apa jadi nya , jika kamu bekerja dengan seorang bos cantik ,masih muda dan sedikit genit , itulah yang di alami oleh Raka , ia bekerja sebagai supir serta asisten pribadi nya seorang CEO muda dan cantik , yang diam diam menaruh hati pada nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Bu Dewi
" pa , cukup ya , aku gak mau Raka seperti papa " protes Bu Dewi .
" loh , kenapa kayak nya Raka setuju tuh sama papa " ucap papa nya Bu Dewi sambil melihat kearah ku
" enggak ! Aku gak mau terulang lagi kedua kali nya dengan Raka !" gak tau kenapa Bu Dewi jadi marah , aku menyenggol tangan nya agar ia tenang.
" sudah , sudah , ayo kita sarapan dulu aja " ajak mama nya Bu Dewi.
" Raka pasti belum sarapan juga kan ?" tanya mama nya Bu Dewi kembali .
" sebenar nya tadi sudah sih Bu " Jawab ku berbohong .
" pokok nya semua yang ada di sini harus sarapan dulu , tidak ada yang bilang tidak " ucap mama nya bu Dewi tegas , mirip sekali dengan Bu Dewi.
Bu Dewi tiba tiba menyenggol ku , ia ingin mengatakan sesuatu " kalau lagi di sini jangan panggil aku ibu " bisik Bu Dewi.
" emang kenapa Bu " tanya ku heran .
" sudah ku bilang jangan panggil Bu " ucap nya lagi .
" ayo ambil , kok Kalian malah bisik bisik " ajak mama nya Bu Dewi lagi.
Ternyata orang tua nya Bu Dewi sangat ramah , aku pikir tadi nya mereka sangat galak ,angkuh , keras , tapi ternyata dugaan ku semua nya salah , mereka menyambut ku dengan baik , padahal kan aku hanya bawahan nya saja .
Saat kami semua sedang asik sarapan , datang seorang gadis mengenakan pakaian SMA , wajah nya sangat mirip dengan Bu Dewi .
" selamat pagi semua " sapa nya .
" pagi juga , pas sekali , ini kenalin nama nya Raka , ia asisten pribadi kakak mu , doain aja biar mereka berjodoh " ucap mama nya Bu Dewi, memperkenal kan diri ku .
ia melihat ku dengan seksama , lalu menyodorkan tangan nya , aku pun menyambut uluran tangan nya itu .
" Stefani , panggil aja Fani " ucap nya
" Raka " ucap ku .
kemudian dia duduk di depan ku di samping papa nya ,lalu ia mengambil makanan.
" Bu , adik nya cantik ya " bisik ku pada Bu Dewi.
" cantikan mana sama aku ?" bisik Bu Dewi juga .
" cantik Fani lah " jawab ku menggoda nya .
Bu Dewi langsung mencubit perut ku dengan sangat kuat , aku mencoba menahan sakit namun ekspresi wajah ku tidak bisa aku tutupi .
" kenapa Raka ?" tanya papa nya Bu Dewi pada ku .
" tidak kenapa kenapa pak " jawab ku
bu dewi tersenyum kearah ku , sedangkan Fani tertawa kecil melihat tingkah ku .
" sudah sudah , ayo kita makan nanti kita telat " ucap Bu Dewi.
Sesudah sarapan aku berpamitan pada mereka , Fani menghampiri ku sembari berjalan keluar.
" mas pacar nya kakak ya ?" tanya nya
Bu Dewi yang seperti nya mendengar dengan cepat menggandeng tangan ku dan menarik ku pergi, aku menunjuk tangan Bu Dewi sambil melihat kearah Fani .
setelah sampai di rumah Bu Dewi, aku langsung mengambil mobil dan segera pergi menuju kantor .
Di dalam mobil , Bu Dewi memberitahu ku agenda hari ini, " Raka hari ini jam 11 kita ada ketemu klien di restoran gading " ucap Bu Dewi.
" baik Bu "
semoga hari ini lancar , tidak seperti kemarin , harap ku , kuperhatikan Bu Dewi lebih tenang kali ini , tidak seperti kemarin.
