NovelToon NovelToon
Ceraikan Aku, Mas!

Ceraikan Aku, Mas!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cerai / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Penyesalan Suami / Chicklit
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: lafratabassum

setelah tiga tahun menjalani rumah tangga bersama dengan Amran, Zahira tetap tidak bisa membuat lelaki itu mencintainya. Amran selalu memperlakukan Zahira dengan sangat kejam. Seakan Zahira adalah barang yang tidak berguna.
sebaik apapun hal yang sudah Zahira lakukan, selalu saja tidak bernilai dan kurang di mata Amran.

" aku ingin bercerai!" ucap Zahira dengan lugas. meskipun tanganya mengepal kuat, namun semua itu adalah refleksi dirinya agar kuat dan tidak goyah dengan rayuan Amran.

" memangnya kau bisa apa setelah bercerai dariku?" Amran selalu bisa menghina Zahira dan melukai harga diri wanita itu.

Amran membuang wanita itu dan Zahira bertekad untuk tidak memberikan kesempatan bagi Amran. Lelaki yang tidak bisa lepas dari hutang budinya pada wanita lain, tidak akan Zahira pikirkan lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Amran kembali memprovokasi Zahira. Kali ini dia menggunakan nama baik istrinya dengan sesuka hati dan merendahkan " Kamu tidak perlu merasa bersalah. Saat ini istri ku juga melakukan hal yang sama. Mengajak lelaki lain dan bersenang-senang sendiri. Justru akulah yang sedang terluka dan kesepian "

Kalimat itu tidak hanya mengejutkan Zahira tetapi juga semua tim yang mendengar nya. Hal ini membuat mereka menjadi bertanya -tanya dan ingin mengetahui siapa sosok istri lelaki pembisnis ini. Seberapa cantik nya wanita itu hingga tak tau bersyukur nya malah menyia-nyiakan pak Amran yang begitu rupawan.

Zahira menarik sudut bibirnya sedikit, Amran selalu saja tidak mau di salahkan. Dengan beranjak berdiri Zahira menatap Amran dengan begitu dalam sambil mengucapkan " Tetapi saat ini Anda tidak terlihat sedang terluka atau kesepian, bukankah anda memiliki banyak uang sampai mampu mengundang pak Witton kemari. Sayangnya semua itu bukan untuk istri anda kan? Pak Amran coba katakan dengan jelas, sebenarnya anda atau istri anda yang suka bermain api?"

Meski keseimbangan tubuhnya mulai menipis, Zahira berusaha dengan tegak menyelesaikan ucapannya. Semua orang tidak mengira jika anggota baru di tim mereka memiliki keberanian sebanyak ini.

bahkan pak Witton menilai jika Zahira sedikit kurang sopan pada Amran. Hanya pak Norma seorang yang memaklumi apa yang Zahira katakan pada Amran.

" hahahaha... Zahira.. Zahira. Kamu ternyata cukup menarik. Kamu tidak berfikir jika ajakan ku itu begitu serius kan? Kita hanya bersenang-senang saja jangan menggunakan hati mu. Apalagi memikirkan istri orang lain"

Amran terlihat begitu angkuh dan sombong. Karena pembicaraan yang seperti nya semakin memanas. Maka beberapa orang memilih untuk pamit lebih dulu daripada harus mendapatkan masalah.

Pak Witton segera mengambil alih. dia tidak mau masalah menjadi runyam. Maka meminta salah seorang untuk mengajak Zahira pergi " Zahira seperti nya kamu terlalu banyak minum. Coba yang lain bantu Zahira memperbaiki diri"

Salah satu anggota tim orkestra yang laki -laki memapah Zahira keluar dan membawanya ke sebuah kamar mandi.

Amran tetap mengekori pergerakan Zahira sampai wanita itu benar -benar keluar dari ruangan. Dia menyadari jika situasi menjadi tidak enak perkara dia dan Zahira saling membalas dengan kalimat yang kasar.

Setelah menunggu beberapa lama, Amran tidak bisa menahan diri lagi. Dia meminta pamit hanya untuk menyusul keberadaan Zahira. Dia tidak mau istrinya berdekatan dengan lelaki lain. meskipun dia tau jika mereka tidak mungkin melakukan hal negatif.

selepas Amran pergi dari ruangan. Dengan pelan pak Norma mendekatkan tubuhnya pada pak Witton. Lalu dengan ketakutan berkata " Pak, apakah anda tau siapa istri yang pak Amran bicarakan sejak tadi?"

Pak Witton menggeleng pelan. Wajahnya nampak serius dan penasaran dengan apa yang akan pak Norma katakan selanjutnya.

