Arumi lengah, dia menganggap pernikahan yang dia bangun selama tujuh tahun ini baik baik saja, dia menganggap bahwa dia telah berhasil memenangkan hati suaminya, sikap dan tanggung jawab Yudha selama inilah yang membuatnya berfikir demikian.
Arumi tersadar ketika Yudha menemukan tambatan hati yang menurutnya mampu membuat hidupnya kembali bergairah.
Akankah Arumi mengijinkan suaminya mendua atau dia akan memilih berpisah, sungguh keduanya sama sama menghancurkan hatinya, terlebih untuk buah hati mereka!.
Mampukah Arumi mengiklaskan perjalanan hidup dan cintanya?
Mari kita ikuti kisah cinta mbak Arumi dalam HATI SUAMIKU BUKAN MILIKKU, yang penasaran dengan pertemuan awal mereka bisa baca kisahnya di IMPIAN DEKA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rini sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Kalah Cepat
Mata Yudha masih memperhatikan hal yang mungkin akan terjadi disekelilingnya. Tak lupa dia meminta orang orang kepercayaanya untuk terus mengawasinya.
"Sial, kemana perempuan gila itu sembunyi," gumam Yudha pada dirinya sendiri.
Tak lama tersengar notifikasi diponselnya, salah satu orangnya telah mengetahui dimana keberadaan Desi dan teman kencannya.
"Awasi terus dia jangan sampai lengah, usahakan kita dapet apa yang kita mau," balas Yudha.
Orang orang Yudha pun bertindak cepat, mereka terus mengawasi gerak gerik Desi. Sayangnya mereka tak menyadari bahwa mereka sebenarnyalah yang masuk kedalam jebakan Desi.
Desi tak mau kalah dengan ini, siasat yang dia mainkan jauh lebih licik dibanding Yudha.
......
"Pastikan pria bodoh itu melihat perselingkuhanku dan langsung mau menandatangi surat cerai, kalian paham," ucap Desi pada salah satu anak buahnya.
"Baik bos, sepertinya mereka sedang menuju kemari," jawab Orang itu.
Benar saja Yudha dan anak buahnya langsung menggrebek tempat dimana Desi dan pasangan mesumnya sedang bercinta.
Yudha melihat sendiri bagaimana Desi berciuman setengah telanjang dengan pria bayaran Desi.
"Ohhh jadi begini kelakuanmu selama ini hah dasar wanita tidak bermoral," ucap Yudha, dengan acting memelasnya Desi pura pura menangis dan bersujud dihadapan Yudha.
"Maafkan aku suamiku, aku minta maaf," ucap Desi sambil terua menangis dan memelas.
"Heh, demi bersamamu aku menyakiti anak istriku. Sekarang dengan mudah kamu minta maaf setelah keluargaku hancur dan meninggalkan aku, enak saja kamu," ucap Yudha sambil mendendang Desi agar menjauh dari kakinya.
Desi terus menangis dan menangis, tapi tak sedikitpun ada rasa iba dihati Yudha. Bahkan dengan semangatnya Yudha menjatuhkan talak pada Desi saat itu juga.
"Aku sudah tak sudi berhubungan denganmu, kamu amat sangat menjijikan kamu tau. Saat ini juga detik ini juga aku jatuhkan talak tigaku untukmu." ucap Yudha.
"Suamiku." balas Desi masih dengan muka memelasnya.
"Tunggu saja surat ceraiku jal*ng," ucap Yudha sambil menunjuk kearah Desi, Desi pura pura mengejar Yudha sayang nya Yudha sudah tak perduli. Yudha pergi dengan segala sesal didadanya.
Sepeninggal Yudha, Desi dan pria bayaranya pun tertawa terbahak bahak menertawakan kebodohan Yudha.
Yudha telah masuk kedalam perangkap Desi, tanpa Yudha sadari kini seluruh hartanya telah jatuh ketangan Desi.
Rencana itu begitu berahir dengan mulus, hanya dengan memancing emosi Yudha semua berahir sempurna sesuai apa yang Desi dan Aryo harapkan.
