NovelToon NovelToon
The Last Class

The Last Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:546
Nilai: 5
Nama Author: Alona~

Di SMA Triguna Jaya, kelas 11 IPS 5 dikenal sebagai "Kelas Terakhir." Diremehkan oleh murid lain, dianggap kelas paling terakhir, dan dibayangi stigma sebagai kelas "kurang pintar," mereka selalu dianggap sepele. Namun, di balik pandangan sinis itu, mereka menyimpan sesuatu yang tak dimiliki kelas lain: talenta tersembunyi, kekompakan, dan keluarga yang mereka bangun sendiri.

Ketika cinta segitiga, persaingan ambisi, dan prasangka mulai menguji persahabatan mereka, batas antara solidaritas dan perpecahan menjadi kabur. Apakah mereka bisa menjaga mimpi bersama, atau akan terpecah oleh tekanan dunia luar?

©deluxi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alona~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04. No Music No Life

...Hallo hallo sayang sayangku 🌷...

...۪ ׄ ۪ 🎀 Disclaimer‼️: ׂ 𖿠𖿠...

...Semua cerita ini hanyalah cerita fiksi. Jika ada kesamaan dari nama, karakter, lokasi, tokoh, itu semua karena unsur ketidaksengajaan. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis....

...۪ ׄ ۪ 🌷 Happy Reading 🌷: ׂ 𖿠𖿠...

'Suamiku tergila-gila'

"Asekkk,"

'Janda muda beranak dua'

"Gasskeun, Luna!"

'Minta izin berpoligami, aku tak sudi'

Suara musik bergenre dangdut juga teriakan dari anak kelas memenuhi kelas mereka. Luna, biduan IPS 5 tengah berulah lagi, ia berdiri di atas meja ditemani oleh Haikal dan Hanif yang berpura-pura jadi tukang gendang.

Siang ini, kelas mereka kebagian jam kosong selama 2 jam, kan lumayan ya? Mereka jadi bisa bikin konser dadakan kaya gini. Untung saja, kelas mereka paling ujung dan jauh dari ruang guru dan kepala sekolah, membuat mereka aman dan tentram.

Suara Luna sangat cocok untuk berbagai genre, mau itu genre rock, dangdut, pop, dan lain-lain nya. Seperti sekarang ini, Luna sudah ganti beberapa lagu sesuai rekomendasi dari teman-temannya.

Dalam situasi seperti ini, orang-orang yang termasuk waras pun ikut ikutan gak waras. Misalnya Bian, tiba-tiba ia ikutan joget bersama Eric, Raden, Samuel, Yudha, dan Juan.

"Anjir, Bian cok?! Dia ikutan joget?" Kalisha berseru merasa syok apa yang dia saksikan di depan matanya.

"Lun, lagu cendol dawet!" teriak Samuel memberi saran.

Luna mengganti genre musik sesuai rekomendasi dari Samuel. Gisella, Sabi, Nade dan Heera langsung maju ke depan untuk ikut joget bersama. Kemudian lagu yang dinyanyikan Luna sampai pada puncak yang sudah ditunggu-tunggu sejak tadi.

Cendol dawet

Cendol dawet seger

Piro?

Limangatusan

Piye?

Ga pake ketan

Ji ro lu pat limo enem pitu wolu

Tak gintang gintang

Tak gintang gintang

Tak gintang gintang

Hok a hok eee

Pokoknya seru banget!

Kalisha dan Sherly sudah stand by daritadi pegang HP buat merekam kekocakan mereka. Jildan yang entah kenapa tiba-tiba menjadi 'mode waras' cuma bagian ketawa terbahak-bahak.

Renal dan Jendra yang terganggu mendengar kehebohan mereka memilih duduk di depan kelas. Namun, tiba-tiba matanya menangkap sosok Pak Rian selalu guru BK mereka yang berjalan ke arah kelasnya.

