Seruni baru saja lulus Sekolah Menengah Atas,niat hatinya ingin bekerja membantu Bapaknya menjual ikan hasil tangkapan si Bapak.Namun Bapaknya malah mengajak Seruni bekerja menjadi pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya di Kota.
Dari sinilah teror bermula,Keluarga Jaka Sasongko sering mengalami penampakan seorang wanita yang sangat mengerikan.
Anehnya,hanya Seruni yang berani menghadapi hantu itu.Bukan dengan bacaan ruqyah ataupun Doa pengusir setan lainnya,melainkan dengan batang penyapu atau apa saja yang Seruni temukan di dekatnya.
Siapakah Seruni sebenarnya??Kenapa hantu yang begitu digeruni jadi takut kepada gadis desa ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26 GAGAL TOTAL
Sherly terpelongo melihat adegan mesrah di depan matanya.Ia sangat shock sampai tidak bisa berkata apa-apa.Tak hanya dirinya,para tamu undangan yang rata-rata teman sosialitanya turut terpana dengan tindakan agresif Roy terhadap Seruni.
"Kok jadi gini?"Dimas menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Sherly merungut kesal,ia memukul dada Dimas sekuat tenaganya.Air mata kesedihan tidak dapat dibendungnya lagi.
"Sakit Sher"Pekik Dimas meringis kesakitan.
"Tauk ah"Sherly meleyot geram,ia pergi begitu saja meninggalkan tempat acara.Dona dan Mona kompak menyusul sahabatnya yang tengah patah hati itu.
Andara mengangkat kepalanya seperti kode,Dimas hanya mengedikkan bahunya.Ia pun bingung karena semua berjalan diluar skenario.
___
"Tuan lepasin!!"Seruni terus meronta-ronta,Roy tak mengindahkan.Ia malah semakin bersemangat menggendong tubuh mungil itu.
Barulah ketika mereka sudah sampai di tempat mobil yang terparkir,Roy menurunkan tubuh kekasihnya.
"Iiihhh Tuan apa-apaan sih"Seruni merapikan pakaiannya yang berantakan.Roy merapatkan tubuh Seruni ke badan mobil.Membuat si gadis terpana dibuatnya.Kedua netra indah milik Seruni membulat ketika Roy tersenyum penuh nafsu,pria yang berada dibawah pengaruh obat perangsang itu sudah tidak bisa mengendalikan diri.Ia mengangkat dagu lancip kekasihnya lalu memagut mesrah bibir yang begitu menggairahkan itu.
Seruni tidak bisa menolak ******* yang mengguncang imannya,ia terbawa oleh desauan nafsu yang menggairahkan.Tiba-tiba saja pagutan itu terhenti,Seruni membuka kelopak matanya yang terpejam.Ia kaget melihat Roy sudah tergeletak di tanah.Dan disana sudah ada Qodir yang tengah menggenggam sebatang balok kayu.
"Qodir"Pekiknya.
"Maaf Uni,pria ini dalam pengaruh obat"Jelas Qodir.Seruni terbelalak,ia tidak percaya dengan apa yang dikatakan temannya itu.
"Kamu bilang apa Qodir??"
"Sudah nanti aku jelaskan,ayo cepat kita bawa dia pulang"
"Ta-ta-tapi"Seruni heran melihat pakaian Qodir yang seperti seorang waiter.
"Sudah ayo cepat,mana kunci mobilnya"
"A-a-ada di saku Tuan"
Qodir membalikkan tubuh Roy yang pingsan,ia memeriksa kedua saku celana milik Roy.Ketemu!!Qodir segera membuka pintu belakang mobil dan mengangkat tubuh Roy dengan dibantu oleh Seruni.
"Ayo cepat masuk!"Ajak Qodir.Seruni mengangguk setuju.Qodir mengambil alih kemudi,sedangkan Seruni duduk di kursi disampingnya.
___
"Kamu kok bisa ada disini Dir?dan berpakaian seperti seorang pelayan?"Tanya Seruni dalam perjalanan.
"Kebetulan aku kerja prat Time disini,tadi si penyewa tempat ini memintaku untuk memberikan segelas minuman kepada cowok itu,aku nggak tahu kalau diaaaa???"
"Anak majikanku"Jawab Seruni menjelaskan.Qodir mengangguk paham,meskipun hatinya hancur ketika melihat gadis impiannya berciuman hangat dengan pria tampan itu.
"Iya,baru aku tahu ternyata di minumannya telah dicampur dengan obat perangsang,karena temanku yang ngasih tau aku.Aku segera menyusulmu,karena kalau tidak kamu bisa bahaya"
"Bahaya gimana?"
"Laki-laki yang berada dalam pengaruh obat perangsang,dia akan melakukan hal yang nekat dan memanas.Bisa-bisa kamu dinodai olehnya"
"Hah??"Seruni menakup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.Ia menoleh ke belakang,menelisik keadaan Roy yang masih tidak sadarkan diri.Seruni mengingat ciuman yang baru saja ia kecapi.Nikmat tapi mengecewakan,belum puas udah keburu dipukul Sampek pingsan.Coba kalau Qodir menunggu dulu beberapa saat,kan lain ceritanya.
