NovelToon NovelToon
Misteri Desa Bapak Mertua

Misteri Desa Bapak Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Matabatin / Mata Batin / Kutukan / Tumbal / Peramal
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

"kita kenapa sih milih eksplor ke desa plosok?" tanya maya.

"aduh lo bego apa gimana sih, kita kan jual konten horor misteri. ya kita harus pergi ke desa desa yang plosok dan terbelakang lah. mikir bloon," maki saki.

"diem diem, jadi kita ber empat ini fix ya pergi ke desa pancuran di kaki gunung kawi. Ada yang keberatan gak?"

.....

"lo yakin itu manusia? kenapa bungkuk begitu? dagu sama lutut aja sejajar anjir!"

"jangan ngomong kasar disini, bego lu," maki sintia.

"sorry sorry gue lupa,"

.....

"woy woy saki kesurupan anjir pasti gara gara ngomong kasar dia!" teriak sintia.

"lah lo barusan?"

"omg!!!! gak gak gue gak sengaja," teriak sintia histeris.

....

"gue mau pulang, gue mau pergi dari sini," tangis maya sambil bersembunyi di balik pohon beringin.

selengkapnya>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 27

Sorenya, arya datang ke rumah mbok indri membawa beras dan beberapa ubi. Ia tau betul jika maya sangat suka dengan ubi, "assalamualaikum mbok,"

"Akhirnya dateng, kamu dari mana?" tanya mbok indri.

"Dari rumah to mbok, tadi di sawah kayak biasa... Kenapa?"

"Kamu tunggu disini ya,"

Arya menurut saja, ia menaruh beras dan ubi yang ia bawa ke tempatnya. Selepasnya, ia menyalakan api dan duduk di depan tungku untuk menunggu mbok indri.

Di ruang tamu, mbok indri segera menyuruh saqi dan maya untuk pergi ke rumah pak imam untuk membeli cobek.

"Sana, beli yang batu tapi yang kecil aja buat bikin sambel," pinta mbok indri sambil memberikan uang dua puluh ribu.

"Lah segini cukup mbok?" tanya saqi.

"Cukup itu kan yang kecil aja,"

"Kan bisa saqi sendiri mbok, aku males deh mau hujan juga," ucap maya ingin menolak.

"Ayo lah may, lo gak mau lihat tempat kerja gue? siangnya lo kan harus anterin makan ke gue,"

"Yaudah gue ambil payung dulu takut hujan," maya yang ingin berjalan kebelakang langsung di cegat saqi, "Ini ada payung, satu aja buat berdua,"

"Oh yaudah ayo, berangkat dulu ya mbok," pamit maya.

"Iya hati hati," setelah dirasa cukup jauh maya dan saqi meninggalkan rumah, mbok indri segera kebelakang untuk menemui Arya.

"Kenapa mbok? Maya mana?"

"Maya sama saqi lagi pergi, lagi ke rumah imam,"

"Oh... Ada apa mbok? Penting ya?" tanya arya penasaran.

"Iya, jadi tadi mala kesini... Katanya bapakmu jodohin kamu sama mala, kamu mau?" tanya mbok Indri.

"Loh sebentar mbok, aku kok gak tau?"

"Ya memang, bapakmu gak berani mungkin mau ngomong sama kamu. Jadi dia ngomong ke nirmala, nirmala yang minta mbok buat nyampein berita ini ke kamu. Gimana? Kamu mau? Usia mu ini kan udah saatnya menikah, kamu siap menikah?" tanya mbok indri hati hati.

"Aduh mbok, aku kalau cuma nikah ya siap... Gak ada yang aku khawatirkan, tapi kok aku rasanya... Aku rasanya gak setuju sama perjodohan ini,"

"Kenapa? Kamu ada calon lain?" pancing mbok indri.

"Ha...? Belum tau sih mbok, kalau pun aku punya belum tentu orangnya mau. Tapi kayaknya aku gak bisa kalau harus nurutin bapak buat nikah sama mala, aku dari dulu nganggep mala itu kaya adikku sendiri. Makannya aku sering jenguk kesana, bukan karena ada niat mau nikahin dia mbok,"

"Lho bisa aja mala nganggep kamu calon suami yang baik karena kamu sering jenguk keadaannya,"

Arya tersenyum kecut, "Kalaupun disalah pahami, aku tetep akan nolak mbok,"

"Kenapa? Kamu gak mau nikah? Atau kenapa? Coba ngomong sama mbok, bapakmu itu orangnya gak mudah di bujuk jadi kalau kamu nolak dan gak jelas... Mbok gak bisa bantu banyak, kalau kamu ada suka orang lain coba ngomong sama mbok siapa orangnya. Biar mbok bisa sampaikan ke bapakmu,"

"Aku sebenarnya suka sama maya mbok, dari awal ketemu aku udah langsung suka. Makannya waktu mereka mau pergi aku rasanya sedih, untungnya gak jadi karena maya di serang bisma. Waktu itu aku kasihan, marah dan emosi tapi sebenarnya aku juga seneng karena maya nunda kepulangannya," jelas arya.

"Sudah tak batin, pasti awakmu tresno karo maya... Kalau begitu, ada niatan hatimu untuk meminang maya?"

