NovelToon NovelToon
MY NAME IS QUIN

MY NAME IS QUIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Pansy Miracle

Quinevere King Neutron, putri Nathan Ace Neutron bersama dengan Clementine Elouise King, kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis dengan kepribadian yang kuat. Tak hanya menjadi putri seorang mantan mafia, tapi ia juga menjadi cucu angkat dari mafia bernama Bone. Hidup yang lebih dari cukup, tak membuatnya sombong, justru ia hidup mandiri dengan menyembunyikan asal usulnya. Quin tak pernah takut apapun karena ia sudah banyak belajar dari pengalaman kedua orang tuanya. Ia tak ingin menjadi pribadi yang lemah, apalagi lemah hanya karena cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERUSAHAAN BONE

“Elon!”

“Ya, Mom,” Elon yang kini telah bersiap di dalam kamar tidurnya, membuka pintu dan melihat keberadaan Mom Anya, “Ada apa, Mom?”

“Kita harus segera berangkat, jadwal terapi-mu sebentar lagi,” ujar Mom Anya.

“Aku tahu, Mom.”

Setelah kejadian penusukan waktu itu, Elon mengalami depresi yang cukup berat. Ia bahkan harus bolak-balik menemui psikiater, bahkan hingga saat ini. Pernah sekali waktu Mom Anya lalai membawa Elon untuk terapi, dan hal itu berakibat buruk pada Elon.

Tiga tahun lalu, merupakan masa-masa yang tak bisa Anya lupakan, namun ia tak tahu dari mana datangnya, ada pertolongan untuk kembali membangun perusahaan keluarganya. Meskipun Elon belum sembuh secara sempurna, tapi dengan keuangan keluarga mereka yang semakin baik, Anya yakin mereka akan kembali seperti dulu, bahkan lebih.

Flashback On

“Cepatlah pulang!” ujar Anya.

George yang dihubungi oleh istrinya pun segera kembali pulang ke mansion. Saat sampai, ternyata Anya sudah menunggunya sambil berjalan mondar-mandir san mengeratkan kedua tangannya gelisah. Tampak juga dari raut wajahnya yang tak biasa.

“Ada apa? Mengapa kamu memanggilku pulang? Aku sedang sibuk dan pusing mengurus perusahaan yang kacau karena ulahmu dan putramu,” ujar George kesal. Bahkan tak ada ucapan yang lembut dan tulus pada wanita di hadapannya yang berstatus istri.

“Elon,” jawab Anya tanpa menjelaskan.

George berdecak kesal, “Ada apa lagi? Apa dia kembali berbuat ulah?”

“Ayo,” Anya beralih ke belakang George, kemudian sedikit mendorong tubuh suaminya itu untuk maju.

Anya membawa George untuk melihat keadaan Elon, putra mereka. Anya yakin George pasti akan kaget dengan keadaan Elon dan akan langsung mengambil tindakan. Hal itulah yang ia perlukan saat ini karena Anya sendiri bingung harus mengambil tindakan apa.

Mata George membulat saat melihat putra tunggalnya itu duduk bersandar di atas tempat tidur sambil menekuk kakinya. Ia juga menyembunyikan wajahnya di antara lututnya.

“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya George.

Anya meremas kedua tangannya dan akhirnya mulai berkata, “Elon bilang dia menusuk Quin.”

“Apa?!” Teriak George, “ini gila! Apa kamu tidak mengajarnya dengan benar? Kita bisa berurusan dengan polisi gara-gara ini, belum lagi masalah perusahaan. Kalian berdua membuat kepalaku mau pecah!”

George langsung berbalik dan tanpa memberikan jalan keluar, ia pun meninggalkan keduanya. Ia mengusap wajahnya kasar dan menggeram kesal.

Sementara itu, Quin yang sudah membawa Rea ke rumah sakit, menitipkannya pada Arthur, sementara dirinya pergi ke kantor polisi. Ia berencana melaporkan Elon atas apa yang pria itu lakukan.

“Siapa yang ingin anda laporkan, Nona?”

“Elon Bush.”

Alis polisi tersebut sedikit tertaut sambil menatap Quin, “Apa kamu punya bukti?”

“Bukti?” Quin tampak berpikir dan ia kini merasa bodoh karena tak membawa pisau yang digunakan Elon untuk menusuk Rea, “Anda bisa memeriksa CCTV di jalan X.”

“Maaf, Nona. Tapi saya rasa keterangan anda kurang valid untuk bisa kami jadikan laporan,” polisi tersebut terus menatap ke arah latar komputer seakan malas untuk meladeni Quin. Ia juga membuka ponselnya kemudian menekan beberapa tombol untuk menghubungi seseorang.

Quin yang kesal karena laporannya tak diterima, bergegas menuju ke apartemennya. Ia membuka laptopnya dan mulai memeriksa sendiri rekaman CCTV di daerah tersebut. Namun, beberapa kali ia mencobanya, hasilnya nihil, bahkan ada virus yang langsung menyerang komputernya. Untung saja ia berhasil menahannya agar tak merusak data-data di dalam laptop miliknya.

“Apa kamu bermain uang lagi, Elon?” geram Quin.

Sementara itu di Perusahaan Bush, George yang datang kembali, mendapatkan telepon dari seseorang yang tidak ia kenal.

