NovelToon NovelToon
Kutukan Cinta Gadis Desa

Kutukan Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Spiritual / Cinta Seiring Waktu / Mengubah sejarah / Keluarga / Kutukan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Putri_uncu

Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya

harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik

namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri

hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti

cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 1

kring......kring

Alarm berdering terus menerus mengusik tidur lelap yang baru saja dirasakan oleh Daren

"Den daren, den semua orang sudah menunggu di bawah den!" suara panggilan dari balik pintu yang menggelegar menghancurkan mimpi yang akan dilanjutkannya

teh encum adalah orang yang yang ditugaskan setiap hari membangunkan daren wistara darma karena suaranya yang luar biasa menembus langit ke tujuh

"ampun teh, saya baru tidur bilang yang lain nanti saya menyusul" daren menutup telinganya dengan bantal dan masih enggan untuk beranjak

Dor....dor...dor

Pantang menyerah teh encum tetap berjuang mengalahkan rasa malas tuan mudanya yang terlalu sering pulang larut dan tak tidur tepat waktu

"iya.... Iya sabar!" daren akhirnya pasrah sebelum pintu kamarnya jebol oleh kekuatan teh encum

"sudah di tunggu yang lain untuk sarapan den, kasihan loh tuan besar sama nyonya besar kelaparan gara-gara aden" teh encum meninggalkan kamar daren dengan tersenyum karena tugas utamanya sudah berhasil dia lakukan

"bawel!" ucap daren dengan kesal lalu membuntuti teh encum menuju meja makan

"selamat pagi semua, hehe maaf kesiangan" daren tanpa rasa malu dengan wajah kusut belum cuci muka ataupun sikat gigi duduk bersama dengan anggota keluarga yang sudah sangat rapih dan siap untuk bekerja

"ayo makan!" ucap kakek tamrin yang menjadi kepala keluarga tertua dan ditakuti oleh anggota keluarga yang lain

semua patuh dan membuka piring masing-masing untuk sarapan

"nenek mau makan apa biar daren siapkan?" tanya daren yang menjadi cucu kesayangan sang nenek karena bertingkah sangat manja dan dimanjakan oleh kakek dan neneknya

"nenek minum jus saja, kamu makanlah yang banyak biar sehat dan makin pintar seperti kakakmu" ucap nenek irma sambil menunjuk kearah Arsen yang tak banyak bicara dan penuh rahasia

"dia bukan pintar nek, dia pekerja keras iya kan kak" daren mengajak sang kakak becanda meski tanggapannya seperti biasa hanya dehaman atau senyuman sinis saja yang ditunjukan oleh arsen

"Mulai minggu depan kamu harus belajar dengan kakakmu dan ikut ke kantor, tiap hari hanya kelayapan saja ngga ada guna!" ucap pak hanung pada daren yang memang sulit sekali untuk serius bahkan menjadi dewasa

"kalau sudah ada kakek, papa dan kakak yang kerja, lalu siapa yang akan menikmati hasilnya jika bukan daren iya kan ma?" daren mengedipkan sebelah matanya pada sang mama

"sudah-sudah! Selesaikan sarapan kalian daren hari ini temani kakek jalan-jalan ke kebun baru" ucap kakak tamrin

"oh iya arsen, minggu depan joana akan pulang ke indonesia dan keluarganya minta kita adakan makan malam keluarga, kamu kosongkan jadwal ya" ucap kakek tamrin

"baik kek, akan arsen kosongkan jadwal weekend depan, saya duluan ada meeting" arsen berpamitan dan meninggalkan meja makan lebih dulu dari pada yang lain

"dia memang cucu kakek yang paling bisa diandalkan" kakek tamrin memuji arsen

"pak, bu! saya duluan ada pemotretan di butik" pamit mama avanti yang merupakan seorang pemilik butik ternama dan pekerjaannya sehari-hari adalah mendesain baju baik untuk keperluan penjualan butik maupun pemesanan

"iya nak, hati-hati, hanung antarkan istrimu" ucap kakek tamrin

Usia yang sudah menginjak tujuh puluh lima tahun namun kakek tamrin masih aktif , terlihat sehat dan penuh semangat

"iya pak, saya antarkan avanti ke butik dulu baru ke kantor" pak hanung begitu patuh dan juga menyayangi istrinya

