(Sedang dalam proses perbaikan kata)
Ketika semua teman-temannya sudah menikah dan memiliki keluarga, Aldo seorang pria yang usianya hampir mencapai 30 tahun masih berjuang dalam urusan percintaannya. Ia telah bergonta-ganti pasangan lebih dari 100 kali dengan hubungan yang hanya berjalan selama beberapa Minggu dan tidak pernah lebih dari 1 bulan.
Di tengah sakit hatinya ketika kembali diputuskan oleh pacarnya yang entah sudah ke berapa kalinya, sebuah system kemudian datang untuk membantunya.
[Saya adalah system yang akan membantu Anda untuk menjadi seorang pria sejati, anda terpilih oleh system karena anda merupakan orang paling menyedihkan di dunia ini.]
Kedatangan system dengan banyak kemampuan spesial yang bisa ia dapatkan dengan mudah memanglah mengubah kehidupan Aldo 360 derajat, tapi misi yang diberikan oleh system juga sangatlah tidak masuk akal.
[Menikah dan membuat 10 anak. Hadiah: 1 miliyar Poin System, 1 miliyar Poin Kemampuan, 100 Miliyar Dollar, 100 tahun t
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chp 25: Syuting Awal
"Apa ada yang salah dengan kalian berdua?" tanya Aria melihat kedatangan Aldo dan Katharine ke meja makan.
"Tidak ada, bisakah kita lanjutkan pembahasan kita kedepannya?" kata Aldo mengalihkan pembicaraan.
Karena kejadian sebelumnya membuat mereka berdua menjadi gugup meski hanya bertatapan mata saja.
Sementara Laura menatap Aldo dan Katharine dengan penuh selidik, Aldo dan Katharine duduk di tempat duduknya yang telah disediakan.
"Mari kita bahas rencana awal di tempat ini saja." kata Aria melihat semua orang sudah hadir.
Ia melanjutkan, "Kita telah mendapatkan izin syuting di hotel ini oleh pihak terkait, jadi tanpa berlama-lama lagi ayo kita persiapkan syuting untuk take 1 nya."
Aria mengalihkan pandangannya kepada Luca dan bertanya, "Apa semua kru dan karakter cameo sudah tiba?"
"Sudah Nona, kita hanya perlu mengarahkan mereka untuk membuat seperti yang ada di adegan!"
"Bagus, sekarang ayo kita mulai, Miles siapkan kameranya!"
"Siap Nona!"
Seluruh restoran hotel telah disewa oleh Aria demi keperluan syuting, beberapa orang tukang kemudian datang dan menyulap restoran itu menjadi sebuah bar malam.
Bersamaan dengan Katharine dan Laura yang selesai dihias oleh penata rias, latar bar malam yang indah dan estetik akhirnya telah selesai lengkap dengan karakter cameo seperti pengunjung bar dan bartender.
Katharine dan Laura dengan penampilan barunya duduk di salah satu meja dengan banyak bir yang sebenarnya hanya air biasa.
Adegan akhirnya dimulai bersamaan dengan Sutradara Gilbert yang berkata, "Kamera rolling, action!"
Katharine yang berperan sebagai karakter utama wanita bernama Shania meneguk bir (air) di depannya dengan lahap, ia kemudian menjatuhkan gelasnya dengan keras ke meja hingga membuat suara yang berisik di tempat yang berisik itu juga.
Dengan mata mabuk Shania mulai mengomel tentang keluarga yang menyuruhnya untuk mengambil jurusan teknik informatika sementara jurusan yang digemari oleh Shania adalah perguruan.
Gadis yang baru lulus SMA itu tidak suka dengan jurusan teknik informatika yang mengharuskannya tinggal di negeri yang jauh yaitu Prancis. Dan sekarang ia hanya bisa pasrah ketika keluarganya mengirimnya dengan paksa.
Sementara itu Laura yang berperan sebagai Violet, sahabat karib Shania mendengarkan curhatan sahabatnya dengan patuh sambil menuangkan bir untuknya.
Seringai terlukis di wajah Violet ketika melihat gadis di depannya yang sudah benar-benar mabuk hingga tidak sadarkan diri.
Dirangkulnya tubuh Shania menuju salah satu kamar yang ada di hotel itu, ia membaringkan tubuh gadis itu dengan pakaian yang cukup terbuka lalu pergi ke luar kamar dengan senyuman yang terlukis di wajahnya.
Di luar kamar Violet menelpon seseorang dan mengatakan jika semuanya sudah siap sesuai dengan kesepakatan mereka, sejumlah uang terkirim ke rekening Violet tanda transaksi telah selesai. Namun tanpa Violet sadari, dia telah memindahkan Shania di kamar yang salah.
Sementara itu di kamar mandi kamar hotel tempat Shania dipindahkan, nampak seorang pria tampan yang seluruh tubuhnya di guyur oleh air dingin yang berasal dari shower.
Dia adalah Aldo yang berperan sebagai Nicolas, anak dari seorang keluarga kaya raya dan sangat terkenal di seluruh Prancis.
