NovelToon NovelToon
Boss Ku, Ayah Anakku

Boss Ku, Ayah Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 5
Nama Author: LidyaMin

"Gue ga nyangka lo sanggup nyelesain 2 tantangan dari kita" Ardi menepuk pundak Daniel

"Gue penasaran gimana caranya si culun Rara bisa jatuh cinta sama lo?" Tanya David.

Daniel kemudian mendekati David dan berkata "lo harus pintar - pintar ngerayu bro.. bahkan gue ga nyangka kalo bisa dapat perawannya dia" dengan bangganya Daniel berkata demikian kepada para sahabatnya.

Eric yang duduk di atas meja langsung berdiri "gila! Yang bener lo bro! Lo ga bohongin kita kan?" David dan Ardi hanya melongo menatap Daniel tak percaya

"Emang selama ini gue pernah bohong apa" ucap Daniel menyakinkan mereka.

Ardi melemparkan kunci mobilnya ke meja David "karena lo menang taruhan, mulai sekarang mobil gue jadi hak milik lo. Surat-suratnya semua ada di dalam mobil" Ucap Ardi menambahkan.

Tanpa mereka sadari, Rara yang mendengarnya, tak kuasa menahan laju air matanya. Hatinya begitu sakit mengetahui bahwa dirinya hanya di jadikan taruhan. Kehamilannya di jadikan taruhan. Pandangan Rara mulai kabur, dan semakin lama semakin gelap. Hingga ia jatuh tak sadarkan diri

Baaaaaaappp

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidyaMin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si Kembar

"Bundaaa..gendong" gadis kecil itu merengek merentangkan tangannya ke atas meminta sang ibu menggendongnya

"Cih, gitu aja lemah" cibir anak lelaki yang juga seusia dengannya

"Bunda, liat itu abang mengejek ku kan" ia mengerutu kesal dan memalingkan wajahnya

"Dasar tukang adu, wleeeee!!"

Sang bunda hanya tertawa kecil melihat tingkah kedua anak kembarnya.

"Sudah..sudah. Abang jangan suka gangguin ade dong. Ade juga jangan cemberut terus, nanti cantiknya hilang lo" goda sang bunda dan menggendong putrinya

"Ayo kita pulang. Bunda mau istirahat. Habis kita istirahat baru kita jalan - jalan" seru sang bunda

"Yeeeeee!" teriak gadis kecil itu dengan girang. Sementara sang kakak hanya memutar bola matanya malas melihat sang adik.

Rara Anastasia berserta kedua anak kembarnya Rio Ananda dan Ria Ananda, baru saja menginjakkan kaki mereka di Indonesia. 5 tahun yang lalu ia memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dengan rasa kecewa yang besar terhadap seseorang. Tetapi kehadiran Rio dan Ria adalah anugerah Tuhan yang memberikan kebahagiaan dan kekuatan untuk dirinya. Ia sungguh tak ingin lagi mengingat kenangan menyakitkan itu. Ia hanya ingin menjalani hidupnya sekarang dan meraih masa depan bersama kedua buah hatinya.

Besok ia akan memulai kehidupannya yang baru. Ia juga sudah mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan ternama di Indonesia, DM group. Salah satu perusahaan di bidang properti yang sangat sukses.

Itu lah salah satu alasannya yang mengharuskan ia kembali ke Indonesia.

"Nah kita sudah sampai" ujar Rara sambil membuka pintu apartemennya.

"Kamar abang sama ade sebelahan ya" lanjut Rara

"Horeee! Ria punya kamar sendiri" Ria meloncat - loncat kegirangan. Sementara sang kakak langsung masuk kamarnya tanpa bicara

"Sekarang ade mandi dulu ya. Terus kemudian istirahat tidur. Kalo makanannya sudah siap, nanti bunda bangunkan" ia menuntun sang putri masuk kamar kemudian merapikan semua barang dan mengajak sang putri mandi.