Rian dan Jendra langsung buru-buru masuk kelas, sebelum guru BK itu melihat mereka.

"WOY, ADA PAK RIAN LAGI KELILING, WOY!" teriak Renal membuat mereka langsung buru-buru membereskan kelas seperti semula.

Meja-meja yang tadi dipakai untuk panggung dadakan langsung mereka bereskan dengan pelan-pelan supaya tidak menimbulkan suara, sampah-sampah seperti kertas yang tadi mereka gunakan untuk nyawer, langsung di sapu dan di buang ke tempat sampah.

Sampai tiba-tiba Pak Rian melewati kelas mereka dan menatap tajam mereka, semuanya langsung berpura-pura sedang belajar dan menghafal. Setelah dirasa sosok Pak Rian sudah pergi jauh, barulah mereka bisa bernafas lega.

"Untungnya kita gak ketauan, kalau ketauan bisa abis ini," ucap Samuel sambil menyenderkan punggungnya pada kursi.

"Anjir pas Pak Rian lewat kelas, jantung gue plis, kaya disko!" ucap Luna sambil memegang dadanya dramatis.

"Sama cuy, pas Pak Rian lewat, bulu kuduk gue merinding!" sahut Nade.

"Udah kaya setan yang lewat ya, Nad?"

"Asli!"

Mereka harus berhati-hati jika ingin melakukan konser dadakan seperti ini lagi. Untungnya ada Renal dan Jendra yang jadi penjaga di depan, bayangin kalau gak ada? Bisa habis mereka di panggang sampai pulang.

"Mending bobo, yu? Lumayan, ada satu jam lagi sebelum pulang, nanti konsernya lanjut part 2 besok aja," ajak Sabi sesat, namun anehnya disetujui oleh semuanya.

Ya lumayan kan ya ada satu jam buat mereka tidur. Lagipula, setelah jam kosong ini mereka bakalan pulang, jadi aman-aman saja.

"Eh jangan lupa pintunya di kunci, gordennya juga di tutup biar gak ketahuan," ucap Sherly.

"Oh iya, bentar gue kunci dulu," ucap Jildan lalu mengunci pintu kelas.

Mereka lalu mulai mencari posisi untuk tidur. Semua anak lelaki tidur di tempat kosong sebelah kanan, lalu anak perempuan tidur di sebelah kiri.

[ ILUSTRASI ]

"Eh, Ma, Sekarang latihan kan?" tanya Luna pada Jia yang baru saja ingin memejamkan matanya.

"Iya sekarang latihan, Lun." jawab Jia.

"Luna, lo dari kemarin kayanya gak sabaran banget ya? Dari kemarin nanya nanya mulu," sahut Hanif yang bosan dengan pertanyaan dari Luna. Hampir tiap hari Luna bertanya kapan latihan, padahal jelas-jelas ekskul musik itu latihannya pada hari Rabu.

"Iya dong, gue gak sabar banget. Kenapa ya harus seminggu sekali? Padahal kan gue juga pengen latihan tiap hari."

"Buset, tiap hari? Kalau mau tiap hari, sekolah di sekolah khusus musik aja dah," ucap Juan.

"Jiwa Luna sudah menyatu dengan musik, makanya gak bisa jauh jauh, yakan Lun?"

"Betul banget! No music no life, man!"

"Ni misic ni lif min, iya deh iya," cibir Hanif sebal.

FYI: Ekstrakurikuler di SMANTRIYA ini memang kebanyakan di laksanakan seminggu sekali, karena saking banyaknya eskul. Yaa gak heran, orang jumlah murid murid nya aja bejibun.

