Gadis Manja Masuk Kedalam Novel

 '' Jadi wanita selingkuhan itu adalah Momy , dan Flower adalah kakaku '' . Gumam Flower lirih , dirinya tidak menyangka ada cerita seperti ini dalam keluarganya ,terus kenapa Momynya tidak mencari Flower ? , apa Momynya sudah tidak perduli juga dengan Flower pikirnya.

'' Uncle , kenapa kalian merahasiakan ini dariku ? Terus kenapa Momy tidak membiarkan putri tertuanya hidup bersamanya ?, apa karna Dady menolak kehadirannya ? '' . Tanya Flower penasaran.

Anston menghela nafasnya , biarlah jika dirinya berhianat pada mendiang sahabatnya , toh Dea juga berhak tahu masa lalu kedua orang tuanya.

'' Tidak Dea , Dadymu tidak menolak kehadirannya , bahkan Dadymu sudah berjanji akan menganggap anak itu sebagai putri kandungnya saat lahir nanti '' . Jawab Anston

'' Dan kami juga tidak ada niatan untuk merahasiakannya , hanya saja saat Momymu mengandung kakakmu , Momymu sering sakit sakitan , bahkan kakakmu juga lahir prematur dengan harapan untuk bisa bertahan hidup panjang itu sedikit , dan benar saja saat kakakmu baru berusia empat hari kakakmu di nyatakan meninggal '' . Jelas Anston sedih mengingat kehidupan kedua sahabatnya itu.

'' Tidak,,!!! Kakakku tidak meninggal !'' . Sentak Flower yang mana membuat Anston terkejut.

'' Apa maksudmu De ?'' . Tanya Anston .

'' Kakaku belum meninggal Uncle '' .

Anston paham dengan apa yang di rasakan Dea , mungkin Dea masih belum menerima kenyataan saat di beri tahu jika dirinya punya saudara dan sayangnya saudara itu sudah pergi untuk selama lamanya , apa lagi dia tahu betul dengan Dea yang sangat ingin memiliki saudara pikir Anston , lalu dirinya memeluk Dea.

''Dea , Uncle tahu kamu tidak bisa menerima kepergian kakakmu , yang rupanya saja kamu belum tahu , tapi .... ''

'' Diam!!!! '' Flower mendorong Anston dengan kasar yang mana membuat pelukan Anston langsung terlepas.

'' Kenapa kalian yakin jika kakaku sudah meninggal waktu itu , apa kalian melihat jasadnya ?'' . Tanya Flower marah.

'' Dea ''.

Anston berusaha meraih tangan Flower untuk menenangkannya , tapi langsung di tepis dengan kasar oleh Flower.

'' Jawab Uncle , jawab Dea ?!!! '' . Bentak Flower suaranyanya menggema ke seluruh ruangan Anston.

'' Maaf De , waktu itu kami memang sudah tak bisa berharap banyak melihat bagaimana kondisi kakakmu , jadi saat dokter menyatakan kakakmu meninggal kami langsung percaya dan pasrah '' . Ucap Anston mengingat lagi kejadian di rumah sakit dua puluh lima tahun yang lalu.

'' Heh,,, saat itu kakaku belum meninggal Uncle '' . Ujar Flower miris mendengar cerita kehidupan kakaknya.

Anston hanya diam saja , dirinya juga tiba tiba merasa bersalah karna memang saat mendapat kabar jika putri pertama Moza meninggal tidak ada satupun yang melihat proses perawatannya , mereka hanya tahu tahu saat peti jenazah sudah tiba di pemakaman.

'' Kakaku waktu itu belum meninggal Uncle '' . Ulang Flower sembari menarik kerah baju Anston dengan tatapan tajam dan penuh kekecewaan.

'' A,, apa maksud kamu Dea '' . Anston tiba tiba di buat gelisah dengan ucapan Flower.

'' Uncle tahu , raga yang aku tempati saat ini adalah raga Flower , putri kandung David Anderson dengan selingkuhannya ''

Deg..

Anston membelalakkan kedua matanya lebar lebar , karna terlalu terkejut dirinya sampai tidak sadar saat Flower mendorongnya dengan kasar hingga membuatnya jatuh terduduk di atas lantai.

'' Raga ini milik putri David dengan Momy Uncle !!, dia masih hidup waktu itu , dia belum meninggal , dia di culik !!! " . Triak Flower dadanya benar benar terasa sesak yang mana air matanya langsung terjatuh dengan derasnya .

'' Hiks,,, Hiks,,, kakak maafin Dea , maafin Dea , selama ini kakak pasti menderita sekali '' . tubuh Flower luruh ke lantai dengan tangannya menutupi wajahnya yang tengah menangis tersedu sedu.

Brakkkk

'' Baby '' .

Ethan langsung memeluk Flower dengan erat , Ethan yang sejak tadi berdiri di balik pintu bersama Alex mendengar semuanya yang di ceritakan oleh Anston dan juga pengakuan Flower , dirinya tidak menyangka jika ternyata Flower dan Dea adalah kakak beradik beda Ayah.