Sesampai nya di kantor aku lihat dini di meja nya , belum juga aku menyapa nya , Bu Dewi sudah menatap ku tajam ,
Cindy tiba tiba menghampiri ku, tapi Bu Dewi tidak bereaksi apa apa , beda sekali dengan reaksi nya pada dini , apa kerena Cindy orang nya agak tomboy ya ,jadi Bu Dewi tidak terlalu khawatir, kalau aku bakal suka sama Cindy ,
" ka , ayo ikut aku " Cindy menarik tangan ku
kulihat Bu Dewi sedang menaiki tangga, Cindy membawa ku kesebuah ruangan di belakang resepsionis , cengkraman tangan Cindy sangat kuat.
" hei tunggu dulu , mau ngapain kita di sini. Lu mau perkosa gue ya !" ucap ku sembari melepas cengkraman tangan nya.
" ngaco lu , gue gak suka cowok lembek kayak lu , gue cuma mau nanya sesuatu sama lu " ucap Cindy sambil duduk di kursi , di ruangan ini terdapat satu meja kecil dan tiga buah kursi.
akupun ikut duduk " tanya apa an ?" tanya ku.
" kamu ada hubungan apa sama Bu Dewi?" tanya nya pelan .
"gak ada , emang kenapa ?" jawab ku , dan ku tanya kembali dia.
" stt, pelan pelan nanti ada yang denger " bisik Cindy pelan . Aku mengangguk.
Aku mendengar suara Bu Dewi sedang mencari ku di luar, dan di Jawab oleh dini gak tahu , tampak nya mereka semua udah kerjasama sama Cindy.
" tuh benar kan , baru aja gue bilang udah nongol kan orang nya " bisik Cindy.
Kami diam sampai Suara kaki Bu Dewi tidak terdengar lagi , " benar lu gak ada hubungan apa apa sama Bu Dewi?" Cindy kembali bertanya,
" gak , lu gak percaya amat sih Ama gue , " jawab ku sedikit kesal .
Cindy terdiam sambil melipat tangan nya , ia masih melihat kearah ku , ia melihat ku seperti melihat seorang penjahat .
"tapi , gue baru lihat bu Dewi seperti itu , lu pernah pegang Bu Dewi ? Maksud gue .."
" bukan cuma pegang , meluk juga pernah" ucap ku yang langsung memotong ucapan Cindy.
Cindy terkejut, namun setelah nya ia tertawa
" hahahaha, aku serius nihh "
" emang nya gue bohong " ucap ku
" terus apa lagi , yang terjadi ?" tanya Cindy lagi .
" gak ada apa apa lagi " ucap ku lagi .
" jangan jangan Bu Dewi suka sama lu "
" gak mungkin lah , coba lu liat tampang gue" ucap ku . Cindy menatap ku '" bener juga ya , gak mungkin dia suka sama lu " ucap Cindy , " ya udah sana , nanti di cari Bu bos lagi " usir Cindy.
Akupun pergi dengan perasaan kesal , apa maksud nya tanya gue kayak gitu , dasar gak jelas gerutu ku , kulihat dini menatap ku , tampak nya ia juga sangat penasaran.
Saat aku menaiki tangga aku melihat Bu Dewi sedang berdiri sambil memainkan ponsel nya .
" dari mana ?" tanya nya .
Aku pura pura tidak mendengar nya , terus berjalan dengan cepat , ia pun mengikuti ku , dan aku langsung berlari menuju ruangan ku , dengan cepat ku tutup pintu nya , aku bersandar di belakang pintu ,
" Raka buka " teriak Bu Dewi , sambil mengetuk pintu dengan keras .
Suara ketukan pintu semakin keras tampak nya ia menendang nendang pintu nya juga,
aku pun menyerah dari pada ia bertambah marah , akhir nya ku buka pintu ,
" ada apa Bu , hehehe?" tanya ku terkekeh.
" tadi dari mana kamu ?" tanya nya lagi dengan muka merah , tampak nya ia sangat marah.
" dari bawah Bu " aku sedikit gugup
" bawah Mana. Ngomong tuh yang jelas !" bentak nya
tiba tiba Cindy muncul " Raka , terimakasih ya tadi , kalau gak tadi aku gak bisa bekerja " ucap Cindy