Warning untuk usia 21+
Kanaya adalah seorang ibu muda yang kehilangan putranya ketika berusia satu minggu karena mengalami gagal jantung, suaminya yang baru saja meninggal enam bulan yang lalu dengan riwayat penyakit yang sama.
Kemiskinannya yang tidak bisa menyelamatkan bayinya membuatnya ingin mengakhiri hidupnya. Ia yang mencoba bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya hampir membuatnya tewas. Beruntunglah sahabatnya datang tepat waktu menyelamatkan dirinya. Ketika perawatannya cukup baik ia dinyatakan sembuh dan harus meninggalkan rumah sakit.
Tapi ia tidak benar-benar pulang, ia hanya duduk termenung di depan ruang bayi. Bayi kembar yang menangis tidak bisa ditangani oleh perawat, ia berusaha mendekati suster yang nampak kewalahan menggendong bayi malang itu yang baru kehilangan ibu mereka ketika melahirkan mereka. Ia dengan senang hati menawarkan dirinya ke suster yang sedang menggendong bayi kembar tersebut.
"Suster apa yang terjadi kepada bayi itu, mengapa kalian tidak membawanya saja ke ibunya untuk disusui?" Tanya Kanaya pada dua suster itu.
"Ibu mereka baru saja meninggal tadi pagi."Jawab suster itu membuat Kanaya terperanjat karena begitu syok.
"Apa yang dilakukan oleh Kanaya untuk menolong bayi kembar yang sangat malang itu?"
"Bagaimana reaksi ayahnya ketika mengetahui kedekatan Kanaya dengan bayi kembarnya?"
Ditengah perjalanan hidupnya ada pria lain yang akan mengejar cinta Kanaya, selain ayah si kembar siapakah diantara keduanya yang akan memenangkan hati Naya. Apakah Noah ayah si kembar ataukah Reno yang mengharapkan cinta Naya.
"Yuk, ikutin cerita mereka!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. TERUNGKAP
Setelah menunggu selama sebulan, hasil tes DNA antara pelayan Rini dan Naufal menunjukkan kecocokan bahwa keduanya memiliki hubungan darah antara anak dan ibu. Nyonya Ambar yang sudah bekerjasama dengan polisi agar berada di sekitar area rumahnya untuk menangkap pelayan Rini setelah ia menyelidiki kebenaran dari rahasia yang disimpan rapi oleh Rini selama ini, sedangkan Naufal tidak bisa ditangkap karena dia hanyalah korban keegoisan ibunya.
Semua keluarga diminta berkumpul di ruang keluarga dengan pelayan Rini, Kanaya yang hadir sebagai saksi utama untuk menunjukkan kebenaran bahwa Andika dan Noah adalah saudara kembar yang sebenarnya duduk tenang tanpa memberi suaminya Noah. Dengan cara seperti itu, pelayan Rini tidak bisa berkelit dan harus mengatakan kebenaran dan alasannya mengapa dia tega menukar bayi nyonya Ambar dengan putranya Naufal di mana keduanya bersalin di saat yang sama. Saatnya pengadilan pun dimulai yang dipimpin langsung oleh nyonya Ambar sendiri. Ia menatap lekat mata Rini, namun Rini tampak santai menanggapinya tanpa curiga sedikitpun.
"Mohon maaf, aku sengaja mengumpulkan kalian semua disini malam ini untuk mendengarkan rahasia seseorang yang disimpannya selama ini terhadap keluargaku." Ucap Nyonya Ambar dengan melirik Rini.
"Ambar rahasia apa yang kamu maksudkan, nenek tidak merahasiakan apapun padamu nak" ucap nenek Ani yang bingung dengan perkumpulan keluarga ini.
"Nenek, ini bukan berhubungan denganmu tapi ini ada hubungannya dengan pelayan kota Rini yang selama ini, kita sudah menganggapnya keluarga tapi ia telah menyimpan rahasia busuknya pada keluarga kita." Nyonya Ambar mengalihkan perhatiannya ke arah Rini yang sudah gelagapan mendengar perkataan nyonya Ambar padanya.
"Pelayan Rini sudah berapa lama anda bekerja di sini?" tanya Nyonya Ambar yang sudah membuka obrolan.
"Sekitar 32 tahun nyonya." Jawab Rini.
"Sekarang aku memintamu mengingat lagi 30 tahun yang lalu ketika kamu melahirkan putramu dirumah sakit yang sama denganku, apakah saat itu bayimu benar meninggal?" Nyonya Ambar mulai mengintrogasi Rini.
