Brondong Manisku

"Kakek bisa tolong kesini. Kekasihku ingin bertemu. Aku di rumah sakit Sehat Selalu". Ucap Aldi pada kakek .

" Siapa yang sakit?. Dasar bocah ini. Aku belum jawab teleponnya sudah di matikan sepihak. Juna cepat siapkan mobil. Aku mau lihat cucuku yang sudah ingat pada kakeknya". Ucap kakek penuh semangat.

Juna hanya mengangguk. Dan langsung menyiapkan mobil sesuai permintaan tuannya.

Tak sampai 30 menit. Mobil yang ditumpangi kakek Aldi tiba di rumah sakit Sehat Selalu.

Kakek langsung mencari informasi tentang cucunya pada papan informasi.

Setelah mendapatkan informasi. Kakek langsung pergi menuju kamar Aldi dirawat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Kok diem. Aku kan mau tau tentang kamu". Tere mulai kesal.

" Nanti kamu tanya aja sama kakek. Takutnya kamu gak percaya". Ucap Aldi sambil tersenyum cerah .

Entah kenapa menurut Tere senyum Aldi cukup memabukkan. Jujur aja bahkan setelah kenal Aldi selama 3 bulan tiap liat senyum Aldi , Tere langsung dag dig dug.

Entah lah senyum Aldi bikin jantung Tere tak aman. Bahkan saat bersama Yudi , dia tak seperti sekarang.

Tak berapa lama pintu kamar inap Aldi terbuka.

Nampaklah 2 orang pria dewasa yang menghampiri ranjang Aldi.

" Bocah tengik. Setauku yang di culik itu Tere kenapa malah kamu yang pingsan". Ucap kakek tua.

" Sudahlah kek. Kakek gak usah bahas itu. Kek perkenalkan ini Tere kekasihku". Aldi memperkenalkan Tere kepada kakek.

Tere menyalami kakek Aldi.

"Tere kek". Tere mengangguk memperkenalkan diri dengan sopan.

" Sugiono suryo, Kakek Aldi. Jadi ini perempuan yang bikin cucuku tak bisa berpaling. Kakek akui seleramu tak buruk". Ucap kakek sambil tersenyum jail ke arah Aldi.

" Sudah kek. Jangan lama - lama megang tangannya". Aldi mencopot paksa tangan Tere yang sedang berjabat tangan dengan kakek.

" Dasar kau ini dengan kakek mu sendiri saja , cemburu". Kakek hanya geleng - geleng kepala melihat tingkah cucunya.

" Tere . Kakek akan menceritakan silsilah keluarga pacarmu yang pencemburu itu. apa kamu tau Aldi punya usaha bar". Tanya kakek.

Tere hanya menggeleng. Karna memang tak tau apa- apa. Aldi benar - benar tak jujur padanya . Mungkin bukan tak jujur tapi mungkin salahnya juga karna tak pernah bertanya.

" Sejak 2 tahun lalu tepatnya saat masuk SMA dia mulai merintis usahanya . Bar pertama nya itu di darah Jakarta Selatan. Lalu 3 bulan berselang bar cabang pertama itu di Surabaya. Lalu sekarang ada yang di Yogyakarta. Terakhir masih rencana itu di Bali. Dia memang tangannya cepat dan cekatan. kakek sangat suka cara dia berpikir dalam bisnis sehingga usahanya maju. padahal sebenarnya kakek pengen dia nerusin usaha kakek di bidang properti. Khususnya hotel. pilihannya malah bar. Selebihnya kamu tanyakan saja sama Aldi. kakek harus pergi sebentar lagi ada rapat. Jaga Aldi ya". Ucao kakek sambil menepuk bahu Tere pelan.

kakek langsung keluar ruangan.

" Ya ampun". Tere mulai berseru. Ingat akan sesuatu.

" Jadi waktu kamu di bar itu kamu gak kerja. Tapi kamu bosnya. Aku kena tipu".

Aldi hanya meringis karna ketahuan bohong.

" Jangan bilang pas malam itu kamu juga bohong. Soal kita yang..." . Tere tak melanjutkan.

Dengan tanpa rasa bersalah. Aldi mengangguk .

" Jadi kita gak gini". Tere membalikkan dan menumpuk tangannya dan menggerakkannya.

" Aku ada alasannya ". Aldi mulai takut Tere akan marah padanya.

" sebenarnya......."

Flashback on....

Saat liburan dan waktu itu Aldi masih SD dia sedang berlibur di pantai. Dia bermain dengan pasir. Namun matanya tak luput melihat sosok kakak cantik di depannya.

Memang usia kakak perempuan itu sepertinya lebih tua. Dan kakak itu cukup jutek. setiap ditanya pun dia hanya menjawab seadanya.

Namun hal tak terduga terjadi ketika dia akan terbawa ombak. Kakak perempuan itu menolongnya. Memegangnya kuat agar tak terbawa ombak.

Walaupun dia selamat namun Aldi kecil kebanyakan minum air sehingga pingsan. Kakak penyelamatnya pun juga mengalami hal serupa.

Sejak saat itu Aldi tak bisa melupakan sosok kakak cantik itu.

