NovelToon NovelToon
Part Of Heart

Part Of Heart

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Pihak Ketiga
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dwiey

"Bagaimana mungkin Yudha, kau memilih Tari daripada aku istri yang sudah bersamamu lebih dulu, kau bilang kau mencintaiku" Riana menatap Yudha dengan mata yang telah bergelinang air mata.

"Jangan membuatku tertawa Riana, Kalau aku bisa, aku ingin mencabut semua ingatan tentangmu di hidupku" Yudha berbalik dan meninggalkan Riana yang terdiam di tempatnya menatap punggung pria itu yang mulai menghilang dari pandangan nya.

Apa yang telah terjadi hingga cinta yang di miliki Yudha untuk Riana menguap tidak berbekas?
Dan, sebenarnya apa yang sudah di perbuat oleh Riana?
Dan apa yang membuat persahabatan Tari dan Riana hancur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Black Heart

Riana sedang berbaring santai di sofa ruang tamunya, sambil bermain dengan ponsel di tangannya. Sesekali ia terkekeh kecil.

Lalu suara bunyi bel membuatnya menghela napas sejenak, sebelum melangkah ke arah pintu. Dari jendela kecil di sebelah pintu, ia melihat sosok yang paling tidak ingin ditemui nya: Ibu Mertuanya.

'Mau apa ibu kesini?'

Riana menghembuskan napas, memasang senyum yang ramah sebelum membuka pintu. "Siang Bu,"

"Siang Riana," jawab Sely sambil langsung melangkah masuk tanpa menunggu lebih lanjut.

"Ada yang bisa aku bantu Bu? Yudha masih dirumah ibu kan," kata Riana sambil menutup pintu dan mengikuti langkah ibu mertuanya.

"Oh, Ibu kesini karena mau berbagi berita gembira bagi keluarga kita ke kamu."

Riana mengernyit heran tetapi tetap duduk di sofa, berhadapan dengan Ibu Sely. Wanita itu tampak tersenyum seperti biasanya, Riana selalu tidak nyaman jika melihat Ibu Mertuanya seperti ini.

"Pagi ini Tari melakukan testpack, dan ya hasilnya dia hamil, Ibu akan segera memiliki cucu pertama ," kata Ibu Sely sambil melipat tangannya di pangkuannya.

Senyum di wajah Riana sontak menghilang, tubuhnya seketika kaku. Jantungnya seperti berhenti berdetak. Tetapi ia berusaha keras menjaga ekspresinya tetap netral. "Oh, begitu? Selamat ya Bu," ujarnya pelan, meski suaranya sedikit gemetar.

"Akhirnya cucu pertama Ibu akan segera lahir. Tari dan Yudha benar-benar pasangan yang serasi, ya," sambung Ibu Sely dengan nada yang disengaja terdengar ringan.

Riana merasakan amarah mulai mengisi segala sudut pikirannya. Namun, ia tetap berusaha menjaga ekspresi nya di hadapan ibu mertuanya. "Pasangan yang serasi?"

"Ya, tentu saja. Mereka sangat cocok Riana. Kamu emang nggak lihat, tapi ibu liat interaksi di antara mereka. Bahkan semalem Yudha repot-repot masak sendiri buat Tari. Ibu yakin mereka berdua sudah saling mencintai satu sama lain. Dan itu bagus, hasilnya Tari begitu cepat hamil, beda sama kamu yang bahkan sampai 5 tahun belum bisa memberikan keturunan," ucapnya sambil menggeleng kecil, seolah menunjukkan belas kasihan.

Riana menggenggam erat tangannya di bawah meja, mencoba meredam emosi yang mulai tidak bisa di tahannya. "Mungkin aku belum di kasih aja Bu,"

"Selalu itu saja yang jadi jawabanmu, tapi ya sudahlah, ibu nggak mau berdebat di hari yang bahagia ini"

Sely berdiri, merapikan tas tangannya sambil memandangi Riana yang masih terpaku. "Yah, Ibu hanya ingin berbagi kabar baik. Sebagai istri pertama, tentu kamu juga harus tahu, kan?" ujarnya dengan senyum tipis. "Ibu harap kamu bisa ikut bahagia untuk Yudha dan Tari."

Tanpa menunggu jawaban, Ibu Sely melangkah menuju pintu. "Oh, satu lagi, Riana," tambahnya sambil menoleh sekilas. "Ibu yakin, walaupun kamu mungkin merasa tersisih, kamu pasti tetap ingin menjadi bagian dari keluarga ini, kan? Jadi, terimalah semuanya wajah yang bahagia."

Riana hanya mengangguk pelan, dan tersenyum simpul. " Iya Bu"

Ketika pintu tertutup dan suara langkah Ibu Sely menghilang, air mata yang sudah ia tahan akhirnya turun tanpa bisa ia tahan lagi. Air mata kesedihan, rasa terhina dan kemarahan bercampur menjadi satu.

