Pembalasan Putra Kandung Yang Tertindas

Untuk sementara Keysha bisa menghirup kedamaian dan ketenangan karena terbebas dari penindasan dan pelecehan Jimmy dan kedua kacungnya. Berkat bantuan dan pertolongan Andreas ketiga manusia berhati keji itu sudah merat dari kontrakannya.

"Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas pertolongan Anda, Tuan Andreas," kata Keysha dengan tulus di saat mereka sudah berada di dalam rumah kontrakan, di ruang tamu.

"Kalau Anda tidak datang tepat waktu, entah apa jadinya kami," lanjut Keysha yang sudah diberitahu kalau pemuda tampan yang telah menolongnya bernama Andreas.

"Anda tidak usah terlalu berlebihan begitu, Nona," timpal Andreas bernada merendah. "Sudah sewajarnya kita saling bantu-membantu. Dan kebetulan saya bisa membantu."

"Sungguh Anda berhati mulia," Keysha seakan tidak mau lepas memberikan pujian dan ucapan terima kasih pada Andreas, saking senangnya selamat dari kejahatan Jimmy Alden. "Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas pertolongan Anda, Tuan."

Kali ini Andreas cuma tersenyum menimpali pujian Keysha. Tapi dia yakin Keysha tulus mengucapkan pujian itu.

"Maaf, sepertinya Anda mengenal saya," kata Keysha selanjutnya, "sementara saya... sepertinya tidak mengenal Anda, Tuan Andreas."

Tanpa bertele-tele Andreas menerangkan bahwa dia mengenal Keysha dari kedua orang tuanya. Dan memberitahukan pula kalau dia adalah teman Andre Barnett.

Padahal sejatinya Andreas memang telah mengenal Keysha tanpa diberi tahu oleh siapa pun. Karena dalam dirinya terdapat jiwa Andre Barnett, adik dari Keysha.

Mendengar keterangan Andreas barusan, karena sudah meyakini kalau Andreas adalah orang baik, Keysha percaya saja.

Di samping itu pula, karena dia telah mengenal adiknya dengan baik, Keysha merasa seperti melihat Andre Barnett dalam diri Andreas.

Tanpa dia ketahui jika kedua orang tuannya serta adiknya, Natasha merasakan hal yang sama seperti dirinya.

Dan saat mendengar Andreas menyebut kedua orang tuanya, Keysha tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Mengingat, dia telah durhaka kepada keduanya. Mungkin nasib buruk yang telah menimpa dirinya selama ini diakibatkan kedurhakaannya kepada kedua orang tuanya.

Melihat wanita muda yang cantik itu dirundung kesedihan, Andreas seperti tahu apa yang menyebabkan Keysha bisa demikian. Akan tetapi Andreas tetap diam saja, untuk sementara.

"Maaf, sepertinya Anda datang ke mari bukan kebetulan 'kan?" tebak Keysha setelah agak lama terdiam. "Mungkin ada perlu dengan saya? Atau... Anda mungkin menawarkan pekerjaan buat saya."

Kalimat terakhir itu Keysha ucapkan seperti asal saja. Mencoba berspekulasi dengan apa yang dia sampaikan, siapa tahu Andreas memang bisa memberikannya kerjaan.

Apalagi dia melihat Andreas berpakaian rapi ala orang kantoran. Tentunya Andreas bisa mencarikan buat dia pekerjaan di kantor Andreas, karena dia orang baik.

Karena sekarang ini Keysha sudah menjadi pengangguran, jadi dia amat butuh akan pekerjaan.

"Ya, saya memang sengaja datang pada Anda untuk suatu urusan yang cukup penting," sahut Andreas memulai mengutarakan tujuannya menemui Keysha. "Kalau Anda memenuhinya, Anda bisa mendapatkan pekerjaan."

Andreas cukup paham situasi yang dihadapi Keysha saat ini. Dari ucapannya Keysha sepertinya butuh akan pekerjaan. Entah pekerjaan lama dia sudah diberhentikan, atau pekerjaan lama tidak bisa menopang kebutuhan dia dan putrinya.

Andre Barnett yang berada dalam jasad Andreas sudah mengetahui kalau Keysha sekarang sudah tidak bersuami lagi. Lebih spesifik lagi, Andre Barnett tahu Keysha sudah bercerai dengan suaminya.

Oleh karena itu, Andreas cukup paham akan keadaan Keysha, terutama keadaan finansialnya. Kejadian tadi sudah cukup menggambarkan bagaimana keadaan keuangan wanita muda itu saat ini.

Makanya Andreas memilih ucapan yang membuat Keysha penasaran, terus tertarik akan ajakannya nanti, dan tidak pikir-pikir dulu untuk diajak pulang ke rumah orang tuanya.

"Oh, Anda bisa mencarikan saya pekerjaan di kantor Anda bekerja?" tanggap Keysha sambil tersenyum girang. "Saya... bekerja apa saja tidak apa-apa, Tuan Andreas. Yang penting... saya dapat pekerjaan...."

