NovelToon NovelToon
CEO DINGIN Dengan WANITA BAIK

CEO DINGIN Dengan WANITA BAIK

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hotler Siagian

Menceritakan seorang laki-laki dingin yang jatuh cinta terhadap seorang wanita…….

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hotler Siagian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Para reporter-reporter itu sangat heboh melihat kedatangan wanita itu. Memang tak bisa dipungkiri Alika. 'Dia, terlihat begitu cantik' batin Alika yang sama sekali tidak berkedip

Wanita itu berjalan tenang dengan senyum mengembang di tengah kehebohan para reporter. Menatap kedepan. Alika mengikuti arah pandangnya.

Calvin

Raut wajah Calvin seperti terkejut sekaligus marah melihat kedatangan wanita itu

'siapa wanita itu? ' batin Alika bingung

Namun, Alika masih tetap berusaha untuk berpikiran positif. Alika menghela nafasnya berat. Huft

Dio melirik Alika, seperti mengerti apa yang sedang digelisahkan rekannya. Dio menepuk bahu Alika,

"fokus, Al" ujar Dio

Alika mengangguk

Wanita itu langsung naik ke atas panggung, memeluk Mr. Waymond hangat. (sepertinya mereka sudah kenal lama) batin Alika yang masih berusaha melihat. Setelah dari Mr. Waymond, Wanita itu beralih dan membuka tangan menyambut Calvin. "Calvin, I'm home dear" ujar lancaster yang bisa didengar oleh semua reporter

Para reporter langsung heboh dan tidak ingin melewatkan waktu mengabadikan hal itu

"Dia sudah jelas pacarnya Calvin"

"Mungkin mereka akan menikah sebentar lagi?"

"Aku tidak sabar melihat Calvin menikah"

"Mereka cocok sekali"

"Ambil gambar sebanyak-banyaknya"

dan masih banyak lagi keriuhan para reporter itu

Calvin berbalik badan ke arah wanita itu, "Saya minta kamu pergi dari sini sekarang!" tegas Calvin pada wanita itu tanpa melihat wajahnya. Wanita itu tampak sangat terkejut dengan perlakuan Calvin. "Calvin, kamu kenapa? aku pulang, aku di depan kamu sekarang" jawab wanita itu.

"Kenapa kamu datang?!!?" bentak Calvin dengan sorot mata yang berapi-api. Ayah Calvin menarik kasar tangan Calvin ke sisinya, "What the hell are you doing, Calvin?" bentak ayah Calvin lirih. Calvin mengibaskan tangan ayahnya, "don't argue with me now, let me do my own business, Dad!", jawab Calvin dingin.

"Calvin, Aku pulang. Karena aku mau kita hidup bersama selamanya. Kita penuhi semua mimpi kita yang dulu" jawab Lancaster sambil mata berkaca-kaca berusaha meraih Calvin

Suara Calvin mulai bergetar, "I ask you to stop there, Please!" ujar Calvin meminta wanita itu tidak melanjutkan langkahnya. Mata Calvin berkaca-kaca melihat ke arah wanita itu,

deggg

Calvin menunduk berusaha menahan emosinya agar tidak meledak. Sedangkan, Lancaster. Tanpa mempedulikan perintah Calvin untuk berhenti, Lancaster tetap memutuskan untuk maju dan memeluk Calvin

Calvin tadinya begitu marah dengan wanita itu. Namun, saat wanita itu memeluknya, Calvin sama sekali tidak memberikan perlawanan.

"Heii, aku sudah disini, Vin. Please, Maafin aku" ujar Lancaster meminta maaf sambil menepuk-nepuk punggung Calvin

'Calvin melihatnya? atau sengaja tidak melihat dirinya?'

Alika melihat itu, dengan jelas. Jelas sekali. Hatinya merasa sangat panas. Tidak terasa air matanya menetes melihat hal didepannya.'Mungkin aku yang sudah berfikir terlalu jauh' Ujar Alika lirih sambil menunduk.

'Apa dia harus marah? Apa Alika memiliki hak untuk marah? '

Alika hanya duduk terdiam di kursinya melihat adegan didepannya. Untuk pertama kalinya Alika merasa tidak bisa melakukan apapun sesuai kehendak hatinya. Alika hanya bisa melihat dari jauh. Dengan tetesan air mata di pipinya.

