Season1
Dita merupakan gadis cantik yang selalu di kucilkan keluarga nya, di saat pesta ulang tahun saudari tirinya bernama Sheila menjebaknya dengan mencampurkan obat perangsang di minuman Dita.
Nathan, seorang Ceo tampan yang banyak di kagumi oleh kaum hawa. Nathan yang menderita mysophobia yang alergi jika di dekati oleh wanita maupun di sentuh.
Sahabat nya bernama Daniel prihatin akan phobia Nathan hingga nekat memberi obat dan menyewa seorang pemuas nafsu.
Season ke 2
Menceritakan kehidupan dan perjalanan cinta dari twins L. Al yang gila dengan pekerjaan dan juga perfeksionis, sementara El kebalikan dari itu.
Lea, adik dari twins L yang sangat manja dengan IQ standar. Dia sangat mengagumi wajah pria yang berparas tampan, hingga banyak pria yang salah paham dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Daniel terus mencari sebuah kebenaran dan menyelidiki di hotel itu, dia memerintah bawahannya untuk menggali informasi lebih dalam lagi. Daniel sangat menyesal dengan perbuatannya yang sangat ceroboh.
Dia yang tidak berada di samping Nathan, bagai sayur tanpa garam. Kehidupannya sangat datar tanpa sang sahabat di sisinya, keluarga Wijaya sangat membantunya di kala dia tidak memiliki siapapun di dunia ini.
Yah, Daniel seorang yatim piatu yang di rawat oleh keluarga Wijaya. Dia bahkan berjanji untuk dirinya agar tidak melakukan hal konyol seperti itu, penyesalan yang berkepanjang membuat penampilan Daniel sangat berantakan. Dia tidak mengurus dirinya sendiri, demi mencari keberadaan wanita itu. Secercah harapan yang dia terima, saat dia menemukan sebuah alamat rumah wanita yang pernah menghabiskan malam bersama Nathan.
"Halo. "
"Hem."
"Saya sudah menemukan alamat wanita itu. "
"Kirim alamatnya sekarang. "
"Baik bos."
Daniel mematikan sambungan telfon dan menuju alamat rumah wanita itu. Dia menjalankan mobil menuju alamat yang di tuju, dengan kecepatan tinggi.
Senyuman yang mulai terlihat di saat Daniel menemukan rumah wanita itu, akhir dari pencariannya.
Mobil berhenti tepat di depan rumah wanita itu, Daniel berusaha menekan bel, mengetuk pintu, bahkan bersuara agar pemilik rumah membukakan pintu.
"Maaf anda cari siapa ya?" ucap penjaga rumah itu.
"Saya mencari pemilik dari rumah ini. "
"Maaf, pemilik dari rumah ini sudah pindah. " ucapan penjaga rumah membuat Daniel mengusap wajahnya dengan kasar.
"Siapa pemilik rumah ini sekarang? " tanya Daniel berusaha tenang.
"Rumah ini sudah di alihkan kepada anak kandung pak Hardi bernama bu Dita. "
"Dita? apakah yang bapak maksud adalah Dita yang di dalam foto ini." Daniel memperlihatkan layar ponselnya.
"Benar, dia pemilik rumah ini secara sah. "
"Baik pak, terima kasih atas bantuan mu, " Daniel melangkah pergi meninggalkan rumah kosong itu.
Perasaan Daniel sangat senang mengetahui jika wanita yang bersama Nathan adalah Dita, hanya dugaan sementaranya.
****
Wijaya sangat merindukan twins L, membuat nya tak berselera makan, Novi yang melihat sang suami memegang lembut tangan yang mulai berkeriput.
"Ada apa? biasanya papa sangat suka dengan masakan Mama, apa Papa ingin makan yang lain?" ucap Novi dengan lembut.
"Papa tidak selera makan, selalu ingat dengan Al dan juga El, Papa sangat rindu dengan si kembar, " ujar Wijaya yang hanya memainkan nasi yang berada di piring.
"Bagaimana jika nanti siang, minta Nathan untuk membawa Dita dan anak-anaknya untuk main ke mansion ini, " usul Novi membuat Wijaya sangat bersemangat.
"Nathan, kamu undang Dita dan juga Anak-anaknya ya, " titah Wijaya membuat Nathan tak tega untuk mengatakan tidak.
"Iya pa, Nathan akan bawa mereka kesini. "
****
Dita yang sedang bersantai menemani twins L yang bermain dalam tanda kutip meretas data perusahaan yang berbuat kecurangan. Dia tidak tau jika kedua putranya melakukan misi yang besar, saat Dita mengecek di layar ponsel milik twins L, dia hanya menemukan permainan ular tangga.