"Anda lebih mementingkan sebuah pekerjaan atau maksud kedatangan saya menemui Anda ke mari, Nona Keysha?" tanya Andreas belum mau berterus terang.

Sepertinya Andreas masih memecut rasa penasaran Keysha yang tadi sempat terlontar saat menebak tentang kedatangannya ke rumah kontrakan ini.

★☆★☆

Sedangkan Keysha, begitu mendengar ucapan Andreas yang dirasa seperti menegurnya, seketika dia tersadar akan situasi kalau sepertinya sudah berbuat lancang kepada penolongnya itu.

Maka buru-buru dia memperbaiki keadaan dirinya. Lalu dibarengi rasa penasaran yang tinggi tentunya, dia bertanya kepada Andreas yang dimulai dengan permintaan maafnya yang tulus.

"Oh, saya minta maaf, saya... sudah begitu lancang kepada Anda, Tuan. Sekali lagi saya minta maaf. O iya, kalau boleh tahu apa maksud kedatangan Anda menemui saya?"

"Saya ingin mengajak Anda untuk pulang ke rumah orang tua Anda," akhir Andreas memberi tahu juga maksud kedatangannya tanpa berbelok-belok lagi.

Keysha langsung terdiam setelah mendengar ucapan Andreas yang bernada ajakan itu, tidak segera menanggapi, apalagi mengiyakan ajakan Andreas.

Pulang ke rumah orang tuanya? Apakah dia masih punya keberanian dan sudah tidak punya malu?

Dia menghancurkan impian kedua orang tuanya terhadap dirinya, demi mengikuti hawa nafsunya, demi mengikuti kekasihnya yang ternyata seorang brengsek.

Tiga tahun pernikahannya bisa bertahan hingga akhirnya suaminya menceraikannya. Membuatnya hidup terlunta-lunta bersama putrinya setelah itu.

Mengingat kisah pahitnya itu membuat hatinya makin sakit. Tapi untuk pulang ke rumah orang tuanya, dua orang yang sudah dia kecewakan, rasanya....

"Anda tidak perlu lagi mengingat-ingat tentang kejadian yang sudah lewat," kata Andreas seperti tahu apa yang dipikirkan Keysha. "Itu memang sebuah alur takdir yang siapa pun tidak bisa menghindari...."

"Pak Anderson dan Nyonya Heliana, kedua orang tua Anda sudah memaafkan perbuatan Anda di masa lalu," lanjut Andreas memberi pengertian. "Dan mereka juga merasa bersalah kepada Anda...."

"Makanya sekarang mereka memanggil Anda untuk pulang ke rumah, kembali ke dalam perlindungan mereka."

Mendengar ucapan Andreas yang sungguh mengena di hatinya itu membuatnya menangis tak bersuara. Sejenak dia menatap Nafa, putrinya yang tidak dalam pangkuannya. Lalu tak lama terdengar ucapannya, setengah lirih bernada pilu.

"Benarkah papa dan mama... memanggilku untuk pulang?"

Ucapannya itu bukan lantaran meragukan keterangan Andreas. Ucapannya itu tercetus hanya ingin meyakinkan dirinya yang masih meragu, apakah pantas anak durhaka sepertinya pulang?

"Saat ini Anda dituntut harus berpikir positif dan penuh kedewasaan," Andreas terus menasehati, "dari pada Anda mengikuti perasaan dan pikiran naif."

"Saya memahami perasaan Anda yang tentunya masih merasa bersalah terhadap kedua orang tua Anda, sehingga membuat Anda masih ragu untuk pulang...."

"Tapi... Anda masih mempunyai kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, kenapa tidak digunakan?"

"Anda juga harus memikirkan tentang masa depan putri Anda...."

Andreas terus saja memberi nasehat dan kata-kata bijak untuk menggugah kesadaran Keysha agar berpikir positif dan berjiwa lapang, tidak menuruti ego semata.

Hingga akhirnya Keysha bersedia, dengan penuh keyakinan dan kemantapan, untuk pulang. Ya dia memang harus pulang, demi memenuhi panggilan kedua orang tuanya yang sudah memaafkan akan kesalahannya dulu.

Dia harus bersujud di bawah kaki kedua orang tuanya dan meminta maaf atas kesalahan fatal di masa lalu yang telah dia perbuat.

Mendengar keputusan Keysha yang sudah bulat itu, membuat Andreas senang bukan main. Dengan kembalinya Keysha ke, dalam keluarga Barnett, terkhusus keluarga Anderson Barnett, otomatis dia nantinya akan bergabung ke dalam perusahaan Pak Anderson.

Dengan kepintaran yang ada pada Keysha, Andreas sudah memikir tempat yang tepat bagi wanita muda yang cantik itu di dalam perusahaan Barnett Group.

★☆★☆★