Ia jatuh terduduk di lantai, mencengkram lantai dengan penuh amarah. Hatinya berteriak, menuntut penjelasan dari semua yang terjadi. Kenapa bisa terjadi? Kenapa suaminya bisa secepat itu berpaling darinya?. Apa Tari sebegitu menarik hingga semua orang begitu tertarik dengan nya?

Riana menghapus air matanya, ia berdiri dan melangkah ke kamar. Namun sebelum masuk, ia berhenti di depan cermin. Wajahnya terlihat pucat, tatapan matanya terlihat kosong.

"Tari kau yang memaksaku untuk menyakitimu untuk kedua kalinya, kumohon jangan salahkan aku," Gumam nya lirih di depan cermin.

Riana mengusap wajahnya yang basah oleh air mata, ia menarik napas yang panjang mencoba menenangkan detak jantungnya yang berpacu cepat karena kemarahannya. Setelah beberapa saat termenung di depan cermin, ia menghela napas panjang dan berbalik menuju sofa dan mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja.

Tangannya gemetar saat mengambil ponsel itu. Sedikit keraguan terbesit di hatinya, tapi perasaan sakit hati dan marah yang menguasainya berhasil menepis rasa bimbang nya. Ia menelusuri daftar kontak dengan cepat, hingga akhirnya berhenti di satu nama: Ade.

Tanpa pikir panjang, ia menekan tombol panggil. Suara nada sambung terdengar, ia tidak sabar menunggu panggilan itu tersambung.

Setelah beberapa detik, suara berat di seberang sana menjawab. “Halo? Riana? Bagus deh kau nelpon, aku mau tanya nih, Tari kemana ya kok dia nggak ada di apartemen nya?,"

Riana menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. “Dia menginap bersama Yudha di rumah ibu mertuaku. Lupakan soal itu, aku butuh bantuanmu saat ini.”

Ade tertawa kecil. “Bantuan apa? Kok kedengerannya serius banget? Santai dulu, Ri. Ada masalah?”

Riana terdiam sejenak, mencoba merangkai kata-kata. “Ini soal Tari. Tari hamil De.”

Ade terdiam sesaat di seberang sana.

“Hamil! bukannya kau bilang mereka hanya akting saja. Apa kau tidak mengawasi mereka dengan benar, bagaimana Tari bisa hamil!” tanyanya dengan cepat.

“Kau pikir aku mau ini terjadi, sudahlah aku menelponmu bukan untuk konsultasi. Aku nggak mau suamiku punya anak dengan Tari” suara Riana mulai meninggi, penuh emosi. “Kamu ingat apa yang kita lakukan waktu sekolah dulu kan? aku mau melakukannya lagi. aku butuh bantuanmu”

Hening di seberang telepon terasa begitu lama. “Kamu serius Ri? Kamu mau kita menggugurkan kandungan Tari lagi?, kau nggak kasian sama Tari?,"

“Kasian! Jangan membuatku tertawa, Tari yang memaksaku seperti ini. Aku nggak peduli, aku nggak bisa ngebiarin dia merebut suami aku" Napas Riana memburu, mengeluarkan amarah yang ditahannya sejak tadi.

“Kamu emang gila Ri, kadang aku heran gimana bisa Tari masih belum tau sifat asli kamu. Tapi Kalau kamu udah yakin, Aku bakal bantu. Tapi aku cuma bakal bantu siapin obatnya aja, nggak lebih”

Riana menggigit bibirnya bawahnya “Oke Kau nggak perlu khawatir, aku akan melakukan semuanya sendiri. Aku cuma butuh obatnya darimu. Tapi kau harus tau, aku nggak mau kalau sampai ada kegagalan.”

Ade menghela napas panjang. “Mana mungkin gagal, kau tau kan Tari sangat percaya sama kau. Tapi kau yakin kehamilan nya harus di gugurkan, aku bisa bertanggung jawab menjadi ayahnya jika Tari setuju”

“Tutup mulutmu!” potong Riana tajam. “Kau pikir Yudha akan membiarkan nya. hah sudahlah. Kamu cukup perlu siapin obat nya. Aku yang akan urus sisanya.”

Ade menghela napas pelan “Oke, terserah kaulah. Hubungi aku kalau udah siap, setidaknya aku mau ada di samping Tari saat ini kejadian”

Telepon berakhir, dan Riana menatap layar ponselnya dengan tatapan tajam. “Jika aku kehilangan Yudha hanya karena Kehamilan Tari, aku hanya perlu menyingkirkannya kan,”

Ia memejamkan mata, membayangkan mimpi yang pernah di alami nya. Ternyata wanita yang pernah di lihat nya adalah Tari. Bagaimana ia bisa begitu bodoh membuat semua ini terjadi.

1
Martin victoriano Nava villalba
Wah bahasanya keren banget, bikin suasana terasa hidup.
Cô bé mùa đông
Jujur, bikin terharu.
Jenni Alejandro
Makin nggak sabar buat nunggu kelanjutan ceritanya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!