NovelToon NovelToon
Skandal Perawat Cantik

Skandal Perawat Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Selingkuh / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mahkota Pena

Mikayla adalah Perawat Gigi. Ia telah dikhianati oleh pacarnya sendiri yang berselingkuh dengan teman seangkatan perawat. Pacarnya adalah seorang anggota Polri. Namun cintanya kandas menjelang 2 tahun sebelum pernikahannya. Namun ia mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang bernama Zaki. Namun disamping itu ia ternyata telah dijodohkan oleh sepupunya yang juga menjadi anggota Polri. Apakah ia akan terus memperjuangkan cintanya dan kembali kepada Zaki, atau lebih memilih menikah dengan sepupunya?

ikuti kisah selanjutnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahkota Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Temani Aku Malam Ini

"Mika sudah malam, kamu tidur gih. Besok kamu ada acara nggak sama Zaki?" Tanya Ali yang masih saja membelai kepala Mika. Mika masih nyaman merebahkan kepalanya di paha besar milik Ali sembari mendengarkan musik kesukaannya. Posisi ini yang selalu dirindukan Mika, sedari kecil ia selalu diperhatikan dan disayang oleh Ali.

"Belum tahu, Aku belum mengantuk bang, abang tidur duluan saja kalau abang sudah mengantuk." Jawab Mika dengan posisi masih masih sama tanpa ada pergerakan.

Ali terus membelai rambut panjang hitam milik Mika.

"Aku juga belum mengantuk, terus kamu mau apa biar kamu cepat tidur?" Pinta Ali agar Mika segera terlelap karena waktu sudah menunjukan pukul dua belas malam.

"Abang bernyanyi buat aku." Wajah Mika akhirnya mendongak ke atas dengan senyum sumringah karena sudah lama sekali Ali tidak menyanyikan lagu untuknya.

Jujur saja suara Ali memang bagus, suara berat namun lembut.

Membuat Mika selalu nyaman ketika Ali sedang bernyanyi.

"Ya udah, tapi janji ya kalau sudah dinyanyikan, kamu langsung tidur. Soalnya kamu belum istirahat sama sekali. Nanti kamu jadi sakit."

"Iya abangku sayang, siaappp. Emmuuachhh" Mika seketika mengecup pipi milik Ali dan segera berpindah posisi menjadi rebahan diatas ranjang bukan lagi di paha Ali.

Ali hanya bisa menghela napasnya dengan perlahan. Ia kemudian menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang. Dengan tangan yang masih mengusap-usap lengan Mika.

Mulailah ia bernyanyi dengan mengeluarkan suara emasnya.

Tak butuh waktu lama, dalam waktu tiga puluh menit Ali bernyanyi untuk Mika, akhirnya gadis itu terlelap dengan wajah polos yang lucu dan menggemaskan.

Wajahnya bertumpu pada kedua tangannya yang melipat ia tekuk berada dibawah wajahnya.

Dengan posisi ini membuat pipi gembulnya menjadi bulat dan bibir mungilnya menumpuk menjadi satu seperti bunga yang sedang kuncup.

Melihat Mika sudah terlelap, Ali segera berhenti bernyanyi. Ia merasakan tenggorokan nya kering karena bernyanyi tanpa jeda.

Ia mengusap pucuk kepala Mika dan kemudian turun menuju dapur untuk mengambil minum.

Ia meminum dengan rakusnya.

Suasana rumah sudah sangat hening. Lampu terang sudah dipadamkan. Hanya lampu remang saja yang dinyalakan.

Mika menggeliat dan melihat sekitar ranjangnya sudah tidak ada Ali didekatnya.

Merasa tidurnya belum begitu nyenyak, ia segera mencari keberadaan Ali.

Ia kemudian keluar kamar dan celangak celinguk mencari sedang dimana Ali berada.

Ali masih saja menenggak air dingin yang ia ambil pada salah satu botol di kulkas.

