Dunia bernama Gaia, di penuhi hewan iblis yang di sebut sebagai Enigma. Manusia harus berjuang antara hidup dan mati untuk melawan kelompok Enigma yang melakukan Genosida. Tidak ada yang tau, sampai kapan kehancuran ini akan berakhir, dan sampai kapan manusia bisa bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DenEmma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22 - Orang Terpilih
Dirumah Dion, Anna dan lainnya pun di persilahkan masuk oleh Lisa. Karena ia menganggap Edo adalah seorang pahlawan baginya.
"Tidak kusangka kau menyelamatkan Lisa waktu itu." kata Anna.
"Aku sendiri sudah lupa. Karena waktu itu pikiranku hanya ingin membunuh Enigma dan menyelamatkan orang-orang yang masih bisa di selamatkan." sahut Edo.
"Hm, setidaknya kita masih bisa di terima disini." kata Anna.
May pun datang dengan membawa minuman untuk mereka.
"Silahkan."
"Terimakasih nyonya. Tidak perlu repot-repot." sahut Edo.
"Ah, tidak apa-apa. Justru aku harus minta maaf soal kejadian tadi. Ternyata anda sudah menyelamatkan Lisa saat tragedi di jembatan." kata May.
"Itu terjadi begitu saja Nyonya. dan memang sudah tugas kami menyelamatkan orang-orang." sahut Edo.
May pun duduk disamping Lisa.
"Jadi, ada urusan apa kalian mencari Dion.? " tanya May.
"Apa anda keluarganya.? " sahut Anna.
"Aku hanya temannya, karena kebetulan suamiku sedang pergi bersama Dion, jadi aku yang bertugas menjaga Lisa disini." jawab May.
"Ah begitu ya. Apa mereka masih lama.? " sahut Anna.
"Kami tidak tau. Mungkin ada sesuatu yang penting. Jadi kami tidak bisa menganggu mereka."
"Baiklah, kami minta ijin untuk menunggunya disini. Apa boleh.?" tanya Anna.
"Silahkan saja, tapi ini rumah milik Dion, jadi aku tidak bisa memutuskannya." sahut May.
"Kalau begitu, kami akan menunggu di tempat lain, kami tidak enak." sahut Anna.
"Kalau hanya menunggu, silahkan saja menunggu disini. Rumah ini juga milikku." kata Lisa.
"Apa boleh.? " sahut Anna.
"Uhm." sahut Lisa sambil menganggukkan kepalanya.
"Terimakasih Lisa." sahut Anna dengan tersenyum.
"Jadi, kenapa anggota Lance tidak di terima disini.? " tanya Laura yang penasaran.
"Em, itu karena tidak ada satu pun anggota Lance yang menyelamatkan desa ini. Mungkin sudah ratusan tahun, tidak ada Lance yang datang kemari. Apalagi kalian datang karena maksud lain, bukan untuk melindungi kami." jawab May.
"Ratusan tahun.?" sahut Edo dengan terkejut.
"Itu waktu yang lama." kata Laura.
"Mungkin kami tidak punya informasi tentang desa ini. Karena kami tersebar di seluruh negeri, jadi prioritas utama kami adalah tempat pemukiman yang sangat ramai seperti kota." kata Anna.
"Aku saja baru tau ada desa disini." kata Edo.
"Ya itulah alasan kami tidak menerima Lance disini. seolah-olah kalian tidak perduli dengan keselamatan kami." kata May.
Mereka semua pun langsung terdiam seribu bahasa.
"Semalam saja ada banyak Enigma yang menyerang kesini, tapi kalian tidak ada." sahut Lisa.
"Ha.? benarkah.?" sahut Anna dengan terkejut
"Ya, tapi semuanya sudah beres." sahut Lisa.
"Apa itu benar Lisa.? " sahut May yang juga terkejut.
"Itu benar bibi, ada puluhan ribu Enigma yang datang kesini."
"Jadi, bagaimana caranya kalian bisa selamat dari bahaya seperti itu.? " tanya May.
"Itu, aku tidak bisa mengatakannya." sahut Lisa yang menjaga rahasia tentang Dion dari para Lance.
"Jadi benar, efek kekuatan itu berasal dari sini. ternyata memang ada serangan Enigma dalam jumlah yang besar kemarin." kata Anna dalam hati.
....
Beberapa saat kemudian Dion dan lainnya pun sampai disana.
"Kita lanjutkan nanti malam Dion." kata Sin.
"Ah, kalian tidak perlu lagi bersembunyi di sana. Serahkan padaku soal Enigma. Aku pastikan kalian aman." kata Dion.
"Terimakasih Dion." sahut Morgan sambil menepuk pundaknya.
Dion hanya menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu, kami pamit dulu Dion." sahut Keisha. lalu mereka pun kemabli kerumah masing-masing.
"Sampai bertemu lagi Dion." sahut Luna.
"Em." sahut Dion
"Baiklah Dion, aku akan menemani mu kerumah." kata Kenta.
