NovelToon NovelToon
Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.

Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?

Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesona Nadien

Cahaya mentari mulai menembus gorden di kamar Nadien, gadis yang masih bergulung selimut itu bergerak terusik. Kini berubah telentang, mata yang terpejam perlahan terbuka. Sebuah senyuman terbit di bibir nya, saat ia melihat wajah tampan Gavin. Hah, Gavin?! Seketika mata yang sempat kembali terpejam itu terbuka lebar. Berusaha melihat dengan baik, takut jika itu hanya khayalan nya saja.

"Morning.." Sapanya cerah, secerah mentari pagi.

Nadien terperanjat, gadis itu beringsut duduk dengan wajah terkejut.

"Kamu ngapain disini?" Ucap Nadien was-was.

"Gak boleh? Inikan rumah ku, jadi suka-suka aku." Timpalnya angkuh.

"Ta-tapi ini kan kamar ku," protes Nadien.

"Aku hanya ingin menyapa kamu, " balas Gavin melembut.

Kening gadis itu berkerut menatap Gavin aneh, "A-ada apa dengan mu?" Cicit Nadien.

"Tidak ada," jawab Gavin santai.

"Kenapa sikap mu jadi seperti ini?" Merasa ngeri dengan perubahan Gavin yang tiba-tiba.

"Kamu gak suka?" Tanya nya.

"Bukan, cuman aneh aja.."

"Emang aneh, kalo aku nyapa calon istri?" Ujarnya dengan santai.

"A-apa? Calon istri?" Ulang Nadien menatap Gavin cengo.

"Hm, kamu kan calon istri aku." Menegaskan.

Wajah polos Nadien saat bangun tidur berubah kaku, "Gak lucu Gavin. Ini masih pagi, udah ah. Mending sekarang kamu keluar aku mau mandi." Usir nya halus.

"Aku tau ini masih pagi, dan aku gak lagi becanda yaa " Manik Nadien bertemu dengan mata elang milik Gavin.

Keduanya saling bertatapan dalam diam. Gavin mengalihkan pandangan nya lebih dulu, "Haah.. Sudahlah, cepat bersiap kita akan pergi."

"Pergi? Kemana?" Tanya gadis itu kebingungan.

"Aku ingin membawamu ke suatu tempat." Jawab Gavin tersenyum misterius.

"Tapi.. Kemana?"

"Nanti kamu juga tau.." Ujarnya melengos pergi.

"Ga-gavin..! " Pekik Nadien saat Gavin keluar dari kamarnya tanpa memberi jawaban yang pasti.

*

*

*

Di perjalanan..

"Ini, sebenarnya kamu mau bawa aku kemana sih?" Ucap Nadien yang kini sudah berada di dalam mobil milik Gavin.

Gavin fokus dengan setir nya, menoleh sekilas ke arah Nadien tanpa menjawab dan hanya menunjukan senyum tampan nya.

Beberapa saat kemudian mobil yang Gavin kendari berhenti di sebuah salon kecantikan yang begitu mewah.

"Ngapain kamu ngajak aku ke sini?" Tanya Nadien menatap bangunan luas dengan pintu kaca di depan nya.

Lagi-lagi Gavin tak menjawab, pria itu hanya memasang wajah biasa saja tanpa mempedulikan ocehan Nadien.

Gavin menuntun Nadien masuk, di dalam mereka di sambut oleh pria gemulai dengan riasan wajah mencolok. Nadien sampai merinding melihatnya,

"Hy.. Selamat datang di beauty salon Ekeu. You berdua butuh sesuatu? Ada yang perlu Ekeu bantu?" Ucap nya heboh.

"Saya sudah reservasi disini," ujar Gavin datar.

"Atas nama?" Tanya nya lagi.

"Kendrick William."

Orang itu nampak memikirkan nama yang baru saja Gavin sebut, "O.. M.. G.. Jangan-jangan, yey itu Mr. Gavin Bagaskara? " Pekiknya keras.