Ketidakberdayaan ini, akan dirasakan oleh siapapun. Terutama jika itu berkaitan dengan hati. Alika sadar ia tidak bisa memaksa Calvin untuk menyingkirkan atau menolak wanita itu hanya karena dirinya tidak suka.

"Al, sabar" bisik Dio di telinga Alika lirih

Calvin dan wanita itu masih berpelukan. Respons Alika yang tiba-tiba menunduk di tangkap oleh Yasha yang saat itu berada di bagian sisi kanan depan panggung. Tak jauh dari tempat dimana Alika duduk. Melihat hal itu, Yasha langsung bergegas ke atas panggung dan membisikkan sesuatu di belakang Calvin.

Calvin melepaskan pelukan wanita itu, dan menggandengnya keluar ruangan. Mereka langsung pergi ke dalam disusul dengan ayah Calvin dan seluruh dewan redaksi yang tadinya juga duduk di meja.

Para reporter bergegas mengejar Calvin dan seluruh dewan redaksi untuk meminta penjelasan. Namun, mereka semua sudah dihadang terlebih dulu oleh bodyguard Calvin. Mereka mengakhiri press conference tersebut tanpa penutupan dari rekan direksi. Hanya Yasha, selaku manager Calvin

Raut wajah Yasha sama sekali tidak berubah semenjak wanita itu datang. Terlihat kalau dia sangat berusaha menahan amarahnya

"Mohon maaf rekan-rekan media, saya kira itu saja untuk press conference kami hari ini. Saya Yasha sebagai perwakilan Waymond group mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas kehadiran kalian semua disini. Selamat sore" tutup Yasha singkat mengakhiri press conference hari itu

Setelah seluruh dewan redaksi meninggalkan ruangan, termasuk Yasha yang tinggal terakhir. Semua reporter-reporter media yang ada di dalam ruangan juga bergegas untuk pergi.

Alika melihat ke sekelilingnya. Terdapat raut kebahagiaan di seluruh wajah reporter-reporter itu karena mereka tidak hanya mendapatkan berita baru tentang perusahaan ini, tapi juga berita tentang dua sejoli itu. Berita ini benar-benar jadi senjata yang ampuh, untuk meningkatkan pamor media mereka.

Tak lama lagi, mereka akan berlomba-lomba untuk membuat artikel dan memproduksi berbagai macam spekulasi mengenai kejadian Calvin dan Lancaster hari ini. Alika tertawa miris, dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tidak terkejut sama sekali dengan apa yang akan mereka rencanakan dan kehebohan apa yang akan terjadi di media sosial.

Alika berjalan gontai keluar ruangan. Mood-nya hari ini tiba-tiba hilang setelah melihat Calvin bersama dengan wanita itu.

Alika tidak merasakan keanehan apapun tentang wanita itu saat berada di atas panggung. Namun, saat dirinya melihat mata Calvin yang berkaca-kaca. Seperti sudah menjelaskan semuanya,

"Eh, tau ga lo, Dew? Di depan kantor ini ada restoran enak bangeettt lohh" ujar Dio heboh mencairkan suasana

"Eh...seriusssan??? mampir yukkk" ajak Dewi yang selalu heboh kalau urusan makanan. Dewi ikut meliput hari ini karena dia ditugaskan untuk membantu Alika dan Dio meliput di Waymond group

Dio melirik Alika menunggu responnya

Alika tetap diam, berjalan kedepan dengan pandangan kosong. Dio dan Dewi melihat kearah satu sama lain, saling melempar raut wajah bertanya-tanya. Dewi memberi isyarat 'nih anak kenapa?'. Lalu, Dio menjawab dengan isyarat, 'kagak tau gue jugak'

"Yukkkk!!! BERES! Nanti gue yang traktir" jawab Dio semakin heboh

"OKEEEHHH HAYUKKK!!!" Saut Dewi semangat

Sudah lama mereka berdua berbincang janjian untuk makan bersama, tetap saja Alika tidak memberikan respon apapun.

