3D1M - Dua Dewa Dunia Modern
Negara Zizilia, kota Bintang.
Terlihat pemuda berumur 18 tahun nampak berjalan keluar dari tempatnya menimba ilmu selama tiga tahun belakangan itu.
Dimana pemuda tersebut nampak berjalan kaki menyusuri jalanan luas kota tempatnya berada itu tanpa ada satupun sosok yang menemaninya.
Karena memang semenjak dia menginjakkan kaki di kota itu untuk menimba ilmu tiga tahun yang lalu.
Tidak ada satupun teman yang benar benar bisa dia percayai untuk di jadikan sebagai temannya.
Karena orang orang yang mendekatinya selama ini hanya ingin memanfaatkan kejeniusannya itu untuk kepentingan pribadi mereka.
Contohnya seperti yang terjadi saat ini, saat masa pendidikan 3 tahunnya itu berakhir.
Orang orang yang dulunya selalu menempel padanya itu langsung menghilang bak di telan bumi.
Dan itu terlihat dengan jelas setelah acara kelulusan sebelumnya itu selesai. Dimana mereka itu kembali memberikan tatapan meremehkan seperti saat pertemuan mereka untuk pertama kalinya tiga tahun yang lalu.
Karena memang rata rata mereka itu merupakan orang orang yang terlahir dari keluarga berada di kota tersebut
Sementara untuk dirinya merupakan pemuda biasa yang merantau ke kota tersebut hanya bermodalkan tekad dan kejeniusan otaknya.
Sebab untuk status keluarganya berasal dari kalangan bawah yang bahkan tinggal di desa terpencil yang terletak di kedalaman hutan yang sangat jauh dari kota tersebut.
....
"Tin....Tin....Tin."
Sepanjang perjalanannya, hanya ada bunyi klakson kendaraan yang berlalu lalang di jalanan besar itu yang menjadi temannya.
Hingga kemudian, setelah melakukan perjalanan panjang sebelumnya. Sosoknya pun sampai juga di kontrakan kecilnya yang tersembunyi di gang kumuh yang ada di pinggiran kota tempatnya berada itu.
Karena memang ditempat seperti itulah dia bisa mendapatkan tempat tinggal yang cocok dengan keadaannya itu.
...
"Ayah, Ibu dan juga kau adik, bagaimana kabar kalian di sana,?"
Ucap pemuda itu sendu.
Dimana saat ini dia sudah berada di dalam kontrakan kecilnya itu seraya memandangi foto keluarga yang berisikan 4 orang di dalamnya.
Kemudian setelah puas memandangi foto itu, pemuda tersebut terlihat memasukkan kembali foto itu kedalam tas usang miliknya.
Tak sampai disana saja, diapun kemudian juga membongkar lemari kecilnya itu untuk mengeluarkan semua pakaian miliknya untuk juga di masukkan kedalam tasnya itu.
Karena rencananya hari ini dia akan kembali ke kampung halamannya untuk kembali berkumpul bersama keluarganya.
Karena dia tidak mungkin bisa lagi melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya dengan keadaannya yang seperti itu.
Apalagi jika dia ingin melakukan itu tak cukup hanya dengan memiliki kepintaran saja, melainkan dia juga harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk menopang impiannya itu.
Sebab jika dia benar benar ingin melakukannya, dia harus pergi menuju kota yang lebih besar dari kota tempatnya menimba ilmu selama tiga tahun sebelumnya itu.
Karena disanalah dia baru bisa menemukan tempat tersebut, karena di kota tempatnya berada saat ini masih belum ada.
Dan itu jelas sangat mustahil untuk di lakukan oleh anak yang berasal dari tempat terpencil sepertinya.
Karena dia sadar jika tantangan yang akan di hadapinya akan jauh lebih berat di bandingkan dengan apa yang telah dia alaminya selama tiga tahun sebelumnya itu.
Oleh karena itu pemuda tampan berusia 18 tahun itu pun harus rela melepaskan cita citanya itu demi tidak membuat keluarganya lebih menderita lagi hanya karena untuk mewujudkan keinginannya itu.
