Jodoh Si Gadis Miskin
Pagi ini sari telah siap akan pergi ke pasar untuk menjual dagangannya, menjual tahu.
Ya, gadis remaja yang berparas ayu itu kesehariannya menjual tahu yang di buat oleh ibunya,bu siti, untuk membantu perekonomian keluarganya.
Sari menjadi tulang punggung keluarganya, sebab sang ayah sudah tidak mampu bekerja lagi karena sering sakit-sakitan.
Sekarangpun sang ayah,Pak Pardi sedang sakit yang mengakibatkan beliau hanya terbaring ditempat tidur beralaskan tikar, sebab keluarga tersebut tidak mempunyai kasur.
" Bu, sari berangkat ke pasar dulu ya, takutnya nanti kesiangan nyampe pasarnya"
kata sari sambil merapikan tahu di dalam keranjang yang akan dibawanya ke pasar.
"Iya nak, hati\-hati ya... jika tahunya sudah habis segera pulang" kata bu siti.
"Doain sari yaa bu, semoga tahunya habis,biar bisa beli obat buat bapak dan beli beras" kata sari sambil mencium tangan sang ibu.
"Ibu dan bapak selalu mendoakan kamu nak" kata bu siti sambil membelai lembut kepala putri nya.
"Assalamualaikum... pamitkan ke bapak ya bu.." kata sari sambil berjalan keluar pintu.
"waalaikumsalam" jawab bu siti sambil menganggukkan kepalanya seraya melihat sari berjalan menjauh.
Setiap hari nya sari pergi ke pasar berjalan kaki, karna di rumahnya tidak mempunyai kendaraan apapun. Jarak yang di tempuh sari dari rumah menuju pasar sekitar 2 km.
Sari tidak pernah mengeluh dengan kehidupannya,dengan keadaan keluarganya yang jauh dari kata Mewah.
Dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan kedua orang tua nya, apalagi dengan keadaan ayahnya yang sedang terbaring sakit.
Hanya obat yang dapat diberikan kepada ayahnya, jangankan untuk pergi berobat ke puskesmas, untuk makan sehari-hari saja, keluarga tersebut sering kesulitan. Terkadang hanya singkong rebus yang dapat di masak bu siti untuk makan.
Tapi keluarga sari tak pernah mengeluh ataupun menyalahkan sang pencipta. Karna Allah selalu memberikan yang terbaik kepada setiap umatNya.
Sesampainya di pasar sari langsung mengeluarkan kemudian menata dagangan tahu nya di atas sebuah meja kayu yang tebuat dari bambu.
Sari tidak pernah merasa malu dengan pekerjaan nya, selama apa yang di kerjakan itu halal, dia akan melakukannya, yang terpenting sari bisa membawa pulang uang untuk ibu dan ayah nya.
"tahu...tahu.....,silahkan bu tahu nya!!" Seru sari menjajakan dagangan nya.
Tak lama setelah itu datang seorang ibu-ibu dengan memakai jilbab coklat menghampiri dagangan sari.
"Selamat pagi sari... saya mau donk tahu nya" kata ibu-ibu tersebut sambil tersenyum.
"selamat pagi juga bu Indah, silahkan bu,mau beli berapa?" tanya sari.
"Saya beli 10 ribu yaa sar.... rajin sekali kamu pagi-pagi udah nyampe pasar" kata bu indah.
"Iya bu, takut nanti kalau dateng kesiangan rejeki nya dipatok ayam" kata sari yang bercanda sambil memasukkan tahu ke dalam kantong plastik warna putih.
"Bisa aja kamu sari... o ya, gimana kabar bapak kamu, sudah sembuh belum?" tanya bu indah.
" Alhamdulillah sudah semakin membaik bu,meskipun beliau belum bisa bangun dari tempat tidur,dan harus di bantu agar bapak bisa sekedar untuk duduk" jawab sari dengan wajah yang sedikit sedih.
"Semoga bapak kamu lekas sembuh ya sar, kamu yang sabar, ibu selalu mendoakan untuk kesembuhan bapak kamu.
Ini uangnya ya sar" kata bu indah seraya mengulurkan tangan memberi uang 10 ribuan.
"Amin, terima kasih banyak bu untuk doa nya" kata sari sambil menerima uangnya.
"sama-sama, saya pulang dulu ya sar, semoga cepat habis dagangannya" kata bu indah sambil tersenyum berjalan menjauh dari tempat sari.
