Sebuah cerita horor yang mengikuti petualangan tiga orang sahabat sejati Maxim, Alexa Dan Leo yang tinggal diDESA BATU CHADAS yang terletak diHOLLAND TENGAH. Pada malam Halloween tiba mereka memutuskan untuk menyelidiki sebuah Rumah Tua yang terkenal angker dan dihuni oleh penyihir yang bernama Hiltja.
Ketiga nya terdorong rasa ingin tahu untuk menemukan bukti yang katanya dirumah tua itu terdapat sebuah kutukan yang berhubungan dengan dunia kegelapan.
Setelah mereka berhasil mengungkapkan misteri rumah tua itu. Mereka menyadari bahwa rumah tua bukan hanya berhantu saja.
Melainkan bisa menghubungkan dunia lain, yaitu dunia manusia dan roh. yang memprediksi tentang kebangkitan roh roh jahat yang bisa membuat manusia diambang kehancuran antara hidup dan mati.
Bagaimana kah kelanjutan kisah ini. Mampukah mereka melindungi manusia dari kehancuran???
Yukk kita baca sama sama dijamin seru...
Pesan moral yang bisa ambil. Dengan ketulusan dalam persahabatan bisa mengalahkan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21. PERASAAN WAS WAS DAN KEKUATAN YANG MUNCUL
Beberapa bulan telah berlalu sejak kehancuran Hiltja. Desa Batu Chadas yang dulunya diselimuti energi gelap kini hidup kembali. Pagi hari di desa terasa segar. Bunyi kicauan burung sangat terdengar merdu.
Embun yang menghiasi dedaunan, terlihat banyak anak anak berlari kecil dengan riang disepanjang jalan.
Tetapi dibalik kedamaian dan desa yang asri itu.
Alexa, Maxim dan Leo masih menyimpan perasaan was was. Yang tak kenapa. Perasaan itu kadang muncul tiba tiba saja.
Alexa sering duduk di puncak bukit, tempat ia bisa memandangi desa dari ketinggian. Cahaya mentari pagi menyentuh wajahnya, tetapi pikirannya mengembara.
Kenangan pertempuran melawan Hiltja selalu membayangi pikirannya. Ada sesuatu yang terasa tidak lengkap.
"Apa semuanya benar-benar sudah selesai?" pikirnya.
Maxim dan Leo sering berusaha mengalihkan kan pandangan Alexa dengan melakukan berbagai aktivitas. Mereka sering berkumpul dirumah pak Adward.
Pak Adward sekarang merupakan mentor mereka sejak kejadian itu. Karena Pak Adward sering memberikan mereka nasihat dan petunjuk.
Walaupun begitu Alexa masih terniang tentang perkataan terakhir Hiltja. Dia bilang "Ini belum berakhir! perkataan itu menandakan bahwa mungkin akan terjadi sesuatu.
MALAM DI DESA BATU CHADAS
Malam itu, angin dingin menyelimuti desa. Alexa sedang duduk di depan perapian rumah Pak Adward bersama Maxim dan Leo. Diatas meja terliat secangkir teh panas mengeluarkan asap nya, yang belum tersentuh air nya oleh siapapun.
"Kalian pernah berpikir, apa yang akan kita lakukan kalau ada hal lain yang muncul?" Alexa membuka pembicaraan dengan suara pelan.
Maxim mengangkat alis. "Kita akan melawan, seperti sebelumnya."
"Tapi apa kita cukup kuat? Waktu itu kita hampir mati, Max," balas Alexa, nada suaranya penuh kekhawatiran.
Leo, yang biasanya ceria, ikut berbicara. "Aku merasa... kita tidak pernah benar-benar selesai dengan Hiltja. Ada sesuatu yang salah, tapi aku tidak tahu apa."
Pak Adward, yang selama ini mendengarkan, akhirnya angkat bicara. "Kalian betul. "ucap nya.
Kegelapan itu tidak akan pernah sepenuhnya hilang, memang dia hancur lembur, tapi energy roh roh yang ada dirumah itu selalu mencari jalan untuk kembali.
Semua mata tertuju pada Pak Adward. Alexa menggenggam cangkirnya lebih erat.
"Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Maxim.
"Kalian harus belajar," jawab Pak Ardward tegas. "Melawan kegelapan bukan hanya soal keberanian. Kalian harus memahami apa yang kalian lawan. Dan untuk itu, ada tempat yang harus kalian kunjungi."
"Tempat apa itu pak Adward??? " Tanya Alexa.
"Sebuah perpustakaan yang tidak jauh dari desa ini. Perpustakaan itu banyak menyimpan sejarah sejarah tentang desa kita. "jawap Pak Adward.
"Perpustakaan??? Apakah ada tempat itu didesa kita Pak. Apakah penting untuk kami berkunjung ke tempat itu? " Jawap Leo pulak.
"Yah,,, kalian harus kesana juga. Karena banyak yang kita tidak ketahui tentang sisi dunia kegelapan. Jadi kalian disana bisa menemukan dan mempelajari apa kalian belum ketahui. "jawap Pak Adward.