"Benar nyonya, keluarga saya membawa pulang bayi saya ke kampung untuk dimakamkan di kampung halaman saya." Jawab Rini dengan menundukkan wajahnya.
"Apakah kamu tidak melakukan sesuatu hal pada malam itu sebelum kamu memberikan putramu yang meninggal itu pada keluargamu?" Tanya Nyonya Ambar lagi.
"Apa maksud nyonya, saya tidak mengerti arah pertanyaan nyonya" jawab Rini yang mulai gelisah.
"Aku ingin kejujuranmu Rini, apa yang kamu lakukan dengan bayi kembarku dan bayi siapa yang kamu makamkan?" Nyonya Ambar mencecar dengan berbagai macam pertanyaan membuat Rini makin tidak tenang diposisi duduknya. Ia terus *******-***** jari jemarinya karena merasa sudah ketahuan prilakunya oleh nyonya Ambar.
"Aku sudah menemukan bayi kembarku yang kamu tukar dengan bayi yang sudah mati milik ibu lain, kamu tahu apa yang dilakukan wanita itu pada putraku, dia menitipkan putraku di panti asuhan yang tidak terjamin kondisinya dan putraku tumbuh besar dan mengalami sakit parah. Ia meninggal dalam keadaan menyedihkan karena tidak ada biaya untuk berobat. Dan kamu tahu bagaimana aku bisa tahu ini semua Rini dan bisa menemukannya dengan mudah?" Dia adalah mendiang suami Kanaya. Berarti kesimpulannya adalah putraku Naufal bukan saudara kembar Noah tapi melainkan Andika. Naufal adalah putra kandungmu yang tega kamu tukar malam itu. Putraku kamu tukar dengan bayi orang lain yang sudah meninggal. Naufal menggantikan tempat putraku. Bayi yang meninggal itu kamu berikan kepada keluargamu dan menganggap dia adalah putramu yang telah meninggal.
"Nyonya ampuni aku, aku melakukan semua ini karena aku tidak bisa membiayai hidup Naufal jika dia dibesarkan olehku, aku mohon maafkan aku nyonya. Lagi pula Naufal adalah putra dari mendiang suami anda tuan Raditya" teriak pelayan Rini sengit.
Plak! tamparan keras mendarat di pipi pelayan Rini dari Nyonya Ambar.
"Pembohong!" tidak mungkin suamiku berselingkuh denganmu, tidak mungkin!" Ujar nyonya Ambar kalap.
"Cih bukankah ketika Naufal diragukan oleh suamimu, kalian melakukan tes DNA dan di tes itu menyatakan 99,9% Naufal adalah putra kandung tuan Raditya." Rini mengingatkan kembali peristiwa itu di mana terjadi kesalahpahaman suami istri itu ketika usia Naufal memasuki dua tahun.
"Apa ini Rini?" tanya Naufal tidak mengerti, kekacauan apa ini yang kamu buat pada mamiku?" tanya Naufal yang tidak percaya dengan pengakuan Rini.
"Kau bukan putraku Naufal, ibu kandungmu adalah Rini." teriak Nyonya Ambar.
"Mami, aku tidak mengerti semua ini dan kamu Kanaya apakah suamimu mirip denganku atau lebih tepatnya ia adalah saudara kembarku yang tertukar?" Noah ikut berkomentar dalam perdebatan itu.
Suasana makin memanas, teriakan dan bentakan di ruang keluarga itu berlangsung sengit.
"Bukan tertukar tapi ditukar, ini fotonya Noah, wajah kalian sama persis." Ucap Nyonya Ambar seraya menyerahkan foto Kanaya dan Andika selagi mereka masih lajang.
"Naya mengapa dari awal tidak kamu jelaskan bahwa aku dan mendiang suamimu memiliki wajah yang sama? pantas malam itu ketika aku menjemputmu dikontrak an milikmu kamu begitu ketakutan melihatku rupanya karena wajah Andika sama denganku." Noah mengenang kembali pertemuannya dengan Kanaya dua tahun yang lalu.
"Hentikan Noah!" Jangan dulu kamu menanyakan hal itu pada Naya, kita harus proses pelayan Rini melalui jalur hukum, Naya panggilkan polisi sekarang juga." Titah Nyonya Ambar yang tidak bisa lagi memaafkan pelayan Rini.
Naufal yang mengetahui kisah sebenarnya sangat syok, iapun tidak terima bahwa dia hanya seorang anak pembantu hasil zina dengan majikannya dan tragisnya ia harus ditukar dengan saudara kembar Noah yang akhirnya diketahui adalah almarhum suami Kanaya istri dari Noah saat ini.