Sebab untuk dirinya pergi ke tempatnya berada saat ini pun mereka harus mengorbankan banyak hal untuknya, termasuk pendidikan adiknya. Yang juga harus terhenti di tengah jalan karena kedua orang tuanya tidak sanggup jika harus membiayai keduanya.
....
Desa bulan jatuh.
Merupakan desa kecil yang sangat jauh dari keramaian. Karena letaknya yang sangat tersembunyi dari wilayah luar.
Dan alasan mengapa desa itu memiliki nama tersebut karena di setiap malam bulan purnama, desa tersebut akan seperti siang hari.
Karena cahaya bulan langsung jatuh ke desa tersebut bak senter besar yang sengaja di arahkan langsung ke sana.
Mungkin karena desa tersebut di keliling oleh rimbunnya pepohonan besar, sehingga desa tersebut akan terlihat sangat terang karena sekeliling desa itu cahaya bulan tidak bisa menembus pepohonan besar itu, hingga mengakibatkan hanya desa tersebut lah yang akan bercahaya sendirian di kala tempat yang lainnya gelap gulita.
.
.
.
Kembali ke cerita.
Terlihat satu keluarga yang beranggotakan 3 orang tengah mengobrol di depan rumah kecil yang menjadi tempat tinggal mereka itu.
"Ayah, Ibu, ini sudah tiga tahun sejak kepergian kakak ke saat itu. Apakah itu artinya kakak akan segera pulang untuk kembali berkumpul bersama kita?"
Tanya pemuda tampan berusia 15 tahun pada kedua orang tuanya yang kini duduk di depannya dengan ekspresi wajahnya yang menyiratkan kerinduan akan sosok yang di bicarakan nya itu.
"Kamu benar sayang, tahun ini seharusnya kakak mu itu akan kembali untuk berkumpul Kembali bersama dengan kita."
Jawab wanita cantik yang merupakan ibu dari pemuda sebelumnya itu dengan senyum yang terlihat terbit di bibirnya.
Namum di balik senyum itu, tersimpan kesedihan yang sangat mendalam di hatinya saat memikirkan sosok yang di bicarakan nya itu.
Sebab karena ketidakmampuannya sebagai orang tua, putra tertuanya itu harus menderita sendirian di luar sana selama tiga tahun belakangan ini.
Bahkan setelah 3 tahun berjuang sendiri di luar sana, putranya itu harus rela kembali untuk tinggal bersama mereka karena mereka tidak mampu membiayai lagi pendidikannya jika harus melanjutkan lagi ke jenjang selanjutnya.
Sementara itu di sisi lain.
Melihat perubahan ekspresi dari wanita yang di cintai nya itu, membuat sosok pria tampan berusia 40 tahun an yang duduk di samping wanita cantik itupun langsung menarik sosoknya kedalaman pelukannya.
Membuat pemuda tampan yang melihat apa yang tengah di lakukan oleh kedua orang tuanya itupun hanya bisa berdecak kesal di buatnya.
Karena kedua orang tuanya itu setiap harinya akan selalu melakukan hal seperti itu tanpa memperdulikan keberadaannya.
Kemudian karena tidak mau terus terusan menjadi obat nyamuk untuk kedua orang tuanya itu, pemuda berusia 15 tahun itu langsung bangkit dari duduknya sebelum kemudian berpamitan kepada kedua orang tuanya itu untuk menjelajahi hutan yang tak jauh dari desanya itu.
Dengan alasan dia ingin berburu kelinci untuk di jadikan hidangan untuk menyambut kedatangan kakaknya nantinya.
Kemudian tanpa menunggu respon dari kedua orang tuanya yang masih dalam posisi berpelukan itu, dia pun langsung bergerak menuju tempatnya menyimpan peralatan berburunya sebelum kemudian sosoknya terlihat mulai menjauh dari rumah itu untuk menuju hutan yang di maksud olehnya itu.
Sedangkan untuk kedua orang yang masih saja berpelukan itu hanya bisa tersenyum kecil di bibirnya saat melihat kepergian putra bungsunya itu.
Karena hal itu bukan lagi hal baru untuk mereka lihat.
Alhasil mereka pun tidak keberatan apalagi melarang apa yang akan di lakukan putranya itu.
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
zevs
izin maraton thor . . .
2024-12-03
0
hendra
keren
2024-12-03
0