenarnya Gavin? Bisakah dia mengembalikan ingatannya yang hilang? Bagaimana kehidupan Kyra setelahnya.... Simak segera ki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 25 Running Well
Pagi harinya Kyra berangkat ke tempat kerja seperti biasa. Sedangkan Alden sudah bersiap di depan dan akan berangkat.
“tap... tap... tap....”Kyra Berjalan ke depan setelah mengunci pintu kamar. Dia berhenti sebentar dan menghampiri Alden di depan.
“Semoga hari ini perjalanan lancar dan tak akan ada lagi seseorang yang akan mem-bully mu lagi. Tetap semangat !”ucap Kyra dengan berapi-api sambil menepuk-nepuk bahu Alden.
“Ya kak... kakak juga semoga hari ini lancar.”balas Alden sambil tersenyum kecuali menatap Kyra.
Mereka berdua kemudian berpisah dan menjalani rutinitas masing-masing.
Alden mendorong gerobak jualannya dan berhenti di sebuah perempatan dekat pertokoan. Tak ada penjual lain di sana selain dirinya, namun rival nya penjual di di beberapa cafe di pinggiran jalan.
“Jika rezeki tak akan lari kemana.”gumam Alden menyemangati dirinya sendiri.
Di jalanan banyak pejalan kaki yang keluar dari beberapa pertokoan di sana. Mereka melewati gerobak jualan Alden.
“Aku tidak pernah melihat ada penjual di sana. Sepertinya itu penjual baru. Apa yang dia jual ?”ucap seorang pejalan kaki yang penasaran.
“Aku juga tidak tahu.”jawab pejalan kaki wanita yang merupakan temannya.
Mereka kemudian menyeberang jalan dan mencoba membeli jualan Alden.
“Tolong fried potato empat.”ucap dua wanita pembeli.
“Ya nona, mohon tunggu dulu.”jawab Alden dan segera memasak pesanan pembeli pertamanya.
“Ini nona.”ucap Alden menyerahkan pesanan mereka.
Pembeli tadi mencoba mencicipi sedikit dan terlihat menyukainya, malahan memesannya lagi saat membayarnya.
Hingga siang terlihat banyak pembeli yang berhenti di depan gerobak jualan Alden.
Di lain tempat di kantor Kyra. Gadis itu memasuki kantor namun tak langsung menuju ke tempat duduknya. Ia menuju ke ruangan editor Oliver.
“tok... tok... tok...”Kyra mengetuk pintu yang terbuka sebelum masuk.
“Ya Kyra masuk saja.”jawab editor Oliver yang duduk di kursi menoleh ke arah pintu.
Kyra kemudian masuk dengan membawa setumpuk artikel yang kemarin dia bawa pulang.
“Editor... ini sudah selesai.”Kyra menyerahkan tumpukan artikel yang di bawahnya pada sang editor.
“Duduklah dulu aku akan memeriksanya sebentar.”jawab editor Oliver meminta gadis itu untuk duduk.
Kyra pun duduk meskipun sebenarnya ia ingin segera kembali ke ruangannya, karena khawatir editor itu akan meminta bantuannya lagi.
“sraak... !”terlihat Editor Oliver mulai membaca dan membalik satu persatu halaman artikel di mejanya.
“Kyra pekerjaanmu bagus. Jadi tak salah jika atasan memilihmu untuk membantuku. Jadi lain waktu aku akan memanggilmu kembali.”ucap editor Oliver menilai pekerjaan Kyra dan sangat puas dengan nya sambil menaruh kembali artikel yang dibacanya ke meja.
“Itu kan 70% kerjaan Alden.”batin Kyra sambil menelan ludah.
“Editor... emm... sebenarnya itu bukan-bukan...”balas Kyra tercekat ragu untuk meneruskan ucapannya. dengan segala pertimbangan Akhirnya dia pun tak mengucapkannya jika itu semua bukan hasil pekerjaannya.
“Ada apa Kyra ? Apa kau tidak mau membantuku lagi lain waktu ? Jika emang begitu tak apa tapi mungkin bos akan segera memecat mu.”ucap editor Oliver tersenyum lebar namun membuat Kyra serasa seperti ditusuk oleh ribuan anak panah yang tepat mengenai jantungnya.
“Aah.... ya tentu saja editor Oliver aku akan senang sekali bisa membantumu. Apa ada lagi yang bisa ku kerjakan ?”balas Kyra dengan tersenyum manis karena takut pada ancamannya dan terpaksa menawarkan diri.
Editor Oliver tidak menjawab Dia berdiri dan menuju ke meja lain kemudian kembali lagi dengan membawa setumpuk artikel.
