NovelToon NovelToon
Our Baby Twins

Our Baby Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:71.7k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Hamil atau tidak, Danesh dengan tegas mengatakan akan menikahinya, tapi hal itu tak serta merta membuat Dhera bahagia.

Pasalnya, ia melihat dengan jelas, bagaimana tangis kesedihan serta raungan Danesh, ketika melihat tubuh Renata lebur di antara ledakan besar malam itu.

Maka dengan berat hati Dhera melangkah pergi, kendati dua garis merah telah ia lihat dengan jelas pagi ini.

Memilih menjauh dari kehidupan Danesh dan segala yang berhubungan dengan pria itu. Namun, lagi-lagi, suatu kejadian kembali mempertemukan mereka.

Akankah Danesh tetap menepati janjinya?

Bagaimana reaksi Danesh, ketika Dhera tetap bersikeras menolak lamarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#26. Cemburu Bercampur Kesal•

#26.

“Sudah dong, cemberutnya,” pinta Danesh, karena sejak tahu Danesh lah yang berulah, Dhera diam, cemberut, bercampur kesal berkepanjangan hingga menjalani pemeriksaan pun, Dhera tak banyak bicara. “Kan tadi Dokter bilang, pergelangan kakimu sudah sehat, tak perlu lagi menggunakan karet pelindung.”

Dhera tetap acuh, matanya tetap fokus ke layar ponsel, melihat deretan pernak-pernik bayi yang lucu menggemaskan. 

Kesal karena diacuhkan, Danesh pun mengambil alih ponsel tersebut. “Apaan sih, kembaliin gak?” 

“Nggak!” tolak Danesh. 

“Kan kamu punya ponsel sendiri, pakai saja ponselmu,” protes Dhera kesal, Dhera sudah bertekad mau berunjuk rasa pada suami tengilnya tersebut. 

“Ini bukan soal ponsel.”

“Lalu soal apa?” 

“Soal … “ Danesh pun bingung menjawab, pokoknya ia tak suka diacuhkan. 

Dhera kembali mengambil alih ponselnya. 

Saat ini, mereka sedang berada di ruang tunggu VIP, jadi tak perlu mengantri bersama pasien yang lain, karena Danesh punya privilege khusus sebagai cicit dari pemilik rumah sakit. 

“Jangan mengacuhkanku,” pinta Danesh. 

“Salah sendiri usil, sebel!!” gerutu Dhera. 

“Itu bukan usil, Sayang.”

“Lalu?” 

“Kan Aku bersenang-senang dengan istriku, masa disebut usil?”

“Ya … terus kenapa diam-diam kayak maling.”

“Sssttt … Anak-anak mendengar, jangan bicara kasar begitu,” tegur Danesh, seraya meletakkan telunjuknya di bibir Dhera. Jika  biasanya Dhera yang menegur Danesh yang berkata atau bersikap tak sopan, kali ini Danesh melakukan hal yang sama. 

“Memang kalau Aku bilang, Kamu mau memberikannya sukarela?” pancing Danesh, karena Danesh pun tak mau melakukan kontak fisik dengan paksa. Jadi ia pun menunggu sampai Dhera benar-benar siap memberikan segalanya dengan sukarela tanpa paksaan. Walau setiap malam ia harus mati-matian menahan keinginannya untuk melakukan  hal yang lebih seperti pasangan suami istri pada umumnya. 

“Mmm … Itu … Aku … “ Dhera kembali gugup, oh ya Tuhan, entah kenapa belakangan ini dirinya sering gugup, mungkin sebentar lagi jantungnya juga bermasalah akibat, ulah Danesh. “A-aku belum siap, maaf.”

Danesh mengangguk paham. “Berarti mulai nanti malam, Kita tidur terpisah?”

“Sepertinya lebih baik begitu, sampai Kita sama-sama siap.” 

“Lalu, apa kata Bibi Manda?” tanya Danesh penasaran. 

“Yah, kita jelaskan saja yang sebenarnya.”

“Jadi Kamu mau, semua orang tahu masalah yang terjadi di kamar kita?” tanya Danesh tak suka. 

“Ya, nggak terang-terangan kita menjelaskannya, kasih lah bumbu-bumbu alasan, biar Bibi Manda gak berpikir yang aneh-aneh.” Penjelasan Dhera tak membuat Danesh mengerti, justru hatinya semakin kesal. 