.....
Yudha dan anak buahnya pun berpesta atas kemenangan semunya. Yudha semakin terlihat hancur.
Dia meninggalkan Arumi demi hidup bersam Desi, sayangnya Desi bukan wanita yang bisa dipercaya. Desi menghianati sesuatu yang disebutnya Cinta.
Yudha Yudha sungguh sempurna kebodohanmu belum lagi kamu tau apa yang diperbuat Desi dibelakangmua.
Yudha telah menghabiskan banyak alkohol malam ini, sudah tak tau berapa banyak yang dia minum. Nyatanya sekarang dia sudah tak ingat dimana dia berada.
......
Arumi menerima tawaran kedua orang tua Mita untuk bekerja pada mereka. Berkat kebaikan Arumi dimasa lalu orang tua Mita pun membelikan Arumi sebuah rumah sederhana.
Arumi bersikeras menolak tapi orang tua Mita terus mendesaknya, bahkan mereka mengancam akan memutuskan tali silaturahim jika Arumi menolak.
Ahirnya Arumi pun menerima kebaikan mereka dengan syarat akan mencicil rumah itu 50% dari harga rumah tersebut. Kesepakatan antara mereka pun telah mereka sah kan di depan notaris.
Disamping itu Arumi juga mendapatkan pekerjaan sebagai asisten koki di hotel milik keluarga Mita.
Meskipun direkomendasikan langsung oleh pemilik hotel tapi Arumi tak mau berbuat curang. Untuk mendapatkan pekerjaan ini Arumi juga harus menjalani beberpa tes, termasuk kemahiranya dalam mempadupadankan rasa, kebersihan dan keterampilanya.
Bersyukurnya Arumi lulus dengan nilai memuaskan. Chef disana sangat menyukai gaya memasak Arumi yang menggunakan hati.
"Arumi ini keren, kamu perfek," puji sang Chef, umur Chef itu terbilang tua tapi keterampilan tanganya sungguh luar biasa.
.......
Arumi banyak belajar darinya, pengalaman Arumi bertambah saat dia mulai menggeluti dunia kuliner dengan sepenuh hati.
"Astaga suamiku chef, kini aku jadi asisten chef. Rasanya kok ga putus putus, semua yang aku lakukan rasanya selalu mengingatkan aku padanya," gumam Arumi saat menganti pakaian rumahnya menjadi pakaian kerjanya.
"Bunda, malam ini bunda pulang malem ga?" tanya Ditya.
"Enggak bang, kalau bunda berangkat pagi nanti jam tiga udah dirumah sayang. Jaga adek ya, mau dibawain apa?" jawab Arumi.
"Eemmm pengen martabak bangka rasa coklat ya bun," jawab Ditya dengan senyuman manisnya, senyum itu terlihat sangat menggemaskan karena gigi Ditya yang depan sudah tanggal.
"Kok bunda senyum, kenapa?" tanya Ditya.
"Abang cakep kayak Abi," jawab Arumi spontan, astaga apa yang aku ucapkan barusan. Ditya malah tertawa meledek ketika melihat bundanya malu malu.
"Bunda kangen juga ya sama abi, sama Ditya juga," ucap Ditya memelas. Duh maafin bunda ya bang bunda masih belum berani ketemu abi, batin Arumi.
"Nanti kalau kita ada rejeki lebih kita datang abi ya bun," pinta Ditya.
"Insya Allah ya nak," jawab Arumi.
Yang jadi masalah kita bukan uang sayang, tapi hati bundamu ini loh bang. Bunda takut ga bisa nahan perasaan bunda kalau ketemu abimu.
Arumi pun mencium pipi gembil Ditya dan perpesan pada asisten rumah tangganya untuk menjaga buah hatinya.
Arumi berangkat kerja dengan perasaan treyuh, sebenarnya dia juga kasihan pada Ditya yang merindukan abinya. Lagi lagi Arumi merasa sangat egois dan egois.
Bersambung...