NovelToon NovelToon
My Lovely Pilot Forever

My Lovely Pilot Forever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: RUDW

Kisah ini mengisahkan tentang seorang gadis lugu dan seorang pilot playboy yang saling jatuh cinta. Pertemuan pertama mereka terjadi di dalam pesawat, ketika sang pilot memenuhi permintaan sepupunya untuk mengajak seorang gadis lugu, ke kokpit pesawat dan menunjukkan betapa indahnya dunia dari ketinggian, serta meyakinkannya untuk tidak merasa cemas. Tanpa diduga, pertemuan ini justru menjadi awal dari kisah mereka yang dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RUDW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayo Ke Kota

Seminggu paska kepergian Suster Maria. Panti asuhan masih di liputi duka. Terlebih Clarissa yang begitu dekat Dengan sang Suster. Wanita itulah yang merawat dia sampai sebesar sekarang. Memberi cinta dan kasih sayang. Selalu mendorong dengan banyak motivasi, termasuk mengajarkan beberapa keterampilan dasar pada Clarissa, seperti menjahit, memasak, bahkan bermain alat musik.

"Sudah nak, jangan terlalu larut bersedih. Yang perlu kita lakukan sekarang, mendoakan Suster Maria agar bahagia di surga" ucap Suster Marta yang juga teman dekat Suster Maria.

"Iya Suster, saya sedang berusaha. Cuma mungkin butuh waktu" Jawabnya sendu.

"Oh iya, gimana perkuliahan kamu, sudah seminggu di sini, apakah dosen tidak mencari?"

Selena menggeleng justru dia kembali menangis.

"Sebenarnya, saya pulang ke sini minggu lalu karena ingin menyampaikan sebuah kabar gembira untuk Suster Maria dan keluarga di panti. Saya sudah lulus. Sebentar lagi wisuda. Tetapi justru saya terkejut dengan kabar duka saat itu, hikss"

Mendengar itu Suster Marta langsung memeluk Clarissa, dia bangga dan terharu tetapi juga sedih karena Suster Maria tidak bisa melihat dan merasakan secara langsung keberhasilan Clarissa.

Setelah beberapa saat dia melepaskan pelukan itu dan membersihkan wajah Clarissa dari sisa air mata.

"Saya ucapkan selamat untuk kamu, nak. Kita semua bangga kamu bisa jadi panutan untuk adik-adik di sini. Suster Maria pasti jauh lebih bangga. Kapan wisuda?"

"Bulan depan Suster"

"Baiklah. Nanti biar Suster dan beberapa utusan anak panti yang mendampingi kamu saat wisuda, gimana?"

"Boleh Suster" jawab Clarissa sedikit tersenyum cerah.

"Ngomong-ngomong, kerjaan kamu bagaimana?"

Ah, hampir saja dia lupa. Hari ini adalah batas akhir dia minta cuti.

"Saya akan meminta waktu cuti tambahan, Suster"

Mendengar itu Suster Marta melarang. "Tidak perlu. Esok segera kembali ke sana. Saya tahu pekerjaan ini penting untuk kamu. Suster Maria juga pasti tidak setuju, kamu menyiakan kesempatan karena larut bersedih. Kamu bisa mendoakan suster Maria dimana pun kami berada"

Nasehat Suster Marta membuat Clarissa sedikit terhenyak. Betul dia tidak boleh larut bersedih.

"Baiklah Suster, esok saya akan kembali"

Setelah obrolan selesai barulah mereka kembali ke kamar masing-masing. Clarissa akan segera berberes untuk kembali esok siang. Dia juga mengingat kalau seminggu ini dia tidak mengaktifkan ponsel.

Bisa di tebak, begitu ponselnya aktif ratusan panggil tidak terjawab bahkan pesan muncul tanpa bisa di hitung. Semua berasal dari satu orang, yaitu Mirabella.

Gadis itu sangat khawatir karena Clarissa tidak berkabar. Tetapi, beberapa hari lalu, setelah menghubungi telepon rumah panti asuhan di situlah Mirabella mengetahui segala situasi yang diceritakan oleh salah satu anak panti karena kebetulan dia yang menjawab panggilan tersebut.

Mirabella yang tadinya khawatir dan cemas jadi ikutan sedih mengingat betapa dekatnya Suster Maria dengan Clarissa. Pasti gadis itu sangat berduka.

Setelah membaca semua pesan yang dikirim Mirabella, Clarissa akhirnya membalas dengan satu pesan yang berbunyi, kalau esok dirinya akan kembali ke asrama.

Clarissa turun dari kereta dan berjalan keluar stasiun. Di luar dia disambut suara teriakan Mirabella yang sudah menunggu sejak tadi.

"Darling!" Gadis itu berlari mendekati Clarissa dan memeluknya erat.

"Saya turut berduka cita. Kamu yang kuat dan sabar. Suster Maria sudah sembuh dan dia bahagia di surga"

Clarissa kembali menitikkan air mata.

"Iya, terima kasih Mira"

Mirabella mengangguk dan segera mengambil alih tas sahabatnya. "Ayo, sebaiknya kita langsung ke asrama. Lihat, sekarang sedang mendung. Mungkin sebentar lagi turun hujan"

Clarissa menurut dan menaiki motor butut kesayangan Mirabella. Hanya membutuhkan waktu tiga lima belas menit mereka tiba di asrama.

