NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: tamat
Genre:CEO / Mafia / Roman-Angst Mafia / Pengasuh / Cintamanis / Duda / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Archiemorarty

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7. PERHATIAN

Liliana merawat Lucas semalaman, tak membiarkan dirinya diam demi kesembuhan bocah kecil tersebut. Beberapa kali ia mendapati Lucas menangis karena tidak nyaman akan dirinya yang sedang demam tinggi. Bahkan selalu ingin menempel pada Lili hingga tertidur di pangkuan atau gendongan gadis itu.

Ketika esoknya Lucas selesai sarapan dan meminum obat pemberian dari dokter pribadi keluarga Lorenzo, bocah itu tertidur pulas dengan demam yang telah turun.

"Kau terlihat sangat lelah, mungkin sebaiknya kau istirahat dan tidur untuk sekarang. Kau terjaga semalaman," ucap Rion yang sejak semalam pun tidak pergi dari sisi gadis itu maupun Lucas, membantu sebisa mungkin setiap kali sang gadis membutuhkan sesuatu.

Lili menangguk, ia memang butuh itu saat ini. Matanya telah berat hingga sulit untuk terbuka. Berhubung Lucas pun sedang pulas dalam dunia mimpi, mungkin tidak ada salahnya kalau ia juga tidur.

"Ada banyak kamar di sini, kau boleh menggunakannya untuk tidur," Rion berkata tanpa melepaskan pandangannya dari Lili.

"Boleh aku tidur di sini saja?" tanya Lili menunjuk sofa yang ia duduki di ruang tengah. Jujur sofa ini bahkan lebih empuk dibandingkan tempat tidurnya di rumah. Barang mahal memang tidak ada tandingannya, setidaknya itulah yang Lili pikirkan saat ini sambil mengusap sofa selembut beludru itu. Lagipula, ia malas untuk berjalan atau berpindah tempat. Matanya sudah sulit untuk terbuka sekarang, dan berjalan mungkin akan membuatnya memermalukan dirinya sendiri yang pasti berujung limbung atau menabrak.

"Silahkan. Akan kuambilkan selimut." Rion berjalan meninggalkan ruangan menuju ke ruangan lain untuk mengambil barang yang ia katakan tersebut.

Bantal sofa telah Lili siapkan sebagai penyangga kepala, menepuknya beberapa kali untuk mencari posisi terbaik ketika ia merebahkan diri.

Rion kembali dengan selimut di tangan, kemudian memberikannya kepada Lili.

"Terima kasih," ucap Lili saat ia menerima selimut tersebut.

Pria itu duduk di sofa satu dudukan sebelah sofa yang ditempati oleh Lili. Memerhatikan gadis itu yang merebahkan diri sambil menutupi tubuh dengan selimut. Tatapan Rion benar-benar lekat, melihat setiap gerakan gadis itu walau sekecil apa pun.

Bisa Rion lihat kalau Lili telah masuk dalam dunia mimpi. Ia mendengarkan napas stabil sang gadis, gerakan dadanya yang naik turun dengan irama serupa. Hingga kembali menatap wajah gadis tersebut, memerhatikan setiap lekuknya.

Rion bangun dari duduknya, berpindah tempat kini ke sisi sang gadis. Ia duduk di samping tubuh Lili yang tertidur. Terus menatap lekat gadis itu. Perlahan tangannya terangkat, mengelus lembut wajah sang gadis dengan begitu hati-hati agar tidak membangunkannya. Perlahan tangan pria tersebut berpindah ke rahang Lili dan turun ke leher gadis tersebut. Tangan itu kini melebar, memegang leher Lili seolah ingin mencekiknya. Kemudian menjauhkan tangan dari sang gadis.

"Kenapa aku tidak bisa melupakan tatapan itu? Tatapan marah dan tak senangmu direndahkan kemarin benar-benar menarik perhatianku. Makes me want to see how you cry and moan under me on bed, damn you Liliana. Bagaimana aku harus menghadapimu dengan tenang sekarang?" gumam Rion yang menatap Lili layaknya predator melihat mangsa. Pria itu sedang menahan diri sekarang, amat sangat menahan diri.

Rion memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Lebih lama lagi ia dekat dengan gadis itu maka akan bahaya bagi keduanya. Dan ia tidak ingin hal itu terjadi ketika ia tahu bagaimana anak semata wayang Rion begitu menyukai Lili. Menyakiti Lili maka sama saja menyakiti Lucas. Rion tidak ingin sampai gadis itu melarikan diri dan tidak lagi datang ke rumah ini hanya karena insting pria Rion yang tidak dapat ia tahan. Ia tidak gila sampai hal itu terjadi.

Ketika waktu sudah menunjukan pukul dua siang, perlahan Lili membuka mata, keluar dari dunia mimpi yang nyaman untuk kembali ke realita. Sepertinya ia telah tidur cukup lama.