“Nggak mau, kamu yang bikin aturan aneh, aku yang harus ikut-ikutan rudet mikirin bumbu, memang kita mau masak?” 

“Ya sudah biar Aku yang menjelaskan.” Akhirnya Dhera yang mengalah, biarlah dia yang akan menjelaskan, toh ini juga keinginannya. 

“Nggak usah nggak usah, nggak usah kasih penjelasan apa-apa, Kita tetep tidur satu kamar. Dan Aku janji tak akan melakukan apa-apa.” 

Pungkas Danesh kesal, jika tadi Dhera yang kesal, kali ini Danesh yang cemberut memalingkan wajahnya, lagi pula beberapa hari ini mereka tidur seranjang, dan Dhera tak mempermasalahkan. Tapi sungguh lucu, hanya gara-gara bekas cupang, Dhera protes ingin pisah kamar. 

Selanjutnya, suasana ruang tunggu sungguh senyap, tak ada obrolan manis seperti hari-hari yang mereka lalu bersama belakangan ini, Danesh benar-benar diam, tak seperti Danesh yang biasanya. 

Bahkan ketika bertemu Dokter pun Danesh tak antusias, padahal sebelum keluar dari rumah ia benar-benar excited. 

Tak ada reaksi sama sekali, tiba-tiba membuat Dhera merasa tak enak hati. Ia mulai merasa bahwa diamnya Danesh, berawal dari keinginan anehnya yang ingin pisah kamar. Padahal sejak menikah mereka tidur berdua, ya memang sih Danesh sedikit berulah, hingga membuat Dhera kesal. Tapi selain itu Danesh tak berlebihan, bahkan tak memaksakan hak yang seharusnya ia dapat dari istrinya. 

Selesai pemeriksaan Dhera bernafas lega, karena kedua janinnya sehat, bahkan kenaikan berat badan mereka pun sudah stabil sesuai usia saat ini. Padahal bulan lalu, Dokter memperingatkan Dhera tentang berat badannya yang turun secara drastis, padahal seharusnya penurunan berat badan tidak sebanyak itu. 

Tak bisa Dhera pungkiri, bahwa belakangan ia makan dengan lahap, bahkan tidur pulas, karena keberadaan Danesh di sekitarnya. 

“Semua sehat ya, Pak, Bu, silahkan datang kembali bulan depan.” 

Usai pertemuan dengan Dokter keduanya pun meninggalkan Rumah Sakit setelah Dhera mendapatkan multivitamin untuk membantu nutrisi kehamilannya. 

Di perjalanan Danesh masih setia diam membisu, tak banyak bicara, hanya mengatakan kalimat pendek, menyahuti ucapan Dhera. 

Mereka berhenti di perempatan lampu merah, tak jauh dari sana ada kedai ice cream yang cukup menggugah selera si ibu hamil, ditambah cuaca sangat terik siang ini. Beberapa kali Dhera menelan ludah membayangkan kesegaran ice cream vanilla favoritnya. 

“Mmm, Kapt, bisakah kita berhenti di kedai ice cream di depan sana?” tanya Dhera agak sedikit gugup, karena ekspresi Danesh yang terlihat menyeramkan. 

“Besok saja, karena setelah ini Aku ada janji dengan seseorang,” jawab Danesh, yang kembali menginjak pedal gas berbelok kearah kanan, menjauh dari kedai ice cream yang sedang Dhera inginkan. 

Wajah Dhera muram, ia hanya ingin ice cream, tapi ternyata Danesh tak menuruti keinginan kecilnya. 

Dhera kembali membuka ponselnya, tanpa sengaja ia melihat status Adrian di media sosial pria itu. Adrian tengah mengunggah foto kebersamaannya dengan Keenan di kedai ice cream yang sedang ingin Dhera datangi. 

Wajah Dhera tersenyum riang, “Kebetulan sekali, Aku akan meminta Tuan Adrian membelikanku ice cream.” 

Tak sampai satu menit usai Dhera mengatakannya, tiba-tiba Danesh memutar setir mobilnya, hingga mereka kembali ke jalur sebelumnya. “Sengaja mau bikin Aku kesal?” gerutu Danesh. 