Al dan El saling melirik satu sama lain, mereka kembali meretas dan juga merusak sistem keamanan perusahaan yang selalu berbuat kecurangan dan juga korupsi. Ketukan pintu membuat ketiganya menoleh, Dita membukakan pintu. Dan terlihat dengan jelas wajah tampan dari Nathan, "kamu disini?." Nathan masuk kedalam rumah dan mengacuhkan Dita yang bertanya.
"Dasar tidak sopan," gumam Dita yang masih terdengar di telinga Nathan.
"Jangan mengumpatku," Nathan berjalan menuju twins L yang sedang bermain, tak sengaja dia melihat sebuah virus buatan dan juga perusahaan yang baru di retas oleh mereka berdua.
Sebagai pemilik rumah yang baik, Dita membuatkan Nathan jus dan juga cemilan, melangkahkan kakinya menuju dapur. Kini tinggallah ketiga pria itu yang saling menatap menyelidik, "jadi kalian ahli dalam membuat program dan juga meretas rupanya. "
"Memangnya kenapa? jangan menatap kami begitu," ketus Al.
"Ternyata kalian yang pernah mengambil data perusahaan ku, dasar kutu kecil." Nathan mengepalkan tangannya dengan tatapan yang melotot.
Orang lain bisa tertipu dengan pekerjaan twins L, tidak dengan Nathan yang ahli dalam bidang IT. Dia sangat mengetahui, jika twins L lah yang pernah membuatnya hampir bangkrut.
"Kami hanya bermain-main " ucap El dengan santai.
"Bermain-main katamu!"
"Karena paman lah yang duluan meretas CCTV di rumah ini, ayo katakan rencananya, PAMAN. " tatapan Al sangat dingin saat menekan kata paman.
"Berhentilah melototi kami! Paman ingin, jika mata itu tidak berada di posisinya, " tegas El. Ruangan yang sangat tegang dan mencekam, aura dari ketiga pria itu tidaklah main-main, "tidak aku sangka kalian hebat juga, " ujar Nathan.
"Tentu saja, jangan kan perusahaan mu, bahkan satelit luar angkasa bisa aku retas, " ucap El dengan sombong.
"Katakan niat pamtan datang kerumah kami, " ujar Al menatap menyelidik. Sekali lagi, Nathan tidak bisa melawan kata-kata twins L itu, dia hanya menghela nafas dengan kasar. Dita menghampiri ketiga pria itu dengan membawa jus dan juga kue kering.
"Katakan niat mu datang ke kediaman kami, " ucap Dita.
"Papa ku sangat merindukan Al dan juga El, dia bahkan tidak ***** makan. "
Dita melirik twins L yang mengangguk mengiyakan ajakan Nathan, " sepertinya kedua putraku juga merindukan Papa mu. "
"Ayo kita berangkat sekarang " ajak Nathan. Sesampainya di mansion Wijaya, dengan tak tau malunya Al dan El berlarian kesana kemari membuat Dita sedikit segan, sedangkan Nathan menghela nafas dengan kasar.
"Kedua bocah itu sangat menguji kesabaranku," batin Nathan.
"Opaaah.... Al dan El datang, " teriak twins L dengan serempak.
"Sayang, jangan berteriak begitu, tidak sopan," tegur Dita.
"Kalian datang, sini peluklah Opah. Opah sangat merindukan kalian, " Wijaya merentangkan kedua tangannya dan menyambut pelukan dari twins L.
"Apa kalian sudah makan? "
"Belum Opah, lihatlah perut kecil ini yang belum di isi, " El menunjukkan perutnya yang rata.
"Bukankah kalian sudah makan tadi? " sahut Nathan.
"Itu cemilan, yang hanya terselip di gigi dan tidak mengenyangkan, " balas Al.
"Eh, kalian sudah datang, ayo kita makan bersama
Aku sudah menyiapkannya khusus untuk menyambut kedatangan kalian bertiga, " ujar Novi yang menghampiri mereka. Twins L sangat menyukai masakan Novi, hingga membuat makanan di meja makan habis tak bersisa, "wah, makanan nyonya sangat lezat. Lihatlah perut kami yang sedikit membuncit." Al tersenyum pepsodent.
"Baguslah jika kalian menyukai masakan ku, " ucap Novi yang sedikit tersanjung.
"Opah, El ingin es krim, " pinta El tak tau malu, sedangkan Dita menutup wajahnya dengan tangan karena malu dengan tindakan kedua anaknya yang sangat rakus.
"Apa perut itu tidak akan meletus?" ujar Nathan yang menatap twins L secara bergantian.
"Masih tersisa sedikit ruangan di lambungku, Paman tenang saja, " ucap Al dan El yang kompak.
El entah ngapain
tapi belum keluar tentang anak Daniel dan Nurma
kalo buat cover untuk cerita kita disini, trus ada tulisan "noveltoon" nya itu ngedit di apk apa yah?
terimakasih.