Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Mama senang loh Wil, lihat kamu makan gak pilih - pilih dan kamu juga tetap bisa menjaga tubuh kamu , hebat loh " mama Raka memuji Wilona ia bahkan menawarkan Wilona untuk memesan lagi ,namun Wilona menolak nya ,bukan nya sudah kenyang, Wilona hanya merasa malu saja jika harus nambah.
"kak Wilona kalau masak mie ,telor nya harus dua terus pake sayur pake sosis" Jansen lagi - lagi mengadu .
"ish diam kamu yah ember bocor!" Wilona menyumpal mulut Jansen dengan pizza ,anak itu hanya tertawa karena berhasil menjahili Wilona.
Mama Raka selalu di buat tertawa oleh Wilona , ia sangat bersyukur bisa mengenal Wilona ,apalagi Wilona adalah kekasih dari putra sulung kesayangan nya.
"Wah ternyata lu orang kaya yah? Rumah lu gede amat " ucap Raya yang kagum dengan kediaman keluarga Raka yang begitu megah.
Raka mempersilahkan teman - teman nya untuk masuk ke dalam rumah ,mereka duduk di ruang TV untuk menghilangkan penat nya di perjalanan , mereka terjebak macet saat di perjalanan tadi.
"om sama tante pada kemana ?" tanya Wica.
"iya nih sepi banget rumah lu Raka " Hansen ikut berkomentar.
"gak tau nih ,gue kirim pesan juga belum di balas ,mungkin mereka ada urusan" jawab Raka yang sibuk membawa minuman untuk teman - teman nya.
"Wi bantu ambilin buah di kulkas , pasti mereka lapar juga kan" ucap Raka , Wica segera membantu Raka mengambil buah dan beberapa snack untuk mereka nikmati.
Wica juga izin untuk pergi ke kamar tamu untuk berganti baju , ia sudah seperti tuan rumah disini ,Raya ,Hansen dan juga Dimas yang ikut, berbisik - bisik ,mereka sangat memuji Wica yang berhasil mendekati Raka ,tak hanya Raka, Wica juga bisa se terbiasa ini berada di rumah Raka.
"udah siang nih , pulang yuk? Raka udah pulang kayak nya" Mama Raka bersiap untuk pulang.
"iya ma , Raka udah pulang tadi, ada ngasih kabar , mama duluan aja, Rumah belum beres paling sore ,Wilona sama Jansen disini dulu lagian ada pak supir kok"
Mama Wilona hanya tersenyum lalu menggandeng Wilona, ia memberi kode kepada Arka yang pandai untuk menggandeng Jansen menuju mobil mereka, sementara mobil Jansen mengikuti di belakang.
"ayo ikut aja , Nanti mama bilang ke mama Jansen kalian ikut ke rumah" Wilona hanya pasrah dan tak mungkin menolak ,ia juga tentu nya sangat senang jika di ajak ke rumah Raka.
Mama Jansen juga tak keberatan , ia malah berterimakasih karena mama Raka mau menampung anak nya.
..
"nah ini dia studio Dance pribadi gue, Ayo masuk" Raka membuka pintu studio nya ,seketika teman - teman nya kagum.
"nih jendela ini bisa di buka dan pemandangan nya langsung ke depan rumah " Wica membuka gorden dan memperlihatkan pemandangan bagian depan rumah Raka yang asri ,ada taman dan kolam renang.
"makin betah deh kita disini " ucap Dimas ,mengagumi keindahan rumah Raka.
"itu mobil tante yah Raka ? " Wica melihat sebuah mobil memasuki gerbang rumah.
"kalau yang itu mobil papa Raka pasti ?" tanya Raya yang melihat mobil lain ikut memasuki halaman Rumah dan memarkirkannya disana.
"bukan ah mungkin ada teman mama , yaudah kalian enjoy aja ,gue mau nemuin mama dulu yah" Raka turun karena penasaran siapa yang datang.
