Pernikahan adalah sebuah rumah bagi setiap pasangan yang telah menikah untuk berpulang. namun apa jadinya kalo Seorang suami tidak menginginkan dirinya. sedangkan di hatinya masih belum bisa melupakan wanita lain yang sudah bahagia dengan suami dan anaknya tersebut.
Itu lah yang di alami oleh Rania
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Pria Tanpa Urat Malu
”Kenapa anda melihat saya seperti itu?" Tanya rania yang merasa diperhatikan oleh pria tersebut setelah ia meletakkan makanan dihadapan pria itu.
” Seharusnya saya yang bertanya Ada apa dengan kamu. bukannya semalam kamu habis menangis karena seorang pria!" tebak lintang dengan asal namun mampu membuat Rania diam seketika saat tebakan pria tersebut sangat tepat sasaran.
” Anda kalau tidak tahu apa-apa nggak usah ikut campur urusan saya. Saya mau nangis karena suatu hal pun bukan urusan anda sekalipun." balas Rania dengan tegas dan langsung berlalu dari hadapan lintang yang melihat kepergian wanita itu dengan bahu yang berguncang dari belakang.
” Dasar wanita-wanita karena seorang pria jadi ditanyain. eh Jadi bener dong tebakan gue kalau wanita itu menangis karena seorang pria tapi Siapa yang bikin dia menjadi seperti itu." kata lintang sambil memikirkan hal tersebut.
”Udahlah Lintang lu nggak usah memikirkan yang bukan urusan lo. ingat tadi dia bilang apa itu bukan urusan lo buat ikut campur." lanjut lintang yang langsung menyesap kopi yang masih panas tersebut dan langsung melahap nasi goreng buatan wanita itu dengan lahap lahap.
*
2 hari kemudian di sebuah cafe di ibukota Rania dengan terpaksa dan mau tidak mau harus bertemu lagi dengan wanita yang akan menikah dengan mantan calon suaminya yang berhasil membuat dirinya hancur sehancur hancurnya.
Namun Rania sudah tidak ingin memikirkan apapun selain profesional dalam dalam bekerja. walaupun dirinya ingin sekali tidak menerima job bekerja dengan orang tersebut, namun ia sudah setuju waktu bertemu waktu itu.
Selama 2 hari kemarin rania mencoba tidak ingin memikirkan apa yang sudah berlalu. semua Rania lu luangkan dengan membuat sketsa baju pernikahan yang akan Ia berikan kepada wanita tersebut. walaupun hati menolak dengan keras namun berusaha untuk semaksimal mungkin.
Hingga tidak lama kemudian sepasang pria dan wanita sambil berjalan dan bergandengan tangan menuju ke arah ranai yang berada.
” Selamat siang Mbak Rania." sapa devinka pada rania namun tidak dengan pria yang pandang matanya tertuju pada Rania sejak masuk kedalam kedalam cafe tersebut dengan tatapan penuh makna.
selama Rania membahas tentang gaun yang dipesan oleh devinka, David sendiri yang duduk di hadapan karena tidak henti-hentinya memandang ke arah wanita yang telah Ia sakiti hatinya.
Sampai di mana di mana devinka izin kepada Rania dan juga calon suaminya untuk ke toilet karena ingin membuang air kecil.
”Sayang aku mau izin ke toilet dulu ya dan barangnya saya tunggu sebentar ya ke toilet." Kata Devi nikah kepada Rania dan juga David.
”Iya mbak devinka." sahut Rania dengan senyum tipis dengan berbeda dengan David yang hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja.
Setelah itu devinika pun pergi dari sana meninggalkan Rania dan juga David yang saling diam. apa lagi Rania sama sekali tidak memperdulikan keberadaan pria di hadapannya dengan wajah dinginnya.
Sampai di mana dengan lancang david mengengam tangan Rania dengan tiba-tiba . sontak saja hal itu membuat Rania terkejut dan langsung menghempaskannya dengan kuat serta dengan raut wajah yang marah.
” Tolong jaga sopan santun Anda Bapak David Herlambang!!" Bentak Rania dengan berdiri dari duduknya sambil menunjuk kearah pria itu berada.
”Rania tolong maafkan saya rania, tolong berikan saya kesempatan untuk kembali bersama kamu lagi." Pinta David tampa tau malu untuk meminta kembalikan lagi pada Rania.