Alis Lili bertaut ketika merasakan tubuhnya begitu berat dan tidak dapat bergerak sama sekali.

Saat kesadaran gadis itu sepenuhnya telah kembali, ia tersenyum geli ketika mendapati kalau bocah lima tahun yang ia rawat semalaman justru kini tidur di atas tubuh gadis itu dengan sangat nyenyak. Tangan kecilnya mencengkeram pakaian Lili yang menyatakan dengan jelas kalau Lucas tidak ingin pergi atau dipindahkan.

"Kau baik-baik saja? Lucas menangis mencarimu dan melihatmu tidur dia justru naik ke tubuhmu dan ikut tidur. Dia marah ketika kubilang harus pindah. Kau tidur cukup nyenyak tadi," jelas Rion yang duduk di sofa satu dudukan dekat dengan sofa yang ditiduri oleh Lili. Entah sejak kapan pria itu ada di sana.

"Kurasa aku baik-baik saja," jawab Lili, sedikit terkejut dengan kehadiran Rion di dekatnya.

"Kau lapar?" tanya Rion.

Lili mengangguk, ia bahkan belum makan sejak kemarin malam jika diingat. Melihat Lucas yang begitu menderita dengan demamnya membuat Lili tidak mampu memikirkan hal lain termasuk soal makanan dan mengisi perut.

"Aku ingin bertanya satu hal jika kau tidak keberatan," kata Rion seraya sedikit memajukan tubuhnya yang sebelumnya bersandar pada punggung sofa. Melihat gadis itu penuh penilaian.

"Silahkan."

"Kenapa kau begitu perhatian dengan Lucas padahal dia hanya orang asing untukmu. Kenapa kau begitu terlihat begitu sayang padanya?" tanya Rion, salah satu hal yang mengganggunya sejak awal hingga sampai menuduh gadis itu memanfaatkan Lucas untuk uang atau pun hal menguntungkan lainnya.

Dahi Lili mengerut mendengar pernyataan itu, terkesan pertanyaan bodoh untuk Lili. "Bagaimana mungkin ada orang yang tidak sayang dengan bocah menggemaskan ini? Lucas anak yang sopan, lembut, dan menyenangkan. Tidak suka tantrum seperti anak kecil pada umumnya. Bahkan terkadang ia justru ketakutan akan hal-hal kecil. Siapa pun yang melihatnya pasti akan memberikan perhatiannya untuk Lucas," jawab Lili.

Rion mendengus mendengar jawaban Lili, seakan tidak puas dengan jawaban sang gadis. Jawaban yang terlalu naif untuk seorang Rion yang telah melihat banyak orang dan sifat aslinya.

"Tidak semua orang menyukai anak-anak tidak peduli betapa menggemaskan atau baiknya anak itu. Bahkan orang yang melahirkannya pun meninggalkan Lucas. Orang yang mengasuhnya, wanita-wanita yang dekat denganku sebelumnya, semua membuat Lucas-ku dalam penderitaan. Bermuka dua dan hanya mencari keuntungan menggunakan Lucas, menyakiti anak tak berdosa ini baik fisik hingga mental," kata Rion dengan raut wajah murka ketika mengingat hal yang pernah ia dapati setahun lalu.

"Apa katamu?" Lili berusaha melihat Rion dengan jelas, namun sedikit sulit dengan posisi gadis itu yang tidak bisa bergerak karena Lucas di atas tubuhnya.

Rion menatap Lili dan berkata, "Lucas pernah menjadi korban kekerasan oleh wanita yang pernah dekat denganku. Dia berpura-pura baik kepada Lucas di depanku, tapi saat aku tidak ada dia melakukan kekerasan jika Lucas tantrum sedikit saja. Saat aku menyadarinya, Lucas telah berubah sikap menjadi anak yang pendiam dan penuh ketakutan. Setahun ini dia menghindari semua orang, lebih banyak diam. Bahkan aku tidak lagi mendengar tawanya. Karena itu, jika kau mendekati Lucas karena ada tujuan di baliknya. Kumohon, hentikan. Jangan buat Lucas lebih hancur lagi."

Ada ketidakpercayaan dalam netra Lili setelah mendengar apa yang terjadi pada Lucas. Membuat dugaan Lili sebelumnya terbukti benar, kalau semua ketakutan Lucas bahkan akan suara keras dan orang dewasa pastilah karena trauma. Bekas luka tak terlihat lebih menakutkan dibandingkan luka yang dapat dilihat mata.

"Sungguh, aku tidak memiliki niat apa pun. Aku menyukai anak kecil sejak dulu, mereka makhluk lemah yang harus dilindungi dan disayang. Bagiku melihat senyum dan tawa anak-anak seperti obat tenang dan kebahagiaan untukku. Melihat Lucas penuh ketakutan saat aku menemukannya di bawah hujan, sejak saat itu juga aku tidak bisa mengabaikannya," ujar Lili jujur.

