Season 2 BENIH TERTINGGAL 🤗
Revisi diskripsi _
Maureen yang kabur saat akan menikah malah terjebak dengan seorang pria yang sedang dikuasai obat. Niat ingin kabur Maureen justru membuat dirinya terlempar di atas rajang dengan pria yang tidak di kenal.
Setelah satu tahun Maureen yang memiliki bayi, harus kembali menelan pil pahit saat putranya di diagnosa mengidap penyakit Leukimia.
Bagaimana Maureen bertahan demi putranya yang sedang sakit keras???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf
Maureen menelan ludah merasakan sekujur tubuhnya lemas tak berdaya, benda kenyal nan hangat menyusuri bibirnya yang terasa kelu.
Enghh
Lenguhan kecil yang keluar dari bibir Maureen membuat Noel semakin dalam menyesap dan melumatt bibir kenyal nan manis yang rasanya masih sama sejak lima tahun yang lalu, lidahnya semakin menyelusup dan membelit semakin liar saat Maureen membalas cumbuannya.
Emph
Noel menarik kepalanya saat Maureen kehabisan napas, wanita itu menunduk dengan suara napasnya yang begitu keras memburu.
Noel tersenyum miring, "Apa kau tidak pernah berciuman," Ucapnya sambil mengusap sisi bibir Maureen yang basah sisa cumbuannya tadi.
Maureen masih menunduk, ia tidak memberikan Jawaban yang justru membuat Noel tersenyum senang dalam hati.
"Sudah ku duga, dia tidak pernah bercumbu, ciumannya masih kaku seperti pertama kali aku rasakan lima tahun lalu."
"T-tuan aku ingin melihat Ethan," Maureen hendak beringsut dari tempat duduknya.
Berada satu ruangan dengan Noel dan dalam jarak yang begitu dekat bahkan sudah bersentuhan intim membuat Maureen merasakan hawa panas setiap waktu.
Pria yang sudah memberinya Ethan ini, ternyata memiliki pengaruh besar pada dirinya, sentuhan Noel begitu memabukkan membuat dirinya seperti haus akan sentuhan gairah.
Maureen yang sudah menjadi wanita dewasa dan memiliki seorang anak membuatnya juga merasakan gairah yang meledak-ledak saat disentuh seperti Noel tadi. Tidak di pungkiri dia juga seorang wanita yang sudah pernah merasakan se*ks, membuat Maureen terkadang juga merasa kesepian.
"Jika kau pergi, maka aku juga akan ikut dengan mu." Ucap Noel dengan tatapan dalam dan wajah datar.
Maureen menghela napas, "Dokter tidak mengijinkan anda keluar dari ruangan, bagaimana bisa anda ingin ikut denganku." Katanya dengan wajah memelas menatap Noel yang tidak mengerti jika dirinya ingin keluar dari ruangan yang membuat tubuhnya merasa panas.
"Kalau begitu kau harus tetap disini." Titahnya tanpa bisa di bantah.
"Tapi-" Maureen menelan ludah saat melihat tatapan tajam Noel yang menghipnotisnya.
"Celine akan melakukan yang terbaik, dia tidak akan membuat keponakanya kenapa-kenapa." Noel mengusap sisi wajah Maureen.
Berdekatan dengan wanita ini, kenapa membuat ku merasa tidak ingin jauh-jauh, bahkan selama ini aku tidak suka berdekatan dengan wanita manapun, di mataku para wanita itu adalah seorang badut yang menggelikan, tapi wanita ini.
Noel menatap dalam kedalam bola mata Maureen yang begitu jernih, hingga rasanya Noel tidak ingin berjauhan dengan wanita yang sudah melahirkan penerus untuknya.
"Apa kau mengalami kesulitan saat hamil putraku?" Tanya Noel yang kini sudah berbaring di atas rajang, Noel membawa tubuh Maureen agar ikut merebahkan tubuhnya, Maureen yang ingin menolak tapi tak kuasa melawan tatapan tajam mata Noel yang membuat seluruh tubuhnya langsung melemah.
"Pria ini seperti memiliki magnet yang membuatku tidak bisa berkutik saat tertarik didekatnya."
"Ceritakan, aku ingin mendengarnya."Ucap Noel lagi sambil mengusap kepala Maureen yang bersandar di dadanya, bahkan Noel merasakan tubuh Maureen yang kaku seperti manekin hidup.
"Aku tidak punya cerita, harus mulai dari mana? tidak ada yang bisa aku ceritakan dari kisah yang aku alami. Hanya saja sejak memutuskan kabur, aku berada di resort sampai sekarang."
"Kabur!"
"Ya, aku kabur saat ingin di nikahkan kembali." Maureen menerawang kisahnya di masa lalu, saat dirinya dinikahkan untuk penembus hutang kedua orangtuanya.
"Bahkan aku tidak bisa melihat dunia dengan baik saat hamil Ethan," Gumamnya dengan tatapan sendu.
"Maaf, Maureen."
Noel mengeratkan pelukannya di sertai kecupan di pucuk kepala Maureen.
"Maaf, aku yang tidak pernah mencari tahu keadaan kalian." Sesal Noel.
"Jika ayah dan ibu tahu, pasti mereka akan menguliti ku hidup-hidup, dan pasti Ethan yang akan menjadi piala untuk mereka."
trs paman
/Facepalm/
biar lbh enak di dengar ny
kelanjutan carlos zora gmn ini ?