Rara merasa sangat lelah hari ini. Bersyukur semua keperluannya dan kedua buah hatinya sudah di urus oleh orang kepercayaannya. Jadi ketika ia besok ke kantor, ia tidak perlu kuatir lagi.

"Lebih baik aku istirahat dulu" gumamnya kemudian memilih untuk merebahkan diri.

***

Seorang laki - laki tampan berkulit putih bersih, terlihat begitu fokus di depan laptopnya. Sesekali ia memijit pelipisnya dan menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya.

Ia adalah Daniel Mahendra, seorang CEO muda di DM group. Ia salah satu pengusaha muda yang sukses dan cukup di perhitungkan dalam dunia bisnis. Dengan postur tubuh yang tinggi dan tubuh yang atletis, membuat ia menjadi incaran banyak wanita. Bahkan ada yang rela memberikan dirinya cuma - cuma hanya agar bisa bersama lelaki ini.

Tapi dari semua wanita yang pernah bersamanya, tidak ada satupun yang mampu membuat hatinya tertarik. Kecuali, dia—ahh

Ia menghembuskan nafasnya kasar. Andai waktu bisa di putar kembali, tentu hal bodoh itu tidak akan terjadi. Dan tentu saja ia tidak akan merasa di hantui rasa bersalah seperti ini. Sejak terakhir masa SMA mereka berakhir, dia tak pernah melihatnya lagi. Seolah gadis itu hilang bak di telan bumi.

Tok tok tok tok

Ketukan di pintu membuat ia sedikit tersentak, ia beralih menatap seseorang yang masuk ke dalam ruangannya.

"Maaf pak. Ini laporan yang saya terima dari bagian keuangan" Ujar Nita kemudian menyerahkan nya pada Daniel.

"Kapan sekretaris baru itu masuk kerja?" Tanya Daniel sambil memeriksa laporan keuangan tersebut.

"Besok pak. Tadi beliau sudah konfirmasi ke bagian HRD. Karena tadi pagi beliau baru datang dari Australia" Nita menjelaskan.

"Australia?" Daniel mengerutkan keningnya.

Seolah paham dengan ekspresi wajah bos nya, Nita kemudian memberikan penjelasan.

"Iya pak. Beliau lulusan dari salah satu universitas ternama disana. Dan beliau juga memberikan lamaran kerja melalui jalur online."

"Baiklah. Kau boleh keluar." Titah Daniel pada Nita.

"Saya permisi pak." Ucap Nita kemudian berlalu pergi

Daniel hanya mengganggukan kepalanya

"Lulusan Australia? Cih, sombong sekali" Daniel menggelengkan kepala dan kembali fokus pada pekerjaannya.

***

"Rio, Ria, sudah siap belum? " Teriak Rara memanggil kedua buah hatinya.

"Siaaaapp Bunda" ujar mereka serempak.

"Ayo" ajak Rara.

Mereka keluar dari apartemen dan menuju parkiran. Setelah memastikan kedua buah hatinya sudah aman di dalam mobil, barulah ia masuk dan duduk di belakang kemudi.

Ia melajukan mobilnya menuju salah satu mall. Ia sudah janji untuk mengajak putra putrinya bermain dan juga belanja semua kebutuhan mereka.

Sesampainya di mall, wajah bahagia Ria sangat terlihat. Sementara Rio hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku adiknya. Setelah puas bermain, Rara mengajak kedua buah hatinya untuk makan di restauran yang ada di mall tersebut.

"Ade sama abang mau pesan apa?"

"Bunda, ade mau nasi goreng aja sama ayam goreng paha." Jawab Ria.

"Kalo abang mau apa?" Tanya Rara pada putranya.

"Abang steak saja bun." Jawab Rio.

"Baiklah." Ujar sang bunda kemudian meminta pelayan restaurant untuk mencatat pesanan mereka.

Usai makan, Rara melirik jam di tangannya. Sudah hampir jam 9 malam. Waktunya mereka pulang. Anak-anak nya juga sudah terlihat lelah.

