#KARYA ORIGINAL!!#
Update setiap hari.
Fang Tian, seorang pemuda berumur sekitar 20 tahun. Saat sedang berjalan santai di tepi pantai, sebuah pesawat kecil menukik tajam kearahnya dan membunuhnya.
Tapi hal yang tidak terduga terjadi, dia menyebrang ke dunia kultivasi, di mana kekuatan adalah segalanya. Hidupnya sangat berat selama tiga bulan, hingga akhirnya dia membangkitkan sistem yang ditunggu-tunggunya. Hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat, menggapai puncak dengan bantuan sistem.
Tidak hanya itu, dia mendapatkan istri yang sangat cantik yang sebenarnya adalah seorang yang sudah bereinkarnasi sebanyak enam kali!!
Tanpa dia sadari, ternyata ada sebuah belenggu yang mengekangnya agar tidak bisa berkembang, memaksimalkan potensi aslinya.
Siapakah yang sebenarnya memasang belenggu pada istri Fang Tian? Apa mereka berdua dapat melepaskan belenggu itu?
Penasaran dengan cerita mereka, silahkan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur_Afif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 - Pertarungan sengit melawan golem.
"2.450 batu spiritual tingkat menengah. Pertama!...."
Suara lantang wanita cantik dari atas panggung aula bergema keras seluruh aula. Pakaian ketat dan terlihat kurang bahan, memperlihatkan lekukan tubuhnya yang mempesona dan area yang sedikit sensitif. Mencuri perhatian banyak pasang mata di sana.
Di sekelilingnya, banyak orang yang duduk dengan ekspresi serius, ada juga yang senyum-senyum tidak mengenakan. Pakaian yang mereka kenakan terlihat elegan dan mewah, menunjukan status sosial yang tinggi. Jelas sekali mereka bukan orang biasa.
"Kedua!...." teriaknya lagi.
Dari banyaknya orang, tidak ada yang bicara, hanya bisik-bisik dan wajah penuh pertimbangan. Ada pula yang menggelengkan kepalanya pelan dengan ekspresi kecewa.
"Ketiga!..."
Tok... Tok... Tok...
Setelah hitungan ketiga, suara ketukan palu terdengar, menandakan selesai penawaran.
"Selamat kepada nomor 15, yang telah memenangkan Verdant Rejuvenation Pill dengan harga 2.450 batu spiritual tingkat menengah."
Plok... Plok... Plok....
Suara tepuk tangan riuh rendah bergema memenuhi aula, merayakan kemenangan pemenang lelang.
Di salah satu kursi, seorang pria tua dengan rambut dan jenggot panjang keputihan duduk dengan ekspresi senang dan lega. Di tangannya, dia memegang papan bertuliskan angka lima belas, seperti tidak mau melepaskannya apapun yang terjadi.
Pandangan semua orang tertuju padanya, ada yang bergosip karena penasaran. Dia menarik sebagian banyak perhatian orang yang hadir dalam pelelangan.
"Bukankah dia tetua Ling Yun? Tumben sekali dia datang mengikuti pelelangan, apa ada sesuatu yang penting?" bisik salah satu orang peserta lelang dengan suara rendah.
"Ha? Apa kamu tidak tahu?" tanya orang di sampingnya, matanya berbinar penuh arti. Sudah sifat umum manusia untuk membicarakan orang lain di belakang.
"Apa?"
"Sekitar dua hari lalu, seleksi masuk dunia saku yang di adakan di sekte Sky Dragon, dan muridnya, An Zhihao ikut. Murid langsungnya melawan seorang gadis yang datang entah dari mana, dan tebak bagaimana hasilnya?..."
"Tidak! Aku tebak murid tetua Ling Yun dapat dengan mudah menang, aku dengar muridnya seorang jenius yang hanya muncul seratus tahun sekali."
Orang itu menggelengkan kepalanya pelan, senyum tipis mengembang di bibirnya. "Kamu salah besar. An Zhihao dikalahkan dengan sangat mudah oleh gadis itu."
"Apa? Bagaimana mungkin?"
Sebelum melanjutkan ceritanya, orang itu mendekatkan kepalanya ke telinga orang di sampingnya. "aku dengar, An Zhihao menggunakan pill terlarang, tapi masih tetap kalah dengan mengenaskan. Lucu sekali..... Aku yakin, pil yang di belinya akan di berikan pada muridnya."