"Eh Wi sini deh, itu kakak nya Raka atau adik nya atau siapa , tuh cantik banget gila" Hansen melihat Wilona turun dari mobil bersama mama Raka, Wica segera menghampiri Hansen untuk melihat siapa yang di maksud Hansen.
Ia sedikit kesal melihat Wilona datang lagi ke rumah Raka, namun ia tak peduli karena kali ini Wica datang dengan ketiga teman nya.
"nanti juga kalian tahu kok " ucap Wica lalu ia mulai berdiri di depan cermin untuk menari.
"wah ajarin gue dong " Raya,Hansen dan Dimas yang tertarik langsung minta di ajarkan menari kepada Wica.
"hay ma, loh kok ada ayang juga ? Kenapa gak ngabarin kalau mau kesini?" Raka sangat antusias melihat kedatangan Wilona ke rumah nya.
"pantesan chat nya gak dibalas , ternyata lagi latihan Dance lagi yah sama Wica?" tanya Wilona yang melihat mobil Wica terparkir di halaman.
"Gak cuma Wica kok ih, ada teman sekelas Raka ma ikut main " jawab Raka yang sadar akan kecemburuan Wilona.
"loh tumben , berapa orang?" mama Raka bertanya karena selama Raka bersekolah mulai dari SD sampai sekarang tak pernah ada teman nya yang Raka bawa untuk bermain di rumah.
"Ada Wica , Raya ,Dimas sama Hansen, yuk ayang ikut aja sama aku di atas" jawab Raka seraya mengajak Wilona untuk bergabung bersama teman - teman nya.
"ikut aja Wil ,Jansen sama Arka mau mama ajak bikin kue karakter pasti mereka betah" mama Raka telah memberi izin , Raka menggandeng tangan Wilona dengan hati - hati mengajak nya bergabung.
"hay semua nya kenalin nih cewe gue Wilona " Raka langsung mengenalkan Wilona kepada teman - teman nya.
Semuanya diam ,terutama Raya yang shock , setau mereka Wica lah yang sedang dekat dengan Raka bahkan Wica tak pernah bercerita, mereka pun saling berkenalan dengan Wilona.
"Sini Wil ,Dance sama aku" Wica mengajak Wilona menari bersama ,Namun Wilona menolak nya dengan lembut dan sopan ia tak ahli dalam bidang ini ia tak mau dipermalukan di depan teman - teman Raka.
"lu gak pernah bilang udah punya pacar" protes Hansen kepada Raka.
"lu gak nanya" jawab Raka singkat.
"eh Wilona dari sekolah mana?" tanya Dimas,mereka sungguh penasaran dengan sosok Wilona yang terlihat sangat ramah dan berparas cantik, namun Raya tak tersenyum ia kini mengerti maksud Wica dan merasa kasihan pada Wica yang pasti sedang menahan rasa cemburunya , sepertinya Wilona datang saat Wica sedang berusaha mendekati Raka pikir Raya yang merupakan sahabat dekat Wica.
"Wilona udah gak sekolah dia satu tahun lebih tua dari kita" Raka membantu Wilona menjawab pertanyaan Dimas.
",oh kuliah dimana atau kerja ?" Hansen kali ini yang bertanya karena ia penasaran dengan Wilona ,ia tak pernah melihat Wilona sebelum nya.
"dia gak kuliah ,kalian lihat kan tadi ada dua anak kecil ,yang satu Arka adik nya Raka, yang satu Jansen teman sekolah Arka , nah Wilona tuh cuma pengasuh Jansen " celetuk Wica menjelaskan dengan detail siapa Wilona sambil masih menari.
Wilona yang mendengar nya hanya tersenyum, ia merasa di permalukan di depan teman - teman sekolah Raka dengan sebutan 'hanya seorang pengasuh ' yang di sebutkan oleh Wica.
"aku ke mama aja yah " Wilona Langsung pergi, ia berlari menuruni tangga,Raka mencoba menghentikan nya namun Wilona tak menggubris nya.
"ada apa sama lu Wi?" Raya menatap tajam ke arah Wica, begitu pun dengan Raka yang begitu marah mendengar ucapan Wica.