NovelToon NovelToon
MY NAME IS QUIN

MY NAME IS QUIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:36.6k
Nilai: 5
Nama Author: Pansy Miracle

Quinevere King Neutron, putri Nathan Ace Neutron bersama dengan Clementine Elouise King, kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis dengan kepribadian yang kuat. Tak hanya menjadi putri seorang mantan mafia, tapi ia juga menjadi cucu angkat dari mafia bernama Bone. Hidup yang lebih dari cukup, tak membuatnya sombong, justru ia hidup mandiri dengan menyembunyikan asal usulnya. Quin tak pernah takut apapun karena ia sudah banyak belajar dari pengalaman kedua orang tuanya. Ia tak ingin menjadi pribadi yang lemah, apalagi lemah hanya karena cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIAPA PEMAINNYA?

Flashback On

“Sayang, apa siang ini kamu bisa menemaniku ke dokter?”

“Hari ini aku harus bertemu investor usaha baruku. Nanti sore saja aku menemanimu. Bagaimana?”

“Baiklah, aku akan menunggumu.”

Akhirnya pria itu pun pergi karena hari ini ia akan bertemu dengan salah satu pengusaha yang akan berinvestasi di usaha barunya. Sebelumnya, usaha-usahanya selalu gagal, akibat campur tangan keluarganya yang menginginkan kehancurannya, terutama kedua orang tuanya. Hal itu karena mereka tak setuju dengan wanita pilihannya.

Namun, hingga sore hari menjelang, tak ada kabar dari suaminya itu. Wanita itu melangkah mondar-mandir dengan perasaan tak tenang. Selain itu, perutnya terasa sakit, tapi berusaha ia tahan. Memang waktu melahirkannya masih sekitar tiga minggu lagi, jadi ia berusaha untuk tenang.

“Tidak, tidak, jangan sekarang,” ujar wanita itu ketika ia merasakan sesuatu yang hangat mengalir di kakinya.

Dengan cepat ia meraih ponsel miliknya dan menghubungi suaminya. Beberapa kali ia melakukannya tapi sama sekali tak dijawab, bahkan panggilan terakhirnya gagal karena ponsel suaminya sepertinya sudah kehabisan daya.

Akhirnya, wanita itu memesan taksi online. Ia meminta supir untuk mengemudi dengan cepat karena sungguh ia sudah tak tahan lagi untuk mengeluarkan bayinya.

Supir taksi tersebut membantunya turun, kemudian pergi meninggalkannya setelah wanita itu mendapat bantuan tenaga medis. Wanita itu dibawa dengan brankar langsung menuju ruang.

Setelah beberapa waktu, terdengar suara tangisan bayi. Bayi yang akan menyempurnakan hidup wanita itu dan suaminya.

Wanita itu dipindahkan ke ruang perawatan, sementara bayinya masih berada di ruangan khusus bayi. Ia kembali mencoba menghubungi suaminya. Namun, lagi-lagi tak ada nada sambung, membuatnya menghela nafas. Hingga pintu ruang perawatannya terbuka dan menampakkan sosok seseorang yang membuat daddanya naik turun.

“Mom …”

“Jangan pernah memanggilku seperti itu! Aku tak pernah mengakuimu sebagai menantuku.”

Wanita itu diam karena ia tak bisa melanjutkan kalimatnya dan bertanya, mengapa mertuanya itu berada di rumah sakit. Apakah mertuanya itu sudah bertemu atau datang dengan suaminya? Tapi ia tak melihat suaminya sama sekali.

Wanita paruh baya tersebut tersenyum sinis, “Jangan mencari putraku lagi. Kamu membuatnya melawanku, Mommynya sendiri. Aku tidak tahu apa yang ia lihat dari wanita sepertimu. Tapi, sekarang aku bersyukur, ia akan menuruti kemauanku. Kamu tahu, saat ini ia sudah menikah lagi, dengan wanita pilihanku. Wanita yang statusnya setara dengan kami, bukan wanita miskin sepertimu.”

Sungguh, setiap kalimat yang keluar dari bibir wanita paruh baya tersebut begitu menyakitkan hati. Tapi menikah lagi, apa maksudnya?

Apakah ia mengkhianatiku? Apakah dia memang menikah lagi sesuai keinginan Mommynya? - batin wanita itu bergejolak.

“Aku akan mengambil bayimu, dan aku akan memberikanmu uang. Bukankah memang itu tujuan utamamu menikah dengan putraku? Selamat tinggal.”

Tidak! Tidak! Ia tak boleh mengambil anak-anakku. - dengan cepat wanita tersebut meraih tombol yang ada di samping brankar, kemudian ia turun dari brankar. Namun seorang perawat datang dan langsung mendekati.

“Nyonya, anda mau ke mana?”

“To-tolong aku, wanita itu ingin mengambil anak-anakku. Tolong!” Wanita itu memohon pada perawat tersebut bahkan sampai berlutut dan menangis.

Perawat tersebut mengambil ponsel miliknya kemudian menghubungi salah satu rekan kerjanya.

“Jangan!” teriak perawat tersebut, “jangan berikan!”

Namun, wajah perawat tersebut tampak lesu sambil menatap ke arah wanita yang belum lama melahirkan itu.

“Ma-maaf Nyonya.”

Tangisan pun terdengar dan tentu saja hal itu membuat perawat tersebut merasa bersalah.

“Tapi … mereka hanya mengambil satu, karena bayi yang satu lagi berada di ruang perawatan khusus.”

Wanita tersebut mengangkat wajahnya. Ia seakan mendapatkan kecerahan, tapi hatinya tetap merasa pedih karena harus kehilangan salah satu dari bayinya.

“Aku akan mengambilnya kembali. Tunggu Mommy, sayang.”