Nadien menatap Gavin dan orang itu bergantian. Bagaimana orang ini bisa tau nama lengkap Gavin? Bagaimana mungkin? Memang siapa Gavin sebenarnya. Pikir Nadien.

"Kamu sudah tau tugas mu?" Ucap Gavin menghiraukan ucapan pria gemulai itu

Orang itu mengerucutkan bibirnya, siapa yang tidak tau marga Bagaskara. Pengusaha sukses yang memegang saham terbesar seAsia. Dan, Gavin adalah pewaris tunggal yang meneruskan perusahaan yang bergerak di bidang properti tersebut.

"Tentu. Waah, ternyata bukan hanya sebuah rumor saja yang mengatakan anda tampan. Aslinya lebih tampan dari yang di bayangkan, hihi.." Tertawa geli dengan ekspresi yang menurut Gavin dan Nadien mengerikan.

"Cepat lakukan tugas mu, atau aku akan mengganti barang mu dengan terong ! " Ujar Gavin dengan nada ancaman.

"Uhh.. Jangan dong tampan! Baiklah-baiklah, aku akan merubah gadis ini menjadi wanita yang paling cantik. Hingga memukau seluruh jagat raya dan you pastinya, kau akan sulit berpaling dari gadis ini." Timpalnya sombong namun begitu lucu menurut Nadien.

Gavin menghela nafas panjang, "Ayo.. Wah, kau tidak salah memilih gadis mu ini sangat cantik. Aku hanya akan memolesnya sedikit saja," menatap Nadien dari ujung kaki hingga ke ujung kepala dan itu membuat Nadien bergidik.

Moles? Dia pikir Nadien ini kue apa, di poles.

"Gavin?"

Gavin menoleh, "Ini.. Apa maksud semua ini?" Tanya Nadien terlihat kebingungan.

"Kamu gak usah khawatir, ikutin aja nanti kamu juga tau." Ujar Gavin meyakinkan.

"Tapi--" Ucapan Nadien menggantung saat pria gemulai itu membawanya pergi.

"Le-lepaskan, aku bisa jalan sendiri.." Protes gadis itu melepaskan tangan orang itu dari tangan nya, jujur Nadien sedikit takut.

Nadien menoleh kebelakang, namun hanya di balas senyuman singkat oleh Gavin. Gavin duduk di sofa ruang tunggu yang begitu nyaman. Tak lama Kendrick datang membawa beberapa paper bag bersama bi Sari yang berjalan di belakangnya.

Gavin memang sengaja meminta Kendrick untuk membawa Bi Sari untuk membantu Nadien.

"Ini, barang-barang yang Lo minta." Meletakkan beberapa paper bag itu di meja.

"Bagus," ucap Gavin.

"Non Nadien dimana Tuan?" Tanya Bi Sari sopan.

"Disana !" Menunjuk salah satu ruangan.

"Tuan apa saya boleh masuk ke sana? Biar sekalian saya bawa barang ini ke dalam," pinta Bi Sari sedikit takut.

"Baiklah, sekalian bibi bantu Nadien nanti memakai semua ini. Dan.. Jangan biarkan siapapun di antara mereka masuk ke ruang ganti !" Pesan Gavin dengan nada perintah.

Bi Sari tersenyum canggung, "Siap Tuan..!"

Sudah tiga puluh menit Gavin menunggu, tapi masih belum ada tanda-tanda Nadien sudah selesai. Pria itu beranjak berdiri, beberapa kali Gavin berjalan-jalan kecil untuk sekedar menghilangkan rasa bosan nya.

Sedang Kendrick yang juga masih berada di sana menemani Gavin, hanya biasa saja bahkan sesekali Kendrick menoleh memperhatikan Gavin yang terlihat gusar.

