Sikap dingin pengabaian yang berlangsung begitu lama dari tunangannya membuat seorang gadis bernama Iris takut dibuang hingga dirinya bersikap kasar, keji dan obsesi atas nama cinta kepada setiap wanita yang mendekati tunangannya sampai pada akhirnya itu membawanya dan keluarganya kepada kematian.
Di saat terakhir kematiannya, akhirnya terlihat jelas tatapan dingin benci dari tunangannya dan disadarinya jika cintanya adalah sepihak dan bodoh, tapi semuanya terlambat kini hanyalah penyesalan. Dewa yang kasihan dengan Iris memberikannya kehidupan ketiga untuk penebusan dosanya dan kebahagiaannya.
Di kehidupan barunya, Iris mencari tumpukan emas dan menyebarkan rumor palsu tentang kekasih palsunya di dalam pertunangannya demi pembatalan pertunangan. Anehnya bukan pembatalan diterima, tapi malah perasaan yang pasang surut dan manis pahit terikat melalui pembuktian cinta pangeran. Akankah perasaan Iris yang ditutup kembali terbuka? Akankah Iris bahagia?
Chasing Gold And Avoid The Prince
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliza eri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Meminta Maaf
Pesta minum teh di taman siang hari berakhir dengan pembicaraan panas mengenai Iris, pangeran dan juga gadis ramalan yang dikatakan akan menyelamatkan kerajaan. Iris sebagai tunangan pangeran diberikan kamar khusus untuk tinggal di istana kerajaan atas izin sang raja, jadi dia tidak perlu bolak-balik dari rumah ke istana kerajaan untuk acara yang akan datang di malam hari.
Diperjalanan menuju ke kamar miliknya, Iris tidak sengaja berpapasan dengan delegasi dari timur tengah yang pernah tuan putri mereka di masa lalu rambutnya dijambak dan siram teh oleh Iris. Sang putri yang melihat Iris dari kejauhan menatap dengan kening berkerut dan tangan terkepal kesal mengingat kejadian dipermalukan oleh Iris di depan banyak orang. Iris yang melihat jarak dirinya dengan sang putri timur tengah semakin dekat, secepat kilat dia menundukkan kepalanya terlebih dahulu.
"Maafkan aku tuan putri Shareefah atas kesalahanku dimasa lalu,"
"Aku tau perbuatanku di masa lalu tidak akan mudah untuk dimaafkan olehmu, tapi kali ini aku sungguh meminta maaf tulus dari hatiku,"
"Kamu bisa melakukan apapun kepadaku atas perbuatan bodohku dimasa lalu," ucap Iris dengan lantang di depan sang putri dengan para pengikut di belakangnya disaksikan oleh pelayan dan pengawalnya dengan tatapan terkejut
Sang putri Shareefah yang sudah bersiap dengan kekesalannya untuk dilampiaskan pada Iris atas perbuatan masa lalu, tiba-tiba saja terdiam hilang amarah diganti dengan ekspresi kebingungan. Iris meminta maaf atas perbuatan dimasa lalu adalah hal yang tidak terduga untuknya, padahal selama ini dia masih mendapatkan rumor jika Iris masih sesosok gadis yang egois dan kasar dengan orang-orang.
"Tunggu, kamu bilang apa barusan?"
"Maaf? Apakah matahari telah terbit dari barat? Atau sebentar lagi akan ada hujan? Atau sebenarnya ini adalah mimpi?" gumam Shareefah dengan mata yang berkedip beberapa kali dan mundur beberapa langkah
"Kamu tidak salah dengar dan jika matahari terbit di barat, maka gadis suci itu terlambat menyelamatkan kerajaan dari bencana dan jika sebentar lagi hujan cuacanya seharusnya berawan bukan panas,"
"Ditambah lagi kalau ini mimpi kita tidak mungkin akan berhadapan menyaksikan hal yang sama," jawab Iris dengan sekaligus dan helaan nafas panjang
"Baiklah, apakah ini bentuk kejahilanmu yang baru? Tapi, Lady Iris Drachenschatz jika kamu benar-benar meminta maaf padaku dengan tulus, apakah kamu bisa memberikan permata merah muda yang kamu dapatkan dari sang pangeran di hari ulang tahunmu tahun lalu?" ucap Shareefah dengan kedua tangan terlipat dan percaya diri jika Iris akan tantrum kalau dia mengatakan seperti itu
"Boleh, jika itu kamu mau,"
"Lagipula aku tidak cocok dengan merah muda, sangat sayang jika aku hanya menyimpan dan berdebu lebih baik kuberikan pada orang lain yang akan menghargainya," ucap Iris dengan anggukan setuju
"Kalau begitu aku pamit dulu yang mulia putri Shareefah, karena aku harus menyiapkan hadiah permintaan maaf yang kamu minta," ucap Iris sambil memberikan hormat kemudian melewati Shareefah
Sang putri timur tengah itu masih terdiam tidak bergerak, kepercayaan dan ekspetasinya mengenai Iris hancur dalam beberapa saat. Sang putri Shareefah berpikir bagaimana bisa dia dengan mudah memberikan barang pemberian pangeran yang dicintai itu. Sedangkan Iris sama sekali tidak berpikir itu sebagai kerugian, karena jika dia memperbaiki hubungannya dengan putri Shareefah, mungkin dia akan mendapatkan hubungan bisnis yang lebih besar menguntungkan.
'Untung saja, dia tidak meminta pertambangan atau harta keluargaku,'
'Jika itu terjadi, aku akan mengalami kerugian besar, tapi untungnya dia hanya menginginkan permata dari sang pangeran,'
'Jika ini berlanjut dengan baik mungkin sehabis ini kami berdua akur dan akan bisa membahas perdagangan antar negara,'
'Kemudian pendapatanku bisa dua kali lipat dari usaha yang baru saja akan aku bangun,'
Chasing Gold And Avoid The Prince