Flashback Off

Stella menghapus air matanya saat mengingat kembali hidupnya, masa mudanya. Ia kembali memegang pipi Fox kemudian tersenyum.

“Grandma tak menginginkan apapun, cukup dirimu ada di samping Grandma.”

“Aku akan selalu ada di sini, bersamamu.”

Grandma Stella pun tersenyum, kemudian memejamkan matanya. Ia merasa tenang saat ini.

***

“Nona, ini laporan penjualan bulan ini, serta laporan keuangan,” ujar Eva, sekretaris Quin.

“Thank you, Va.”

Eva tersenyum kemudian keluar dari ruang kerja Bone yang ditempati oleh Quin. Di luar, seorang pria telah menunggu Eva.

“Bagaimana? Kamu sudah memberikannya?”

“Sudah, Tuan,” jawab Eva.

“Ini uang untukmu. Jika kamu berhasil mendapat tanda tangannya, aku akan memberikan dua kali lipat dari ini.”

“Benarkah? Terima kasih, Tuan,” kata Eva bersemangat. Ia tak pernah melihat uang sebanyak itu. Ia bahkan sudah memikirkan barang-barang apa saja yang ingin ia beli.

“Jangan senang dulu, kamu pastikan ia menandatanganinya. Mengerti?”

“Mengerti, Tuan.”

Pria tersebut akhirnya pergi meninggalkan Eva yang kini memegang segepok uang sambil tertawa, bahkan ia menciumi uang tersebut.

“Sepertinya hidupku akan segera berubah,” kata Eva bersemangat.

Sementara itu di dalam ruangan, Quin yang membaca laporan yang tadi diberikan oleh Eva, kini menautkan kedua alisnya.

“Mengapa laporannya seperti ini?” gumam Quin.

Quin terus mempelajarinya dan mencoret dan memberikan catatan di beberapa bagian. Meskipun ia baru belajar, tapi ia sudah dibekali dan diajari oleh Grandpa Bone mengenai beberapa hal dasar yang harus ia periksa.

Ia melakukan semuanya sesuai apa yang diarahkan oleh Grandpa Bone, meskipun hari ini Grandpa Bone tak ikut ke perusahaan karena harus bertemu dengan seseorang.

“Ini tidak benar, apa mereka mencoba mempermainkanku?” kata Quin kembali menorehkan tintanya di atas kertas yang berisi angka-angka.

“Eva, masuklah,” kata Quin di telepon.

Tak lama, Eva pun masuk. Ia sempat menggerutu karena ia sesang menikmati segepok uang yang ada di hadapannya. Ia bahkan sudah melihat beberapa toko online yang menyediakan tas branded.

“Ada apa, Nona?” tanya Eva.

“Kembalikan laporan ini pada mereka dan minta mereka memeriksanya lagi. Aku menemukan banyak kesalahan di sana,” jawab Quin kemudian melanjutkan pemeriksaannya terhadap beberapa dokumen di sana.

“Jadi belum ditanda tangani, Nona?” tanya Eva.

“Tentu saja belum. Aku tak akan memberikan tanda tanganku kalau laporannya seperti itu.”

Eva menggerutu di dalam hatinya. Uang bergepok-gepok yang sudah ia bayangkan akan ia terima lagi hari ini, langsung menghilang bagaikan asap.

“Ta-tapi …”

“Ada apa, Va?” tanya Quin menatap Eva dengan taham, seakan ingin mengulitinya.

Apa dia tahu? - batin Eva yang mulai takut dengan tatapan intimidasi dari Quin.

“Ah tidak, Nona. Soalnya biasa Tuan Bone langsung menandatanganinya.”

“Keluarlah.”

Quin memperhatikan langkah Eva yang keluar meninggalkan ruangannya.

Aku akan melihat sampai di mana dan siapa saja pemainnya. - batin Quin.

🌹🌹🌹

1
Ejan Din
naaa gitu dong...
Wahyu Suriawati
dan akhir fox berhasil mengungkapkan isi hatinya pada Quin
Vieqoh Rachmand
Luar biasa
Cahaya yani
ky ny ccu ny grandpa born
Ejan Din
Elon.. obsesi mu sungguh mengerikan tp tgu pembalasan quin eh bukan orang yang menyayangi quin.. pasti lebih mengerikan..
Ejan Din
pasti ulah fox
Arbaati
fox aku mendukungmu /Rose/
Ejan Din
see.. fox pasti bukan calang identiti nya...
Ejan Din
mkin saja fox d pesawat balik ke tanah airnya kn... siapa tau
Ejan Din
aku yakin fox juga bukan pria sembarangan
Wahyu Suriawati
ayo fox semangat jangan biar kan Quin bersama Elon atau pun laki laki lain
Wahyu Suriawati
ayolah Quin jangan anggap fox sahabat aja..bahkan fox jauh lebih baik dari elon
Claa Cel
ʟᴀʜ, ᴜᴅᴀʜ ᴇɴᴅ ᴋᴀʜ? ᴍᴀsᴀ ɪʏᴀ ᴇɴᴅ ɴʏᴀ ᴋᴇ ɢᴀɴᴛᴜɴɢ ʙɢᴛ
Claa Cel: hehe maap thor, btw buat happy end ya thor🤭
Pansy: Emang ada logo end nya kah kak? Aku blm pasang rasanya 😅
total 2 replies
Kembae e Kucir
Kecewa
Kembae e Kucir
Buruk
Arbaati
makin seru...lanjut Thor...
Wahyu Suriawati
Elon ga sadar diri banget jadi manusia
Wahyu Suriawati
seru ceritanya dan ga bosenin.
Umi Umi
Luar biasa
Arbaati
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!