Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, ketika Raisa di paksa ikut oleh papa nya ke sebuah acara pesta colega bisnisnya dengan tujuan agar putrinya itu memikat seorang pengusaha kaya. Sehingga bisa di manfaatkan untuk membantu krisis keuangan di perusahaan nya.
Ketika ingin kabur dari acara pesta, Raisa melewati sebuah kamar hotel yang membuat nya penasaran.
"Ahh "
Karena penasaran, Raisa malah menggangu dua insan yang saling bergelut manja di dalam kamar itu. Tatapan tajam dari pria tampan membuat Raisa terkejut dan jerat di dalamnya.
Sejak saat itu, pria yang Bernama Yoga mencari cara untuk mendapatkan gadis itu.
Bagaimana kisah selanjutnya?? yukk ikuti alurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sisi lain Raisa
Bram dan Melinda menunggu kepulangan putri mereka, tidak sabar mendengar kabar apa yang akan mereka dengar dari mulut Mawar.
"Nah itu dia" Bram berjalan menghampiri Mawar, begitu juga dengan Melinda.
"Bagaimana sayang?" tanya Bram penuh harap.
Mawar tidak menjawab, ia menatap kedua orang itu malas.
"Kenapa wajah mu begitu masam Mawar? apa semua nya baik baik saja??" tanya Melinda.
"Semuanya baik baik saja, perusahaan papa akan segera bangkit" jawab Mawar pelan, lalu melangkah pergi ke kamar nya.
"Kau memang putri papa yang bisa di andalkan!" puji Bram senang. Ia buru buru pergi ke ruang kerja nya untuk menyiapkan semuanya.
Sedangkan Melinda memilih pergi menyusul Mawar. Ia merasa ada yang tidak beres dengan putri nya.
Tuk!! Tuk!!!
"Mawar, apa mama boleh masuk??"teria Melinda dari luar
"Masuk aja" sahut Mawar.
Melinda langsung membuka pintu kamar Mawar dan menghampiri putrinya yang sedang duduk di tepi ranjang. Tatapan mata Mawar seakan kosong, gadis ceria dan licik ini tak biasa nya bersikap seperti ini.
"Kamu ada masalah apa sayang??" tanya Melinda mengusap pipi dan tangan Mawar yang terasa sedikit dingin.
Melinda tidak merespon, dia hanya diam dan menunduk.
"Kamu ada masalah, cerita sama mama" ucap Melinda lagi.
Akhirnya Mawar terisak, ia memeluk mamanya erat. Seakan meminta perlindungan dan dukungan.
Melinda mengerti, ia memberi waktu kepada putrinya dan memberikan kenyamanan.
"Kamu istirahat yah, sebelum itu kamu mandi dulu. Setelah semuanya sudah terasa membaik, baru cerita sama mama"
Mawar mengangguk, ia memeluk Melinda sebentar, lalu baru beranjak masuk ke dalam kamar mandi.
"Apa sebenarnya yang terjadi? kenapa Mawar bersikap seperti itu"
...----------------...
Para bodyguard berhamburan mencari Raisa, mereka kehilangan jejak Raisa ketika gadis itu dengan sengaja membuat mereka kalang kabut.
"Nona!!" teriak Rey, keempat bodyguard itu langsung berlari menghampiri Raisa yang terlihat basa kuyup.
"Apa yang terjadi? kenapa baju nona basah?"
"Aihhsss, kau ini sudah seperti ibu ku saja. Merepet dan merepet" cibir Raisa.
Rey langsung diam, ia tidak berani mengeluarkan kata kata lagi.
Raisa memutuskan untuk pulang, ia takut masuk angin jika memakai baju basa seperti ini terlalu lama. Apalagi sebentar lagi Yoga akan pulang. Raisa tidak mau Yoga mengetahui ini semua.
...----------------...
Hari ini Yoga meminta Raisa untuk datang ke kantor nya. Pria itu sedang tidak selera makan, jadi ia meminta Raisa menemani nya makan siang.
"Nona, ini semuanya sudah siap" ucap Titi.
"Baiklah, aku akan berangkat bersama Rey" balas Raisa pada Titi. Gadis itu tidak bisa menemaninya ke kantor Yoga, karena Titi memiliki tugas lain dari Yoga.
"Kita berangkat sekarang nona?" tanya Rey.
"Tahun depan" jawab Raisa ketus. Mau berangkat kapan lagi coba, yah sekarang dong. Raisa terkadang di buat heran oleh anak buah Yoga. Mereka terlalu polos atau memang bodoh.
"Lahhh...."lenguh Rey.
"Sekarang Rey!!!!" teriak Raisa menggeram.
Rey langsung menjalankan mobilnya, sebelum Raisa benar benar marah kepadanya. Sedangkan anak buah Rey hanya menahan tawa melihat ketua mereka di marahi oleh nona muda.
Setiba nya di kantor, Rey dan keempat bodyguard lain nya langsung mengawal gadis itu menuju ke ruangan Yoga.
Sungguh Raisa merasa dirinya seperti seorang ratu. Kemana mana di kawal dan harus selalu aman.