"Hah..ha..ha!" Kau lihat pelayan Rini, aku hidup di bawah naungan kemewahan karena hasil perbuatanmu, tapi Tuhan ingin menunjukkan kebenaranNya dengan mendatangkan Kanaya di dalam rumah ini hanya untuk mengungkapkan kebenaran yang sesungguhnya. Kamu kira kamu aman, tidak!"... Karena kamu akulah korban di sini, dalam sekejap ibu yang menyayangiku langsung menolakku karena tahu aku bukan darah dagingnya dan sebentar lagi media akan menulis berita yang menyatakan Naufal salah satu keturunan dari Almarhum Raditya Alkatiri adalah anak hasil zina dengan pelayannya sendiri Rini. Kamu sangat memuakkan Rini, sampai kapanpun aku tidak akan mengakuimu sebagai ibu kandungku." Naufal keluar dari rumah itu dengan membawa sakit hatinya pada ibu kandungnya.
Tidak lama kemudian polisi datang meringkus pelayan Rini. Nyonya Ambar memalingkan wajahnya ketika pelayan Rini dibawa pergi oleh polisi dari rumahnya. Brenda yang mengetahui itu semua berlari ke kamarnya dan nenek Ani hanya mematung ditempatnya tanpa berkata apapun karena tahu bahwa almarhum putranya salah dalam hal ini karena telah menghamili pembantunya sendiri.
"Apakah mami sudah baikan?" Tanya Naya yang melihat nyonya Ambar yang masih syok ketika mengetahui Naufal adalah anak hasil perselingkuhan antara mendiang suaminya dan pelayan Rini.
"Dia sangat tega padaku, aku dibohongi selama ini oleh keduanya dan terpisah dengan putraku Andika hingga akhir hidupnya aku tidak bisa bertemu dengan putra kandungku...hiks..hiks!" Tangisnya yang disimpan sejak tadi pecah seketika.
Kanaya hanya memeluk tubuh mertuanya, ia juga ikut menangis setelah mengetahui semua alasan dibalik tabir rahasia hidup seorang pelayan yang duduk tenang dirumah majikannya tanpa dikejar rasa bersalah sedikitpun dalam hatinya. Mungkin ini hukuman yang pantas untuk pelayan Rini.
Kanaya mengantar Nyonya Ambar dan nenek Ani kembali ke kamar mereka masing-masing, pelayan lain yang berkumpul di depan ruang keluarga seketika bubar ketika majikan mereka sudah mengakhiri pertemuan penting yang menegangkan tersebut. Mereka saling berbisik satu sama lain tentang apa yang terjadi pada keluarga majikannya dengan pelayan Rini.
Noah dan Kanaya yang sudah berada di kamar mereka nampak tenggelam dalam lamunan mereka masing-masing. Lidah keduanya terasa kelu untuk membahas kejadian yang sangat menyakitkan ini. Rahasia yang disimpan rapi oleh pelayan Rini dengan cara menyingkirkan Andika, ia bisa menyatukan Naufal dengan putra majikannya yaitu Noah. Jika saja Kanaya tidak datang ke rumah itu sebagai ibu susu dari si kembar, mungkin kebenaran ini tidak akan terungkap selamanya.
Di sisi lain, Reno yang sudah mengetahui permainan kotor yang dilakukan oleh pelayan Rini untuk menukar bayinya dengan mendiang suami Kanaya belum tahu alasan sebenarnya kenapa pertukaran bayi itu terjadi. Iapun meminta kepada asistennya Rahil untuk menyelidiki kebenaran dibalik kasus ini.
"Tuan, pelayan Rini sudah diamankan oleh pihak berwajib, Naufal putranya tidak terima dengan kenyataan bahwa ia bukan putra nyonya Ambar memilih pergi dari kediaman Tuan Noah." Asisten Rahil melaporkan semua kejadian yang terjadi di kediaman Noah semalam pada Tuannya Moreno.
"Aku ingin tahu apa alasan pelayan Rini tega melakukan itu Rahil, segera dapatkan informasinya dan pastikan Kanaya tetap aman di rumah itu." Titah Reno pada asistennya Rahil.
nggak kebayang beban yg di bawa Naya /Tongue//Tongue//Tongue/
akhirnya happy ending...
semangat naya...
itu lebih baik, drpd hidup dlm bayang2 almarhumah.
jdi semangat naya