Pria itu tersenyum kecil, bagaimana tidak. Gavin yang tak suka menunggu, kini harus menunggu cukup lama hanya karna seorang wanita. Menurut Gavin hal seperti ini hanya membuang-buang waktunya saja, tapi sekarang entah apa yang ada di pikiran nya sampai membuatnya rela menunggu dengan waktu yang cukup lama.

Klekk!

Suara pintu terbuka, Gavin berbalik menoleh begitupun Kendrick. Sepatu high heels silver mengkilap muncul dari balik pintu, seorang gadis cantik bak bidadari begitu anggun dalam balutan gaun putih mewah melekat di tubuh ramping nya.

Make up flawless mewah, rambut di angkat ke atas dengan anak rambut yang di buat curly menjuntai di sisi kiri dan kanan. Sedikit hiasan rambut melekat di atas nya, menambah kesan elegan pada gadis itu.

Gavin menatap Nadien takjub, apakah ini khayalan nya? Tidak ! Ini nyata, gadis di depan nya benar-benar Nadien. Gaun itu adalah gaun yang sudah Gavin pesan khusus, sepatu, tas, termasuk hiasan rambut itu adalah pilihan nya.

Cantik. Ya, Gavin akui Nadien sangatlah cantik. Bukan hanya Gavin yang tak mampu mengalihkan pandangan nya, Kendrick pun sang Asisten tak luput dari pesona Nadien hari ini.

Nadien memang gadis yang cantik, tapi hari ini. Kecantikan Nadien bertambah berkali-kali lipat. Keduanya hanyut dalam pesona Nadien, hingga suara Nadien menyadarkan keduanya.

"Ke-kenapa kalian menatapku seperti itu?" Ucap Nadien malu, "Apa penampilan ku aneh ya..? Mengerucutkan bibirnya sedih.

"Siapa bilang Non Nadien aneh? Mereka seperti itu karna Non Nadien sangat cantik," ujar Bi Sari apa adanya.

Gavin dan Kendrick di buat salah tingkah, Nadien tersenyum mengalihkan pandangan nya pada dua pria di depan nya. Terutama Gavin, mendapat tatapan dari Nadien membuat Gavin menjadi gugup. Namun pria itu berusaha menutupinya dengan beberapa kali berdehem kecil.

"Sudah selesaikan?" Tanya Gavin pada pria gemulai yang tengah tersenyum menatap Nadien.

"Done, beres. Gimana-gimana hasil karya ekeu, cucok kan.. Benarkan kata ekeu kalau you akan terpesona melihat nya, sampai-sampai you tak bisa memalingkan pandangan you dari nya. Hihi," tertawa enang sekaligus geli melihat seorang Gavin Bagaskara malu-malu.

Gavin menghiraukan ucapan pria gemulai itu, seolah semua itu hanyalah angin lalu. Gavin menghampiri Nadien,

"Ayo kita pergi ! " Mengulurkan tangan nya.

"Kita akan pergi kemana?" Tanya Nadien.

"Percayalah padaku. Kamu akan tau setelah ini," ucap Gavin penuh kelembutan.

Tatapan mata yang hangat membuat Nadien luluh, gadis itu menggandeng tangan Gavin. Nadien terlihat senang di perlakukan bak ratu, walau hatinya belum bahagia sepenuhnya karna Gavin masih belum memberitahunya kemana mereka akan pergi.

...****************...

Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya.. Biar Author makin semangat nulisnya🥰🤗

1
Trisna Yati
aduuuhh thor critanya bikin penasaran bgt, dn GK bisa di tebak
Miutami Rindu: 🥰
Ikutin terus sampe akhir ya, karna ceritanya akan semakin seru dan menegangkan🤫
total 1 replies
Trisna Yati
critanya menarik dn seru
Trisna Yati
mampir thor,,,dri awal critanya udah menegangkan dn seru
Miutami Rindu: Makasih udah mampir🤗 Semoga bisa terus dukung Author dan ngikutin cerita nya sampe akhir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!