Dia hanya mengangguk.
Tidak memperdulikan pandangan dan cibiran orang lain, Ling Yun bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan tempatnya. Dia berjalan menuju belakang untuk mengambil pill yang dia beli dan membayarnya.
"Orang-orang brengsek itu! Beraninya hanya bergosip di belakang," gerutu Ling Yun sambil berjalan cepat. "Jika bukan karena aku sedang terburu-buru, akan aku habisi mereka semua!"
Langkahnya semakin cepat, ingin segera meninggalkan tempat itu.
...
Setelah berjalan beberapa saat, akhirnya dia sampai. Dia langsung masuk kedalam ruangan di mana tempat untuk mengambil dan membayar barang yang berhasil tawarnya dalam pelelangan.
Di dalam, ada beberapa staf yang bertugas, salah satu staf menghampiri Ling Yun dengan langkah cepat. Di tangannya, sebuah kotak kayu dengan ukiran cantik menghiasinya.
"Ah... Tetua Ling Yun, anda sudah datang. Silahkan bayar terlebih dahulu sebelum mengambil barangnya," ucap sopan staf itu.
Ling Yun sedikit mengangkat tangannya dan kemudian sebuah kantong besar muncul dari cincin penyimpanan. Staf itu segera membuka kantong tersebut dan mulai menghitung batu spiritual di dalamnya.
Perlu beberapa waktu untuk menghitungnya, Ling Yun menunggu dengan tidak berdaya. Kakinya bergerak-gerak dengan gelisah, seperti risih, tidak sabar untuk pergi.
Setelah lima menit, akhirnya selesai. Staf menghitungnya sudah tepat, sesuai dengan harga yang ditawarkan sebelum.
Staf itu segera menyerahkan kotak kayu di tangannya, tidak ingin membuang waktu Ling Yun lebih banyak lagi.
Tanpa basa-basi Ling Yun mengambil kotak tersebut. Tangannya bergerak cepat, mengambil kota kayu yang berisi Verdant Rejuvenation Pill dan langsung pergi dari sana.
***
Boom!....
Ledakan dahsyat terdengar keras, menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya. Debu tebal beterbangan terseret angin, mengurangi jarak pandang hingga hanya beberapa meter saja.
Dari dalam debu, seorang gadis melompat tinggi dengan pedang di kedua tangannya. Bajunya yang putih, kini dipenuhi dengan debu, tapi itu bukan masalah utama.
Di hadapannya, sebuah golem raksasa menjulang tinggi, badannya yang terbuat dari bebatuan kuno berdiri kokoh.
Golem itu menyerang Qing Lian dengan brutal, setiap serangan dampaknya sangat besar–menghancurkan lantai. Jika terkena sekali saja, itu sudah cukup untuk melukai Qing Lian dengan parah atau bahkan lebih–kematian.
"Cih... Ranahnya hanya sekitar Qi Refining ★5, tapi kekuatan yang dimilikinya jelas jauh di atasnya," gumam Qing Lian sambil mengamati golem dengan teliti.
"Apa aku perlu menggunakan itu?!..." pikirnya. Tapi, dia menghentikan pikirannya setelah mengingat peringatan Fang Tian–suaminya.
Boom.... Booom....
Qing Lian menghindari semua serangan golem penjaga dengan mudah. Dengan tubuh sebesar itu memang memberikan kekuatan dahsyat. Namun, mobilitas dan kecepatan yang bisa dilakukan sangatlah terbatas, ini menjadi keunggulan tersendiri untuk Qing Lian.
Memanfaatkan lambatnya gerakan golem, Qing Lian balik menyerang. Tapi, masalahnya adalah dia tidak bisa menggores sedikitpun.
Clang... Clang....
Setiap Qing Lian menebaskan pedangnya, selalu saja terpental, seberapa jauh dia berusaha untuk melakukannya, tetap saja tidak berhasil.
"Cih!... Ini benar-benar merepotkan," keluhnya.
Dia melompat jauh, menjaga jarak aman. Sambil melihat situasi, ia memikirkan bagaimana cara untuk mengalahkan golem di depannya, paling tidak bisa menembus kerasnya batu.
