Chloe Bimantara adalah putri kedua dari keluarga Bimantara, dia adalah gadis yang memiliki penampilan mempesona, ayah angkat yang menyayangi seperti putri kandungnya sendiri, dan dia memiliki seorang tunangan tampan dan kaya.
Tapi tidak ada yang sempurna di dunia ini. Ternyata ibu angkat dan kakaknya yang menghancurkan semua yang dimilikinya. Di malam pesta pertunangan, ibu angkatnya membiusnya dan berencana mengirimnya ke para preman. Untungnya, Chloe salah masuk kamar dan menghabiskan malam bersama pria asing.
Ternyata pria itu adalah CEO grup multinasional ternama, yang berusia 29 tahun namun sudah masuk dalam Daftar Majalah Forbes. Setelah menghabiskan satu malam bersamanya, pria itu malah melamar Chloe, "Menikahlah denganku, aku akan membantumu membalas dendam."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18.
Jika bukan karena Armando memiliki pelayan disana, Chloe tidak perlu bersikap rendah hati seperti ini. Lagipula ini juga vilanya. Armando sangat tinggi dan Chloe sangat mungil. Jika dia ingin berkelahi dengannya, dia tidak bisa mengalahkannya. Saat ini, Chloe benar-benar ingin bertarung dengannya!
"Apa-apaan ini?" Armando menatapnya dengan samar. "Kaulah yang datang kepadaku. "Kobaran ainya terlalu kuat! Tahankan sendiri! Kau yang duluan menggodaku! Lalu sekarang kau bilang aku terlalu agresif? Apa kau belum puas? Kita bisa lanjutkan lagi!”
Chloe mengertakkan gigi menahan marah dan rasa malu. "Apa kamu lupa bagaimana aku bisa menjadi istri sahmu? Itu juga gara-gara kamu! Ehem....bisakah aku mengajukan beberapa persyaratan untuk hubungan kita di masa depan?"
"Kamu bisa mencoba memberitahuku," kata Armando lirih, "Tapi aku tidak yakin apakah aku akan setuju." demi kepuasan yang diberikan istri kecil ini kemarin malam, dia tidak peduli jika istrinya membangunkannya di pagi hari!
Chloe memelototi pengurus rumah tangga di sebelahnya. "Lain kali, saat kamu menunjukkan arah kepadaku, tolong beri tahu aku arah yang benar, apakah depan, samping, dan belakang. Tidak ada utara, timur, selatan, atau barat di kamusku."
Armando perlahan menatapnya dan berkata, “Seingatku dalam informasi dirimu, usiamu setidaknya sudah 19 tahun. Kamu kuliah di universitas terkenal tapi kamu bahkan tidak memiliki kemampuan untuk membedakan arah? Lucu sekali!" Armando sengaja mengejek dan membuat marah istri kecilnya.
“Berapa umurku? Apakah ini ada hubungannya dengan sekolahku?” Chloe berkata dengan marah, "Aku dilahirkan untuk memiliki pengenalan arah yang buruk. Bagaimana kamu bisa menyalahkanku? Jangan melangkah terlalu jauh!"
"Beri dia kompas." kata Armando.
"Ya, tuan muda." Bucky mengangguk.
Chloe tahu bahwa dia telah dihina. "Tidak! Aku hanya melakukan kesalahan seperti ini di tempat asing. Kamu tidak perlu repot-repot!"
"Kalau begitu, kamu harus mengenali kamarmu sendiri di masa depan. Jangan sampai salah masuk kekamar orang lain!" Armando memandang Chloe di depannya dengan tatapan tajam seolah memberinya peringatan. Bagaimana jika istri kecilnya itu malah salah masuk ke kamar orang lain? Dia tidak bisa membayangkan itu terjadi!
“Itu salahmu sendiri karena kamu tidak sengaja naik ke tempat tidur orang lain.” ucap Armando lagi. “Untungnya kamu salah masuk ke kamarku!”
Chloe mengepalkan tangannya, dan matanya hampir menyemburkan api. "............."
"Ada satu hal lagi. Aku yakin Bucky sudah memberitahumu kemarin bahwa kamu akan dihukum selama seminggu karena kamu pergi menemui Zayn Alister sendirian." kata Armando.
"Aku akan memberimu pelajaran. Kita memiliki perjanjian pranikah, dimana tertulis bahwa aku yang akan menyelesaikan masalahmu, tapi kamu tidak boleh mengambil inisiatif untuk membuat masalah."
"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan hidupmu di sini, tapi cobalah untuk tidak keluar dan menimbulkan masalah diluar sana. Ada beberapa hal yang akan aku tangani untukmu." ujar Armando menambahkan.
Hanya Bucky yang tahu kalau perkataan Tuan Mudanya itu semua demi kebaikan Chloe, karena kini media di luar dan Zayn sedang mencarinya kemana-mana.
"Sudah selesai bicara?" Chloe memandang Armando.
Armando memberi isyarat mengundang. "Kamu bisa bicara sekarang."
“Permintaan keduaku.” Chloe menarik gaun dalam wanita berwarna pink dengan tali kecil. "Aku tidak terbiasa memakai baju tidur centil seperti itu. Tolong ganti baju dan celananya. Untuk baju rumahan, aku lebih suka warna pink dan lavender. Warna atau corak murni adalah......"