"nenek mau ke kebun bunga, sepertinya pak bejo bawa bunga baru untuk nenek" pamit nenek yang juga sudah selesai dengan sarapannya

"daren antarkan nek?" daren beranjak dan membantu sang nenek yang duduk dikursi roda untuk membawanya ke kebun bunga yang sangat luas dihalaman belakang rumah, sengaja sang suami membuatkannya untuk masa tua istri dan dirinya nanti yang hanya bisa menikmati keindahan alam karena sudah tak lagi memikirkan dunia saja diusia senjanya nanti

"terima kasih daren, bersiaplah kakekmu akan mengajakmu ke kebun buah yang baru dibelinya. bawakan buah yang manis untuk mama dan nenek nanti" nenek irma meminta daren menemani kakeknya

karena papa daren hanya anak satu-satunya yang dimiliki oleh nenek dan kakeknya

"baik nenek cantikku, daren tinggal ya. kalau butuh sesuatu panggil teh encum atau mba yanti oke" daren meninggalkan sang nenek dan kembali ke kamarnya yang cukup jauh dari halaman belakang

meski tinggal dalam satu pekarangan namun antara rumah kakek-nenek dan papa-mama daren tidak dalam satu atap dan memiliki jarak yang agak jauh antara rumah satu dan lainnya, hanya setiap pagi dan makan malam diwajibkan untuk berkumpul agar terasa nikmat makan bersama dengan keluarga besar

"ayo kek berangkat" ajak daren yang sudah selesai bersiap lalu menghampiri kakek tamrin untuk mengantarkannya ke tujuan

"pak kemal duduk dibelakang atau disamping, saya yang akan mengemudi kali ini" ucap daren menarik supir pribadi sekaligus asisten kakek tamrin keluar dari kursi kemudi

"tapi mas daren" tolak pak kemal

"biarkan saja mal, kapan lagi kamu merasakan disetirin sama anak malas ini" kakek tamrin memberikan perintah yang artinya tak usah diperdebatkan lagi oleh kemal

"baik pak" kemal patuh dan duduk di kursi depan , samping daren duduk mengemudi dengan santainya karena membawa sang kakek

"kebun apa kali ini yang kakek beli?" tanya daren disela perjalanan sambil mendengarkan musik favoritnya

"nanti kamu akan lihat" jawab kakek tamrin tak mau memberitahu pada cucunya

"hm, kakek sangat misterius ternyata, padahal pesan  nenek untuk  membawakan buahny yang manis dari kebun kakek langsung" ucap daren tak terlalu perduli karena baginya yang penting  bisa berpesta dan bersenang-senang dengan teman-temannya sudah lebih dari cukup tanpa mau tahu urusan lainnya

usia daren saat ini dua puluh tiga tahun dan baru saja menyelesaikan kuliahnya di luar negeri, namun hanya seperti membeli gelar saja karena tak mau menggunakannnya untuk bekerja diperusahaan seperti sang kakak yang sudah membantu papanya sejak dibangku kuliah sambil magang diperusahaan

"sepertinya kak arsen adalah keturunan yang mewarisi gen kakek paling banyak" ucap daren lagi

"mas daren ini suka sekali becanda seperti bu irma" sahut pak kemal yang memang menyukai daren karena tak pernah menjaga jarak dengan para asisten maupun pekerja dirumahnya

"depan belok kiri mas" ucap pak kemal memberikan arahan

daren pun menuruti arahan asisten kakeknya dan betapa terkejutnya daren ketika melihat pemandangan indah, hamparan persawahan menghijau begitu rata dan luas terlihat seperti lautan rumput hijau yang menyejukan mata, dikelilingi oleh perbukitan dan aliran sungai deras

"ini cocok buat kamping nih tempatnya" ucap daren

meski dua jam perjalanan membawa mobil tak merasa lelah karena apa yang dilihatnya saat ini telah membayar lunas rasa lelah nya.

"kamu suka?" tanya  sang kakek

"tentu saja jika diwariskan padaku" jawab daren asal dan langsung menuju sungai kecil yang terlihat mengaliri sawah dengan gemercik air jernih

"terima kasih kemal" ucap kakek tamrin

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!