“Ini artikel untuk bahan berita tiga hari ke depan. Aku akan sangat senang sekali jika kau mau membantu lelaki yang super sibuk ini.”ucap sang editor berjalan menghampiri Kyra dan menyerahkan artikel itu padanya.
Kyra menerima artikel itu dengan memaksakan senyumnya dan mengutuk dalam hatinya.
“Sial... kenapa tadi aku malah menawarkan diri ku sendiri ? Harusnya aku tak usah bilang begitu tadi.”batin Kyra menyesali kebodohannya sendiri atas apa yang dia ucapkan.
“Aku permisi dulu editor.”ucap Kyra berjalan keluar dari ruangan editor Oliver dengan membawa setumpuk artikel menuju ke ruangannya.
“Pekerjaan ku jadi sedikit enteng dengan adanya gadis itu.”gumam editor Oliver tersenyum tipis. Ia pun kembali duduk di kursi dan meneruskan pekerjaannya yang menurutnya tak pernah ada habisnya.
“bugh.... !”Kyra artikel di bawahnya ke meja dengan keras.
“Kenapa, ada apa lagi ?”ucap Seryn bertanya saat melihat raut muka Kyra yang terlihat kusut.
“huuh.... editor Oliver kembali berulah. Lihat ini artikel harus ku bawa pulang lagi.”jawab Kyra sambil mendengus kesal.
“Hahahaha.... kau memang benar-benar kesayangan editor Oliver.”balas Seryn tersenyum menatap Kyra yang masih menggerutu dan keberatan dengan tugas itu.
“Seandainya saja ada perusahaan lain yang mau menerima aku, maka aku akan pindah ke sana.”jawab Kyra membanting bahunya ke kursi yang dia duduki.
“Sabar...”jawab Syren sambil menahan tertawa.
Siang hari Alden melayani pembeli terakhirnya yang memesan banyak fried potato.
“Aku sama sekali tak menyangka ternyata hari pertama jualan di sini ramai sekali dan habis tak bersisa.”ucapnya lirih sambil tersenyum kecil.
“Terima kasih adik kecil yang cantik.”ucap Alden menyerahkan satu kantung fried potato pada gadis kecil.
Tak lama setelahnya lagi itu beres-beres kemudian mendorong gerobak jualannya menuju ke rumah.
“klak...”Alden membuka pintu sesampainya di rumah.
“Kakak.... hari ini jualan ku laris ma--nis.”ucapnya memanggil Kyra ingin membagi cerita padanya. Namun tak ada siapa-siapa di sana.
“Hyah.... ini masih siang dan dia belum pulang.” gumam Alden terlihat kecewa lalu duduk di karpet sambil meluruskan kakinya menunggu kedatangan Kyra.
Karena kelelahan Aden pun tertidur di lantai.
Dua jam berikutnya Kyra pulang dan masuk ke rumah.
“Aku pulang.”ucapnya sambil melihat seisi ruangan mencari Alden dan dia mendapati lelaki itu tertidur di karpet.
“Hooh... mungkin dia lelah. Apa hari ini jualannya lancar ?”ucapnya lirih sambil duduk di dekat Alden setelah menaruh tas dan artikel yang dia bawa dari kantor.
Malam harinya Kyra kembali sibuk berkutat dengan tumpukan artikel. Sedangkan Alden baru selesai memasak dan menyajikannya.
Saat makan bersama mereka saling bertukar cerita dan sesekali ada yang tersenyum mendengar cerita Kyra.
“Bagaimana ini... artikel sebanyak ini apa bisa selesai dalam semalam ?”ucap Kyra setelah mereka berdua selesai makan malam.
“Aku bisa membantu mu, kak. Tapi aku juga harus mempersiapkan untuk dagangan besok. Aku harus mengupas kentangnya sekarang juga.”balas Alden.
“Yah... kita bertukar pekerjaan saja kali ini.”jawab Kyra dengan cepat setelah terlintas sebuah ide.
Alden menyetujui ide Kyra. Ia pun mengambil setumpuk artikel yang ada di meja dan mulai mengerjakannya.
Sementara Kyra masuk ke dapur dan mulai mengupas satu persatu kentang yang berjumlah kurang lebih 10 kilo.
“Aauwh...!”teriak Kyra kencang dari dalam dapur.
Alden yang masih mengerjakan artikel terkejut mendengar teriakan gadis itu.
BERSAMBUNG....
kakak kalau buat novel yang isinya ada konten dewasanya kayak gini, per bulan bisa update sampai 60 ribu kata dan nggak bolong lebih dari tiga kali dapet pendapatan minimum per bulan nggak??