'' Hiks,,,sakit sekali , kenapa mereka tega dengan kak Flower '' . Gumam Flower sembari memukul mukul dadanya yang terasa sesak .

Ethan yang mendengarnya semakin mempererat pelukannya , dan tanpa sadar dirinya juga ikut menetesakn air matanya . Begitu juga dengan Alex yang berdiri di belakang Tuannya yang juga diam diam menghapus air matanya yang sempat menetes .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

    Malam hari di mansion Ananta tepatnya di dalam kamar yang besar dan mewah , di atas kasur king sizenya Flower duduk dengan bersandarkan dada bidang milik Ethan , dengan Ethan yang terus mengelus punggung tangan istrinya dengan penuh cinta . Flower sudah tidak menangis lagi seperti tadi , saat di kantor Anston.

'' Kamu sudah tahu semuanya ?'' . Tanya Flower tiba tiba .

'' Hem '' . Sahut Ethan .

Flower mendongakan kepalanya hingga kedua matanya salaing bertatapan dengan kedua mata milik Ethan .

'' Kamu tidak marah , atau tidak merasa di bohongi ?'' . Ethan tersenyum sembari menggelengkan kepalanya .

'' Tidak , bahkan aku semakin takut jika sampai kehilanganmu dari sisiku '' . Ucap Ethan bersungguh sungguh.

Flower tersenyum lalu memeluk Ethan dengan erat, begitu juga dengan Ethan yang membalas pelukan Flower tak kalah erat .

'' Tidurlah , aku akan menemanimu '' .

" Hem " . Sahut Flower lalu mulai memejamkan kedua matanya , sembari menikmati elusan tangan besar Ethan di pucuk kepalanya.

Sedangkan di depan kamar , Anston di buat geram saat melihat rekaman cctv di mansion Anderson yang di retas oleh Alex beberapa minggu yang lalu .

'' Ya Tuhan ,,,, kenapa David tega sekali memperlakukan putri kandungnya dengan kejam '' . Geram Anston saat melihat rekaman cctv yang menunjukkan dimana saat David Anderson memukuli telapak tangan Flower remaja menggunakan rotan .

'' Benar Paman , tapi semenjak Nona Dea yang menguasai raga Nyonya , keadaan benar benar berbalik '' . Timpal Alex yang berdiri di depan Anston.

'' Hem,, Paman tidak heran , sejak kecil Dea memang seperti itu , dia tidak bisa di singgung apa lagi di usik , sifatnya mewarisi dari Tuan besar Ananta '' . Ucap Anston.

Dua minggu telah berlalu , dan tidak terasa Flower atau Dea sudah berada di mansion Ananta selama itu . Dan semenjak semua rahasia mendiang kedua orang tuanya terbongkar , Flower lebih sering berdiam diri di balkon kamarnya , lebih tepatnya dirinya masih merasa bersalah pada pemilik raga yang di tempatinya saat ini yang tak lain adalah Kakaknya .

Seperti malam ini Flower lagi lagi duduk di ayunan kecil sembari melamun , Ethan yang baru pulang dari perusahaan Ananta di buat menghela nafasnya saat melihat istrinya lagi lagi berada di tempat yang sama dengan kondisi yang sama , dengan perlahan Ethan berjalan menghampiri istrinya lalu memekaikan jas miliknya di tubuh kecil istrinya.

Cup

'' Di sini dingin , masuk yuk , gak bagus buat kesehatan kamu '' . Ajak Ethan sembari menyentuh kedua bahu istrinya dengan lembut.

Flower mengangguk lalu beranjak berdiri , dan keduanya kembali masuk ke dalam kamar .

'' Baby , mau aku ambilkan makan malamnya , atau makan di bawah ? '' tanya Ethan.

'' Uncle Anston apa ada di sini ?'' . Flower balik bertanya .

'' Iya , Paman Anston sedang di ruang tengah bersama Alex '' .

'' Aku makan di bawah saja , kita makan malam bersama sama '' . Ucap Flower

'' Baiklah '' .

Flower dan Ethan beranjak meninggalkan kamar , keduanya menurunj anak tangga dengan bergandengan tangan , lebih tepatnya Ethan yang menggandeng tangan Flower . Anston yang melihat kedatangan Ethan dan Flower segera beranjak berdiri dan menghampiri keduanya.

'' Dea , maafin Uncle , dua hari ini Uncle tidak bisa menginap di sini '' . Ucap Anston merasa bersalah , karna semenjak kejadian itu Flower meminta Anston untuk tinggal dengannya di mansion Anananta.

'' Tidak apa apa Uncle , Dea tahu kalau Uncle sibuk '' . Timpal Flower tersenyum.

Ethan dan Alex sudah terbiasa dengan panggilan Anston pada Flower dengan sebutan Dea , karna memang kenyataannya itu namanya.