Keduanya segera mandi dan beristirahat. Esok, Clarissa akan segera kembali bekerja sementara Mirabella mengatakan dia memutuskan resign beberapa hari lalu. Belum diketahui alasan gadis itu. Tapi, Clarissa merasa mungkin Mirabella ingin beristirahat sebentar.

Hari-hari berlalu. Kini, tiba waktu dimana Clarissa wisuda. Keluarga dari panti asuhan telah tiba kemarin sore dan menempati dua kamar penginapan di dekat kampus. Clarissa ikutan tidur di sana, supaya mereka dapat berangkat bersama ke tempat wisuda.

Tetapi, pagi-pagi sekali Mirabella datang dengan membuat kehebohan. Entah darimana dia bertemu dengan dua orang laki-laki gemulai menjelma seperti wanita yang memperkenalkan diri sebagi MUA.

Dia meminta dua orang wanita jadi-jadian tersebut untuk mendandani Clarissa dan keluarganya secantik mungkin. Sementara dia sudah beres dan berpakaian lengkap.

"Wah, teman you very beautiful, Mirabella" ucap seorang laki-laki gemulai menatap takjub Clarissa yang sudah dipersolek cantik.

Mirabella tersenyum puas."Tentu saja. Memang dasarnya sudah cantik"

"Cantik sekali kamu nak" Suster Marta ikutan berkomentar.

Clarissa jadi sedikit malu hingga dua pria gemulai tadi tertawa gemas.

"Terima kasih. Kalian semua juga cantik" Clarissa menatap satu persatu mereka di sana yang juga sudah rapi.

"Ayo berangkat. Fransisca, bayaran kamu sudah saya transfer "

laki-laki gemulai yang bernama Fransisca, segera mengecek saldo mobile bangking, ternyata dia mendapatkan bayaran yang wow. Matanya saja sampai melotot.

"Terima kasih Mirabella yang manis" ucapnya senang sambil menunjuk isi saldo pada temannya.

Mereka pun segera berangkat menuju gedung wisuda, ternyata saat keluar dari penginapan, sudah ada mobil berukuran cukup besar dengan jumlah kursi yang muat untuk mereka semua. Clarissa kembali di buat kaget, darimana lagi Mirabella mendapatkan uang untuk menyewa mobil tersebut. Dia hanya menampung semua pertanyaan itu di dalam benaknya. Nanti saja dia bertanya.

Proses wisuda berjalan cukup lama dan juga penuh haru. Apalagi di saat Clarissa menyampaikan pidato yang penuh haru. Menceritakan sedikit perjuangan dan kehilangan akan sosok Suster Maria yang begitu berarti baginya. Jadi dia mendedikasikan kelulusan tersebut untuk sang suster.

"Selamat ya untuk kalian berdua. Ini untuk kalian" Setelah acara selesai, Suster dan beberapa anak panti menyerahkan masing-masing buket bunga dan kado pada Clarissa dan Selena

"Terima kasih Suster, adik-adik" Jawab keduanya bergantian

Setelah itu mereka lanjut dengan sesi foto bersama.

Malam tiba, mereka sudah berada di penginapan. Rencananya, esok keluarga akan kembali ke panti. Saat ini Clarissa sedang duduk berdua dengan Suster Marta dengan dalam obrolan cukup serius.

"Gimana rencana kamu selanjutnya, apakah masih lanjut kerja di restoran atau mau mencari kerjaan lain?"

"Saya berencana resign Suster, cuma belum tahu melamar kemana" jawab Clarissa ragu

Mereka sempat diam sebentar tetapi langsung beralih pada suara yang tiba-tiba terdengar di sana.

"Ayo Ke kota" Mirabella tiba-tiba masuk tanpa di duga.

"Ke Kota mana?" jawab Clarissa bingung

"Ke kota kelahiran ku. Ibu Kota Negara. Maaf ya, mungkin saya belum sempat bercerita banyak, tetapi, tadi papa menelepon katanya dia punya lowongan kerja bagus di sebuah perusahaan yang dia kenal. Kebetulan juga sesuai dengan basic kita, Digital marketing, gimana?"

Clarissa bingung mau menjawab seperti apa. Memang selama bersahabat keduanya tidak begitu banyak bercerita tentang kehidupan keluarga. Mirabella seperti sengaja menutupi tentang keluarganya.

"Itu tawaran yang bagus. Coba saja dulu nak" celetuk Suster Marta mengagetkan Clarissa yang sedang melamun.

"Tapi...?" Clarissa bingung

"Apa yang kamu ragukan Darling. Kamu tidak percaya sama saya?"

Clarissa tentu menggeleng. Bukan begitu maksudnya. Dia justru sedang berpikir kalau dia menerima tawaran Mirabella itu tandanya dia akan semakin jauh dari panti asuhan. Dia takut, karena belum berpengalaman ke kota besar. Lokasi kampus mereka saja berada di kota kecil yang tidak begitu maju. Kalau harus ke Ibu kota negara, itu tandanya dia akan masuk dalam lingkungan hidup perkotaan yang pesat.

"Saya hanya merasa ragu. Saya belum pernah berpengalaman ke kota besar seperti itu"

"Jangan khawatir, percaya sama saya. Semua akan baik-baik saja" ucap Mirabella menenangkan.

Lama Clarissa berpikir tetapi setelah melihat dan mendengar dukungan Suster Marta akhirnya dia setuju ke kota bersama Mirabella.

1
RUDW
Hallo semua, Karya baru saya sudah launching. Jangan lupa dukung ya. Like, koment, vote yang banyak. Terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!