Lama-lama percakapan Dio dan Diah garing, karena tidak ada sahutan dari Alika

Dio berhenti,

"Al"

Alika masih tidak berhenti berjalan,

"AL WOI"

"Hmm?" Alika melihat ke kanan dan ke kirinya mencari keberadaan Dio dan Dewi. Lalu, Alika balik kebelakang. " Sorry, sorry guys ngga denger gue tadi" ujar Alika merasa tidak enak. Tapi, tetap saja, wajah lesu dan tidak bersemangat Alika membuat Dio merasa khawatir.

"Gini aja deh, Dew. Kita hangout-nya lain kali aja ya? Alika keliatannya lagi gaenak badan, gue mau anterin dia pulang dulu" ajak Dio mengubah rencana mereka sebelumnya

'percuma aja dia ikut, tapi pikirannya ngga ikut' ujar Dio lirih kepada Dewi

Untung Dewi sangat mengerti situasi dan keadaan Alika, meskipun dia tidak benar-benar mengerti apa permasalahan yang sedang mengganggu hati Alika sebenarnya.

"Eh, iyaaa santee ajaa kok. Beres... Nanti kita atur lagi kalo Alika udah baikan, ya Al?" tanya Dewi pada Alika. Alika tersenyum, "Iya Dew. Maaf ya, hari ini aku bener-bener butuh istirahat" jawab Alika. "Lo bawa mobil kantor sendiri gapapa ya, Dew?" tanya Dio sekali lagi memastikan. "Iyaa, santai aja kali. Lo ati-ati anter Alika" jawab Dewi memperingatkan Dio.

"Sipppp. Kalo gitu duluan ya, byeee" ujar Dio. "Duluan ya Dew" sahut Alika yang lalu di jawab lambaian tangan oleh Dewi, "cepet membaik, Allll" teriak Dewi dari kejauhan. Alika kembali berbalik, tersenyum, dan melambaikan tangan kepada Dewi.

"Parkir di lantai berapa, Al" tanya Dio. "Lantai 2, macet banget tadi dibawah" jawab Alika. "Ohhh, okee" ujar Dio

Selama di mobil, Alika lebih banyak diam sibuk dengan pikirannya sendiri. "Al, udah lo jangan marah pikirin si cewek tadi. Kalo si Calvin nih bener-bener peka sama lo, dia bakal ngasih lo penjelasan kok" ujar Dio memecah lamunan Alika. Alika hanya meringis, "gue juga siapanya dia, Di. Segitu perlunya gue butuh penjelasan? Apalagi marah-marah?" jawab Alika miris.

(Rasa ini gue bawa sepihak, Dio) batin Alika yang membuat matanya kembali berkaca-kaca

"Sikap dia, perhatian dia, protective nya dia ke lo udah keliatan kalo dia suka sama lo, Al. Gue sebagai laki-laki bisa nilai kalo dia beneran serius dan tulus. Ngga mungkin kalo dia sama sekali gaada rasa, Al" ujar Dio berusaha menyadarkan Alika

Alika tetap mendengarkan Dio, membiarkan Dio mengajari dan menasehatinya hari ini. "Logis nya gini nih, siapa yang mau bela-bela in ngga tidur berhari-hari buat nemuin penjahat di tengah hutan. Mati-matian nemuin bukti buat lapor pengadilan. Dan bahkan rela kehilangan nyawanya sendiri, cuman buat nyelametin lo, Al" jelas Dio panjang lebar

"Lo, tau?" tanya Alika

Dio terkejut sedikit karena sudah kebablasan cerita apa saja yang sudah dilakukan Calvin dibelakang Alika selama di Kosarek. Pasti, Yasha akan menggoreng dirinya sampai gosong saat mereka berdua bertemu.

"Gue tanya Yasha. Sebenernya Calvin ngga bermaksud nyembunyiin ini semua dari lo, Al. Calvin hanya nggak mau lo merasa berhutang budi, dan nantinya lo akan merasa keberatan atau nggak enak. Padahal, Calvin bener-bener niatnya tulus mau bantu lo" jelas Dio

Tak terasa, air mata Alika menetes. Alika mengusap air matanya cepat

"Menurut gue, itu bener-bener aksi besar. Ngga semua orang bisa ngelakuin itu, bahkan untuk orang yang mereka paling sayang sekalipun. Tapi Calvin, dalam jangka waktu sesingkat itu. Dia rela kehilangan apapun buat lo, Al... Sadar"

1
Moh Rifti
next
Moh Rifti
lanjut
Moh Rifti
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!