Zahwa adalah seorang gadis soleha yang cantik dan juga baik hati, rela menerima perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya kepada anak temannya pak Gunawan Wijaya demi membalas budi kepada temannya itu, karna dulu disaat mereka kesusahan ekonomi pak Gunawan lah yang telah bembatu memberikan modal kepada ayahnya.
Anton Wijaya adalah pria yang memiliki wajah tampan dengan tubuh yang perfek, ditambah lagi dengan kekayaan keluarganya yang sudah pasti jatuh kepadanya sebagai anak laki laki membuat setiap wanita terpesona dan ingin menjadi kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Zamartha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Anton keluar dari kamar dengan wajah ceria, dia sangat bahagia hari ini, senyum manis terpancar dari wajahnya. Mereka memutuskan berangkat kerja setelah sarapan selesai, tapi kali ini Zahwa menolak untuk pergi bersama dengan suaminya.
"Ayo berangkat." ajak Anton
"Tidak mas, mas duluan saja aku sudah terlanjur memesan taksi tadi." tolak Zahwa.
" Ya sudah kalau begitu aku duluan." pamit Anton.
"Iya mas" ucap Zahwa lagi sambil menyalami suaminya.
Anton pergi mengendarai mobilnya, tak lama berselang taksi pesanan Zahwa pun datang, ia segera naik ke dalam mobil dan meminta sopir untuk segera jalan.
Di dalam taksi Zahwa mulai meneteskan air mata, semakin lama tangisannya makin tidak bisa iya tahan sehingga membuatnya sesengukan, sudah lama ia menaha sesak didadanya namun dia takut akan menimbulkan pertanyaan kedua mertuanya jika melihat ia menangis.
"Ada apa non." Tanya supir taksi yang bingung melihat Zahwa tiba tiba menangis.
"Tidak ada apa apa pak." ucap Zahwa, kepada supir taksi.
Taksi terus berjalan hingga sampai di depan toko, dia turun setelah membayar ongkosnya.
Setelah sampai di depan toko, Zahwa hanya mengucapkan salam dan segera masuk tanpa menoleh pada karyawannya, ia menutupi wajahnya dengan sebelah tangan karna tidak mau karyawannya melihat dia menagis. Zahwa masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu, dia menangis sejadinya meluapkan segala rasa dihatinya, sementara Lina dan yang lain merasa heran dengan sikap Zahwa yang tidak biasanya begitu.
Anton tidak pergi ke kantornya, ia menuju apartemen milik Sarah, dia ingin menemui prempuan itu dan memberitahu keinginan hatinya. Anton menelpon dan memberitahu Sarah bahwa dirinya sudah berada di depan pintu apartemennya.
"Kenapa kemari pagi sekali mas." Sarah heran dengan kemunculan Anton yang pagi pagi sekali.
"Aku hanya ingin berjumpa dengan mu, kenapa, apa tidak boleh.?" jawab Anton dengan tersenyum.
"Hehee tidak mas, tapi apa kamu tidak pergi kekantor." Sarah bertanya sambil mencubil mesra hidung mancung milik Anton.
"Ayo masuk mas." Ajak Sarah.
Anton pun masuk dak duduk disofa yang ada diruang tamu apartemen Sarah.
"Sayang, aku ingin mengajak mu keluar hari ini." ucap Anton.
"Kemana?" tanya Sarah heran
"Terserah, kemana saja tempat yang kau ingin kan." ujar Anton lagi.
"Apa kamu tidak bekerja mas." tanya Sarah lagi, dia heran karna dari pakaian yang di kenakan Anton, itu adalah penampilan seseorang yang ingin pergi bekerja.
"Tidak, aku sedang tidak ada kerjaan di kantor." ucap Anton sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"Baiklah kalau begitu Aku mandi dulu." Ucap Sarah.
Hampir setengah jam Anton menunggu Sarah yang sedang mandi di kamarnya, namun karna hatinya yang lagi senang, maka itu bukan masalah baginya, Sarah pun akhirnya keluar dari kamar dan mereka segera pergi meninggalkan apartemen. Karna Sarah sama sekali belum sarapan dia meminta Anton berhenti di salah satu restoran cepat saji, Sarah memesan makanan dan meminta pelayan membungkusnya karna melihat keadaan restoran yang sangat ramai jadi ia tidak ingin memakan makanannya disana.