Beberapa hari kemudian kami bertiga pun bertekad untuk menelusuri keberadaan perpustakaan yang dimaksud kan oleh Pak Adward.
Pak Adward membicarakan tentang sebuah perpustakaan tua itu, yang terletak dekat kampung mereka, Yang didalam nya banyak tersimpan buku buku tentang sejarah kuno. Yang masih tersimpan rapi walaupun jarang orang orang mengunjungi
Di dalamnya, rak-rak tinggi dipenuhi buku-buku kuno. Udara di dalam ruangan itu berat, seolah-olah menyimpan rahasia yang tidak ingin diungkapkan.
Pak Adward menyalakan beberapa lilin, cahayanya menciptakan bayangan aneh di dinding.
"Di sini, kalian akan menemukan jawaban. Tentang Hiltja, tentang kegelapan, dan mungkin tentang diri kalian sendiri." kata Pak Adward.
Alexa, Maxim, dan Leo mulai membaca. Buku buku yang berisi tentang simbol simbol kuno, dan beberapa catatan sejarah, yang mengisahkan tentang roh roh jahat yang pernah mengusai dunia. Dan satu nama terus muncul dalam lembaran buku itu, "Gerbang Kegelapan.
"Gerbang ini adalah sumber utama kekuatan kegelapan," kata Alexa, membaca dengan suara pelan. "Dibuka setiap beberapa abad, gerbang ini menjadi jalan bagi entitas seperti Hiltja untuk masuk ke dunia manusia."
Leo mengangguk. "Jadi, rumah tua itu bukan hanya tempat tinggal Hiltja. Itu adalah salah satu penyangga gerbang itu." kata nya.
Maxim membaca halaman lain. "Dan kalau satu penyangga hancur, energi kegelapan akan mencari tempat baru untuk kembali."
Alexa menutup bukunya perlahan, wajahnya pucat. "Berarti, ini belum selesai. Kita cuma menghancurkan salah satu bagian dari sejumlah yang jauh lebih besar. "katanya kemudian pulak.
Setelah malam itu perasaan mereka bertiga terus saja was was dan gelisah tidak seperti biasanya. Tetapi Pak Adward selalu mengajarkan jangan pernah takut apa pun perasaan yang datang pada diri mereka.
Dan sejak itu pulak Pak Adward mengajar kan mereka bertiga bagaimana cara menggunakan kekuatan yang muncul tiba tiba setelah pertarungan melawan Hiltja. Satu persatu kami mulai mempelajari nya. Dan kami mulai mengerti apa yang tidak kami mengerti selama ini.
Seperti Alexa, contohnya ia sekarang telah memiliki kemampuan untuk mengendalikan simbol-simbol kuno yang muncul di tangannya. Simbol itu yang memancarkan cahaya yang terang yang bisa mengusir bayangan gelap seperti Hiltja dan roh roh gaib lainnya.
Seperti Maxim contoh nya ia bisa menunjukkan beberapa kekuatan fisik yang luar biasa, yang jauh melampaui manusia biasa.
Dan seperti Leo pulak. ia bisa merasakan keberadaan energi jahat yang muncul bahkan dari jarak jauh sekali pun. Yang dimiliki Alexa juga.
Latihan mereka berlangsung setiap hari di tempat tersembunyi di luar desa. Pak Adward selalu memperingatkan mereka bahwa kegelapan tidak akan tinggal diam.
Mereka bisa saja muncul dan tiba tiba menghancurkan mereka. Kerena kekuatan gelap mengetahui bahwa ada yang menjadi penghalang mereka.
"Saat kalian semakin kuat, kegelapan juga akan mencari cara untuk menguji kalian," kata Pak Adward.
"Maka kalian harus senantiasa berahati hati. Mereka itu ada dimana mana. Jadi kalian harus waspada Dan ingat kalian harus tetap bersama. "kata Pak Adward lagi.
"Kerena jika kalian bersama apa pun itu keadaan nya maka kekuatan kalian bisa bersatu. Dengan begitu mereka para makhluk jahat akan susah menyingkirkan kalian. Apakah kalian mengerti. " Tanya Pak Adward kemudian.
Kini keadaan nya telah berbeda. Sejak mereka menjadi penjaga gerbang. Mereka bertiga seperti memiliki kekuatan masing masing. Mungkin mereka adalah tiga sahabat sejati yang tertulis dibuku kuno sebagai penjaga gerbang.
Dengan kekuatan yang mereka miliki sekarang, mereka siap untuk menghadapi apapun yang akan terjadi dikehidupan selanjutnya. Karena mereka merupakan Hero dan Heroin yang miliki Desa Batu Chadas. Des tercinta mereka.
Ini baru permulaan baru buat mereka bertiga untuk bertarung selanjutnya.
(Apakah mereka bisa mengalahkan kekuatan jahat selanjutnya ????)
BERSAMBUNG....