Setelah membayar tagihannya, Rara mengajak kedua anaknya untuk pulang. Sesampainya di rumah kedua anaknya memilih untuk masuk kamar masing-masing. Rara tahu keduanya sudah lelah dan mengantuk. Ia hanya tersenyum dan kemudian memilih untuk masuk kamar juga.

***

Ddrrrrtt..ddrrrtt

"Kalau ga penting mending lo tutup telpon nya." Ujar Daniel menjawab telponnya.

"Lo emang ga ada sopan nya ya." Terdengar suara mendengus kesal di seberang sana.

"Ngapain gue harus sopan sama lo. Tujuan lo nelpon gue apa?" Daniel melonggarkan dasinya dan beranjak menjauh dari meja kerjanya.

"Gue yakin lo suka sama kabar ini." David tersenyum lebar.

"Kalo kabar tentang cewek - cewek yang lo sewa, sorry gue lagi ga minat bro." Ujar Daniel sambil memandang kota Jakarta dari ruangan gedung bertingkat tinggi tersebut.

"Dia udah kembali bro..Rara is back." David memberikan informasi pada Daniel.

Seakan mendengar petir di siang bolong, Daniel sempat terdiam sejenak.

"Hei..lo masih denger gue kan?? Woiiiii Daniel!!! Seru David dari seberang telepon disana.

Daniel sedikit tersentak karena teriakan David di telepon dan tersadar kembali.

"Are you seriously telling this?" Daniel bertanya seakan tidak percaya.

"Sure. Tadi gue ngeliat dia ga sengaja di mall. Tapi dia ga sendiri. Ada 2 anak kecil bersamanya. Usianya kira-kira...4 atau 5 tahun gitu. Anaknya mungkin, soalnya manggil dia bunda gitu. Lo tau, doi sangat cantik bro.. gue aja hampir ga kenal tadi. jauh banget waktu kita jaman sekolah dulu. Kalo gue tau dia secantik itu, dari dulu aja gue pacari di—" Belum selesai dia bicara, sambungan telponnya sudah di putuskan sepihak oleh Daniel.

"H-halo..halo..Daniel! Dasar cowok labil." Gerutu David kesal.

Sementara Daniel, setelah mendapatkan kabar dari sahabatnya seolah bungkam seribu bahasa. Tubuhnya terasa tak bertenaga. Tiba-tiba saja tubuhnya melorot ke lantai. Setetes air bening jatuh di pipinya. Rasa bersalah itu muncul lagi di pikirannya.

"Apa yang harus gue lakuin Ra, biar lo maafin gue" Batinnya sambil menangis.

Cukup lama ia larut dalam kenangan masa lalunya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Akhirnya Daniel merapikan semua berkas-berkasnya yang di atas mejanya. Kemudian memutuskan untuk pulang ke apartemennya.

1
Dewi Dama
Luar biasa
Julia Juliawati
ada yah cewek ky Asti bebal muka badak🤣🤣
Julia Juliawati
mampir
Uthie
good smart 😀
Uthie
Rara adalah gambaran Wanita yg tangguh 💪
Hartinie Habib
aku suka aku suka🩷🩷🩷
Farida Deka
Luar biasa
जैदन्जुन्
erik sama bella kayaknya😁
जैदन्जुन्
Jane temennya rara kan
£rvina
kurang se ons aja jadi gila, nah lo kurangnya banyak jadi apa coba 🤪/Facepalm//Yawn/
£rvina
Luar biasa
Alvian Denis
nyimak
Alejandra
Namanya jangan ketukar dong Thor ...
Sumarni Al Fa
ah kok sama sih kita dan, aku juga lagi senyam senyum baca ceritamu, inget dan lagi di jln jangan senyam senyum tar dikira pasien rsj 🤭🤭
Glenn Rezki Alvaro
bagus ceritanya8
Glenn Rezki Alvaro
bagus ceritanya8
Glenn Rezki Alvaro
bagus ceritanya
Glenn Rezki Alvaro
bagus ceritanya
Sang Pemimpi
cerita nya bagus
UM Rah
kpn nikahnya,kok tiba2 jdi istri daniel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!