NovelToon NovelToon
Ipar Benalu

Ipar Benalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dehas Ryuka

Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Seperti kesepakatan yang sudah di buat anatara Delisha,Baim dan pak Hanif, hari ini pembangunan toko dan bengkel akan di garap. Pagi pagi sekali Pak Hanif dengan ke 6 kawannya yang akan membantunya,sudah tiba sambil menunggu material yang datang pak Hanif mengecek lokasi nya dengan detail,tak lama kemudian material pun tiba.

Dua minggu pun berlalu...sudah nampak bangunan yang setengah jadi,Delisha tak sabar melihat toko ibunya dan bengkel kakak nya berdiri, "kira kira selesai nya brp lama pak" tanya Delisha pada Pak Hanif "kurang lebih satu bulan lagi neng" jawab pak Hanif "Alhamdulillah semoga pembangunannya lancar, dan tak ada kendala apapun ya pak" do'Delisha yang di aminkan oleh pria paruh baya itu. "Aamiin" kata pak Hanif sambil mengusap wajahnya, "oiya pak kopi dan camilannya saya taruh di tempat biasa ya..." Kata Delisha "baik neng terimakasih" kata pak Hanif. "Wahhh...lagi bangun apa nih" tiba tiba terdengar suara serak seorang wanita dari belakang mereka "ohh bude, ini cuma bikin toko kecil kecilan buat ibu" jawab Delisha sekenannya "wahh punya Duit Darimana ibumu bisa bangun toko segala?" Cerocos bude Lasmi, Delisha hanya diam malas menanggapi ocehan budenya "ehh pak Hanif hati hati, sebelum ngerjakan di pastikan dulu Aini punya duit apa enggak, atau suruh bayar lunas di muka" kata bude Lasmi berusaha memanas manasi pak Hanif "ohh ini bu.Aini sudah membayar lunas untuk dua minggu ini" kata Pak Hanif "ohh syukurlah...kalau begitu, dan untuk selanjutnya minta bayar di awal ya" kata Bude Lasmi dengan ketus ,pak Hanif hanya mengangguk, lalu tanpa basa basi bude Lasmipun pergi, Delisha hanya tersenyum kecut melihat budenya itu. Belum berapa lama bude Lasmi berjalan, bude Lasmi pun putar balik "Eh Delisha Ibumu ada di rumah kan?"tanya bude Lasmi dengan ketus "ohh iya bude ada di dalam" jawab Delisha, tanpa permisi bude Lasmi langsung masuk ke dalam rumah dikkuti oleh Delisha "Aini...Aini..." Bude Lasmi berteriak memanggil bu.Aini yang sedang memasak makan siang untuk tukang dan keluarganya.mendengar teriakan bude Lasmi bu.Aini pun tergopoh gopoh berlari kearah ruang tamu "ehh iya mbak" tabya ibu "eh Aini saya mau bicara sama kamu" kata bude Lasmi sambil duduk di sofa ruang tamu.bu.Aini duduk sofa tunggal di hadapan bude.Lasmi "ada apa mbak" tanya bu.Aini. "gini lo Aini" kata bude mengawali pembicaraannya "Ferdi minggu depan kan mau lamaran, apa kamu gak mau nyumbang buat beli seserahan keponakan kamu"kata bude Lasmi pelan "Alhamdulillah mbak, Ferdi dapet orang mana? Kok baru dengar"tanya bu Aini " Alahh...kamu tuh gak perlu tau, yang pasti calon istrinya Ferdi anaknya pengusaha properti,jadi gak level deh sama keluarga kamu" kata bude dengan nada yang sellau merendahkan bu.Aini, bu.Aini pun tersenyum "Gimana kamu mau nyumbang apa?" Tanya bude lagi "iya mbak nanti saya bawakan kue atau parcel buah buat tambahan seserahannya" kata ibu "apa cuma bawa itu, kok pelit banget sih kamu, bisa beli motor,bangun toko,nymbang cuma kue dan buah" kata bude Lasmi dengan Sinis"Lantas kami harus nymbang apa mbak, kami mampunya cuma itu" kata bu.Aini "ya seperangkat perhiasan kek, baju kek, tas branded kek" kata bude Lasmi dengan tak tau malu "maaf mbak kalau seperti itu kami belum mampu, karna kami juga masih banyak keperluan,kami masih perlu modal buat isi toko" kata bu.Aini panjang lebar "Alaahh dasar pelit, orang miskin ya tetap aja minskin pakek sok sokan buka toko segala, giliran di mintai bantusan saudara bilang nya gak punya, huh...dasar orang miskin" kata bude Lasmi dengan sinis "maaf ya mbak bukan gak mau bantu, tapi kami bantu sesuai kemampuan kami" kata bu.Aini "awas aja kalau kalian gak bisa bayar hutang trus pinjem ke saya, gak sudi ya saya bantuin " kata bude Lasmi sambil pergi, bu.Aini cuma menggelengkan kepala sambil mengelus dada melihat kakak iparnya yang super ajaib.