"Ya pasti ada to mbok, tapi aku takut mau ngomong sama maya. Sebentar lagi mungkin aku ngomong sama maya,"

"Nunggu apa? Nunggu maya di lamar orang lain? Kamu tau kan kalau lutfi anaknya pak kades lagi cari calon istri? Kamu gak takut kalau dia suka sama maya? Maya itu cantik pasti banyak yang suka..." mbok indri memukul punggung arya beberapa kali, "Kalau terlambat jangan kecewa sama maya,"

"Iya mbok, gak akan... habis ini aku ngomong sama maya,"

......................

Setelah memilih cobek, maya setuju untuk mengambil cobek kecil yang diameternya hanya 15cm.

"Bagus kan?" tanya maya.

"Bagus itu aja, berapa pak ini?"

"yang itu delapan belas ribu aja, eh mas... Besok angkat angkat batu loh ya, kuat kan?" tanya pak imam.

"Kuat lah pak,"

"Besok jangan dateng kesiangan loh ya pokoknya... Dateng atau pulang gak boleh telat,"

"Siap pak bos, besok aku dateng subuh," kekeh saqi.

"Yowes itu di bawa pulang,"

Saqi dan maya segera membawa cobek itu pulang, mereka berbagi payung karena gerimis.

"Ini pak kapurnya," ucap lutfi sambil memberikan sekotak kapur yang biasa di gunakan untuk menggambar sketsa cobek.

"Oh ya makasih mas, bapak sudah balik dari kota ya?"

"Iya pak baru aja pulang, makannya ini saya anter sekarang biar gak lupa,"

"Ohh ya ya, nanti uangnya tak kasih ke bapak..."

"Itu siapa pak?" tanya Lutfi sambil menunjuk punggu maya yang masih terlihat di pandangan mata keduanya.

"Oh itu anak kota, naya? Maya? apa siapa tadi namanya,"

"Ohh yang tinggal di rumah mbok indri itu ya pak?"

"Iya, tapi katanya yang satu udah meninggal gara gara ngotot pulang,"

"Lohh iya to pak? Aku gak tau kok an ya..."

"Ya sampean kan sibuk to mas, lagipula beritanya cuma sayup sayup soalnya tiap ada yang ngomongin dia sama almarhum darjo pasti di datengin,"

"Lah sampean ngomongin..."

"Alah aku udah biasa di datengin mereka, tadi malam juga mereka dateng... Hampir tiap hari mereka dateng minta tolong, apa yang mau di tolongin? udah mati kok," ucap pak imam cuek.

"Gak coba tanya tetua kampung pak?" tanya Lutfi.

"Ya kapan kapan kalau lega, aku gak ada waktu kalau mau ke rumah simbah. Jauh ke dalem hutan, mobil gak bisa masuk, kalau naik sepeda aku capek,"

"Ealahh, ya sudah pak saya pulang dulu," pamit lutfi.

"Ya mas hati hati,"

Darjo dan sintia sudah di anggap sandah oleh warga kampung, sandah adalah arwah yang tidak di terima bumi. Tiap kali ada orang yang membicarakan mereka pasti akan di datangi, ciri ciri kemunculan sandah biasanya di awali dengan suara tangisan sintia yang meminta tolong untuk di pisahkan dari darjo.

Sampai sekarang pak imam tak tau kenapa arwah sintia bisa melekat pada darjo, padahal sebelumnya tak ada hubungan apa apa di antra keduanya. Ia kerap di datangi karena pak imam memang selalu sengaja membicarakan mereka, ia ingin tahu dan merasa gelisah dengan teka teki di baliknya. Tiap kali di datangi sandah, pak imam selalu berusaha menanyakan apa yang terjadi pada sintia dengan gagah berani. Namun istrinya selalu menemukannya dalam keadaan pingsan.

Pak imam memang kadang takut, namun ia tak mau berhenti membicarakan sintia dan darjo. Ia selalu menantang sandah walaupun akhirnya ia selalu pingsan karena ketakutan.

1
cici cici
bagus bagus
Bunda Silvia
Lanjutkan tapi kali bisa bahasanya jangan kasar aq jadi ketularan ✌🏻
Sulianto
seru ni KK q suka bnget ceritax
rucee
Loh kok Arya mau nikah Maya nya gimana😭😭
okiikk_art
baca juga dong cerita karya ku, mampir aja bolehh judulnya "jejak legenda"
rucee
nikahin ar Maya ar
Komangparwati
maksud nya tangn sintia buntung? walah ap yg terjdi y dngn parel dn sintia
Adinda Wahyuni
semangat thorr
Bunda Silvia
pasti maya malu banget sama arya karena saqi buka kartu 😅😅😅😅
rucee
semoga arya gaada maksud apa apa sama Maya dan jodoh
rucee
Tapi kan udah dipasung
rucee
Apa itu Bisma ya?
Erna Wati
jangan jangan Sintia yg buka
rucee
Semoga arya&Maya jodoh
rucee
lanjut thorr
rucee
baguss ceritaa nyaa seruu jugaa
Komangparwati
ngeri ngeri sedp nie.. lnjit thor
Bunda Silvia
haaaaah baru dateng udah di cap buat jadi tumbal ?
Andriani
wih kok gitu
Komangparwati
wah seru nie kyk nya lnjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!