"Mas, kita pergi ke taman yang biasanya saja ya." Ajak Sarah.
"Oke, baiklah." Ucap Anton dengan senyuman manisnya, dan segera melaju dengan kecepatan sedang.
Setibanya di taman mereka pun menduduki bangku panjang khas taman, Sarah membuka dan segera memakan makanan yang ia beli di restoran cepat saji tadi.
"Mau?" tanya Sarah sambil menyodorkan makanan yang sudah ia gigit kepada Anton, dan Anton pun menggigit juga makanan yang disodorkan Sarah.
"Sayang" panggil Anton
"Hmmm" ucap sarah menolehkan kepalanya kehadapan Anton dengan masih mengunyah makanannya.
"Boleh aku tanya sesuatu" Anton berbicara dengan menatap mata Sarah.
"Iyaaa" jawab Sarah.
"Apa kau masih mencintaiku" Anton bertanya dengan menatap lembut mata Sarah.
Sarah tadak bisa menjawab apa apa pertanyaan yang diberikan Anton, dia bingung harus bagaimana, dia memang masih mencintai Anton tapi disisi lain Anton sudah menikah dengan prempuan lain. Sarah pun hanya melempar senyuman, dan mengalihkan pandangannya lagi karna dia tak sanggup untuk bertatapan dengan Anton.
"Sarah" ucap Anton lagi, lalu menarik salah satu tangan Sarah.
"Aku masih sangat mencintaimu, Aku sungguh tidak bisa hidup tanpa mu, aku mohon menikahlah dengan ku sayang." ucap Anton.
Sarah dibuat kaget oleh ucapan Anton, dia pun menghentikan makannya dan meletakkan lagi makanan itu pada wadahnya. Sarah membalikan badanya menghadap Anton dia pun tertawa kecil menganggap ucapan Anton hanyalah sebuah candaan.
"Hahaa mas ini bicara apa, mas sedang bercanda kan, mas tidak lupa kan kalau sekarang mas sudah menikah.?" Sarah menggelengkan kepalanya pelan, sambil tersenyum.
"Aku tidak bercanda Sayang, kau tau kan kalau aku hanya dijodohkan, dan sedikitpun aku tidak mencintainya, aku hanya mencintaimu sayang dan sampai sekarang pun prasaan itu masih sama." Anton berusaha meyakinkan Sarah, bahwa apa yang dia ucapkan itu benar dan bukan main main.
"Maaf aku tidak bisa mas." hanya itu kata yang keluar dari mulut Sarah, namun ucapan itu mampu membuat Anton terkejut.
"Kenapa, apa kamu sudah tidak mencintai aku lagi." Anton mulai gusar, dan meninggikan suaranya, karna tidak percaya kalau Sarah akan menolaknya.
"Bukan begitu mas, Aku tidak ingin menyakiti hati orang lain." Ucap Sarah.
"Tidak ada yang akan tersakiti, aku berjanji akan bersikap adil." Anton berusaha meyakinkan Sarah.
"Aku memang masih mencintaimu, bahkan sangat mencintaimu. Tapi jika harus menyakiti prempuan lain, aku tidak mau. Dia wanita dan aku juga wanita, jadi aku tau bagaimana rasa jika berada diposisinya.
Aku harap sampai disini kamu mengerti mas." Ucap Sarah.
"Kalau begitu aku akan ceraikan dia." Ucap Anton enteng.
Sarah terkejut dengan ucapan Anton, secepat kilat dia menolehkan kepalanya kehadapan laki laki itu, nampak sekali dari wajahnya kalau dia kesal dan marah.
"Apa, tidak semudah itu mas aku tidak akan menyetujuinnya, aku tidak akan pernah mau menikah dengan mu." tegas sarah lalu berdiri dan meninggalkan Anton pergi.
"Sarah, kamu mau kemana." Anton pun bangkit dan berusaha mengejar Sarah.
"Jangan pernah temui aku lagi." Ucap Sarah dia sangat kesal dengan semua ucapan ucapan Anton, dia terus berjalan dan tidak memperdulikan Anton, dia memanggil taksi yang kebetulan melintas, dan pergi meninggalkan Anton.
Sementara Anton hanya bisa menyaksikan kepergian Sarah dengan rasa kesal, kecewa, dan marah.