Bucky menyipitkan matanya. ini adalah seri terbaru dari Victoria Secret. Karena waktunya singkat, dia semua meminta orang untuk membeli piyama mahal tadi malam. Dia tidak menyangka Chloe akan menyebut pakaiannya seksi dan murahan. Armando berkata pada Bucky, "Gantilah semua pakaian untuknya."
"Ya, Tuan Muda." Bucky mengangguk.
“Apakah kamu masih memiliki masalah?” Armando memandang Chloe dan berkata, "Jika tidak, kamu bisa tinggal di sini minggu ini."
Bucky berkata, "Tuan Muda, mobil yang akan membawamu ke perusahaan sudah siap."
Armando meletakkan koran itu dan bangkit berdiri. Chloe ingat mereka berdua sudah menikah dan punya kesepakatan untuk tidak saling mengganggu urusan masing-masing. Dia memegangi lututnya dan ragu-ragu sejenak. Lalu dia berkata, "Baiklah....."
Armando berhenti, “Apa?”
Chloe memelototinya. “Bukankah dunia luar mengatakan bahwa kamu menyukai laki-laki? Lalu kenapa kamu…..melakukan hal seperti itu padaku?”
Armando mengetahui rumor tentang dirinya dari dunia luar, namun ia tidak berniat untuk mengklarifikasinya. Karena rumor itu akan mengurangi jumlah wanita yang ingin menjadi pasangannya.
Dia tidak mau berurusan dengan para wanita-wanita diluar sana. Saat mendengar perkataan Chloe, bibir tipis dan indahnya sedikit terangkat.
"Bagaimana mungkin kamu tidak memakan makanan lezat yang dikirimkan ke mulutmu? Bukan hal yang baik bagiku untuk menyia-yiakannya, karena aku sudah menikahimu. Kamu harus melakukan tugasmu sebagai seorang istri."
Hati Chloe langsung menjadi dingin! Dia mulai takut lagi. Dia pasti mengatakan bahwa dia akan punya bayi untuknya! Kepalanya terasa sedikti pusing memikirkan tentang punya bayi. "Sayang sekali?"
"Iya, tapi tentang masalah ini.....tenang saja." Armando menoleh ke samping dan sudut mulutnya bergerak-gerak. Lebih baik baginya jika rumor itu tetap beredar. Sekaligus sedikit bermain-main dengan istri kecilnya, hidupnya terasa mulai menyenangkan sekarang.
"Tuan Armando sangat tampan. Dan sedang berada dalam masa puncak kehidupannya. Kenapa dia harus khawatir tidak punya anak? Kenapa dia harus terburu-buru, kan?" sindir Chloe.
Armando hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaannya. Dia berkata kepada Bucky, "Berikan dia nomor teleponku dan laporkan kepadaku semuanya hal sebelum dia melakukan sesuatu."
"Ya, Tuan Muda." kata Bucky.
Akhirnya Armando melirik ke arah Chloe, dia melihat tanda lahir berbentuk kupu-kupu berwarna merah muda yang terletak di belakang bahunya, matanya mengerjap lalu Armando berbalik dan keluar dari vila. Mobil yang akan membawanya ke perusahaan sudah menunggu tepat didepan pintu masuk.
Chloe bersandar di sofa dan mulai merasa kedinginan lagi. Bukankah dia sudah jatuh ke dalam sarang serigala ketika menikah dengan pria ini? Niat ingin memanfaatkan pria ini untuk membalaskan dendam, tapi sepertinya justru dia yang di manfaatkan!
Mobil roll-royce berwarna emas yang ditumpangi Armando berhenti di luar Vila Ninth Tower. Tampak dua pengawal berdiri di depan mobil menyambut sambil menyapa. “Selamat pagi, Tuan Muda.”
Armando berdiri di depan pintu mobil dan berkata kepada Bucky yang berdiri di belakangnya, "Awasi dia. Meskipun aku tidak tahu alasan mengapa dia ingin tinggal di Shallow Bay. Sejak dia menikah denganku, aku tidak akan mengizinkan dia memiliki kontak apa pun dengan Zayn Alister."
Bucky sedikit terkejut. "Tuan Muda, apakah anda merasa khawatir bahwa Nyonya Muda meminta untuk tinggal di Shallow Bay karena Zayn Alister?"
Mata Armando agak dingin. “Ada yang mencurigakan.”
Sebelum menikah dengan gadis kecil itu, dia telah meminta orang-orang untuk mencari tahu informasi pribadi Chloe termasuk informasi tentang Keluarga Bimantara dan masa lalu Chloe dengan Zayn.
Bucky berkata, "Mungkin Nyonya Muda masih belum terbiasa bergaul dengan Tuan Muda, jadi dia memilih tempat yang tenang. Tuan Muda, jangan terlalu khawatir."
Armando tidak berbicara. Mata coklatnya yang anggun mencerminkan indahnya pemandangan Shallow Bay di kejauhan. Dia tersenyum lembut dan berkata, "Lebih baik waspada. Lakukan saja sesuai perintahku! Kalau tidak!" ketika dia hendak pergi, dia merasakan sesuatu.
Disaat bersamaan, Chloe yang duduk di ruang tengah dan merasa malu mengingat apa yang dikatakan Armando tadi kepadanya. Kemudian Chloe mengambil ponselnya dan masuk ke laman sosial media miliknya.
Lalu dia menulis status, “Aku ingin bertanya kepada semua orang. Jika seorang pria gay berhubungan badan dengan seorang wanita, apa artinya itu?