PROLOG
Seorang gadis yang hidup didesa dengan kedua orang tuanya, menjalani kehidupan yang sangat sederhana, namun penuh dengan kasih sayang.
Meski hidup dengan kekurangan, namun mereka tak pernah mengeluh dan berputus asa.
Hingga pada akhirnya gadis itu bertemu dengan jodohnya dan mengubah kehidupannya dan ke dua orang tua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lina sari katriati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Rendra mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Amarah yang bergejolak di dalam diri nya tidak terbendung. Dia tidak menyangka bahwa selama ini dia telah dibohongi oleh Sherly, dan sudah berjalan selama setahun lama nya.
Bukan sakit hati yang Rendra rasakan tapi rasa tidak terima karna telah dibohongi oleh Sherly yang selama ini dia percaya.
Sampai nya dirumah Rendra langsung menuju kamarnya, Asih yang membukakan pintu terlihat bingung melihat sikap Rendra yang sedikit aneh. Tanpa berkata apapun dan dengan tatapan kedepan Rendra terus berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Pintu kamar ditutup dengan agak keras. Membuat Asih yang masih berdiri di pintu depan terkejut. Dia penasaran kenapa dengan Tuan mudanya. Tapi tidak mungkin Asih bertanya. Lalu Asih kembali kedapur setelah menutup pintu.
Rendra langsung membanting tas kerja nya di lantai, dan kemudian membanting tubuhnya di atas ranjang. Rasa kesal dan marah masih memenuhi diri nya.
"Sial**..kenapa gue bisa ketipu sampai sejauh ini. Terlalu licik kamu Sher, setelah apa yang kamu minta selama ini itu hanya sandiwaramu saja. Sudah terlalu banyak yang sudah gue keluarin buat lo. Gue gak terima bisa ketipu sejauh ini" lirih Rendra dalam amarahnya.
Semua sudah terjadi, tidak ada yang perlu disesali lagi, Rendra hanya bisa ikhlas menerima kenyataan ini. Waktu, uang dan kepercayaannya selama ini hanya terbuang sia sia. Rendra bersumpah pada diri nya sendiri tidak akan pernah mau mengenal Sherly lagi. Rendra merasa harga diri nya sudah diinjak injak oleh Sherly.
Dalam amarahnya dia berniat menghubungi Rio,sahabat sekaligus asisten pribadi nya di kantor. Rendra butuh teman curhat untuk sedikit mengurangi amarah yang dia tahan di dalam dirinya.
Dalam hitungan detik Rendra sudah menghubungi Rio untuk datang kerumah nya.
Sekitar 30 menit lama nya, Rio sampai di rumah mewah Rendra. Setelah menekan bel beberapa kali, pintu terbuka. Saat pintu di buka oleh pembantu di rumah tersebut, Rio terkejut,melihat apa yang ada di depannya. Orang yang membuka pintu untuk Rio. Rio terpana melihat kecantikan Sari. Dalam beberapa detik Rio terdiam menatap Sari, dan itu membuat Sari bingung dan salah tingkah.
"Ma...maaf, anda mencari siapa?" tanya Sari kemudian,yang memang belum tahu siapa itu Rio.
Belum ada jawaban dari bibir Rio, dia masih terpana menatap Sari.
Sari menjadi semakin bingung, akhirnya dia sedikit meninggikan suara nya, dan mengulangi ucapannya tadi.
"Maaf anda mencari siapa?" tanya Sari kembali.
"O..oiyaa, gue cari Rendra, gue asisten pribadi nya Rendra di kantor!" jawab Rio kaget.
"Silahkan masuk tuan, silahkan duduk, saya panggilkan den Rendra dulu" kata Sari mempersilahkan Rio masuk dan duduk.
"Tidak perlu, gue langsung ke kamarnya. Tadi sebelumnya dia udah nelvon gue suruh langsung ke kamarnya aja" kata Rio seraya masih menatap Sari.
"Kalau begitu silahkan tuan, saya buatkan minum dulu nanti saya antar ke kamar" kata Sari dengam sedikit menundukan kepalanya.
Setelah berkata seperti itu Sari langsung berlalu ke dapur, sedangkan Rio masih berdiri menatap Sari. Dia masih tidak menyangka bahwa Rendra mempunyai pembantu secantik Sari. Tidak heran jika waktu kemarin Rendra sempat bercerita tentang pembantunya.
Menurutnya kecantikan Sari sangat alami dan natural, bagi orang yang memandangnya bisa membuat hati menjadi tenang. Kepolosan dari wajahnya membuat daya tarik tersendiri.
Tanpa di sadari, lamunannya di kagetkan oleh bunyi dan getaran pada saku celananya. Ternyata Rendra menelvonnya lagi. Tanpa dijawab, Rio langsung menaiki tangga menuju kamar Rendra.
Tanpa mengetuk pintu,Rio langsung masuk dan langsung duduk di sofa.
"Lo kenapa lagi Ren, nyuruh gue dateng segala ke rumah lo" tanya Rio memandang Rendra yang masih berbaring di atas ranjang besar nya.
"Sherly, gue udah di tipu sama dia" keluh Rendra yang masih tak mau mengangkat badannya.
"Ditipu gimana maksud lo. Masak iya lo bisa ketipu sama cewek?" tanya Rio agak terkejut bercampur rasa penasaran.
"Waktu gue ke apartemennya tadi, lo tau apa yang gue lihat..... gue lihat dia sama cowok lain. Dan lebih parahnya lagi tuh cowok mengaku kalau dia adalah pacarnya" jawab Rendra yang langsung bangun dari tempat tidurnya dengan wajah marah.
" What....lo serius Ren, parah parah.. gila bener tuh Sherly. Jadi selama ini lo udah dibohongin sama dia" kata Rio yang sekarang sudah dengan keterkejutannya.
"Seriuslah, buat apa gue bohong. Gue gak terima, bisa bisa nya dia nglakuin itu ke gue" kata Rendra.
"Gue ngerti perasaan lo. Tapi kalau lo gak terima emang lo mau nglakuin apa, lo mau bales dendam atau lo mau laporin dia ke polisi?" tanya Rio menghampiri Rendra dan duduk di sampingnya.
"Gue juga bingung, kesel banget hati gue" keluh Rendra.
"Sudah, kalau menurut gue sih biarin aja, suatu saat pasti bakal dapet balesannya sendri. Lo ikhlasin aja semuanya, buat apa dipikirin terus gak ada untungnya" Rio mencoba menasehati Rendra.
"Bener juga sih bro.. Gue emang udah berniat gak mau kenal lagi sama tuh cewek.
Thanks bro lo emang sahabat terbaik gue, disaat gue lagi kayak gini lo yang selalu bisa beri gue solusi" kata Rendra seraya menepuk bahu Rio.
"Itulah gunanya sahabat" kata Rio tersenyum bangga....
OBROLAN MEREKA MASIH TERUS BERLANJUT LOH..
TUNGGU DI EPISOD SELANJUTNYA YAA...
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA😊😊