” Anda sadar Pak David Herlambang apa yang barusan saja anda ucapkan? apakah urat malu Anda sudah terputus setelah Apa yang anda berikan pada saya ada tanpa malunya meminta saya untuk balikan kepada anda!?" Ujar Rania dengan wajah mengejek kepada David yang hanya terdiam.
” Apa perlu saya menceritakan lagi Bagaimana anda memperlakukan keluarga saya dan mempermalukannya di depan tamu undangan yang sudah hadir waktu itu! kemana kah anda waktu itu di saat detik-detik pernikahan anda tidak datang, ke manakah keluarga anda yang tidak ada memberikan kabar sekalipun dan anda hanya mengirimkan pesan singkat kalau anda membatalkan acara pernikahan itu yang sudah di depan mata."
” Apa Anda masih mau mengelak akan kesalahan anda. dan apa anda tahu Apa akibat dari yang anda lakukan terhadap saya setelah itu!"
”Hanya laki-laki pecundang dan brengsek yang berani memperlakukan seorang wanita begitu saja dan meninggalkannya di saat hendak melangsungkan pernikahannya.” Ujar Rania begitu dalam dan seketika membuat David terdiam seketika, sambil mengeluarkan unek-unek yang selama ini ia pendam dengan gagalnya pernikahan serta digantikan dengan pria lainnya.
Tidak ada lagi air mata yang berjatuhan di pipi Rania. karena bagi Rania sudah cukup air mata yang suaminya ia keluarkan untuk menangisi laki-laki yang tidak ada artinya buat dia lagi.
Yang Rania perlihatkan sekarang hanyalah sikap kuat dan tegar di hadapan laki-laki brengsek tersebut. karena bagi Rania menjadi perempuan yang terus-terusan menyimpan dan mengeluarkan air mata adalah wanita bodoh, yang artinya masih terus mengharapkan laki-laki yang tidak ada gunanya sama sekali sudah disakiti masih saja menangis
Akhirnya pembicaraan orangnya pun terhenti karena kedatangannya mbak devinka yang sudah kembali dari toilet setelah selesai membuang air kecil.
Rania pun kembali ke mana edit profesional seolah-olah tidak terjadi sesuatu terhadap mereka berdua.
” Sudah siap mbak devinka dari toilet nya." tanya rania dengan basa-basi.
”Sudah mbak Rania." balas devinka dengan senyum ramah pada Rania.
Sebenarnya Rania takut kalo wanita sebaik mbak devinka di sakiti oleh pria macam David, seperti apa yang David lakukan kepadanya dan juga keluarga nya.
Namun itu semua bukan urusan Rania Kalau seumpama itu terjadi lebih pada Mbak Devinka. karena bagi Rania ini hanya sebatas pekerjaan tidak lebih untuk mencampuri urusan mereka apapun yang nanti akan terjadi di depannya dengan mereka.
Setelah itu pun Rania dan mbak devinka kembali melanjutkan obrolan mereka ditentang gaun yang akan rania buatkan untuk pernikahan mereka Tampa memperdulikan tatapan penuh harapan dari David sejak tadi.
Tidak jauh dari Rania duduk bersama mereka, ada 2 pasang mata tajam yang memperhatikan Rania dan juga pria itu sejak kepergian wanita Sebelumnya hingga saat ini.
Sampai panggilan mengejutkan pria itu yang maish memperhatikan mereka.
”Ada apa tuan?" Tanya seorang pria pada atasannya tersebut.
”Gak ada apa apa, kalo sudah selesai mari kita kembali ke kantor." Ujar pria itu mengalihkan pandangannya dan mengajak asistenya untuk kembali kekantor lagi.
”Baik tuan." jawab prianitu dengan hormat, dan berlalu dari tempat tersebut, namun mata tajam tadi masih melihat sekilas obrolan 3 orang tersebut, namun lebih tertujuh kearah wanita yang tampak menjelaskan sesuatu kepada wanita di hadapannya itu.
....
saking banyaknya list cerita yg di baca 😁😁
rajin up dong 🙏🙏🙏
dan ternyata sy jatuh cinta sama cerita nya.. dan suka alur seperti ini 👍👍🤗🤗🤗
gak sabar saat si Lintang malah berubah haluan dalam memperhatikan Rania 👍🤩😁😁