"Iya bu, sekali lagi terima kasih" kata sari seraya melambaikan tangan nya.
"Alhamdulillah rejeki pertama pagi ini, semoga nanti dagangan aku habis,terus bisa beliin bapak obat, dan juga bisa beli beras.. kangen makan nasi,udah 3 hari ini cuma makan singkong rebus, kasihan bapak sama ibu" kata sari lirih, membayangkan kehidupannya yang serba kekurangan.
Setelah dua jam berada di pasar akhirnya dagangan sari pun habis. Segera ia membereskan tempat dagangan nya dan kemudian pulang. Tidak lupa ia pun membeli beras serta sayur dan obat untuk bapak terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.
Dalam perjalanan pulang, sari merasa sangat senang, karna dagangan nya habis hari ini, sebab biasa nya dagangan tahu nya tidak pernah habis dan hanya membawa pulang uang dua puluh lima ribu saja. Tapi hari ini sari bisa membawa pulang uang seratus ribu.
"Akhirnya bisa beli beras dan sayur beli obat buat bapak juga,Alhamdulillah... pak,bu hari ini kita bisa makan nasi sama-sama" kata sari sambil terus berjalan dan menambah kecepatannya agar segera sampai rumah.
Sesampainya di rumah, sari mengetuk pintu dan mengucapkan salam, yang kemudian langsung di sambut oleh ibu nya.
"Assalamualaikum pak,bu, sari pulang" kata sari.
"Walaikumsalam, tumben jam segini sudah pulang nak, kenapa, apa kamu sakit?" tanya bu siti terlihat sedikit cemas menatap anak nya.
"Sari tidak kenapa-kenapa kok bu, sari pulang cepet karna dagangan sari udah habis,dan ini sari bawa beras,sayur sama obat buat bapak" kata sari sambil menunjukkan barang belanjaan yang masih berada di tangannya.
"Alhamdulillah nak, akhirnya dagangan kamu habis,Allah memang maha baik.. Terima kasih ya Allah" kata bu siti dengan senyum yang mengembang di bibir nya.
"iyaa bu... apa bapak masih tidur bu, sari mau kasih obat ke bapak?" tanya sari
"Bapak udah bangun,sekarang lagi duduk-duduk aja di dalam kamar... sini belanjaannya biar ibu bawa ke belakang,sekalian ibu masak buat makan kita, temani bapak kamu dulu ya sar" kata bu siti sambil membawa belanjaan menuju dapur.
"Iyaa bu.." kata sari.
Setelah sampai di kamar,sari memberikan obat kepada ayah nya yang sedang duduk diatas tempat tidur yang beralaskan tikar.
"Pak, sari belikan obat buat bapak, nanti setelah makan di minum yaa" kata sari
"Terima kasih sari, kenapa kamu belikan obat bapak, apa kamu punya uang?" tanya bapak seraya menatap sari.
"Alhamdulillah tadi dagangan sari habis, maka nya sari bisa beliin obat buat bapak. Sari pengen bapak cepat sembuh, harus diminum obat nya sampai habis ya pak" kata sari.
"Maafkan bapak ya sari, bapak tidak bisa apa-apa untuk membantu kamu mencari uang, harus nya bapak yang bekerja bukannya kamu, bapak merasa tidak berguna menjadi kepala keluarga" kata pak pardi sambil meneteskan air mata nya.
"Pak, jangan bicara seperti itu,bapak sangat berguna buat sari dan ibu, sari juga senang melakukan pekerjaan ini,yang terpenting buat sari adalah bapak dan ibu selalu sehat" kata sari memeluk ayah nya dan ikut menangis.
"Terima kasih nak, kamu memang anak yang berbakti dan juga baik".
Keluarga yang penuh dengan rasa kasih dan sayang, meskipun dengan kehidupan yang susah payah, itu tak membuat keluarga tersebut mengurangi rasa keharmonisan di dalamnya.
SELAMAT MEMBACA, SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN KARYA AKU. AKU BARU NULIS NOVEL PERDANA PADA HARI INI.
MOHON DUKUNGAN DAN SARANNYA YAA......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Friskyla Dita
baru aja baca udah sedih
2023-04-30
1
Gusti Ngurah
Oh ternyata diirku yg tk berayukur karna selalu merasa kekurangan, sedangkan diluaram sana org lain bisa makan nasi aja udh seneng banget, merasa tertampar banget
2022-01-29
0
Andayani Ahmat
hmmm, msih nyimak..
2021-12-13
0