Karena sering dimanja oleh keluarganya membuat Nicolas menjadi orang yang sombong dan arogan, ia beranggapan jika semua hal yang ada di dunia ini bisa dibeli oleh uang termasuk wanita.
Oleh karena itu juga membuat Nicolas menjadi seorang fakboy yang sering bermain-main dengan banyak wanita, dia tidak akan ragu merebut pasangan orang lain demi kesenangannya sendiri.
Malam itu sangat dingin ditambah air dingin yang mengguyur tubuh Nicolas membuat suasana semakin dingin, biasanya di saat-saat dingin seperti ini adalah saat yang tepat untuk bercinta dengan panas.
Nicolas ingin memanggil salah satu dari puluhan wanita yang ada di handphonenya untuk menghangatkan ranjangnya malam hari ini, namun ia urungkan ketika melihat seorang gadis cantik yang sudah tersedia di ranjangnya.
Pria itu kebingungan dan bertanya-tanya darimana datangnya gadis muda yang baru lulus SMA itu, tapi paras cantik dan menawan wanita di hadapannya itu membuatnya tidak bisa berpikir jernih.
Pakaiannya yang berantakan dan bau alkohol, memperlihatkan sebagian dada mulus dan kencangnya. Keringat dingin jatuh di leher Nicolas yang baru selesai mandi itu ketika merasakan suatu gejolak gairah yang belum pernah ia rasakan ketika bersama dengan wanita lain.
"Persetan darimana datangnya gadis ini, ketika dia sudah masuk ke kandang harimau maka jangan pernah berharap untuk bisa keluar..." gumam Nicolas menyeringai.
Dengan gairah yang menggelora Nicolas kemudian menaiki ranjangnya dan memposisikan dirinya di atas Shania yang tengah tak sadarkan diri, dielusnya rambut halus gadis itu terlebih dahulu sebelum ciuman penuh napsu mendarat di lehernya.
Shania terkesiap, tubuhnya perlahan-lahan mulai bergejolak seolah sentuhan pria asing itu mencapai alam bawah sadarnya dan mencoba membangunkannya.
Sementara bibir yang terus mencumbu leher jenjang gadis muda di depannya, jari jemari sang pria mulai bergerak menelusuri pakaian sang gadis dan melepaskannya sedikit demi sedikit hingga membuat sebagian tubuh gadis itu terekspos.
Gadis itu sadar jika apa yang dilakukan pria di atasnya itu sudah berlebihan hanya untuk sebuah syuting dan langsung mendorong tubuh sang pria hingga membuat teriakan sang Sutradara terdengar di tempat hening itu.
"Cut! Aldo, tindakanmu terlalu berlebihan, sebenarnya kau tidak usah membuka pakaian Katharine selebar itu, dan Katharine tolong buatlah ekspresi yang lebih natural, kau tidak terlihat seperti orang yang tak sadarkan diri!"
Katharine langsung menarik selimut dan menutupi tubuhnya sambil memalingkan wajahnya yang memerah padam di hadapan Aldo, "M- maaf pak Sutradara, saya akan melakukannya lebih baik lagi nanti."
"Maaf, aku kelewatan..." jawab Aldo menyadari kesalahannya.
Karena kemampuan aktingnya yang sudah mencapai level maksimal membuat seluruh karakter yang diperankan oleh Aldo terasa sangat nyata, terlebih lagi setiap tindakan sang karakter yang diperankan Aldo akan terasa sangat jelas dan natural seperti tadi.
Banyak orang yang grogi saat di hadapan kamera, tapi dengan kemampuan akting level maksimal miliknya Aldo bisa terbebas dari rasa grogi karena dia sama sekali tidak melihat ataupun menyadari ada sebuah kamera di sekitarnya.
Itulah keistimewaan dari kemampuan akting level maksimal, jadi wajar kalau Aldo kelewatan dalam aktingnya.
"Film ini nantinya akan ditayangkan di televisi yang ada di seluruh dunia. Ini akan ditayangkan secara umum. Jadi sebisa mungkin kita harus membuat adegan dewasa yang samar dan tidak terlalu terekspos." imbuh Aria sebagai pengamat jalannya syuting.
"Aku mengerti..." jawab Aldo dibarengi anggukan kepala Katharine yang masih berada di bawah Aldo.
"Kalau begitu mari kita mulai, Gilbert tolong dipimpin!"
"Baik Nona! Kamera Rolling, and Action!"
Adegan dewasa yang lebih tertutup dengan selimut tebal yang menutupi tubuh mereka akhirnya dimulai, walaupun hanya sekedar berciuman dan tidak benar-benar melakukan hubungan intim.
Tapi tidak bisa dipungkiri jika mereka berdua merasakan kepuasan tersendiri dengan tubuh yang saling berdempetan dan bergesekan, membuat api asmara terasa lebih nyata diantara mereka berdua.
kapan2 dukung karya abal2ku ya suhu...judule 'Psikiater, psikopat dan Pengkhianatan... trmksh...
itu pun kalau gak keikut arus 🤭🤭🤭
apa author gak tahu harga kos sederhana dan layak 😂😂😂🤣🤣
maaf thoor