NovelToon NovelToon
SANG PEBINOR

SANG PEBINOR

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:613.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan, hal ini terjadi pada Melisa Prameswari dan Dion Mahessa.


Keduanya menikah atas kesepakatan antara keluarga. Namun, setelah bertahun-tahun membina rumah tangga, tak ada kebahagiaan sama sekali.


Hingga satu hari, Dion dan Melisa pindah ke rumah baru dan saat itulah Melisa seolah menjadi sosok berbeda setelah bertemu dengan seorang pemuda bernama Arvino Sanjaya.


Puncaknya, saat Dion dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan perselingkuhan istri dan tetangga nya itu.


Bagaimanakah nasib pernikahan Dion dan Melisa? Apakah akan berakhir atau sebaliknya, ataukah Melisa malah memilih Arvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 - SANG PEBINOR

Siang hari nya, Dion pulang seperti biasa nya untuk makan siang, di sekolahan nya ada acara kemah hingga seminggu ke depan. Malam ini, dia akan bermalam di sekolah. Jadi dia meminta agar sang istri membuat kan nya bekal.

"Mel, nanti sore bikinin bekal ya."

"Buat apa?" Tanya Melisa sambil membuatkan kopi untuk suami nya. 

"Nanti malam aku gak pulang, jadi bikinin bekal aja." 

"Ohh, mau tidur di sekolah sambil jagain anak-anak kemah ya?" Tanya Melisa lagi, Dion hanya menganggukan kepala nya.

"Oke, tapi cuma ada udang doang."

"Terserah kamu saja, yang penting harus ada beberapa lauknya."

"H-aahh, maksud kamu Mas?" Tanya Melisa terkejut.

"Ya aku gak peduli, kalo di rumah cuma ada udang. Tapi, aku mau nya di masakin beberapa menu, soalnya temen-temen aku bakalan minta."

"Tapi Mas.."

"Gak usah banyak omong, aku gak peduli ya kamu mau dapet lauk nya dari mana, yang jelas harus ada pas nanti aku pulang!" Tegas Dion, mata nya menyalak tajam pada istrinya itu.

"Hmm, yaudah. Uang nya mana?"

"Kamu pasti punya uang kan? Buktinya kamu bisa beli masker sama skincare, itu masih uang dari aku kan? Belanjain aja itu." 

"H-ahh? Aku cuma punya uang 20 ribu sisa belanja tadi pagi, Mas. Kamu tahu harga-harga bahan pokok sekarang tuh mahal, kamu kira dengan uang segitu aku bisa beli apa hah?" Tanya Melisa, membuat Dion yang sedang makan langsung meletakan sendok nya dengan kasar, bahkan hingga membuat piring nya pecah.

Plakk..

"Berani sekali kau meninggikan suara mu pada suami mu, Melisa? Kurang ajar." Melisa menatap wajah Dion dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Pipi nya terasa panas dan perih karena tamparan suami nya, pria itu begitu ringan saat melayangkan tamparan ke pipi Melisa.

"Aku gak peduli, pokoknya harus ada!" Tegas Dion, sambil pergi dari dapur. Pria itu bahkan membanting pintu dengan keras, hingga membuat ibu-ibu yang sedang berkumpul di warung terkejut. Belum lagi, suara kenalpot motor Dion cukup bising membuat ibu-ibu itu kompak menutup telinga mereka.

"Astaga, pria itu kenapa sih?"

"Ya ampun, Neng Meli apa kabar ya? Jangan-jangan…" Bu Ratmi dan Bu RT, langsung pergi ke rumah Melisa, mereka mengetuk pintu dengan perlahan. 

Sedangkan di dapur, Melisa masih mengusap pipi nya yang terasa sakit karena tamparan suami nya, di kejutkan dengan bunyi pintu yang di ketuk lirih. 

Buru-buru, Melisa mengusap air mata yang berlinang di pelupuk mata nya. Dia bangkit dari duduknya, lalu berjalan pelan untuk membukakan pintu.

"Iya sebentar.." Melisa mengernyitkan kening nya heran saat kedua sosok wanita itu menatap nya dengan khawatir.

"Lho, Bu Ratmi, Bu RT, kenapa ya?" Tanya Melisa pelan, dengan senyum yang terkesan sangat di paksakan.

"Kamu gapapa kan, Neng?"

"Enggak kok, saya baik-baik saja. Memang nya ada apa?" Tanya Melisa lagi.

"Syukurlah, gapapa sih. Kita khawatir aja, soalnya tadi Dion banting pintu nya keras banget, kami takut kalian bertengkar lagi." Ucap Bu RT.