“Kesal? Maksudnya apa?” tanya Dhera bingung. 

Sungguh, Dhera tak bermaksud apa-apa, bahkan sama sekali tak berprasangka buruk pada suaminya. Tapi celetukan kecil Dhera, tiba-tiba membuat panas suasana hati Danesh yang sedang kesal. 

Ckiiiittt!! 

Danesh menghentikan mobil di tempat parkir, “Lho katanya ada urusan, gak papa aku minta tolong Tuan Adrian saja.”

Danesh menarik nafas kesal, hanya perkara ice cream saja istrinya harus meminta tolong pada Adrian, bisa-bisa dirinya dijadikan bahan ejekan Adrian, jika itu benar terjadi. “Kamu masih mau menambah kekesalan hatiku, dengan sengaja meminta bantuan Adrian?” 

Dhera beringsut, heran dengan tingkah Danesh. “Tidak, aku mengerti jika Kamu tak bisa karena ada urusan. Karena itulah, Aku akan meminta tolong pada Tuan Adrian yang kebetulan sedang berada di sini, tuuh mobilnya.” 

“Kalian sudah janjian?” 

Memang susah berbicara dengan orang yang sedang cemburu, ini salah, itu salah, semua yang Dhera katakan terdengar salah di telinga Danesh. 

“Aku tidak janjian, Aku hanya kebetulan saja melihat statusnya di media sosial,” jawab Dhera polos. 

“Aahh sudah lah, ayo turun.” Danesh sudah membuka pintu mobilnya, padahal Dhera hendak menjelaskan bahwa ia benar-benar tidak janjian dengan Adrian. 

Danesh membukakan pintu untuk Dhera, kemudian menggandeng tangan wanita itu, “Pelan-pelan, Kamu lupa apa yang Dokter katakan? aku belum bisa jalan cepat.” 

Danesh mengurangi kecepatan langkahnya, karena ia pun baru ingat pesan dokter pada istrinya. 

“Miss Dheandraaaa … “ Jerit suara Keenan menyambut kedatangan Danesh dan Dhera. Adrian nampak terkejut melihat kedatangan keduanya. 

1
Rahmawati
wkwkwk,ketahuan akhirnya
Abz
lanjut
tina
lanjut kak
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
ghila nya fasih... pake H lagi... 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
itu yg bikin kesal 🤭🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ketahuan 🤣🤣🤣
Bunda Aish
Sama-sama gak peka ya nih pengantin baru.... istri gak peka tuh laki lagi cembokur....si laki gak peka istri lagi hamil tuh ada aja "pengen nya
moon: kasih tahu kak, jewer sekalian kupingnya /Sweat/
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
makjleb ga tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aku mundur 🤣
Bunda Aish
alergi karena perbuatan kapten Danesh 😁...
moon: alergi yang meresahkan /Chuckle/
total 1 replies
Sh
aku dari hari kamis Minggu lalu .kepengen banget makan es krim yang ada conenya..sampai kamis ini .udah seminggu belum kesampaian ..ini malah berhenti di kedai es krim
moon: gazz nimbrung ... syapa tau ditraktir kapten /Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
Danesh tu kan km tu y,ya ampun bikin gemes kalau cemburu
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Danesh cemburu mu itu 😅😅😅
Yayuk Bunda Idza
akhirnya pelakunya ngaku sendiri ya Ra.... suamimu nachal banget
Fatmiyati89
Emang bisa y kak nikah tp calon mempelainya terpisah jauh gitu....serius nanya ini ..aQ kurng paham agama.
Fatmiyati89: ok kak..mksh bnyk ilmunya.
moon: bisa, karena hak penuh seorang perempuan ada di tangan ayah kandungnya.

ada mempelai pria, mas kawin, wali pihak perempuan, dan dua orang saksi. /Pray/
total 2 replies
Sh
lebah menghasilkan madu yang nanti dijual..Danesh menghasilkan.....tiap malam
moon: pal polisi harus di tangkap, karena melakukan kejahatan setiap malam /NosePick/
total 1 replies
Zee
habis dibikin tegang sama cerita sebelumnya, skrg dibikin mesam mesem sama keuwuan mereka berdua💕
tina
lanjut kak
yellya
wkwk keceplosan 🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!