I Love You Mr.Mafia

Setelah berfikir panjang malam itu Jack memutuskan untuk mendekati Caca dengan alasan membalas budi apa yang telah dilakukan oleh Caca terhadap dirinya dan Kenzo. Saat ini Jack tidak sarapan pagi bersama dengan yang lainnya seperti biasanya.

“Pagi.”  sambil menuju ke Bella untuk memberikan morning kiss.

“Pagi Daddy.” jawab Bella.

“Sayang hari ini daddy tidak bisa mengantar kalian berdua, jadi kalian di temanin uncle Deni saja.”ucap Jack.

“Kenapa daddy?.” tanya Bella.

“Biasalah sibuk, lebih penting urusan kantor.” ucap Kenzo.

“Maaf sayang daddy buru-buru ada rapat, ya kan Jim.?” Jack sambil memberikan kode pada Jimmy untuk mengikutin arahannya.

“Iya Bella, uncle dan daddy ada rapat pagi ini.” Jawab Jimmy.

“Ayo pergi Jim, tunggu apa lagi?.” ajak Jack pada Jimmy.

“Sarapan dulu lah Jack.” ucap Jimmy.

“Tidak sempat, ayolah” sambil pergi meninggalkan meja makan.

‘Hati-hati daddy.” ucap Bella

“Dah sayang.” Jack melambaikan tangannya yang sedang berjalan menuju pintu keluar ruang makan.

Jack pun menuju masuk ke mobil dengan di ikuti oleh Jimmy. Saat dalam mobil Jimmy meminta penjelasan Jack.

“Biar aku yang mengemudikan kali ini.” ucap Jack.

“Baiklah, tapi kita kan tidak ada meeting pagi ini.” jawab Jimmy.

“Telephone Siska apakah Caca sudah datang. Kemudian suruh dia untuk sarapan dengan kita ketika kita sampai.” perintah Jack.

“Maksud mu kita makan bersama Siska?.”

“Caca, Bodoh. Tapi boleh kalau kau mau Siska makan bersama kita tapi jangan ganggu aku dan Caca nantinya kalian berdua.” jawab Jack dengan kesal.

“Hahaha, kau kenapa Jack ?.” goda Jimmy yang heran dengan tingkah Jack.

“Diam, lakukan yang ku perintahkan atau kau tidak akan dapat gaji bulan ini.” ancam Jack

“Baiklah. Siap laksanakan perintah Bossssssssss!.” goda Jimmy lagi.

“Kau pun juga senang bisa berjumpa dengan Siska kan?.” balik goda Jack

“Hahahha, kau tau saja.” balas Jimmy dengan senyum-senyum.

Jimmy yang heran dengan tingkah Jack, mengikuti saja. Dan Jimmy pun menghubungin Siska. Siska yang mengerti perintah bos besar pun segera menjumpai Caca.

“Hallo Sis.” ucap Jimmy.

“Iya Jim, ada apa?.” tanya Siska.

“Siapkan sarapan pagi di meja tempat bos seperti biasanya dengan makanan yang biasa di pesan oleh boss dan jangan lupa kau panggilkan juga Caca bersama mu. Kita akan

sarapan pagi bersama.” jelas Jimmy pada Siska.

“Ha?, aku tidak salah dengar Jim?.” kejut Siska dengan perintah Jimmy.

“Lakukan saja.” jawab Jimmy.

“Baiklah.”

Jimmy pun menutup teleponnya. Kemudian Siska menyuruh koki yang ada di restoran membuat menu seperti biasannya ketika Jack berkunjung di restoran. Dan Siska pergi

memanggil Caca atas perintah bos besarnya itu. Sebenarnya Caca sudah malas untuk berhubungan dengan Jack karena malu dengan kejadian kemarin.

Dan sekitar 30menit Jack dan Jimmy sudah sampai. Sudah ada beberapa makanan di meja nomor 8 yang biasa di duduki oleh Jack di restorannya itu, dan yang menghidangkan itu sudah pasti Caca.

“Mau apa lagi sih dia ke mari, apakah semalam belum cukup. Semoga tidak mengusik ku kembali. Dan aku masih malu dengan kejadian kemarin” ucap Caca di hatinya.

“Silahkan tuan.” ucap Caca ketika Jack dan Jimmy datang.

“Duduk lah Sis ikut kita sarapan.” seru Jimmy yang saat itu Siska menyambut mereka datang dari pintu restoran.

“Kau juga duduk di samping ku.” seru Jack yang menyuruh Caca duduk juga.