Ini dia jadwal Ekstrakurikuler di SMANTRIYA:

Senin:  Debat [Indonesia, Inggris], Seni Teater

Selasa: Seni Lukis, Seni Tari [Dance, dan Tari tradisional]

Rabu: Seni Musik [Band, Hadroh, solo vocal, menggunakan alat musik, dan Paduan suara], Bola Basket

Kamis: Club bahasa [Inggris, Jepang, Mandarin, dan Korea], Bola Voli

Jumat: PMR, Karate

Sabtu: Paskibra, PKS, Pramuka

Minggu: Cheerleader, Futsal, Sispala

...🌷 🌷 🌷...

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, anak-anak yang memang mempunyai jadwal belajar tambahan di luar jam sekolah atau yang sering disebut Ekstrakurikuler, harus menunda jam pulang sore, mereka biasanya pulang pada pukul 18:00 - 20.00 sesuai dengan jadwal yang dijadwalkan oleh pelatih mereka.

Hari ini jadwalnya ekstrakurikuler seni musik dan bola basket. Karena hari ini ekskul Basket diliburkan, karena pelatihnya sedang ada urusan. Jadilah, hanya ekskul seni musik saja yang latihan hari ini.

Jia, Hanna, dan Luna berjalan ke ruangan musik dengan beriringan. Anak perempuan kelas mereka yang mengikuti ekskul musik memang hanya 3 orang saja, sedangkan anak cowo berjumlah lima orang. Diantaranya adalah: Haikal, Jendra, Sandi, Raden, dan Shaka.

Di ekstrakurikuler musik, mereka dibagi menjadi beberapa bagian, ada yang masuk Band, Solo vocal, Paduan suara, Hadroh, dan juga bermain alat musik, seperti biola, Cello, dan gitar.

Luna masuk ke dalam bernyanyi solo, Haikal, Raden, dan Jendra masuk ke dalam band, Jia bermain alat musik cello, Hanna bermain alat musik biola, Sandi bermain alat musik gitar, dan Shaka masuk ke dalam hadroh.

"Ji, suara gue tuh sebenarnya enak gak sih?" tanya Luna dengan tiba-tiba.

"Lun, lo pengen di hujat ya?" sindir Hanna.

"Bukan gitu, Na. Gue kadang suka insecure kalau lagi nyanyi, apalagi kalau denger suara orang lain, rasanya suara gue yang paling jelek," keluhnya.

Jia menepuk pundak Luna pelan, lalu berkata, "Dengerin, Lun. Insecure itu memang wajar, gue juga sering insecure ko kalau lagi main cello, tapi kalau kita lagi insecure, kita biasa liat kelebihan orang lain, dan koreksi kekurangan kita itu di bagian mananya, lalu kita bangkit lagi untuk menjadi lebih baik versi kita sendiri. Kita itu ditakdirkan dengan nasib yang berbeda-beda, lo liat orang lain hebat, lo juga hebat tapi dengan cara yang berbeda, lo bakalan bersinar dengan cara lo sendiri," Jia berucap dengan panjang lebar membuat Luna dan Hanna takjub.

"Lo emang gak salah jadi mama kelas kita, Ji." ucap Luna lalu memeluk Jia dan disusul oleh Hanna.

"Ihh apasi jangan peluk peluk, gelii!" Jia memberontak minta di lepaskan, tapi mereka malah mempererat pelukan itu, lalu mereka tertawa bersama.

...Aku gak bakalan bosan bosan mengingatkan kalian, jangan lupa tinggalkan jejak ya, seperti vote, komen, dan tambahkan ke favorit kalian ya😉🌷...

...Sampai ketemu di part selanjutnya 🌷...

...ִ ׄ ִ 𑑚╌─ִ─ׄ─╌ ꒰ To be continued ꒱ ╌─ׄ─۪─╌𑑚 ۪ ׄ ׄ...

1
deluxi☁
baguss
Diana (ig Diana_didi1324)
hai thor ceritanya menarik aku suka bacanya, aku baca sampai sini dulu ya yuk mampir juga dikaryaku
deluxi☁: terimakasih kakk sudah mampir🥰🥰 okeyy nanti aku mampir 🌷🌷
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!