 Pak Norma semakin mendekatkan tubuhnya dan menjawab dengan begitu lirih " sebenarnya istri Pak Amran adalah Nona Zahira"

Mata pak Witton langsung terbuka lebar, tubuhnya tertarik dengan kening yang mengerut. Seakan tidak mempercayai ucapan pak Norma barusan.

Padahal barusaja Pak Amran menjelaskan pada mereka jika seseorang yang akan dia perkenalkan padanya saat ini sedang sakit sehingga mereka tidak jadi membicarakan kerjasama lanjutan.

Amran berencana mengabulkan permintaan Amel untuk bisa belajar musik bersama dengan pak Witton agar wanita itu mau berobat ke luar negeri.

Tetapi semua itu harus gagal karena tiba-tiba bertemu dengan istrinya disini. Dan entah kebetulan atau bagaimana, pak Witton malah lebih tertarik dengan bakat yang Zahira miliki. Bukan kepada Amel yang juga sudah mengirimkan video bermusiknya.

Pak Witton kembali mendekatkan diri " apa anda serius pak Norma ? Lalu kenapa mereka berbicara seolah-olah mereka... "

Kalimat pak Witton menggantung, karena baru tersadar jika seseorang yang akan pak Amran kenalkan tadi sebenarnya bukanlah istrinya.

" anda sudah memahami pak Witton ? Saya merasa tidak patut jika kita mau membicarakan hal ini. Namun ini juga demi hubungan baik anda dengan pak Amran. Nanti nya anda harus lebih cepat memahami situasi dan jangan sampai mencelakai diri sendiri " pak Witton mengangguk. Dia paham betul maksud ucapan pak Norma.

Di tempat lain, Amran menyuruh lelaki yang mengantarkan Zahira untuk pergi. Meski enggan namun lelaki itu tidak mau berurusan dengan keluarga Renaldi. Jadi hanya bisa meminta maaf pada Zahira di dalam hati. Karena berfikir mungkin saja Pak Amran tidak terima untuk melepaskan Zahira begitu saja.

Amran segera masuk ke toilet dan mendapati Zahira yang sedang menyanggah dirinya di tembok depan kaca.

Amran mendekati tubuh Zahira sambil berkata " kamu terlihat sangat kacau Zahira".

Zahira mendongak menatap siapa yang berbicara. Setelah tau itu Amran, Zahira mendengus kesal.

" apa lagi yang kamu inginkan? pergilah. Amel pasti mencari keberadaan mu" Balas Zahira Acuh dan berjalan melewati Amran.

Amran tidak terima, Dia merasa Zahira mengusirnya dengan semena-mena. Dia juga belum memberikan hukuman karena bisa-bisa Zahira menenggak anggur sebanyak itu.

" kita akan pulang bersama" Amran mencengkram lengan Zahira lalu menariknya pergi bersamanya.

Dengan langkah terseok-seok Zahira mengikuti Amran. Dia juga tidak bisa menolak atau membela diri. kepalanya yang pening membuatnya sulit untuk memberontak.

Hingga tubuhnya menubruk benda empuk yang merupakan tempat duduk di dalam mobil. Mereka sudah berada di dalam mobil dengan tangan Amran yang terus menahan tubuhnya.

 " lepaskan aku! Aku tidak mau pulang.. !" Zahira berusaha menggapai pintu. Namun lebih dulu pergerakan nya di kunci oleh Amran.

" ayo jalan!" sentaknya pada sopir yang sejak tadi diam menunggu perintah.

" Amran, kamu adalah lelaki brengsek. Bagaimana bisa kamu mengatakan Istri mu sedang bersama dengan lelaki lain padahal dia ada di depanmu?!" kesadaran Zahira terus terganggu. Dia berkata tanpa di pikir lebih dahulu.

Dia sangat sakit hati dengan tuduhan Amran yang mengatakan dia juga sedang berselingkuh. Maka dari itu saat ini Zahira mempertanyakan hal itu dengan kemarahan.

Amran dengan susah payah membuat agar Zahira tetap bersandar di dadanya. tidak memperbolehkan Zahira bergerak mendekati pintu.

" kalau begitu jelaskan kenapa Reno ada di konser itu?" Amran malah terpancing emosi padahal dia tau jika saat ini Zahira sedang tidak benar -benar sadar.

" bukankah kamu sendiri yang tidak mau pergi bersama ku?? Tanyakan pada dirimu sendiri Amran. Jangan suka menyalahkan orang lain atas ketidaksukaan mu!" Zahira benar -benar terlihat sangat tidak terima.

Amran bersiap membalas namun sudut matanya beralih pada satu titik yang mengacaukan konsentrasi nya.

" sial!" Amran mengumpat tak kala melihat gaun Zahira yang setengah terbuka karena wanita itu terus bergerak dan menampilkan kaki jenjang yang putih mulus. Tentu saja penampilan Zahira yang tidak biasanya ini dengan mudah membuat Amran bergejolak.