“Maaf tuan, kenapa?.” jawab Caca yang sedang menyediakan sarapan di meja itu.

“Sudah ku bilang duduk, ya duduk” perintah Jack dengan hawa dinginnya.

“Tapi saya hanya karyawan tuan, saya sedang bekerja saat ini.” jawab Caca memberi alasan agar tidak duduk di meja yang sama.

“Duduk saja Ca, ikutin perintah tuan Jack.” ucap Siska.

“Tenang nona, duduklah.” ucap Jimmy.

“Tapi.......” belum selesai bicara Jack langsung saja menarik tangan Caca dan membuatnya

duduk di kursi samping Jack.

Belum sempat Caca emosi Jack sudah mengeluarkan kata maafnya.

“Maaf jika menyentuh mu, duduk dan makalah bersama kami. Ini perintah atau kau ku pecat.” jawab Jack dengan kasar

“Menyebalkan.” grutu Caca. Caca mengikuti saja karena dia juga masih membutuhkan pekerjaan ini untuk uang penelitianya.

“Apa kata mu” ucap Jack yang tidak mengetahui Caca berbicara apa karena Caca menggunakan bahasa Indonesia.

“Tidak apa-apa tuan.” Ucap Caca.

“Ya sudah, makanlah.” ucap Jack sambil memberikan piring berisi roti ke hadapan Caca.

“Terimakasih tuan.” ucap Caca

Caca pun berdoa sebelum memakan makanan yang sudah di tawarkan oleh Jack. Mereka pun menikmati sarapan pagi dengan diam tanpa ada percakapan sama sekali. Ketika sudah selesai Jack mulai berbicara.

“Maaf atas kejadian kemarin karena aku tidak mengetahui bahwa aturan agama mu begitu.”ucap Jack

“Tidak apa-apabtuan lain kali jangan lakukan lagi. ” ucap Caca

Siska dan Jimmy yang saling pandang-pandangan heran dengan tingkah laku Jack hanya bisa diam dan memperhatikan mereka dengan berpura-pura menikmati makanan.

“Iya saya janji tidak akan melakukan hal yang sama. Terimakasih.” ucap Jack

“Iya tuan, bolehkah saya pergi?” ucap Caca karena dia sudah selesai dengan makanannya dan dia sedikit tidak nyaman dengan pandangan mata orang-orang sekitar tentang ia duduk makan bersama dengan mereka.

“Apakah segitu beratnya untuk makan bersama dengan ku?.” ucap Jack

“Tidak begitu tuan, saya kan sedang bekerja di sini tidak enak di lihat oleh karyawan lain.”

ucap Caca

“Masa bodoh sama mereka.” ucap Jack

“Tapi tuan saya...” belum sempat Caca menjelaskan Jack sudah mengeluarkan perkataannya

“Ya sudah, silahkan untuk kerja kembali.” ucap Jack

“Terimakasih tuan, bolehkah saya mengambil piring-piring ini?.” ucap Caca

“Iya silahkan.” ucap Jack

Caca pun membawa piring kotor ke dalam dapur restoran dan meninggalkan Jack.

*****

Selama 3 hari berturut-turut Jack melakukan hal yang sama di setiap pagi, namun di hari ke 4 Jack tidak memperbolehkan Jimmy dan Siska untuk menemaninya.

“Dimana tuan Jimmy dan Bos Siska?.” tanya Caca heran tidak melihat keberadaan mereka.

“Berhenti memanggilku dengan sebutan tuan, panggil saja Jack.”

“Baiklah, tu...Jack.” terbata-bata ucapan Caca.

“ Duduk dan makan saja seperti biasanya.” perintah Jack.

“Baiklah.” jawab Caca pasrah.

Seteleh selesai Caca pun meminta penjelasan dari Jack karena dia sudah merasa risih dengan kelakukan Jack beberapa hari ini apalagi dengan kondisi saat ini sarapan pagi hanya berdua dengan posisi dia hanya karyawan. Banyak mata yang terus

memandangi ke arah mereka baik tamu restoran maupun karyawan lain yang iri

dengan Caca.

“Boleh saya bertanya Jack?” ucap Caca

“Silahkan” jawab Jack

“Kenapa kau memperlakukan ku seperti ini Jack ?” tanya Caca

Jangan lupa dukung penulis dengan memberikan Bintang 5, Like, Koment dan Vote.

Jika Ada kesamaan tempat, nama dan kejadian hal tersebut Tanpa sengaja Author. Dan maaf kalau ada typo.

Salam Literasi dan Salam Pembaca dari W.  Jangan lupa senyum hari ini 😊