NovelToon NovelToon
Mahligai Yang Terurai

Mahligai Yang Terurai

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua pasangan sedang duduk di ruang tamu, dihadapan mereka terdapat handphone dan foto yang menjadi saksi dari linunya hati seorang istri.

"Kamu tega mas, kita udah hampir 15 tahun bersama dari sekolah sampai sekarang, apa aku sama sekali tidak ada artinya untuk kamu mas?." Kata Rani sambil terus menangis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Kasih yang mendengar dirinya dibentak oleh Siska mengubah ekspresi wajahnya dari yang ceria berubah menjadi murung.

"Maaf tan." Kata Siska.

"Siska harus menumpang sebentar di rumah Rani." Kata Siska sambil menundukkan kepalanya.

"Iya tidak apa-apa, tapi tolong jaga Rani, jangan usik hidup Rani ya nak." Kata Kasih sabar.

"Baik Tante, terima kasih banyak." Kata Kasih.

Kasih segera bangkit dari duduknya dan tampak meninggalkan Rani di ruang makan.

"Sialan tua bangka." Kata Siska mengumpat.

...----------------...

Terdengar bunyi deru mesin mobil memasuki pekarangan rumah, Kasih segera keluar dari rumah mengetahui itu adalah putrinya yang baru pulang dari rumah sakit.

Kasih membuka pintu dan tersenyum lebar melihat Rani turun dari mobil.

"Ran." Kata Kasih.

"Gimana sudah sehat?." Kata kasih pada putrinya yang sekarang sedang di rangkul oleh Aditya.

"Sudah." Kata Rani.

"Ayo masuk bunda sudah memasak untuk kamu dan Aditya." Kata Kasih.

Aditya dan Rani segera masuk ke rumah mereka itu, Aditya menenteng satu tas berisi baju baju Rani.

"Sayang kamu sama ibu dulu ya, aku naik dulu mau naruh tas dulu." Kata Aditya.

"Iya Mas, Terima Kasih mas." Kata Rani dan dibalas anggukan oleh Aditya.

"Ran kamu sudah pulang?." Kata Siska keluar dari kamarnya.

"Iya sis, sini ikut makan." Kata Rani.

"Enggak Ran, aku mau pergi, gue duluan ya" Kata Siska melambaikan tangan pada Siska.

"Tante aku duluan ya." Kata Rani pada Kasih dan dijawab anggukan oleh Rani.

"Iya hati-hati Sis." Jawab Rani sambil membalas lambaian tangan Siska.

Aditya yang sudah selesai menaruh barang dikamar segera turun, dan Aditya segera duduk di samping Rani.

Ketiganya memakan masakan yang berada di atas piringnya dengan lahap.

"Bunda nggak capek masak sebanyak ini sendirian?." Kata Rani.

"Iya." Kata Aditya menambahkan.

"Enggak sayang, tadi bunda juga dibantu sama Siska." Kata Kasih.

"Siska?, dia mau Bun?." Kata Rani tampak terkejut.

"Awalnya enggak mau, tapi ibu bujuk buat belajar." Kata Kasih.

"Bunda jangan gitu, kita nggak tau gimana perasaan Siska. Dia soalnya nggak pernah masak Bun." Kata Rani Degan hati-hati.

Kasih yang merasa bahwa sikapnya juga berlebihan terhadap Siska merasa bersalah.

"Iya Ran, kedepannya bunda akan lebih hati-hati." Kata Kasih.

"Kok Siska nggak ikut makan, sayang?." Kata Aditya sambil menyuap nasi di depannya.

"Siska lagi pergi mas." Kata Rani.

"Kemana?." Tanya Aditya.

"Nggak tau mas, tadi si pergi gitu aja ngga bilang juga mau kemana." Kata Rani.

"Kemana lagi si Siska." Batin Aditya.

"Mas Vania gimana?." Tanya Rani.

"Vania baik, iya kan Bu?." Kata Aditya.

"Iya Ran, Vania baik-baik aja, tadi pagi diantar sama suami Bibi.

"Ibu sengaja nggak bilang kalau kamu sakit, kamu tahu sendiri kan Vania gimana kalau sampai tau kamu sakit." Kata Kasih.

