Ye Tianming, seorang pemuda biasa, secara tidak sengaja membangkitkan Jiwa Heavenly Demon yang tersembunyi dalam plakat kayu pengganjal pot bunga. 500 tahun yang lalu, Heavenly Demon pernah menjadi musuh terbesar umat manusia dan dihancurkan oleh Aliansi Beladiri, yang memaksa pengikutnya untuk meninggalkan seni beladiri yang ia wariskan. Kini, dengan kekuatan jiwa tersebut, Ye Tianming menjadi penerus Heavenly Demon dan memulai perjalanan yang mengguncang dunia seni beladiri. Namun, dengan kekuatan baru yang dimilikinya, apakah Ye Tianming akan mengulang tragedi kelam yang telah dihapus dari sejarah dunia tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Latihan Pertama Di Gunung
“Bocah ini memiliki kecerdasan di atas rata-rata, ia sangat cepat memahami sesuatu. Sayang sekali Akar Spritualnya rendah,” gumam Leluhur Ye Xiu karena Ye Tianming hampir sepenuhnya menguasai Tehnik Menyerap Jiwa dalam kurun waktu setengah hari saja.
Dua Jam kemudian, Ye Tianming membuka matanya. Sudut bibirnya menyeringai lebar, bangga sudah menguasai Tehnik Menyerap Jiwa. Kini yang ia butuhkan hanyalah seekor Monster untuk segera mempraktekkan Tehnik Menyerap Jiwa tersebut. Namun, tiba-tiba perutnya berbunyi, ia tiba-tiba teringat belum memakan apapun sejak kabur dari Klan Ye.
“Sambil mengisi waktu luang, aku akan kembali melanjutkan kisah perjalanan Leluhurmu di dunia beladiri,” kata Leluhur Ye Xiu.
Dia sudah menceritakan sebagian kisah tentang Klan Ye dari masa kejayaannya hingga dihancurkan oleh Aliansi Beladiri. Ye Tianming sangat tertarik pada bagian pertarungan melawan Pendekar kuat, dan sedih saat mendengar manusia dijadikan tumbal nyawa oleh Klan Ye.
“Baik, Leluhur Xiu,” sahut Ye Tianming sembari mengambil Roti dan Dendeng Sapi dari tasnya.
“Tangan kananku dulu sangat hebat, berkat dialah Klan Ye menjadi kaya. Dia sangat ahli berdagang, tetapi sayangnya ia kurang tertarik dengan seni beladiri walaupun memiliki bakat surgawi. Dia sering bercanda berasal dari dunia lain bernama Bumi,” kata Leluhur Ye Xiu.
“Dunia lain? Seperti cerita fantasi saja ha-ha-ha ....” Ye Tianming tertawa terbahak-bahak.
Selama di kediaman Klan Ye, Ye Tianming sering membaca cerita-cerita fantasi karangan Kelompok Pengemis. Uang jajannya paling banyak habis membeli cerita fantasi itu.
“Tapi aku percaya dia reinkarnasi dari dunia lain,” kata Leluhur Ye Xiu yang membuat Ye Tianming tersedak Roti.
“Hah? Leluhur percaya dengan bualan itu?” Ye Tianming terkejut mendengarnya.
“Ya, caranya berdagang itu terlalu hebat. Itu melampaui pemahaman zaman saat itu,” sahut Leluhur Ye Xiu. “Kata-katanya yang membuatku menjadi hebat hingga dijuluki sebagai Heavenly Demon adalah Hukum Kekekalan Energi. Kepalaku hampir pecah karena sulit memahami teori-teorinya. Energi Masuk (Q) \= Energi Keluar (W) + Perubahan Energi (∆E).”
“Ah, aku juga bingung dengan teori itu, mungkin Beliau memang dari dunia lain,” sahut Ye Tianming menggaruk-garuk kepala.
“Lalu dia menjelaskan, para Kultivator terlalu fokus melatih seni beladiri yang boros energi spiritual karena ingin menghasilkan efek penghancur yang besar. Itu hanya akan mengakibatkan energi spiritual terbuang banyak, sementara mengisi ulang butuh waktu lama atau harus mengkonsumsi banyak Ramuan Spiritual. Dia menyarankan agar menciptakan seni beladiri yang mengeluarkan energi spiritual sedikit, tetapi tetap mematikan,” kata Leluhur Ye Xiu.
Saat itu Ye Xiu merasa hal itu memang benar, lalu ia mulai menciptakan seni beladiri yang mengeluarkan sedikit energi spiritual sehingga bisa bertarung terus menerus melawan musuh. Salah satu Jurus yang ia cipta adalah Jurus Langkah Hantu yang bisa digunakan oleh orang yang bukan Kultivator asalkan di dalam Dantiannya ada sedikit energi spiritual. Namun, selain semakin hemat menggunakan energi spiritual, Ye Xiu juga semakin licik saat bertarung. Saat keadaan terdesak, ia akan melempar Jarum beracun pada lawannya dan menggunakan cara-cara curang lainnya sehingga ia dianalogikan sebagai sosok Iblis.