Keesokan paginya pagi-pagi sekali Ferdi sudah datang ke rumah bu.Aini "Assalamualaikum" ucap salam Ferdi "waalaikum salam" jawab Baim dari dalam, lalu baim berjalan ke ruang tamu "eh Fer masuk, tumben pagi pagi udah ngongol aja" kata Baim sambil memngajak ferdi duduk, "iya ini mau nganter undangan" kata Ferdi "wahh selamat ya akhirnya kamu udah menemukan tambatan hati" kata Baim sambil menepuk pundak Ferdi "iya mas" kata Ferdi, Lalu di letakkan nya undangan berwarna merah jambu itu ke meja "wahh ada Ferdi" sapa bu.Aini ,lalu ikut bergabung dengan putra dan keponakannya itu "iya bulek, ini mau anter undangan lamaran" kata Ferdi sambil menyorongkan undangan di hadapannya, lalu diambil dan di buka undangan itu oleh bu.Aini, sesaat setelah di baca "ohh ini irma yang putrinya pak Deni juragan ikan itu ya?" "Iya bulek "sekarang beliau juga merambah ke usaha di bidang properti" kata Ferdi "Alhamdulillah makin maju usahabya" kata ibu,yang diangguki oleh Ferdi, "Selamat ya nak, semoga dilancarkan hingga hari H dan selalu di berikan keberkahan"doa bu Aini "Aamiin" jawab Ferdi.namun ada persaan tak tenang dalam hati bu.Aini setelah mengetahui calon nya Ferdi, putri bungsu dari juragan Deni ini memiliki perangai yang menurut bu.Aini sangat lah buruk, beberapa kali saat bu.Aini membeli ikan ke tempat juragan Deni bu.Aini melihat sikap Irma putri bungsu juragan Deni itu bersikap arogan pada para pekerja disana, sikap dan sifatnya ini bertolak belakang denga Indri putri sulung juragan Deni, Indri terlihat lebih sabar, kalem dan sopan.namun bu.Aini memilih diam karna tak ingin bermasalah dengan bude Lasmi.

Hari ini hari Lamaran Ferdi,

Delisha,bu.Aini, Baim dan pipit sudah rapi dan siap untuk berangkat,Terlihat Ryan yang sudah menunggu di dalam mobil dengan pakaian yang senada dengan Delisha, tak lama kemudian swmua sudah masuk ke dalam mobil dan bersiap berangkat, setelah memastikan tak ada yang tertinggal, mobil milik Ryan itu pun melaju perlahan, setelah menempuh waktu 15 menit mobil yang berisi Ryan dan keluarga bu.Aini pun tiba di depan rumah bude Lasmi.Rumah bude Lamsi nampak Ramai, semua keluarga sudah tiba, mekihat sosok Ryan mata Laras berbinar, dan gegas menghampiri Ryan yang sedang mengobrol dengan Baim. BU.Aini,Delisha dan pipit pun masuk ke dalam untuk menemui saudara saudara dari Almarhum ayah mereka, "ohhh ini ya OKB nya?" Sindir bulek Ratih,adik dari ayah yang sifatnya hampir sama dengan bude Lasmi "iya ngakunya kaya tapi pelit" sahut bude Darmi seraya mencebik, Delisha dan bu.Aini pura pura tak mendengar, mereka acuh "Sabar ya Aini,begitulah sifat Darmi dan Ratih" kata bude Ratna kakak tertua ayah, ya...hanya bude Ratnalah yang baik pada kami,tak jarang bude Ratna membantu kami di saat saat sulit kami. "Iya mbak kami sudah terbiasa" jawab bu.Aini sembari tersenyum "Delisha makin cantik aja kamu nduk" kata bude Ratna sambil membelai Delisha " terimakasih bude" " Bude dengar kamu sekarang menjadi seorang penulis ya? " " Masih belajar bude" kata Delisha "apapun itu jika di tekuni pasti akan membuahkan hasil yang manis " nasehat bude "Enggeh bude,Insya Allah" jawab Delisha sopan, tak lama kemuadian kami semua bersiap,ada 6 mobil yang akan mengantar rombongan pelamar termasuk mobil Ryan. "Del kamu di belakang aja ya sama bulek" hardik sarah saat Delisha hendak masuk ke mobil bagian depan" Delisha mengalah dan duduk di tengah bersama bu.Aini sementara pipit duduk di kursi paling belakang bersama kak baim. Melihat Laras duduk di kursi di samping kemudi, Ryan pun keluar lagi dan membuka pintu bagian tengah "kak baim bisa nyupir kan?" Tanya Ryan pada baim "iya bisa,kenapa?" Tanya baim, kak badanku tiba tiba terasa gatal gatal , kak baim aja ya yang nyupir" kata ryan pada kak baim "ok" kata kak baim singkat, lalu kak baim mengambil alih kemudi dan Ryan pindah ke bangku belakang menemani pipit, sementara wajah laras merah padam menahan marah,Delisha yang menyadari hal itu cuma menahan senyum "wahh sepertinya kena ulat bulu tuh kak" sarkas Delisha "huum iya kayaknya, gatel banget nih rasanya" kata Ryan sambil berpura pura menggaruk tangannya, bu.Aini lantas memukul pelan lengan putrunya,agar tak terus menyindir.Sarah tampak mengerucutkan mulutnya.

1
Wanita Aries
Kpn kena batunya itu lasmi ma sarah
Wanita Aries
Kl dh gila harta ya gtu jd buta
Wanita Aries
Kpn org2 brenti julidin delisha
Wanita Aries
Niko gendeng
Wanita Aries
Hadeh kpn hancurnya siska ma dian
Wanita Aries
Kuat kali membully si siska ma dian
Wanita Aries
Pecat aj tu siska ma dian udh hina delisa
Wanita Aries
Tktnya si rio manfaatin pipit
Wanita Aries
Lanjut thorr keren karyamu
Dehas Ryuka
😁
Wanita Aries
Jiahh kdng lucu kl org ngutang blng cm segitu aj tp gk bs bayar
Wanita Aries
Baim bodoh diem aj kluarganya dihina istrinya
Wanita Aries
Kl pny menantu modelan gtu hadeh mnding di usir
Wanita Aries
Cerita bagus thor
Semangat ya
Dehas Ryuka: terimakasih kak🙏
Dehas Ryuka: terimakasih kak
total 2 replies
Cevineine
Lanjuttt😁
Cevineine
Salam kenal thor
Dehas Ryuka: siap kakak
Dehas Ryuka: suap kak
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!