Rion menatap Lili dengan pandangan jauh lebih lembut. Ia tahu kalau gadis ini tulus memberikan perhatiannya kepada Lucas, bahkan bisa dilihat dari Lucas yang menerima dan menempel pada Lili sampai seperti ini. Padahal Lucas tidak pernah dekat dengan siapa pun kecuali Rion. Bahkan kepada Dante yang merupakan orang kepercayaan Rion sekali pun, Lucas tidak mau dekat dengannya.

"Liliana Larossa?" panggil Rion,

"Ya?" sahut Lili.

"Kau dipecat," kata Rion menatap Lili dengan wajah datar.

"Hah?" respon Lili.

Dua kata dari pria itu membuat Lili membeku di tempat, bertanya pada dirinya apakah ia salah dengar atau tidak. Lili dipecat? Serius?!

1
Dinatha
Mafia Ohh mafia
Terluka karena ditembak 👉❌
Terluka terhimpit Rak-rak 👉✅
Jadi malah malu membacanya 😁😁😁. gaya Lo nggak asik Dante 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐧𝐠𝐞𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐀𝐱𝐥 𝐫𝐨𝐬𝐞 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐠𝐮 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐫𝐚𝐢𝐧 😭😭😍😍 𝐭𝐩 𝐬𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐮𝐥 𝐢𝐧 𝐰𝐡𝐢𝐭𝐞 😍😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐢𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐜𝐨𝐛 𝐧𝐦 𝐧𝐲𝐚, 𝐤𝐨𝐤 𝐚𝐪 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐝𝐞, 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐬𝐥𝐡 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫 🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐉𝐚𝐝𝐞 𝐲𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐦𝐫𝐤? 😊😊
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐤𝐞𝐫𝐞𝐧 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐩𝐚𝐬 😭😭😭
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐦𝐮 𝐡𝐫𝐬 𝐝𝐢𝐟𝐢𝐥𝐦𝐤𝐚𝐧😭😭😄😄😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐫𝐧𝐲𝐭 𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐮𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐭𝐚𝐦𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐚𝐤𝐚𝐡, 𝐛𝐤𝐧 𝐡𝐧𝐲 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐧𝐨𝐡𝐚 𝐭𝐫𝐧𝐲𝐭 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥, 𝐤𝐞𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐦𝐞𝐫𝐢𝐧𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐤𝐞𝐣𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐦 𝐣𝐠 𝐚𝐝𝐚 🤣🤣😡😡😡
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
😭😭😭😭
Dinatha
apakah Robert?🤔🤔🤔
Dinatha
wih.. namanya saja sudah iblis 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢, 𝐭𝐩 𝐤𝐥𝐨 𝐥𝐚𝐭𝐚𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐧𝐠 𝐚𝐬𝐚𝐥/𝐝𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡/𝐭𝐦𝐩𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐧𝐦 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐤 𝐢𝐭𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐧𝐲𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠, 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐧𝐲𝐚 😊😊😊𝐭𝐡𝐚𝐧𝐤𝐬 𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐦𝐮 𝐤𝐞𝐫𝐞𝐧
Archiemorarty: ikut seneng kalau readers juga seneng bacanya, makasih kak 🥰
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐡 𝐛𝐫𝐮 𝐧𝐞𝐦𝐮 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐮𝐬𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫 😊😊😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐨𝐤 𝐤𝐚𝐤 𝐨𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐬𝐮𝐤𝐬𝐞𝐬 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐝𝐠𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐲𝐚😊😊
total 2 replies
Dinatha
ahhh Thor
aku sudah berharap author mengangkat destinasi Indonesia sebagai tujuan liburan mereka dengan segenap kepuasan kuliner Nusantara
Dinatha
Thor
Daddy apa Ayah?🤔🤔🤔
Dinatha
mantap
crazy rich tidak malu bahkan dengan cara terhormat mengucapkan terimakasih kepada orang lain👍
Dinatha
Jangan dibandingkan dengan kepolisian Kanoha dong..
aku tersinggung..
Kanoha sih bandingannya inspektur Viday yg sekali tendan 20 orang lansung mental terpelanting puluhan meter 😁
Dinatha
wkwkwk... syarat yang berat bagi Roni. ehhh.. Rion..
menyangkut amanah Papa Mertua 😁
Bagaikan meminta Trump dari Amerika tersenyum ikhlas kepada presiden Mexico 🤣🤣
Cut shaliha
waduhh main cekik² aja ni orang /Gosh/
Dinatha
di paragraf ini banyak kata "pada" dan "Kepada" yang bikin bingung pembaca 😥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐢𝐲𝐚 𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐝𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚 𝐣𝐝 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐝𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 😭😭🤣🤣
total 1 replies
Ani Maryani
curiga 2 nantinya bakal cin deh anak nya udah gak mau d tinggal malah nempel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!