"Kok melamun?"
Pertanyaan Qodir membuyarkan angan yang kembali kemasa beberapa saat yang lalu.
"Kamu mencintainya?"Tanya Qodir tanpa mengurangi konsentrasi mengemudi.Seruni menatap ujung kakinya,ia jadi malu untuk mengakui.
Tanpa dijawab pun,Qodir sudah tahu apa jawabannya.Matanya menatap ke jalanan di depannya.Hatinya terbersit rasa kecewa yang mendalam.Sudah lama ia menaruh hati kepada gadis yang sekarang duduk di sampingnya,tapi ikatan persahabatan yang menjadi penghalang.
"Dimana alamat rumahnya?"Tanya Qodir menghapus kecanggungan.
"Jalan Fatmawati no 13 kompleks bunga kenanga"Jawab Seruni.Qodir mengangguk paham.Ia pun mengambil jalan rute tercepat,karena ia masih dalam waktu bekerja.
___
Ny Desi panik begitu diberi tahu oleh Rara bahwa Roy pulang dalam keadaan pingsan.Dengan dibantu oleh Said,Qodir membawa Roy ke kamarnya.Seruni tak melihat kelibat Tuan Jaka disana,entah kemana dia.
"Makasih ya Dir"Ucap Seruni saat mengantar Qodir ke teras depan.Qodir mengangguk dengan senyuman meskipun hanya setengah hati.
Said sudah siap dibelakang kemudi untuk mengantar Qodir kembali ke tempat kerja atas suruhan Ny Desi.
"Uni...kemungkinan aku akan pindah kuliah"Ucap Qodir.
"Kemana?"
"Entahlah"Qodir mengedikkan bahunya,ia masuk ke dalam perut mobil bersisian dengan Pak Said.
Seruni melambaikan tangannya melepas kepergian sahabatnya.Ia menghela nafas panjang,lalu masuk ke dalam rumah.
___
Sherly menghentakkan kakinya beberapa kali,ia kesal sekali karena rencananya gagal total.
"AAAAKKKHHHHHH"Kedua tangan Sherly terkepal,ingin sekali ia membunuh Seruni karena dialah yang menjadi alasan kegagalan semua jebakannya.
Sherly merebahkan tubuhnya ke atas kasur empuk yang menjadi fasilitas di hotel berbintang itu.Seandainya rencananya berjalan lancar,di kasur inilah ia akan memadu kasih dengan Roy.Menikmati malam dengan indah.
Sherly terisak-isak mengingat betapa kecewanya ia terhadap kegagalannya.Dona dan Mona hanya menjadi penyimak sejak tadi,disebabkan takut membuat mood Sherly semakin tidak baik.
"Gue benci babu itu,,,benci banget!!"Umpat Sherly mengeluarkan unek-uneknya.
"Kalian keluarlah,gue pengen sendiri"Sedikit pun Sherly tak melihat ke arah dua sahabatnya.Dona dan Mona mengangguk hampir bersamaan,mereka beriringan keluar dari kamar yang sudah disewa oleh Sherly.
___
Sesampainya di lantai bawah tempat acara ulang tahun Sherly berlangsung,Dimas dan Andara menyambut kedatangan Dona dan Mona.
"Gimana Sherly?"Tanya Dimas.
"Frustasi banget"Jawab Dona.
"Kok Seruni bisa nyusul Sherly sih,kalian nggak jaga dia ya?"Tukas Andara.
"Kami jaga kok,kami apit dia selalu,tapi entahlah tiba-tiba dia menghilang dari sisi kami"Jawab Mona membela diri.
"Kayaknya yang bakal digasak sama Roy adalah Seruni,kalian lihat sendiri kan tadi gimana agresifnya si Roy sampek gendong Seruni begitu.Udah kayak adegan penculikan di tipi-tipi"Celoteh Dimas.
"Bahaya kalau gitu,bisa-bisa Seruni hamil anak Roy dan nikah sama Roy"Kedua bola mata Dona melebar.
"Husss ngawur kamu"Andara menimpali.
"Ya kan itu yang direncanakan Sherly"jawab Dona.Mona langsung membekap mulut Dona.
"Stttttttt"Mona mengawasi sekitar takut ada yang mendengar ucapan temannya itu.
"Punya mulut jangan asal jeplak"Mona begitu gereget dengan Dona.
"Maaf"Ucap Dona setengah berbisik.Ia memukul mulutnya sendiri.
"Ya udah,kita-kita pulang duluan ya"Pamit Andara"Kalian gimana?mau nginep atau mau pulang?"
"Mau pulang lah,Sherly meminta kami ninggalin dia sendiri.Jadi nggak mungkin kita nginep"Jawab Mona.
"Ya udah ayok ikut kami"Ajak Andara.Kedua gadis itu mengangguk setuju.Mereka berempat pulang bersama.