"Tidak kok, Bu. Hanya sedikit pertengkaran kecil." Jawab Melisa.

"Yaudah, kalau ada apa-apa kamu harap lapor ya, Neng." 

"Baik Bu." Jawab Melisa, kedua nya pun berpamitan setelah memastikan keadaan Melisa baik-baik saja. 

Melisa pun menutup pintu nya, dia bersandar di belakang pintu sambil mengusap dada nya lega. Untung saja, dia punya tetangga yang baik. Padahal dia baru disini sekitar satu bulan yang lalu, tapi mereka memiliki rasa persaudaraan yang baik. 

"Sayang, ngapain disitu?" Tanya Arvin, pemuda itu kembali datang untuk meminta jatah bibir nya.

"Eehh, enggak kok yang." Buru-buru Melisa mengusap air mata nya, lalu berjalan mendekat ke arah Arvin yang menatap nya dengan tatapan menyelidik.

"Kamu baik-baik saja, yang?"

"Iya, aku baik-baik saja kok." Jawab Melisa.

"Jangan bohong, wajah kamu sembab kayak habis nangis. Di apain kamu sama suami kamu hmm?" Tanya Arvin sambil membingkai wajah Melisa. Dia menyibak rambut panjang Melisa yang menutupi pipi kanan nya, saat itu juga kedua bola mata Arvin terbelalak. 

"Kamu di tampar lagi hah?" Tanya Arvin naik pitam, nada suara nya meninggi. Membuat air mata Melisa luruh seketika, wanita itu kira kalau Arvin membentak nya.

"Sshhtt, sayang kenapa nangis?" Arvin langsung meraih tubuh Melisa ke dalam pelukan nya, menepuk-nepuk punggung wanita itu dengan perlahan agar dia sedikit tenang.

"Sakit ya? Ngelawan dong, yang. Jangan terus mau di tindas, kamu harus melawan sayang." 

"Sakit nya gak seberapa sih, tapi…"

"Sudah, gapapa kok. Kamu boleh nangis di depan aku doang ya, jangan di depan orang lain. Aku gak mau kamu terlihat lemah, biar hanya aku saja yang tau kelemahan kamu, sayang." Ucap Arvin. Dia melayangkan kecupan-kecupan mesra di puncak kepala sang wanita. 

Sakit? Tentu saja, Melisa yang di tampar tapi dia ikut merasakan rasa sakit nya. Hati nya terasa sakit, andai saja dia bisa menggantikan posisi Melisa, mungkin dia sudah berontak dari awal. Tapi apalah daya, Melisa hanya seorang perempuan dan yang dia hadapi adalah suami nya sendiri yang jahat nya melebihi penjahat. 

"Jadi, masalah apa lagi yang membuat kamu di tampar seperti ini, sayang?" Tanya Arvin, Melisa mendongakan wajah nya, lalu menjelaskan semua nya dari awal.

"Hanya karena masalah itu, sayang? Aku sih, kalo masak nya buat kamu gak masalah mau ngasih, tapi kalo buat suami kamu aku males mau ngasih nya juga." Jawab Arvin, sambil terus mendekap Melisa cukup erat. 

"Hmm, aku gak minta kok. Aku bakal beli masakan yang udah jadi aja." Jawab Melisa.

"Aku tambahin uang nya ya?"

"Gak usah, Arvin."

"Nah kan, manggil nya nama lagi. Udah bagus kayak tadi manggil nya sayang."

"Iya, gak usah yang. Gapapa kok."

"Kamu punya uang gak?" Tanya Arvin, Melisa menggelengkan kepala nya. 

"Cuma punya dua puluh ribu, itu juga sisa uang belanja yang tadi pagi." Jawab nya, membuat Arvin langsung merogoh saku celana nya, lalu mengambil beberapa lembar uang berwarna merah pada Melisa.

"Ini buat kamu, sayang."

"Gak usah, kan aku udah bilang gak usah." 

"Ini buat pegangan kamu, kali aja kamu mau jajan bakso atau yang lain nya gitu. Ini buat beliin lauk, yang ini jangan kamu kasih tahu sama suami kamu ya. Pura-pura aja gak punya uang ya?" Ucap Arvin sambil mengusap rambut panjang Melisa. 

"Tapi.."

"Gak usah tapi-tapian, ini aku ngasih buat kamu, sayang."

"Kamu ada uang lagi?" Tanya Melisa.

"Jangan mikirin aku, sayang. Aku kerja kok, walaupun secara online. Jadi gak usah khawatir ya, aku justru khawatir sama urusan perut kamu."

"Makasih ya.." Melisa tersenyum tulus pada pemuda yang tengah memeluknya dalam dekapan hangat nya.