"Iya Bu makasih ya udah mau jagain Vania selama Rani sakit." Kata Rani.

"Sama-sama sayang, Vania kan juga cucu ibu." Kata Kasih.

Setelah menyelesaikan makan Rani dan Aditya segera naik ke kamar mereka.

"Sayang, tubuh kamu masih ada yang sakit?." Kata Aditya khawatir.

"Aman mas." Kata Rani.

"Mas kamu lihat ponsel aku nggak." Kata Rani.

"Ini, kemarin kan rusak dan sudah diamankan polisi."

"Ini sudah aku perbaiki." Kata Aditya sambil menyerahkan ponsel Rani.

"Makasih Mas." Kata Rani sembari tersenyum pada suaminya.

Rani sedang berusaha menghidupkan ponselnya, sedangkan Aditya memutuskan untuk mandi. Banyak pesan masuk ke dalam ponsel Rani.

Hingga ada pesan masuk dari orang yang tidak di kenal.

'Ini awal, tinggalin Aditya atau kamu dan keluargamu akan celaka.'

"Ya Tuhan!." Kata Rani setelah membaca pesan tersebut.

Beberapa menit setelah pesan dibaca oleh rani, nomor tidak dikenal tersebut kembali mengirimkan sebuah foto.

"Mas Aditya." Kata Rani setelah melihat foto di ponselnya.

"Kenapa de?." Jawab Aditya, yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Engga mas." Kata Rani sambil menyembunyikan ponselnya.

"Gimana ponselnya sudah jadi?." Kata Aditya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Sudah mas." Kata Rani.

"Aku mau mandi dulu." Kata Rani bangkit dari ranjang.

"Kamu bisa sendiri? Tapi jangan keramas ya, ingat kata dokter." Kata Aditya.

"Bisa mas, tenang aja." Kata Rani.

"Yakin bisa sendiri? atau mau ditemenin?." Kata Aditya tanpa ekspresi.

"Ih apaan si mas." Kata Rani tersipu malu dan dibalas cengengesan oleh Aditya.

"Ayo aku ikut, aku ngulang deh mandinya." Kata Aditya mendekat ke arah Rani.

"Ihh jangan." Kata Rani berlari ke arah kamar mandi lalu berbalik badan dan menjulurkan lidahnya ke arah Aditya.

Aditya yang melihat tingkah Rani hanya dapat tersenyum. Ketika menyadari dirinya tersenyum ke arah Rani, Aditya seketika tersadar dan menampar sendiri wajahnya.

"Goblok." Batin Aditya sambil memukul kepalanya sendiri.

...----------------...

Daniel sedang berdiri di dekat jendela kantornya sambil menatap ke arah jalan raya. Daniel menjabat sebagai direktur di salah satu perusahaan Arsitektur yaitu Nexus Inova perusahaan tersebut adalah perusahaan sama tempat dimana Aditya bekerja.

Tanpa disadari seorang Aditya, Daniel adalah atasannya.

Daniel tampak banyak berfikir dan membuat dirinya tampak mengerutkan dahinya.

Sony asisten pribadi dari Daniel dan sekaligus temannya tampak melihat ekspresi Daniel yang aneh.

"Ehh El, Lo kenapa si dahi lo kok mengkerut-mengkerut gitu?." Kata Sony sambil duduk di kursi Daniel.

"Nggak ada ya son, asisten kayak lo." Kata Daniel merasa terganggu.

"Eh iya pak bos." Kata Sony segera bangkit dari duduknya dan berpindah ke sofa.

"Kenapa si Pak Bos? Calon Bu bos lagi?." Kata Sony pada Daniel.

Sony merupakan teman dekat Daniel pada masa SMA, Sony tentunya sangat faham perasaan Daniel pada Rani, dan Sony memutuskan untuk memanggil Rani sebagai calon Bu bos nya.

Sony sudah tau semua cerita Rani, karena tanpa di sadari Daniel membocorkannya ketika dirinya mabuk. Daniel bukan tipe orang yang suka meminum minuman keras tetapi setelah mengetahui perselingkuhan Aditya dan Siska, Daniel merasa stress dan akhirnya minum-minum hingga mabuk parah.

"Aditya belum bilang apa-apa ke Rani Son." Kata Daniel.