Bahkan setelah dia siuman dari pingsannya. Di rumah sakit dia langsung meminta orang tuanya untuk ke pantai lagi agar bisa bertemu dengn penolongnya.

Namun usahanya nihil. Bahkan dia melakukannya selama 2 tahun dan sang penyelamat tak kunjung ketemu.

Akhirnya dia meminta tolong kakeknya agar dapat menemukan gadis itu. Hingga berita mengejutkan setelah penantian sekian lama adalah perempuan itu akan melangsungkan Pertunangan dengan seorang pria yang dijodohkan keluarganya.

Diam - diam Aldi selalu mengikuti Tere.

Aldi berhenti saat Tere menikah dengan yudi. Dia bahkan tersenyum saat melihat wajah ceria tere di pernikahannya.

Terasa sakit memang saat kita memendam rasa sendiri. Mencintai dalam diam dan dalam waktu lama bukanlah perkara mudah.

Namun bagi Aldi bahagianya Tere itu bahagia juga.

Setelah tere menikah ,Aldi tak lagi mengganggu Tere. Dia bekerja dan bekerja tanpa henti.

Sengaja agar semua pikiran tentang Tere teralihkan.

Hingga berita besar itu datang. Ternyata Yudi menyakiti Tere. Tak mencintainya . Malah mencintai orang lain.

Semangat untuk merebut Tere berkobar.

Dia mencari kesempatan agar dapat dekat dengan Tere. Dan kesempatan itu datang ketika Tere di bar dalam keadaan mabuk.

Sebenarnya saat itu Aldi sedang mengecek bar. Melihat situasi. Namun dia malah menemukan kakak cantik itu setengah sadar . Matanya sayu bahkan kepalanya dia taruh di meja . Namun tetap tak mengirangi kacantikan Tere.

Dan terjadilah walau gak nana ninu tapi sebenarnya Aldi cukup nakal. Dia mencium bibir Tere dengan lahap. Lalu menj!lat dan menyesap setiap inci leher Tere.

Dan parahnya lagi tangan Aldi mulai bergerak. Kadang mainin 2 squisy , kadang nabok pantat dan yang lebih gila lagi Aldi bahkan dengan berani menggesekkan jarinya ke gu@ nikmatnya Tere.

Aldi bahkan sudah tak tertahankan lagi namun sebisa mungkin dia tak menidur! Tere yang sedang kobam itu.

Flash back offf.......

.

Aldi menceritakan semua ke Tere. Dia gak mau bohong lagi.

Bukankah sebuah hubungan harus saling percaya dan saling jujur.

Tapi tentu saja yang kejadian gesek- gesek manja Aldi skip.

Dia hanya menceritakan tentang asal mula di menyukai Tere .

Tere terdiam. Tak mampu berkata.

"Bagaimana bisa seseorang mencintainya selama 10 tahun namun cintanya tak berubah. Bahkan tak pindah ke lain hati". Batin Tere.

Tere memang belum pernah menemukan orang yang tulus mencintainya seperti Aldi.

Tere memeluk Aldi kuat. Dia merasa beruntung memiliki Aldi sebagai kekasih brondongnya.. Dia merasa sangat bahagia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Namun kebahagiaan tak nampak dari wajah Yudi. Karna besok ternyata adalah jadwal sidang perceraiannya dengan Tere.

Dia merasa tak semangat lagi . Hubungannya dengan Jeny pun terasa hambar. Tak ada cinta yang menggebu seperti dulu lagi.

" Sayang. Akhirnya besok sidang pertana kamu ya. Semoga lancar dan cepaat selesai ya". Jeny berkata sambil bermanja di pangkuan Yudi.

Yudi hanya berdehen sebagai jawaban. Dia tak ada mood untuk mendengar ucapan Jeny.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tibalah saatnya persidangan pertama Tere dan Yudi . Tere datang bersama Aldi yang kebetulan telah keluar dari rumah sakit.

Aldi dan Tere berjalan bergandengan tangan . Mereka sengaja lewat di depan Yudi untuk memanas - manasi yudi.

Tak berselang lama acara di mulai semua memasuki ruangan.

Hakim mulai membaca berkas perceraian.

Dan saat hakim akan membacakan putusan perceraian . Yudi tiba - tiba berdiri dan menyela hakim.

" Hakim beri saya waktu. Saya belum mau bercerai dari tere. Beri kami waktu untuk mediasi pak". Ucap yudi sambil menunjukkan wajah sedihnya.

" Baik. Mengingat salah satu orang belum mau bercerai maka sidang saya tunda untuk 2 minggu kedepan. Selanjutnya silahkan kalian melakukan mediasi dulu". Ucap sang hakim tegas.

Keputusan itu tak dapat diterima Tere. Dia sangat marah pada Yudi. Bahkan ingin menanpar ginjalnya dan menukar jantungnya

Namun Aldi menggenggam erat tangan Tere. Tanda bahwa Aldi mendukungnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terima kasih buat yang masih setia baca novel ini. kalian semangat aku untuk berkarya.

Jangan bosen ya. Walau typo bertebaran melebihi bintang dilangit.

Salam sayang dan sehat selalu.