Sinopsis :
Seakan tak percaya pada hidup yang seolah khayalan. Baru semalam ia tertidur karena kelelahan dan sekarang ia berpindah jiwa ke masa lampau, Chu Wei memasuki tubuh seorang janda berusia 32 tahun yang namanya sama dengan nya, memiliki 3 anak laki-laki yang sudah dewasa. Beruntung di keajaiban masih ada keajaiban, DING! "Sistem Pasar, beli dengan harga murah, jual dengan harga mahal" setidaknya ada sistem yang bisa membantu nya dari kelaparan.
"Ibu mertua saya sangat misterius sekarang, dia selalu mengeluarkan barang-barang secara misterius. Mengapa selalu mengumpulkan sayuran? Darimana uangnya itu datang? Namun saya tidak berani bertanya, asalkan ada makanan untuk di makan, itu sudah cukup."
Note : Slow Update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Semuanya, duduk dan dengarkan baik-baik"
Mereka semua menutup mulut lalu duduk dengan patuh, melihat Ibu mereka yang terlihat serius.
"Hari ini air sedikit dan esok hari mungkin tidak ada air untuk kita gunakan, aku akan jujur pada kalian. "
Chu Wei menghelai napas nya seolah ini adalah suatu yang berat.
"Aku mendapatkan berkat dari dewa"
Chu berbicara dengan pelan, namun reaksi anak-anak nya sungguh mengejutkan. Mata mereka membulat.
"Sungguh? "
"Apakah itu benar? "
"Ibu mendapatkan berkat dari dewa? "
Chu Wei meredakan suara tinggi mereka.
"Ya, jika bukan karena dewa. Luka sebelum nya mungkin saya sudah tiada"
Untuk membuktikan Chu Wei mengulurkan tangan nya, lalu berbicara dalam hati. "Aku membeli jepit rambut emas"
Seketika jepit rambut emas ada di tangan Chu Wei, mata anak-anak nya tidak berkedip sama sekali.
Mereka terlalu terkejut.
"Ibu benar-benar mendapatkan berkat dewa! "
"Ibu memiliki kekuatan! "
Chu Wei tidak ingin anak-anak nya terus berisik dan di dengar orang lain.
"Benar, jadi jaga rahasia ini. Atau dewa akan marah dan menghukum kalian yang membocorkan nya. Saya memberi tahu kalian, karena mencegah banyak pertanyaan yang akan kalian tanyakan ketika saya mengeluarkan barang-barang."
Anak-anak nya mengangguk, ini terlalu luar bisa. Mereka berpikir pun mereka tidak bisa berani pada kehendak Ibu mereka.
Gu Zhi "Ibu, Ibu tenang saja. Saya akan menjaga rahasia."
Gu Mao "Ya, saya tidak akan membocorkan nya"
Gu Yuzi "Saya akan menutup mulut saya"
Kedua menantu pun dengan cepat berkat.
"Kami tidak akan berbicara, kami akan diam"
Tentu saja ini adalah kabar bahagia, ini rezeki. Mereka mendapatkan berkah dari Ibu mertua mereka karena Ibu mertua mereka mendapatkan berkat dewa.
•
Setelah saat itu, Chu Wei dapat mengeluarkan barang yang dapat berguna untuk keluarga nya.
Pertama ia mengeluarkan galon air, kedua ia mengeluarkan selimut lembut.
Semuanya dapat ia keluarkan tanpa ia dapat merasa kesusahan.
Ia memiliki uang dan makanan sekarang, dan ia tak perlu untuk mengeluarkan barang apapun dari pasar sistem nya mulai sekarang.
Ia hidup dengan berkecukupan tanpa orang-orang sadari. Makan daging dan sayur setiap hari.
•
Hari terus berlalu, setiap warga merasakan kesulitan dengan kekurangan nya air dan makanan. Namun hari ini semua penderitaan itu telah berakhir, karena hujan turun deras malam ini.
Beberapa orang keluar dengan meneriakan rasa syukur. Musim kemarau mencekik sudah berakhir, hujan turun dan memberikan kehidupan pada warga.
Tadinya sumur di rumah Li Zheng sudah kering dan mereka berpikir untuk menyerahkan beberapa kati biji untuk se ember air kepada desa sebelah, namun siapa sangka hujan turun malam ini.
Berbeda dengan warga desa yang merasa senang, Chu Wei tidak bisa tidur di rumah nya kali ini. Hujan turun lebat membuat atap rumah nya bocor, semua rumah nya di penuhi dengan air.
