IG: puputhamzah24
Ayunda terpaksa menikah dengan Gunadarma yang sikapnya dingin dan sombong. Guna dan Ayu bekerja di perusahaan yang sama dan ini semakin membuat hati Ayu makel. Ada-ada sajah titah dan tuduhan Guna terhadap Ayu.
Adinda, adiknya Ayu, demi sebuah ponsel mahal, rela didekati seorang pria bertitel CEO. Akankah Adinda berhasil mendapatkan suami CEO seperti saudarinya atau malah nasibnya lebuh apes?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi kamar mandi
Ayunda terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Ia mengerjapkan kedua matanya dan menatap Guna dengan tatapan kesal. Ia membuka mulutnya hingga membuat Guna kembali mendekatkan wajahnya.
"Jajangan begini!" ucap Ayunda.
Guna menjauhkan tubuhnya dan menatap Ayunda sinis. "Kau malu?" tanya Guna membuat Ayunda kesal.
"Tentu saja aku malu!" ucap Ayunda dan ingin sekalian memukul Guna jika saja Guna bukan suaminya. Tapi Guna suaminya dan apa dilakukan Guna kepadanya bukanlah dosa.
"Aku bersyukur kalau kau masih ada rasa malu karena saat kau menciumku kau tidak terlihat punya rasa malu!" ejek Guna.
Ayunda melototkan matanya "Namanya juga orang mabuk, wajar saja kalau aku tidak sadar dan mungkin jangan-jangan kamu yang cium aku duluan" kesal Ayunda.
Guna mengangkat kedua alisnya membuat Ayunda memiringkan tubuhnya kearah jendela. Guna melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali ia melirik kearah Ayunda hanya untuk memastikan apa Ayunda masih kesal padanya. Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah. Ayunda turun dari mobil dan menatap Rumah orang tuanya yang berada tepat dihadapan rumah mertuanya
Jadi kangen Mama, Papa dan Dinda.
"Ayo masuk!" perintah Guna sambil membawa barang belanjaannya.
"Mau naik lift capek naik tangga!" ucap Ayunda.
Guna mengikuti langkah kaki Ayunda yang memutar kekiri menuju halaman belakang yang terdapat kolam renang. Ia kemudian menuju sebuah ruangan yang terdapat lift. Ia segera masuk diikuti Guna.
"Tumben naik Lift?" Tanya Ayunda sinis.
"Takut kalau kamu bunuh diri dan jatuh ke kolam karena baru saja saya Cium!" ucap Guna membuat Ayunda menghentakkan kakinya.
Ting... lift terbuka dan Ayunda segera melangkahkan kakinya dengan cepat. "Ayu..." panggil Guna.
"Kenapa?" tanya Ayunda menghentikan langkahnya dan menatap Guna dengan kesal.
"Bereskan ini!" perintah Guna menunjuk barang belanjaan mereka.
Ayunda segera mengambil kantung kresek yang berada ditangan Guna. "Mau masak apa?" tanya Ayunda.
"Apa aja yang penting enak!" ucap Guna.
Ayunda segera masuk kedalam dapur dan meletakan beberapa bahan masakan kedalam kulkas. Ia kemudian mengambil daging dan menghidupkan oven. Ayunda melihat bahan-bahan dikulkas cukup untuk membuat steak dan juga tomyam. Ia segera meracik bumbu dan tiba-tiba sebuah tangan membalik tubuhnya dan memakaikannya celemek.
"Biar nggak kotor!" ucap Guan yang saat ini terlihat sedang memeluk Ayunda tapi sebenarnya saat ini ia sedang mengikat bagian belakang celemek.
"Terimmmakasih" ucap Ayunda gugup.
Astaga lama-lama gue bisa dipelet sama ni orang kalau begini...
Guna segera menjauh dan melangkahkan kakinya menuju kamar mereka. Ayunda memasak empat porsi makanan dan bermaksud memberikan makanan yang ia masak kepada kedua mertuanya. Beberapa menit kemudian masakan yang Ayunda buat telah selesai. Ia segera masuk ke kamar dan melihat Guna sedang bersantai disopa dengan ipad ditangannya. Tanpa menyapa Guna, Ayunda melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar mandi. Ayunda segera mandi dan berendam di bathup. Ayunda memejamkan matanya dan merasa sangat nyaman hingga akhirnya terlelap.
Guna melihat kedalam kamar mandi dan sejak tadi Ayunda telah lama didalam kamar mandi. Ia masuk dan melototkan matanya saat melihat Ayunda tertidur sambil mendekur.
"Astaga, Ayu!" panggil Guna membuat Ayunda terkejut hingga kepalanya masuk kedalam air.
Guna segera mendekati Ayunda dan mengangkat tubuh telanjang Ayunda membuat Ayunda panik. "Turuni gue!" teriak Ayunda.
Guna mengambil Handuk dan menurunkan Ayunda lalu melilitkan tubuh Ayunda dengan handuk yang ada ditangannya. Guna membalik tubuhnya dan sengaja menghidari pemandangan indah yang tadi ia lihat.
"Masakan kamu pasti sudah dingin. Cepat pakai pakaiannmu karena aku sudah lapar!" ucap Guna meninggalkan Ayunda yang saat ini terisak dan menggigit bibirnya.
Dasar mesum...tukang ngintip...
ya ampun gue malu banget... mau ditaroh dimana muka gue...
dikit2 nangis