Jingga yang sedang patah hati karena di selingkuhi kekasihnya, menerima tantangan dari Mela sahabatnya. Mela memintanya untuk menikahi kakak sepupunya, yang seorang jomblo akut. Padahal sepupu Mela itu memiliki tampang yang lumayan ganteng, mirip dengan aktor top tanah air.
Bara Aditya memang cakep, tapi sayangnya terlalu dingin pada lawan jenis. Bukan tanpa sebab dia berkelakuan demikian, tapi demi menutupi hubungan yang tak biasa dengan sepupunya Mela.
Bara dan Mela adalah sepasang kekasih, tetapi hubungan mereka di tentang oleh keluarganya. Mereka sepakat mencari wanita, yang bersedia menjadi tameng keduanya. Pilihan jatuh pada Jingga, sahabat Mela sendiri.
Pada awalnya Bara menolak keras usulan kekasihnya, tetapi begitu bertemu dengan Jingga akhirnya dia setuju.
Yuk, ikuti terus keseruan kisah Jingga dan Bara dalam membina rumah tangga. Apakah rencana Mela berhasil, untuk melakukan affair dengan sepupunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 : Pengakuan Bara
Hari menjelang malam, sang surya memasuki peraduannya. Bintang-bintang mulai bertebaran di angkasa, bulan mengintip malu-malu dari balik awan. Terlihat sepasang sejoli tengah duduk berdua pada sebuah ayunan, yang berada di samping rumah. Mereka saling diam, tak satu pun yang ingin memulai percakapan. Hanya terdengar desir angin, diantara rimbunnya pohon mawar yang tengah berbunga. Harumnya tercium, sampai di mana mereka duduk.
Bara melingkarkan tangannya pada bahu Jingga, mengusap-usapnya dengan penuh kelembutan.
"Maafkan saya, yang jarang menghubungi mu" ucap Bara membuka obrolan. "Saya berbuat demikian, karena ingin secepatnya menyelesaikan pekerjaan."
"Saya sebenarnya capek menghadapi situasi seperti ini, ingin mengabaikan tapi hati menginginkan kebenaran" balas Jingga, menyandarkan kepalanya pada bahu kokoh suaminya. "Saya ingin tau, siapa yang mengirimkan foto-foto juga pesan misterius di ponsel?"
"Kenapa gak diabaikan saja?" tanyanya. "Pengirim pesan juga foto-foto itu hanya ingin membuat mu terluka, serta menyerang mental mu agar terpuruk."
"Tapi benarkan, pesan juga foto yang terkirim adalah bukti otentik."
"Saya gak akan menyangkal, semuanya benar adanya. Saya memang berada di pesta itu, karena Mela memintanya" aku Bara akhirnya. "Kejadiannya sewaktu Mela mengikuti pagelaran busana di hotel Hilton Kuala lumpur, sementara saya juga mengadakan pertemuan di sana. Kami bertemu gak sengaja, ketika selesai rapat salah satu kolega bisnis mengajak saya menghadiri pesta yang di selenggarakan pihak hotel. Mela yang waktu itu sendirian karena managernya tiba-tiba sakit, meminta saya menggantikan temannya tersebut."
"Kalian terlihat begitu mesra" gumam Jingga lirih. "Kenapa harus berpisah?" tanyanya, mendongak menatap wajah Bara.
"Kamu tau alasannya, baby" balas Bara, balik memandang istrinya.
"Ayok kita berpisah!" kata Jingga spontan.
"Enggak semudah itu, wifey! Perlu alasan kuat, untuk mengajukan gugatan cerai."
"Saya menyesal membantu kalian, jika jadinya begini."
"Tapi sebanding dengan cuan, yang akan kamu dapat. Kamu gak perlu susah-susah cari kerja, tinggal duduk manis maka uang mengalir dengan sendirinya" sindir Bara.
"Iya saya tau! Lalu saya akan mencari suami baru, yang jauh lebih kaya dari mu" timpalnya, menghayal. " lLebih banyak memberi dan tentunya lebih tampan daripada suami sebelumnya."
Bara menjentikkan jarinya di dahi Jingga gemas, yang membuat istrinya mengaduh kesal.
"Singkirkan pikiran kotor mu itu! Saya gak akan tinggal diam, melihat kamu terjerumus pada petualangan mencari lelaki di luaran sana."
"Ish, suka-suka saya dong" ucap Jingga, sembari mengelus dahinya. "Kita udah gak ada lagi ikatan, atau kamu mau balik lagi dengan saya!?"
"Saya belum memutuskan, untuk melepaskan mu."
"Kenapa bapak cinta banget sama saya?"
"Cinta akan datang, karena terbiasa bersama. Untuk apa saya susah payah menyelesaikan pekerjaan, dan mengambil penebangan pertama begitu istri merajuk. Itu sebagai pertanda, saya sudah ada sedikit perhatian sama kamu."
"Kalo care, kenapa saya di tempatkan di sini? Bukannya di penthouse mewah milik bapak. Saya punya suami kaya raya kata orang, tapi murah hati pada perempuan lain."
"Apa maksudmu berbicara begitu?" tanya Bara dengan dahi mengernyit heran. "Kamu gak suka tinggal di sini" lanjutnya heran. "Saya pikir, kamu senang di rumah ini."