"Dia emang nggak niat ngasih tau kali." Kata Sony.

"Menurut lo gitu?." Kata Daniel mendekat ke arah Sony.

"Iya, maaf ni Pak Bos, dari awal kan Pak Bos udah salah nih. Secara Pak Bos nggak bilang sama Calon Bu Bos kalau suaminya selingkuh." Kata Sony sambil memakan coklat yang diambilnya dari toples di atas meja.

Daniel yang merasa bahwa dirinya memang salah mengangguk setuju.

"Gue harus cari cara Son, biar bisa buat Aditya minta maaf ke Rani dan putusin si Siska." Kata Daniel.

"Gue nggak akan minta Aditya ninggalin Rani Son, Kalau soal itu gue serahkan ke Rani. Yang penting adalah Aditya ngaku dan minta maaf ke Rani." Kata Daniel.

"Kenapa nggak bilang aja ke Calon Bu Bos, bahwa suaminya selingkuh setelah itu deketin Bu bos aja, ajak nikah." Kata Sony Dnegan entengnya.

"Nggak bisa dong, gue tau Rani cinta banget sama Aditya. Kalau Rani tahu dari gue itu akan lebih sakit." Kata Daniel.

"Gimana kalau kita ancam aja dia aja Pak Bos?." Kata Sony.

"Gue udah berusaha Son, tapi dia nggak berkutik." Kata Daniel tampak sangat resah.

"Kalau soal kantor, reputasi, pekerjaan? Udah coba?." Kata Sony.

"Hah kerjaan?." Kata Daniel sambil menatap ke arah Sony dan dibalas anggukan oleh Sony dengan yakin.

Bersambung,,,,

1
Daulat Pasaribu
mampos lah kau,balas dendam kok sampai mengorbankan anak kandung sendiri.aditya bego hidup dlm penyesalan
cinta semu
lah karma buat Aditya juga g ada ,sama selingkuhan juga enjoy2 aja ...padahal dah membunuh loh🤔😛 heran....
Uthie
dan korban di sini adalah Vania kecil 🤨
Uthie
typo: nama Siska terus yg disandingkan sama Rani 😁😂🙏
Uthie
btw... kenapa Penyelidikan soal kematian Vania belum juga diselesaikan segera sihh... sepertinya Rani membiarkan Vania meninggal mengenaskan begitu aja... si Aditya juga sama.. lupa dia liat kondisi kematian anaknya bagaimana dan di apain gtu sama si Penculik 😡😡
Uthie
Kalau si Aditya belum hancur, masih terus penasaran niiii Cerita 👍😆😆
Uthie
Jangan2 Daniel di jebak Soni nanya gtu.. yg nyata nya ada Rani nya 👍😂
Uthie
hajjjar aja tuh anak gak tau diri macam itu 😡😡😡
Uthie
Maksud Rani bagaimana yaa?!?? 🤔
Uthie
nexxxttt 💞
Farida Rida
Beri karma buat Aditya vs pelakornya, biar mereka menyesal sampai mati
Uthie
Sama parahnya itu si Adit dan Siska.. pada sakit semua mentalnya 😡😡😡
Uthie
lanjutttt lagiiii donggggg 🤩🙏🙏🙏

jangan lama-lama Up nya...biar gak lupa jalan ceritanya 😁🙏🙏🙏
siwriterrajin
makasih dukungannya kakak, okee siap🤗
Uthie
Lanjut lagiii Thor.... ceritanya bagusss 👍👍👍
jangan lama-lama Up nya... nanti lupa jalan ceritanya 😁🙏🙏🙏🙏
Farida Rida
Ayo thor beri hukuman karma pada Aditya vs pelakornya sampai mereka menyesal sampai mati
Uthie
Cerita perselingkuhan yg selalu menarik 👍😁🤩
Uthie
Wadduuhhhh... jadi makin penasaran aja niiii dengan kelanjutannya 👍😁😁🤩

lanjjjjuuuuttttttt lagiiii donggg 💪💪🙏🙏
Uthie
terlalu baik Rani nya.. bahkan kondisi mengenaskan anaknya mati aja di abaikan gtu aja 😤
Uthie
kurang nii reaksi Rani nya 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!