“Benar juga, Kultivator selalu berlomba-lomba agar berhasil menguasai seni beladiri yang menghasilkan efek penghancur yang sangat kuat. Jika mereka bisa memindahkan gunung, maka namanya akan menjadi terkenal di dunia beladiri walaupun belum tentu hebat saat bertarung,” sahut Ye Tianming. “Reinkarnasi dari Bumi itu sangat jenius sekali, bagaimana ia bisa menciptakan teori itu?”
“Kalau Kau hidup di eraku, maka kau akan semakin bingung saat ia berteori. Orang lain mungkin mengira dia gila, tetapi berkatnya juga Klan Ye menjadi sangat kaya. Sayangnya musuh mengetahui dia adalah tangan kananku, kemudian ia dibunuh oleh pembunuh bayaran.” Leluhur Ye Xiu terdengar sedih saat mengatakan hal itu. “Tanpa dia, Klan Ye terus melemah dikepung berbagai musuh. Pengkhianat ada di mana-mana, bahkan aku mulai tak mendengarkan saran dari anakku sendiri. Aku hanya percaya pada naluriku, tetapi hasilnya membuat musuh semakin bersatu ha-ha-ha ....” Ye Xiu tertawa masam, seolah-olah menyalahkan dirinya atas kehancuran Klan Ye tersebut.
Tak terasa matahari sudah hampir terbenam, Ye Tianming mulai bersiap-siap menghadapi tantangan pertamanya melawan Monster. Dia mengulang-ulang gerakan Jurus Pedang Penghancur.
Tiba-tiba ia menyadari sebuah kekurangan pada Jurus Pedang Penghancur.
Jika ia menggunakan secara sempurna Jurus Pedang Penghancur, maka ia harus mengalirkan energi spiritual yang besar. Dengan basis Kultivasinya saat ini, maka ia tidak akan mampu bertarung hingga pagi.
“Ha-ha-ha ... Kau hebat juga Tianming, kau langsung menyadari kekuranganmu.” Leluhur Ye Xiu tertawa, lagi-lagi ia dibuat takjub dengan cepatnya Ye Tianming memahami sesuatu.
“Apakah ada cara mengurangi energi spiritual pada Jurus Pedang Penghancur tanpa mengurangi efeknya, Leluhur Xiu?” tanya Ye Tianming penasaran.
“Mana mungkin bisa begitu. Jika kau mengurangi energi spiritualnya, maka otomatis efek penghancurnya juga akan menurun. Yang harus kamu pikirkan adalah apakah lawanmu akan kalah dengan daya penghancur lemah—” Leluhur Ye Xiu masih ingin memberi petunjuk pada Ye Tianming, tetapi Ye Tianming tiba-tiba berkata, “Titik lemah musuh! Yang harus kucari adalah di mana titik lemahnya.”
Leluhur Ye Xiu mengangguk setuju walaupun Ye Tianming tidak tahu ia menyetujui teori itu, karena Ye Tianming tidak bisa melihat keberadaannya yang bersemayam di pikiran Ye Tianming.
“Grgrgrrrrrrrrrrrrr!”
Monster Babi bertanduk Emas tiba-tiba muncul di sana. Air liurnya menetes karena senang menemukan mangsa manusia, apalagi manusia itu terlihat lemah.
Ye Tianming mundur beberapa langkah dan segera memasang kuda-kuda beladiri. Dia segera menghunus Pedang besar dari punggungnya. Namun, sebelum sempat mengayunkan Pedang, Monster Babi bertanduk Emas itu sudah melesat ke arahnya.
Ye Tianming memutuskan menggunakan Langkah Hantu berpindah ke samping. Hal itu menjadi peluang menguntungkan baginya, karena ia bisa langsung memotong Monster Babi bertanduk Emas itu.
Energi spiritual mengalir ke bilah Pedangnya, lalu dalam satu tarikan nafas; bilah Pedang besar sudah menghantam punggung Monster Babi bertanduk Emas.
Monster Babi bertanduk Emas menjerit keras, suara jeritannya membuat telinga Ye Tianming berdengung dan tiba-tiba gendang telinganya terluka sehingga darah segar mengalir keluar.
“Tidak terluka?” Ye Tianming terkejut tebasan Pedangnya gagal melukai Monster Babi bertanduk Emas dengan Jurus Pedang Penghancur.
“Tentu saja itu gagal, kulit monster itu sangat tebal. Dengan basis Kultivasimu saat ini, walaupun kau menggunakan semua energi spiritualmu pada Jurus Pedang Penghancur maka kulitnya tidak akan tertembus,” sahut Leluhur Ye Xiu.
“Berarti titik lemahnya bukan pada tubuh yang dibalut kulitnya. Mata, mulut, tanduk emasnya atau ... Dua bola menggantung dan tumor menonjol itu?” gumam Ye Tianming. Namun, leluhur Ye Xiu berusaha menahan tawa setelah mendengar gumaman kalimat terakhirnya itu. “Itu adalah lokasi paling sulit dijangkau, aku harus melompat ke belakangnya dulu.”