“Aku akan berinvestasi di perusahaanmu, tapi dengan satu syarat …”

George sangat amat senang Perusahaan Bush akhirnya kembali bangkit akibat suntikan modal yang cukup besar. George tak pernah bertemu dengan investor tersebut, tapi tidak masalah baginya, asalkan Perusahaan Bush tetap dalam kondisi baik. Selain itu, syarat yang diberikan pun tak terlalu sulit untuk dilakukan. Ia tak ingin apa yang sudah susah payah ia rebut, hilang begitu saja.

Flashback Off

***

“Quin,” Elouise menyambut kedatangan putri sulungnya itu dengan senyuman di wajahnya.

“Hai, Mom. Aku merindukan Mommy,” kata Quin.

“Bohong.”

“Aku sungguh-sungguh, Mom.”

Cyrus yang melihat tingkah kakak sulungnya itu hanya bisa tersenyum karena seakan Quin lebih kecil dan lebih manja darinya.

“Di mana Cyra?” tanya Quin.

“Ia sedang menginap di rumah Kaia,” jawab Elouise.

Quin menganggukkan kepalanya, “lalu kita mau makan apa sekarang?”

Elouise berdecak kemudian berkata, “Dad dan Grandpa menunggumu di ruang kerja.”

Quin menghembuskan nafasnya dari mulut sebelum ia kembali menarik nafas panjang, “Apa ini saatnya, Mom?”

“Ya, maafkan Mommy,” pinta Elouise.

“Tak apa, Mom. Aku sudah memikirkan semuanya selama aku di Oxford,” kata Quin.

Tak ada balas dendam terbaik selain menghancurkan apa yang mereka pertahankan sejak awal. Untung saja Rea tidak apa-apa, kalau tidak … kupastikan akan kubunuh mereka dengan tanganku sendiri. - batin Quin.

Quin mencari tahu semua hal tentang Elon Bush, juga tentang Perusahaan Keluarga Bush yang hampir bangkrut tapi kini sudah kembali stabil. Selain itu, berita perceraian Elon juga sempat mewarnai media, tapi tak lama karena sepertinya ada yang menekan berita tersebut agar tak terlalu menyebar.

Quin pun melangkahkan kakinya menuju ke ruang kerja di mana Dad Nathan dan Grandpa Bone berada. Quin tahu ia tak perlu memikirkan Perusahaan Neutron yang dimiliki oleh Grandpa Gavin karena perusahaan tersebut telah dipimpin oleh Uncle Nix. Yang ada dalam pikirannya hanyalah Ace Coorp milik Dad Nathan dan Perusahaan Bone milik Grandpa Bone.

Baru saja Quin mau mengetuk pintu, pintu tersebut sudah terbuka dari dalam. Tampak wajah Grandpa Bone yang tersenyum melihatnya, kemudian merentangkan tangan.

“Cucu Grandpa yang cantik, peluk,” sapa Grandpa Bone.

Quin berdecak, “Grandpa pasti ada maunya nih kalau sudah mulai gombal.”

“Cucu Grandpa semakin cerdas saja,” kata Grandpa Bone sambil tertawa kemudian mengajak Quin untuk masuk ke dalam ruang kerja itu.

Tampak Dad Nathan duduk di kursi kerjanya, kemudian menoleh ke arah Quin, “Tak merindukan Daddy?”

Dad Nathan juga merentangkan tangannya kemudian Quin ikut tersenyum sambil melangkah lebar mendekati pria kesayangannya itu.

“I love you, Dad. Aku tak hanya merindukanmu, tapi amat sangat rindu.”

Dad Nathan mengelus lembut pucuk kepala Quin, “Duduklah, ada yang ingin kami bicarakan. Maaf karena mungkin kamu masih lelah, tapi hal ini tak bisa ditunda terlalu lama.”

Quin menautkan kedua alisnya saat mendengar pembicaraan Dad Nathan yang terdengar serius, begitu pula dengan raut wajah Grandpa Bone.

“Kamu harus menggantikan Grandpa untuk memimpin Perusahaan Bone.”

🌹🌹🌹

1
cowettttttt
Quin kaya orang sawan lama2 punya power tp g d pake...fox keliatan sangat ga punya power masih kecolongan dan belum berhasil sudah bertahun2 upaya bls dendam
cowettttttt
Quin ini lemah atau bagaiman masa cuma sekali mukul si Elon trs malah diam aja sisa nya...trs g jujur jg bahwa ibu ny meminta hbgn mereka bubar biar klrga Meraka rusuh..malah diam saja
Arbaati
ditunggu next nya Thor
Arbaati
wah cari mati si Elon
Rini
fox
Arbaati
grubyaaak...nggeblak gak bangun" Mak anyet wkwkwk....
millie ❣
gak masuk UGD loe mak lampir liat siapa queen wkwkwkwk
Rini
nah lo kejang nga tu
millie ❣
lama g up yg semangat thor
Rini
👍👍
Arbaati
lanjut Thor udah tak kasih vote
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc

Izin ya
Pansy: Thank you so much Kak 🙏🏻❤️
total 2 replies
Inez Putri
kurasa fox bukan org sembarang. ada rahsia di diri fox? pensran q
Rini
sombong mu Bu , ati2 Lo jantungan 😂
Arbaati
next tour
millie ❣
Gw yakin itu fox deh rajin up y thor 😊
Rini
fox kah
Rini
fox misterius juga
Rini
fox dimana
millie ❣
Ayo queen tunjukan powermu donk ama org yg uda ngebela loe 😌
Rini
bertindak buat temanmu queen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!