"Saya lebih senang di kost-an sendiri, sedangkan di sini seperti selingkuhan yang di sembunyikan. Kata Davin, penthouse itu di tinggalin oleh Mela bersama pak Bara."
"Jangan sembarangan kalo ngomong, saya tinggal bersama kamu bukan dengannya."
"Bapak mau mengelak, padahal sepupunya sendiri yang bicara."
"Huh!" dengus Bara keras. "Kalo kamu tau, kami para sepupu saling bersaing untuk menjatuhkan satu sama lainnya. Mereka bersaing merebut hati kakek, demi mendapatkan posisi terhormat dalam perusahaan keluarga. Jika satu saat kamu ikut berkumpul bersama keluarga besar saya, maka di sana tak ubahnya medan perang. Saling sikut dan menjatuhkan tanpa rasa malu, meskipun itu di depan kakek" terangnya lugas. "Penthouse itu memang di diami oleh Mela, demi menunjang karirnya."
"Oh ya! Apa maksudnya dengan menunjang karir ?"
"Karena tempat tinggal saya berada dipusat kota, sehingga mempermudah akses untuk kemana pun pergi tanpa bersusah-susah terkena macet. Kalo kamu berminat, kita dapat tinggal di sana..."
"Nope! Saya gak mau tinggal bareng selingkuhan suami."
"Please deh Jingga, Mela sepupu saya, tentu dia senang bila kita tinggal bersama. Camkan dalam otak mu yang kecil, jangan memulai keributan. Mela masalalu saya, sementara kamu adalah perempuan yang mana saya ingin berbagi suka maupun duka."
"Kamu yang senang, saya gak!" seru Jingga, sembari menyilangkan ke dua tangannya di dada. Dengan wajah cemberut dan pipi yang menggembung, tingkahnya mirip anak remaja yang sedang marah. "Kenapa senyum-senyum?" tanyanya berang, ketika mendapati suaminya hanya tersenyum sembari mempermainkan anak rambutnya.
"Kamu lucu, kalo lagi cemburu" jawab Bara, menatap lekat istrinya. "Saya lelah dan ingin tidur, bisakah kita beristirahat?"
"Hanya istirahat, bukan yang lain kan!"
"Kenapa sih, kamu bawaannya netting?"
"Habis pak tua ini, punya beribu alasan untuk menyentuh saya."
"Kamu istri saya, wajib hukumnya menyenangkan suami."
"Ya...ya ya, pak suami memang selalu benar."
Jingga membiarkan tubuhnya di peluk suaminya, ketika memasuki rumah. Ia hanya ingin memanfaatkan waktu yang hanya sebentar, untuk mengukir kenangan bersama Bara. Jingga sadar hati suaminya milik sahabatnya, sementara ia hanya mampu memeluk tubuhnya. Menatap wajah tampannya, serta senyum yang memikat. Sentuhan hangat juga belaian tangannya, mampu membuatnya mabuk kepayang.
Waktu satu tahun tentunya tak akan lama, ia hanya ingin memanfaatkan momen-momen berharga bersama suaminya.
Seperti biasa Bara akan langsung menyerangnya, ketika mereka sedang berduaan. Apakah bercinta dengannya begitu memuaskan? Sehingga tak ada waktu terbuang, bila bersama. Bara mampu membangkitkan gairah tersembunyi yang di miliknya, ia seperti jalang haus sentuhan. Mampu menyentuh titik-titik sensitif di tubuhnya, dan menyalakan api kerinduan. Apakah Bara juga sama liar dan kuat bila bersama Mela? Satu pertanyaan itu kadang melintas di otaknya, tapi segera di tepisnya.
Jingga menatap wajah Bara yang bernafsu, semakin terlihat jantan dengan peluh membanjiri sekujur tubuhnya. Mereka saling menari dalam irama yang sama, mengejar kenikmatan tertinggi dari bersatunya dua tubuh dalam satu jiwa.
Bara memeluk tubuhnya erat, menciumi seluruh permukaan wajahnya dan di tutup dengan ucapan terimakasih di telinga Jingga Itulah satu hal yang paling di sukainya dari lelaki yang jadi suaminya, entah nanti ia mampu memiliki pria sehangat dan seseksi Bara Aditya. Tapi setidaknya, ia pernah merasakan di cintai dan juga di inginkan.
Tertidur pulas setelah lelah bercinta, adalah kebiasaan Bara yang sudah di hafalnya. Sementara, ia menatap wajah yang mungkin nanti di rindukannya. Mengukir kenangan akan indahnya ketika bersama, dan mungkin tak akan pernah lagi kembali.
... ****...
Lanjut ka thor ttp Cumangat 💪
Lanjut Ka Author jangan patah semangat..
Lanjut ka n ttp semangat 💪
kasian Jingga dah di hianati pacar sekarang suami'y
Lanjut Ka Author ttp semangat 💪
I like❤👍
menurut aku nie novel sangat bagus... aku suka tokoh Jingga yg tegas tak banyak drama kumenangis membayangkan...🤣ini mah berbeda tak sperti kbanyakan novel" lain yang hobi mainkan air mata..
Semangat Ka author moga success🏆💪
Sama Laki'y jga kaya punya rencana tidak baik..
Lanjut ka....
Lanjut ka Author ttp semangat