Matanya berfokus pada bola pejal yang berada di tengah dada golem. Bola itu bersinar keemasan, terlihat sangat mencurigakan.
"Aku yakin, itu inti golem! Tapi aku tidak bisa menggapainya jika setinggi itu." dia berpikir keras mencari solusi. "Jarang sekali aku bertemu golem, jadi tidak banyak tahu tentang golem."
Setelah berpikir, akhirnya dia menemukan solusi, ada suatu teknik pedang yang dia kuasai dapat melakukannya. Teknik ini berfokus pada daya hancur yang luar biasa, sangat cocok untuk melawan musuh yang keras seperti ini.
Qing Lian melesat kedepan dengan kecepatan tinggi. Tentu hal ini tidak dibiarkan begitu saja oleh golem penjaga, dia mengangkat telapak tangannya dan mengayunkannya ke bawah.
Dam... Boom....
Lantai membentuk telapak tangan di tempat Qing Lian berada beberapa waktu tadi, namun keberadaannya sudah menghilang saking cepatnya.
Dalam sekejap mata, Qing Lian sudah berada di samping salah satu kaki golem. Dia melompat tinggi, menuju celah-celah batu yang bersinar keemasan.
Dia menarik pedangnya kebelakang, membentuk posisi siap menusuk. Sebelumnya, dia sudah menyimpan salah satu pedangnya.
"Titan Fang Teknique, gerakan kedua... Stone Fang Thrust!...."
Crak!...
Qing Lian menusukkan pedangnya ke sela-sela bebatuan, memotong aliran energi yang menuju bagian kaki. Akibatnya, tidak ada energi spiritual yang menopangnya dan akhirnya kakinya hancur, berubah menjadi batu biasa.
Dam....
Dengan hilangnya salah satu kaki yang menopang tubuh besarnya, keseimbangan golem menjadi goyah dan kemudian terjatuh. Tetapi, pertarungan masih belum selesai.
Memanfaatkan kesempatan ini, Qing Lian melompat tinggi, berjalan di tubuh golem, menuju bola pejal di bagian dada yang menjadi ini golem. Selama inti golem dicabut atau hancur, golem akan langsung mati.
Tentu saja ini tidak mudah, tangan besar golem berusaha menyerang dengan menepuknya tubuhnya di mana Qing Lian berada. Qing Lian seperti seekor serangga yang mencoba menyerang, terlihat kecil tapi sangat sulit untuk dibasmi.
Langkah Qing Lian sangat lincah, menghindari semua serangan dengan melompat kesana-kemari.
Setelah usaha keras, akhirnya Qing Lian sampai di bagian dada golem. Dia mengeluarkan pedang satunya lagi dari cincin penyimpanan.
Crack!... Crack!...
Kedua pedangnya dia tancapkan di kedua sisi bola–inti golem, kemudian dia menggunakan tuasnya untuk mencungkilnya dari dada golem.
Golem menggeliat kesakitan, kedua tangannya bergerak cepat menuju bagian dada. Posisinya seperti siap menepuk lamuk yang menggangu.
Plak!....
Golem menepukkan tangannya, mencoba menggeprek Qing Lian. Dari sudut pandang lain, itu seperti memberi salam.
Alih-alih menghindarinya, Qing Lian menahan kedua tangan golem dari sisi kanan dan kiri. Tangannya menahan tangan golem, sedangkan kakinya berusaha mencungkil inti golem.
"Aaarrrkkhhhhh!...."
Akhirnya, setelah kerja keras, hasilnya bertuah juga. Inti golem berhasil terlepas dari dada golem. Cahaya keemasan yang berdenyut di celah-celah tubuh golem perlahan meredup. Mata merahnya juga meredup, menjadi batu biasa.
Crack!...
Boom!...
Setelah terlepasnya inti golem, sekarang itu hanyalah batu biasa. Itu terjatuh ke lantai, menjadi puing-puing yang tidak berguna.
Qing Lian melompat menghindar, agar tidak tertimpa bebatuan yang jatuh, dia terduduk lemas dengan keringat bercucuran di sekujur tubuhnya. Napasnya berat, staminanya terkuras habis.
Namun, dimatanya masih terlihat api yang membara.
selalu nunggu update