Mereka masih pasangan suami istri yang sah sehingga Amran tidak ingin menahan nalurinya.

Dengan sedikit susah payah dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Baru setelah selesai dengan keras berkata " pergi ke hotel Jacco"

Amran mengabulkan permintaan Zahira yang tidak ingin pulang. Dan sebagai gantinya mereka akan pergi ke hotel. Berhubung jarak hotel lebih dekat daripada Villa Renaldi.

Setelah sampai Amran segera memapah Zahira menuju lift. begitu terbuka sudah ada manager hotel yang menunggu mereka di lantai atas.

" selamat datang tuan dan nyonya Renald" ucap manager itu lalu mengantar pasangan Renaldi pada sebuah kamar suite.

Amran mengambil kartu hotel dengan kasar. Manager itu sampai terkejut.

" selamat bersenang-senang Tuan, nyonya" ujar manajer itu sebelum pintu tertutup. Dia baru tau jika pasangan Renaldi masih begitu romantis meski banyak berita miring di media.

Manager itu bisa melihat secara langsung bagaimana Tuan Renaldi begitu menginginkan istrinya. Dia mengira jika pasangan itu baru selesai dari malam malam romantis. Karena di lihat penampilan yang begitu mewah dan nyonya Renaldi yang terlihat sedikit mabuk.

Padahal yang terjadi adalah jauh dari semua kata romantis yang ada. setelah masuk Amran meletakkan Zahira di atas ranjang.

Wanita itu belum menyadari keadaan yang mulai terancam. Amran membuka dasi dan jasnya dengan kasar.

Nalurinya semakin bergejolak saat melihat Zahira yang meliukan tubuhnya berusaha untuk bangkit dan menuruni ranjang.

Dan entah bagaimana Zahira kini sudah terbaring dengan Amran yang berada di atasnya. Membelenggu dan menahan kedua tangan istrinya di masing-masing sisi tubuhnya.

" lepasss!.. Amran! , aku sudah tidak mengonsumsi obat lagi. Bukankah kamu tidak mau memiliki anak denganku?!"

Segala sakit hati terdalam Zahira keluarkan. Selama ini dia hanya bisa menahannya di dalam hati, dan kini mengalami efek dari anggur yang dia minum membuat nya berani mengatakan semua itu dengan lantang.

Amran mendekati leher Zahira, mulutnya berada persis dia atas telinga istri nya lalu dengan suara serak membalas " aku sudah mengatakan padamu bukan. Aku ingin kamu hamil anak ku, Zahira"

1
Milla
next min
Ariyanti
bagus ceritanya seru,, zarifah tokoh yg ngg mudah menyerah keren,, menguras emosi sedih semua jd 1 semangat ya ka,,
Ariyanti
ya ampun Thor ceritanya sedih bngt.. semangat ya
Yati Syahira
buang waktu ama ludah zahira masih bodoh buaknya pergi cuma nangis nangis trus baikan lagi muaaaaak
Yati Syahira
amran laki egois arogan semoga zahira bisa pergi jauh
Yati Syahira
laki egois dan arogab zahira cape hati ,fisik,mental.ngadepin orang tempramen lekas cerainya,amran nikah dgn amelia zahra berjodoh dgn reno
Rike
semangat tinggalin tuh amran
Yati Syahira
semqngat zahira lekas pidah dari lali mjnafik
Yati Syahira
semangat zara demi harga diri bisa lepas dari monster
Yati Syahira
makin rumit lebih baik cerai pergi
Yati Syahira
laki egois
Yati Syahira
laki egois angkuh walaupun gantheng kaya tapi aqlaqnya minew bertahan sakit istri tdk anggap hnya sebagi pelngkap
Yati Syahira
oh perjodohan pantes amran tsk mencuntainya ,good zahra pergi dan cerai
Yati Syahira
laki egois tsk mencintai zahira ,selingkuh sdh 5 nikah sakut sekali wajar minta cerai ,pergi jauh zahira arfan blm tentu berhasil semoga ada jln yg terbaik zahira bisa pergi jauh
Yati Syahira
good zahra ambil sikap ,lakinya selingkuh trus
Ma Em
Kasihan Zahira yg selalu tertekan dgn kelakuan Amran semoga ada penolong yg baik hati untuk Zahira agar bisa terlepas dari Amran
Ma Em
Kasihan Zahira demi membiayai adiknya Zahira kerja banting tulang walau punya suami kaya tapi Zahira tdk mau dirinya direndahkan oleh Amran semangat Zahira semoga hidupmu bisa bahagia setelah melewati cobaan yg dialaminya
lafratabassum
luar biasa
Ma Em
Zahira kamu benar kalau punya suami angkuh dan sombong itu jgn takut lawan saja tunjukan bahwa Zahira tdk akan takut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!