Rupanya satu gelas belum cukup untuknya. Ia menuangkan kembali air pada gelas yang sama, dan meletakkan botol ke dalam kulkas kembali.

Ketika berbalik badan.

"Astaghfirullahalazim." Ali terkejut dengan jantung berdegup kencang.

Ia cukup shock mendapati Mika telah berdiri dibelakangnya tanpa ekspresi. Lampu remang-remang menambah suasana menjadi sedikit menyeramkan. Bulu kuduk Ali sedikit meremang. Ia ingin menyapa namun takut kalau makhluk yang di hadapannya itu bukan Mika, namun jin yang menyerupai Mika.

Ali sedikit memicingkan matanya untuk memastikan yang di hadapan nya itu Mika atau bukan.

Kemudian ia meletakkan gelas di meja dapur.

Ia segera mengambil posisi untuk menggelitik pinggang ramping milik Mika.

Sontak Mika menjerit karna kegelian karna pinggangnya digelitik dengan kencang oleh Ali.

"Awww... awwww.. geli bang, geli ahhh ampun." Mika memohon pada Ali untuk menghentikan aksinya.

"Nah kan, ngapain coba ngagetin begitu berdiri dengan muka datar macam hantu saja." Ali terkekeh dan melepaskan tangannya dari pinggang Mika.

"Kamu kenapa tinggalin aku? Aku kan belum pulas." Gerutu Mika dengan sewot.

"Kata siapa? Kamu sudah pulas Mika. Makanya kenapa aku berhenti menyanyi. Tenggorokan aku kering. Di kamar kamu nggak ada minuman, ya sudah aku turun ke dapur."

Jelas Ali pada Mika.

Suara geluduk menggelegar disusul lah suara rintikan air hujan yang telah membasahi bumi.

Berawal dengan rintikan halus namun lama kelamaan menjadi sangat deras.

"Ayo nyanyikan aku lagi." Ajak Mika sedikit merengek dengan menarik tangan Ali.

"Capek, ah." Jawab Ali singkat.

"Ya sudah kalau begitu, aku ngambek lagi sama abang." Mika segera membalikkan tubuhnya namun tangan Ali segera mencegahnya.

"Haduuhhh ya sudah, ya sudah ayooo." Ali membujuk Mika supaya ia tidak didiamkan kembali seperti tempo hari.

"Gendong."

Mika kenapa menjadi seperti bocah sih?

Segala minta gendong segala.

Ali merubah posisi dengan sedikit membungkuk untuk segera menggendong Mika dari belakang, namun rupanya bukan posisi itu yang diminta Mika pada Ali.

"Ngapain membungkuk? Tegap!" Perintah Mika pada Ali yang bingung dengan permintaan Mika.

Mika kemudian mendekati tubuh Ali. Menatapnya lekat. Ia segera mengalungkan tangannya pada leher belakang milik Ali.

Melihat pergerakan Mika yang seperti itu menjadi tanda tanya bagi Ali. Apa yang akan dilakukan Mika padanya. Tadi katanya minta ingin digendong.

"Siap ya bang." Mika memberikan aba-aba pada Ali.

Mika telah mengalungkan tangan ke leher Ali, dan Ali sudah merapatkan posisinya dan melingkarkan tangannya pada pinggang Mika.

Dalam hitungan detik langsung, HAP!

Mika segera menangkring ditubuh Ali dengan gendongan menghadap depan seperti anak kecil yang sedang digendong dalam dekapan.

"Ya Allah." Ucap Ali kemudian karna sontak ia terkejut Mika sudah mendekapnya dalam keadaan gendongan menghadapnya.

"Hahahaa, gendongnya seperti ini abangku sayang. Aku jadi bisa meletakkan kepalaku dipundak abang. Weekkk." Mika kemudian merapatkan gendongannya dan memeluk tubuh besar Ali.

"Ngomong atuh Mika, jangan ngagetin begini. Kalau nyungsep bagaimana?" Ali masih mematung dan mendekap tubuh mungil Mika.