"Sama-sama, sayang. Apapun, jangan ragu buat cerita sama aku ya." 

"Iya, sayang." 

"Nah kalo gini kan enak denger nya, kamu udah makan?" Tanya Arvin lagi.

"Belum, aku nungguin kamu. Soalnya aku masak makanan kesukaan kamu." 

"Apa, sayang?" Tanya Arvin dengan kedua mata yang berbinar.

"Apa ya? Ayo ke dapur, kita makan bareng." Ajak Melisa, dia pun menarik tangan Arvin ke dapur untuk makan siang.

"Taraa.." Melisa pun mengeluarkan makanan favorit Arvin, yaitu ayam goreng lengkuas, lengkap dengan sambal cocolan nya, sungguh terlihat menggoda. Membuat cacing dalam perut Arvin meronta seketika.

"Lho, kok kamu tahu sih aku suka ayam goreng lengkuas?"

"Kan kamu yang bilang, sayang. Ayo makan, aku sengaja masakin ini buat kamu." 

"Suami kamu?" Tanya Arvin.

"Dia gak suka lengkuas, jadi sudah di pastikan dia gak bakalan suka makanan ini."

"Yes, berarti kamu khusus masakin ini buat aku?" Tanya Arvin, Melisa menganggukan kepala nya. 

"Aaaahhh tambah cinta aku sama kamu, yang." 

"A-aku.."

"Gapapa kok, gak usah di jawab. Ayo makan, gak sabar pengen nyobain ayam buatan kamu." Melisa pun terkekeh, lalu mengambilkan nasi dan lauk nya juga. Kedua nya pun makan dengan lahap, meski sesekali Melisa akan kesulitan mengunyah karena pipi nya yang sakit karena tamparan suami nya tadi.

Dan hal itu, di ketahui oleh Arvin karena dia sering memperhatikan bagaimana wanita itu makan, meskipun lahap tetap saja ada yang terasa sakit apalagi saat Melisa mengunyah, ekspresi nya benar-benar tak bisa bohong.

"Sayang, sakit ya?" 

"Eehh, enggak kok gapapa. Ayo makan lagi aja, makan yang banyak." 

"Hmmm, kamu gak bisa bohong sih sebenarnya."

"Kalau kamu tahu, yaudah sih. Ini pipi emang sakit banget, perih, panas juga." 

"Haruskah aku memotong tangan suami mu itu, sayang?"

"Eehh, jangan begitu, sayang." 

"Iya sih, kalau aku potong tangan nya, dia bakalan lebih nyusahin kamu sih dan aku gak mau kamu di repotin." Jawab Arvin, membuat Melisa tersenyum kecil.

'Ternyata selingkuh semenyenangkan ini.' 

....

..

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

1
Nur Aidi Athi
Kecewa
Nur Aidi Athi
Buruk
Norleha Arsad
malas baca perempuan curang sama lelaki lain
Nining Chili
👍👍
Rini Haryati
bagus
Aya'Na Soraya
Jeleeeeek
siapa aku: Waduuh... org baru mampir 😅
total 1 replies
Umiati Ati
rebut aja Vin....,buat Melisa bahagia
Umiati Ati
hahaha muka pas-pasan senjata mungil ,suka kdrt lagi .... hadeeh
Nimas Kartika Sari
Luar biasa
Crystal
Bisa2nya celana dalam ketinggalan. Berarti Dion pulang ga pake CD dong😂
Crystal
Ga ngaruh kali Thor, lubang pipis beda sm lubang yg dimasukkin Arvin
Crystal
Lahhh Melisa juga bekas orang loh, Vin. Ya meskipun bekas suaminya sendiri.
Crystal
Astaga mungil, biasanya kan keras besar panjang. Ngakak, Thor😂😂
Fhebrie
di tunggu season duanya
Istrinya Jungkook🌻: season keduanya sudah launching ya dengan judul Ayunda, Istri Rahasia Presdir☺️
total 1 replies
Fhebrie
nangis terharu aku Thor seneng lihat arvin baik sama papahnya
Fhebrie
akhirnya tak kirain papa daren cm pura pura baik ga taunya tulus juga
Fhebrie
iy Thor bener karna sebelumnya masih menunjukan seorang Muslim tp di pernikahan kayak non muslim
Fhebrie
dulu istrinya daren kan juga orang biasa
Fhebrie
makin kesini alurnya dr cara nikahnya ini aturan non islam ya Thor... dr bab sebelumnya kan pernah menyebutkan KUA juga klo ga salah
Fhebrie
nah gitu dong pak daren... anak cm satu otomatis mentingin kebahagiaan anaklah.. harta juga sdh banyak mau apa lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!