"Selamat siang tuan" sapa Raisa. Masuk ke dalam ruangan Yoga yang sudah di bukakan oleh Rey.
Yoga kaget, ia pikir Raisa datang terlalu cepat. Sekertaris Yoga juga kaget, ia menatap Raisa sinis.
"Kenapa ada wanita?? apa kekasih ku selingkuh?" ujar Raisa menyindir.
Yoga langsung berdiri dari duduknya, ia menatap tajam pada sekertaris nya agar segera pergi.
"Dia hanya sekertaris ku" jawab Yoga gugup, ia benar-benar terlihat seperti seorang pria yang tertangkap basah selingkuh.
"Aku tidak suka jika ada wanita di dalam ruangan kekasihku" ucap Raisa lagi, ia pura-pura merajuk.
"Kau di pecat!!!" teriak Yoga secepat kilat.
Gadis itu melongo, ia baru saja memegang gang pintu untuk keluar, tapi dirinya sudah di pecat.
"Maaf boss, apa salah saya??" protes gadis itu.
"Salah mu adalah..." ucapan Yoga di potong oleh Raisa.
"Aku tidak menyukainya!" potong Raisa.
"Itu dia" sahut Yoga.
"Sangat tidak profesional!" dengus Wanita itu.
Raisa meletakkan rantang makanannya, lalu ia mendekati gadis yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris Yoga.
"Kau yakin masih memiliki muka, jika aku menjelaskan apa arti dari profesional??" ujar Raisa tersenyum manis.
Yoga di buat heran, sejak kapan Raisa bisa bersikap seperti ini. Dia terlihat sangat kuat dan kejam.
"Apa?? katakan saja!!" tantang gadis itu.
Raisa tersenyum, ia mengeluarkan ponselnya dari dalam switer nya.
"Kau pikir ini apa???" ucap Raisa menunjuk sebuah video.
Kemarin, sewaktu Raisa keluar mencari Niko setelah makan bersama di ruangan Yoga. Tanpa di sengaja Raisa melihat sekretaris Yoga tengah melakukan pengcopyan data. Lalu, Raisa juga melihat dan mendengar nya menghubungi seseorang.
"Apa dengan berkhianat seperti ini, kau sebut profesional??? waw .." Raisa bertepuk tangan, memberi penghargaan pada gadis yang kini bergerak gelisah
"Berikan pada ku!" sentak Yoga merampas ponsel Raisa pelan. Ia tidak habis pikir dengan gadis yang ada di depan nya ini.
"Jadi selama ini kau?????" geram Yoga.
"Maaf tuan, saya pergi dulu!!!" ucap Gadis itu langsung berlari keluar.
"Cih... padahal aku sudah berbaik hati meminta di pecat" cibir Raisa
"Atasi wanita itu!" titah Yoga pada Rey.
"Baik tuan"
Setelah para bodyguard berlari mengejar sekretaris Yoga, Raisa kembali bersikap manis selayaknya gadis polos.
"Tuan, aku sudah membawakan mu makanan yang enak" ujar Raisa menghidangkan makanan di atas meja.
"Hari ini tuan bisa menikmati nya sendiri, Johan dan Niko sedang sibuk" kekeh Raisa lagi.
Namun, Yoga hanya menatapnya heran. Sejak kapan Raisa bisa bersikap seperti ini. Seolah gadis itu memiliki kepribadian Ganda.
"Apa ini benar kekasih ku???" decak Yoga heran.
"Kenapa? apa aku terlihat garang???" kekeh Raisa.
"Kau terlihat berbeda sayang"
"Tapi aku tetap sama" balas Raisa.
Yoga memeluk Raisa dari belakang, semakin hari hati nya semakin yakin jika dirinya benar benar mencintai Raisa.
"Kau tahu, setiap hari kau selalu membuat aku jatuh hati pada mu" ungkap Yoga. Raisa menjadi malu, pipinya merona merah.
"Tuan, ayo makan" alih Raisa.
"Baiklah sayang" sahut Yoga melepaskan pelukan nya pada tubuh Raisa, lalu beralih duduk di samping nya.
"Terlihat sangat lezat, apa semua ini kau yang memasak nya?" tanya Yoga.
"Tentu saja, apapun demi kekasih ku, aku akan melakukan nya" jawab Raisa tanpa sadar.
Yoga terdiam, membuat Raisa menyadari apa yang baru saja ia ucap kan.
"he he, abaikan saja tuan, aku hanya asal bicara " ujar Raisa, berharap Yoga melupakan nya.
"Kau dalam masalah besar" teriak Raisa dalam hati. Ia tidak berani menatap Yoga yang saat ini menatapnya intens.
"Aku tidak akan mengabaikan nya, karena kamu adalah milik ku!! berarti kau adalah kekasihku" jelas Yoga tegas.
Fyuuu.....
si cew diawal jg udah bnyak brkorban.
awal hubungan mrk emg buruk bgitu pun wkt pergi. jd ya skt hati itu n kecewa msh ada wlau cinta