"Hahaha sudah ayo naik ke kamar." Pinta Mika, kemudian Ali berjalan menaiki tangga sambil menggendong Mika seperti bocah kecil.

Sampai di kamar Ali segera merebahkan tubuh Mika, namun Mika tidak ingin lepas dari pelukannya.

"Lepas Mik, gimana kamu bisa tidurnya kalau begini?" Ucap Ali yang masih mendekap tubuh Mika.

"Aku mau tidur dengan posisi ini." Pinta Mika aneh-aneh saja.

"Terus aku gimana?" Jawab Ali tampak kebingungan, posisinya saat ini duduk dibibir ranjang dengan masih memangku Mika dalam pelukannya.

"Kamuuuu... Tidur disini. Temani aku malam ini ya abangku sayang." Mika meraba halus pipi Ali hingga bulu-bulu halusnya meremang.

"Kamu jangan mancing-mancing deh Mik." Ali menatap Mika dengan wajah yang mulai berubah, dari wajah bingung menjadi wajah penuh rangsangan. Sesekali ia menatap bibir mungil milik Mika. Bagaimana tidak terangsang, dengan posisi Mika menghadapnya, dengan sangat dekat hanya berbeda beberapa centi. Gunung kembar milik Mika pun sudah menempel dengan dada Ali.

Membuat dada Ali menjadi naik turun dengan napas yang sedikit sesak.

Mika semakin mempererat kalungan tangannya. Ia terus menatap iris mata milik Ali. Hingga menimbulkan getaran hebat pada jantung keduanya.

Diiringi suara petir saling sahut menyahut.

Hujan tampak semakin deras, seluruh penghuni rumah tampak tidur pulas. Kecuali Mika dan Ali yang masih terjaga, menjaga hati mereka dari serangan demi serangan.

Andai Ali bukan sepupunya mungkin sudah ia pacari sedari dulu.

Ehhhh... Tapi kan Mika dan Ali di jodohkan? Bisa saja mereka berpacaran dari sekarang. Atau lebih pastinya bisa menikah juga tidak ada larangannya.

Tapi.. Saat ini Mika masih berpacaran dengan Zaki, sedangkan Ali masih dengan Janice walau sering disakiti, namun tetap bertahan.

Tidak tahan lagi!

Ali segera mendekatkan wajahnya ke wajah halus Mika.

Ia mengecup bibir mungil Mika yang sejak tadi sudah ingin ia lahap dengan beringas. Namun Ali menahan dengan elegan. Dikecuplah bibir Mika secara singkat.

Tidak ada penolakan dari Mika. Mata Mika masih terus menatap mata Ali. Semakin larut semakin nafsunya membara.

Kali ini Mika yang mendekatkan wajahnya ke wajah Ali.

Entah ada angin apa, membuat Mika seberani itu mendekatkan wajahnya mendekati wajah Ali.

Biasanya Ali yang mendekatinya lebih dulu.

Mika mengecup bibir Ali, kemudian ia lumat secara halus. Sebagai pemula Mika cukup pandai untuk memainkan bibirnya. Walau hanya baru beberapa kali berciuman. Namun mampu membuat Ali terbelalak dengan tidak percaya bahwa kali ini Mika yang menyerangnya.

Mendapat serangan dari Mika, Ali segera membalas lumatan demi lumatan. Akhirnya ciuman mereka menjadi panas dan sangat liar. Ali merubah posisinya, ia membaringkan tubuh Mika dengan posisi ia masih berciuman.

Ali berada diatas tubuh Mika. Mika berada pada kungkungan tubuh Ali.

Ciuman Ali turun kebawah hingga ke leher Mika yang harum dengan wewangian yang membuat nafsu Ali semakin bergejolak.

Tanpa sadar, Mika menyentuh dengan usapan lembut pada tombak keperkasaan milik Ali dan meremasnya dengan gemas hingga mengeras ingin mencari kebebasan.

"Apa yang kamu lakukan Mika?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!