Dinding-dinding yang terbuat dari lumpur mulai basah dan goyah. Mereka mempertahankan rumah jerami mereka.
Chu Wei bangun tidur ketika Ayam berkokok, lingkaran hitam di matanya menunjukkan betapa bekerja keras nya ia semalam.
Ia hanya bisa duduk bersandar untuk tidur, hampir sebagian kamar tidur nya bocor.
Ia tidak bisa melakukan apapun, jika ia membangun rumah dengan segera ia akan di curigai.
Hujan yang semalam deras kini mulai reda, hanya menyisakan rintik-rintik kecil yang membasahi kepala.
Semuanya berjalan seperti semula, anak-anak nya bekerja. Sementara ia bebas untuk bergerak atau tetap duduk.
Chu Wei membeli buku Ensiklopedia mengenai zaman kuno. Ia membaca mengenai tumbuhan, hewan dan beberapa hal lain yang berkaitan dengan zaman ini.
Ia membaca sampai tengah hari. Setelah itu ia keluar dari ranjang nya. Di luar Gu Zhi dan Gu Mao sedang memperbaiki atap rumah, karena semalam hujan deras, atap menjadi bocor. Mereka menambah kan kayu kokoh dan beberapa jerami untuk menutupi nya.
"Saya akan pergi ke gunung, kalian selsaikan lah dengan cepat. Kemungkinan hujan akan terus datang"
Ucap Chu Wei.
Gu Zhi & Gu Mao "Baik Bu"
Ia berjalan sendiri ke atas gunung, ia tidak melihat orang-orang karena hari sudah siang menjelang sore.
Chu Wei memegang tongkat untuk tetap menjaga keseimbangan tubuh nya. Tadi setelah ia membaca buku, ia menyadari sesuatu.
Ada sayuran berharga yang pernah ia lihat sebelum nya saat mendaki gunung.
Setelah berjalan cukup lama dan tiba di belakang gunung, ia berhenti di sebuah sungai yang sudah mengering karena tidak ada hujan, saat melihat sungai ini kemarin ia melihat sungai ini begitu tandus, tanah pun keras. Namun sekarang tanah nya basah karena hujan semalam.
Ia berjongkok, mengambil tongkat kecil dan menggali. Beberapa lama menggali sedalam lutut, akhirnya ia menemukan nya.
Ini adalah akar teratai, sebelum sungai ini mengering pasti banyak sekali bunga teratai dan setelah sungai kering bunga teratai layu dan mati, namun akar teratai tidak akan mati, ia membesar dan memanjang.
Chu Wei menggali cukup lama hingga keranjang yang di bawa nya penuh. Ia berdiri dan menepuk-nepuk tangan nya untuk menghilangkan debu.
Ia melihat ke dalam layar hologram.
[ DING! Akar teratai alami, terdapat 2,4 ton akar teratai ]
Jelas mustahil baginya untuk menjualnya ke sistem pasar, selain itu ia tidak ingin serakah. Di desa ini, walaupun hujan sudah turun tapi makanan masih sulit di cari, padi di sawah tidak mungkin dapat langsung di panen.
Ia berniat untuk memberi tahu penduduk tentang akar teratai ini.
Ia bergegas untuk turun gunung, karena hari yang mulai sore. Saat ini menuruni bukit, ia mendengar suara lenguhan anak anjing.
Chu Wei mencari suara itu dan menemukan jejak darah dan sebuah jebakan pemburu, ia menengok ke arah lubang dan menemukan seekor anak anjing tergeletak dengan suara kecil.
Chu Wei berpikir, anak anjing ini mungkin tidak sengaja menginjak jebakan pemburu.
Ia menutupi anak anjing itu dengan kain lalu memeluk nya, kemudian ia berjalan menjauh dari tempat itu.
Di rumah nya ia membersihkan luka anak anjing itu dengan air hangat, mengoleskan obat merah dan membungkus nya dengan kain.
Yuzi sangat senang melihat anak anjing itu, ia menatap dan mengajak bermain anak anjing itu meski anak anjing itu belum bisa berdiri.
"Man Yue, kemarilah. Bersihkan ini untuk ku"
Man Yue membersihkan akar teratai itu kemudian menyerahkan nya pada Chu Wei. Chu Wei mengambil akar teratai itu kemudian memotong nya menjadi bagian-bagian kecil, ia memasukkan bagian-bagian kecil itu ke dalam adonan yang di buat Wu Hua Ning atas perintah nya.
Tidak lama kemudian wangi harum akar teratai goreng tepung tercium.
*
Maaf guys gak Up, author kemarin fokus belajar untuk lomba.
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat yah
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