"Baik paman."
Mereka berdua pun berjalan kerumah Dion, lalu mereka melihat sebuah mobil mewah sedang parkir di depan rumah Dion.
"Apa kau punya tamu.?" tanya Kenta.
"Sialan, sepertinya mereka mengikuti ku sampai kesini." sahut Dion dengan kesal.
"Siapa Dion.? "
"Anggota Lance, mereka berusaha untuk merekrut ku. Padahal dari awal aku sudah menolaknya." kata Dion.
"Apa mereka tau tentang kekuatan mu.? Atau mungkin rahasia tentang buku Rachel.?" tanya Kenta.
"Tidak, mereka tidak tau. Hanya saja mereka menyadari kekuatan ku tidak biasa." kata Dion.
"Baiklah, kita bicarakan secara baik-baik didalam sana."
"Perasaan ku tidak enak." sahut Dion.
"Tenanglah Dion, semua bisa di bicarakan dengan baik-baik." kata Kenta.
"Hm, baiklah paman."
Mereka berdua pun masuk kedalam rumah yang sudah ada Anna dan lainnya sedang menunggunya.
"Kakak."
Mereka semua pun langsung menoleh ke arah Dion dan Kenta.
"Akhirnya muncul juga." sahut Anna
"Ada urusan apa kau datang kemari.? " tanya Dion.
"Tentu saja untuk memastikan sesuatu, apa kau ada waktu untuk kami.? " jawab Anna.
Dion pun hanya terdiam disana.
"Sebaiknya kau turuti saja mereka, aku akan menunggu disini." sahut Kenta.
"Tapi paman."
"Kau bilang mereka adalah anggota Lance kan.? Jika kau bisa mengakrabkan diri, kau bisa mendapatkan banyak bantuan." kata Kenta.
Dion pun hanya diam termenung disana.
"Jadi, apa kau bersedia. kami tidak akan lama disini." sahut Anna.
"Ikuti aku." sahut Dion dan langsung keluar rumahnya.
"Dia langsung pergi lagi, padahal aku ada disini, kenapa dia tidak menyapaku." sahut Lisa dengan kesal.
"Mereka ada urusan penting Lisa." sahut May.
"Hm" sahut Lisa sambil memalingkan wajahnya.
"Kalau begitu, kami undur diri dulu." sahut Anna dan langsung menyusul Dion bersama Edo dan Laura.
Kenta hanya melihat mereka semua dengan cemas.
"Apa terjadi sesuatu sayang.? " tanya May.
"Sepertinya Dion tidak suka dengan mereka. Aku tidak yakin, apa tujuan mereka yang sebenarnya. Bahkan mereka sampai datang kemari hanya untuk bertemu dengan Dion." sahut Kenta.
"Mungkin mereka akan merekrut Dion."
"Ah, Dion sudah bilang sebelumnya, tapi dia sudah menolaknya. Seharusnya mereka tidak mengejar Dion sampai kesini, gelagat mereka jadi mencurigakan." sahut Kenta.
....
Di sebuah tempat yang tidak jauh dari desa. Dion membawa mereka menuju tempat saat ia bertarung semalam. dan terdapat puluhan ribu mayat Enigma disana.
"Wah, apa ini. Ribuan mayat Enigma." sahut Edo yang terheran-heran.
"Seperti biasa, kau selalu memburu mereka tanpa sepengetahuan kami." kata Anna.
Dion pun langsung berhenti dari langkahnya.
"Apa aku harus melapor dulu sebelum membunuh mereka.?" sahut Dion.
"Bukan begitu, setidaknya beri tahu kami ada Enigma disini. Mungkin kami bisa membantumu." kata Anna.
"Hm, cukup basa-basi nya. Aku mengajak kalian kesini karena ingin menunjukkan mayat Enigma. Dan lain kali, jika ada mayat bertumpuk seperti ini, akulah yang membunuh mereka. Jadi, jangan mencariku lagi dan bertanya-tanya siapa yang membunuhnya." sahut Dion.
"Aku kesini bukan untuk melihat mayat Enigma. Dan aku juga tidak peduli dengan apa yang kau lakukan disini. Tapi kau bilang padaku, kembalilah jika aku membawa tawaran yang menarik untukmu." kata Anna.
"Hm.?" sahut Dion
"Ini adalah tawaran yang tidak akan di berikan ke sembarangan orang. Hanya orang tertentu yang akan mendapatkan tawaran special ini. Jika kau seorang Awakening yang mengerti tata aturan dunia, kau pasti tidak asing dengan nama Royal Union." kata Anna
"Apa maksudmu.? aku tidak tertarik dengan penguasa dunia." sahut Dion dengan serius.
"Kau masih menyela tawaran itu.? Hanya orang-orang bangsawan terpilih saja yang bisa menjadi bagian dari Royal Union. Dan statusnya sekarang bukan seorang bangsawan, ini adalah tawaran yang special." sahut Anna
Dion pun hanya terdiam sambil menelan ludah.